KEPIAWAIAN ALMIRA

Semenjak menang tender. Perusahan tempat di mana Mira bekerja.mulai.dilirik oleh perusahaan lain.

Mira mendapat peluang besar ketika ia melihat sebuah perkebunan kelapa yang sangat luas dan sedikit terbengkalai.

Mira membuat kesepakatan pada atasannya. Bahkan Pak Hadi juga memberikan ide briliannya.

Maka terjalinlah kerja sama antar pemilik lahan. Dengan demikian mereka banyak menyerap tenaga kerja lokal.

Kini perusahaan mereka menangani ekspor brigif kelapa. hingga mancanegara.

Dalam waktu satu bulan. Perusahan mereka kini sejajar dengan perusahan yang berkembang dibawah naungan perusahan milik Panji.

Panji makin terpukau dengan kepiawaian istrinya itu. Ia sangat bangga sekali.

Setelah malam pertama mereka. Panji mendapatkan kesucian wanita yang telah jadi istrinya itu. Ia yakin bahwa Mira adalah gadis baik-baik.

Mira dan Panji pulang dengan wajah lelah. Terlebih Mira. Pak Suryo telah pulang ke rumahnya sendiri.

Ponsel Mira berdering. Mira menatap benda pipih itu dengan wajah malas. Satu nama tertera langsung mengagetkannya.

"Assalamualaikum Yah."

"wa'alaikum salam. Apa kabar Nak. kenapa sekarang kau jarang menghubungi ayah?" tanya Anggono diujung telepon.

"Maaf ayah. Akhir-akhir ini aku sibuk. Minggu besok aku ke rumah deh. Sekalian melepas kangen," ujar Mira sambil tersenyum.

"Baiklah ayah tunggu. Sekarang istirahatlah. Ayah yakin kau lelah sekali."

"Ayah tahu aja ... hehehehe ...."

"Ya sudah. Ayah tutup telponnya. Salam untuk suamimu. Assalamualaikum."

"Wa'alaikum salam." Almira meletakkan ponselnya.

Panji melihat ponsel istrinya. Sudah retak dan layarnya buram.

"Ponsel model apa ini? Bahkan pitekan tropus erektus nggak mau lihat hape model kek gini!" ledek Panji setengah melempar ponsel sang istri.

Mira terkejut. Beruntung ia berhasil menangkap ponsel itu sebelum terjun bebas ke lantai.

"Ah .. dia belum berubah," ujar Mira dalam hati. "Jelek dan arogan!"

"Kamu mengataiku dalam hatimu?!" sergah Panji seakan mengetahui isi hati Almira.

Almira membelalakkan matanya. Ia menggeleng cepat menyanggah terkaan suaminya.

"Jangan membohongiku!" Ucap Panji dingin. Almira menelan saliva.

"Kau harus dapat hukuman."

Almira sesak. Ia bergidik ngeri saat tatapan dingin Panji menghujam pandangannya.

Wajah Panji mendekat. Almira menahan napasnya. Tiba-tiba.

Cup

satu kecupan di bibir Mira terasa lembut. Mira terkejut. Perlahan bibir suaminya mulai ******* semakin dalam bahkan menuntut.

Almira membalas ciuman suaminya. Sejurus kemudian ia merasa tubuhnya melayang. Sedikit melirik ternyata Panji telah menggendongnya ala pengantin ke dalam kamar.

Setelah mengunci pintu. Panji menurunkan tubuh ramping istrinya dengan lembut.

Mereka melepas ciuman mereka. Panji berada di atas tubuh Mira. Netra mereka saling menatap.

Mira mengelus wajah suaminya dengan lembut dan mesra. Panji hanya menatap wajah wanita di bawah kukungannya itu.

Panji mendudukkan Almira dipangkuanya. Saling memeluk mereka kembali berciuman.

Panji melepas semua kemejanya bahkan ia seperti menarik begitu saja hingga kancingnya terlepas dari jahitannya.

Satu persatu pakaian mereka jatuh. Hingga tak satupun kain menempel di tubuh keduanya.

Mereka berdua bergumul. Saling memberi rangsang. Bahkan Mira berani bermain aktif. Hingga membuat Panji mengerang nikmat.

Keduanya saling memompa memburu kenikmatan. Hingga pada titik paling akhir. Mereka meneriakkan nama masing-masing. Kemudian keduanya ambruk di atas ranjang yang empuk dengan napas terengah-engah.

Panji memeluk istrinya erat Begitu juga Almira. Ia merasa kalah. Setelah beradu kenikmatan dengan suaminya tadi.

Panji menciumi wajah cantik Almira.

"Oh sayang ... kau sangat aktif malam ini. Aku suka, suka sekali," ujarnya seksi.

Wajah Almira bersemu merah. Secara tidak sengaja ia mengigit gemas dada Panji, suaminya. Lagi-lagi pria itu terangsang. Benda keramat yang tadi lemas mendadak berdiri dengan gagahnya.

Panji tak ambil pusing. Ia kembali menyerang istrinya hingga menjerit kenikmatan.

bersambung....

minta bintang dan komen yaa

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***