Bab 19

Kini Esar dan Arthur sudah berada di foodstreet tempat makan yang di pilih Jasmine.

Esar pun menghubungi Jasmine untuk memberitahu Jasmine kalau mereka sudah berada disana dan menunggu di parkiran.

"Hai Tuan Gry." Sapa Jasmine saat melihat Esar dan Arthur sedang duduk di kap mobil menunggu dirinya.

Esar dan Arthur pun menoleh.

"Hai. Jangan panggil Tuan, panggil Gry saja, kita kan sedang tidak di kantor. Lagi pula kita kan satu kampus." Balas Esar.

Jasmine mengangguk sambil tersenyum tipis serta menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga.

"Hai Nona Jasmine. Arthur. Ingat aku kan?" Ucap Arthur memperkenalkan dirinya lagi, takut-takut kalau Jasmine lupa dengannya.

"Aku ingat, kita baru bertemu siang tadi, jadi mana mungkin aku lupa. Dan jangan memanggil ku Nona, panggil Jasmine saja." Balas Jasmine.

"Ayo kita cari tempat makan, aku sudah lapar." Ajak Esar.

Dan mereka pun berjalan mencari tempat makan, Esar dan Jasmine jalan beriringan sedangkan Arthur mengikuti di belakang Esar dan Jasmine, meskipun Esar dan Jasmine tidak bergandengan tangan atau berangkulan, tapi tetap saja Arthur ngenes melihat Esar dan Jasmine yang jalan sambil mengobrol malu-malu, ia seperti sedang menjadi bodyguard Esar dan Jasmine.

Esar meminta Jasmine memilih tempat dimana mereka akan mengisi perut mereka, dan tempat yang Jasmine pilih bukan lah restoran bintang lima melainkan makan di foodstreet. Sengaja Jasmine memilih tempat seperti itu agar dirinya terlihat polos dan sederhana di depan Esar dan Arthur.

"Apa kau biasa makan di tempat seperti ini?" Tanya Esar pada Jasmine sambil mendaratkan bokongnya di kursi.

Jasmine menganggukkan kepalanya.

"Kau?" Jasmine bertanya balik.

"Dia itu anak mami, tidak suka makan diluar, paling hanya makan di kantin, itu pun waktu dia kuliah saja baru mau makan di kantin. Sebelum itu, dia selalu membawa bekal ke sekolah. Dia pecinta berat masakan mamanya." Malah Arthur yang menjawab.

Esar nampak biasa saja saat Arthur membongkar kebiasaannya itu, karena memang benar adanya kalau masakan mamanya lah yang paling enak sekalipun dibandingkan makanan yang ada di restoran bintang lima.

"Waah.. benarkah? Kau beruntung sekali sudah sebesar ini masih bisa merasakan masakan mama mu. Kalau aku sudah lupa bagaimana rasanya masakan mama ku. Karena mama ku meninggal saat usia ku masih sepuluh tahun." Ucap Jasmine.

Mendengar kata-kata Jasmine, Esar pun menjadi simpati.

"Benarkah? Lalu selama ini kau tinggal dengan siapa?" Tanya Esar.

"Aku tinggal dengan paman dan bibiku. Ayah ku sudah lama meninggalkan aku dan ibu ku sebelum ibu ku meninggal. Tapi sudah dua tahun ini aku tidak lagi tinggal dengan mereka karena aku tidak ingin menyusahkan mereka, dulu aku tinggal di apartemen kecil dan kumuh, tapi semenjak aku menjadi sekretaris Tuan Charles, aku bisa tinggal di apartemen yang lumayan besar dan bersih, yah.. walaupun hanya menyewa. Tapi Tuan Charles sangat baik, beliau membayarkan uang sewa ku untuk enam bulan. Jadi uang yang seharusnya membayar uang sewa bisa aku pakai untuk melanjutkan pendidikan ku." Jawab Esar.

"Aku tak menyangka ternyata kau adalah wanita yang independen." Ucap Esar terkagum-kagum.

Sayangnya hanya Esar saja yang kagum tidak dengan Arthur. Arthur merasa wanita independen seperti Jasmine sangat lah banyak, contohnya saja Nancy. Arthur tau kalau dari SMA sampai duduk dibangku kuliah, Nancy lah yang membiayai pendidikannya sendiri karena Nancy berasal dari keluarga kurang mampu.

"Si Nancy juga independen kagak loe kagumin." Celetuk Arthur dengan menggunakan bahasa Indonesia.

"Beda lah, dia kan satu spesies sama si Nyai Kompeni. Kalau Jasmine kan masuk ke kategori bidadari yang lagi cosplay jadi manusia biasa." Jawab Esar dengan menggunakan bahasa Indonesia juga.

"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Jasmine yang tidak mengerti apa yang sedang Esar dan Arthur bicarakan.

Makanan yang mereka pesan pun datang, mereka pun menjeda obrolan mereka saat pelayan menghidangkan makanan pesanan mereka di meja.

"Yakin loe bisa makan makanan di luar?" Tanya Arthur berbisik, ia sedikit menyangsikan kesanggupan Esar.

"Yakin lah. Mulai sekarang gua harus ngebiasain diri untuk makan di luar, biar bisa ngajak Jasmine makan di luar terus." Jawab Esar.

Mereka pun mulai melahap makanan yang mereka pesan.

Baru satu sendok, wajah Esar sudah memerah. Bukan karena menahan pedas atau panas, tapi ia merasa aneh dengan makanan yang ia pesan itu. Arthur yang melihat perubahan wajah Esar cepat-cepat memberikan air minum pada Esar.

"Nih minum dulu." Ucap Arthur.

Arthur pun mencoba makanan yang ada di piring Esar.

"Enak banget kok." Gumam Arthur setelah mencicipi makanan yang ada di piring Esar itu.

"Dasar anak mami, udah tau gak bisa makan di luar tapi sok-sok an makan diluar. Makan di kantin kampus aja butuh perjuangan berbulan-bulan." Gumam Arthur lagi.

"Kamu kenapa Gry?" Tanya Jasmine.

"Akh tidak pa-pa." Jawab Esar sambil mengatur pernapasannya.

"Apa kau tidak suka dengan makanannya?" Tanya Jasmine lagi.

"Bukannya tidak suka, dia memang seperti itu kalau baru merasakan makanan di tempat yang baru. Lidahnya butuh penyesuaian yang sangat lama." Malah Arthur yang menjawab.

"Oh ya? Kalau dengan masakan rumahan bagaimana?" Tanya Jasmine.

"Tergantung orangnya, kalau dia mengenal orang yang memasak, dia akan memakannya tapi kalau ia tidak mengenalnya, sama saja seperti makan di luar." Jawab Arthur lagi.

"Oh.. Bagaimana kalau aku yang memasak?" Tanya Jasmine.

"Memangnya kau bisa masak?" Esar bertanya balik.

Jasmine menganggukkan kepalanya.

"Tapi aku tidak janji kalau masakan ku seenak masakan mama mu." Jawab Jasmine.

"Bagaimana aku tau kalau aku belum mencobanya."

"Benarkah? Jadi kau mau mencoba masakan ku?"

Esar menganggukkan kepalanya.

"Kalau gitu, besok aku akan membawa makanan masakan ku ke kampus untuk makan siang mu."

"Benarkah?" Tanya Esar dengan wajah berseri-seri.

Jasmine menganggukkan kepalanya.

"Baiklah Tuan Gryson, sekarang semakin mudah untuk ku memasukkan mu dalam perangkap ku." Gumam Jasmine dalam hati.

"Jasmine, tolong buatkan untuk ku juga yah." Celetuk Arthur.

"Hahahaha. Baik lah. Aku akan membuat makanan untuk kalian berdua." Jawab Jasmine.

Di Unit Apartemen Millie.

Setelah menyantap makan malam berdua dengan Nancy, Millie dan Nancy pun pindah ke ruang keluarga.

Nancy yang sejak tadi menatap layar ponselnya merasa risih dengan pergerakan Millie yang sejak tadi mondar-mandir satpam kompleks.

"Loe kenapa sih mondar-mandir mulu? Pusing tuh bayangan loe ngikutin loe mulu!!" Tanya Nancy.

"Gue mikirin soal si Jas Ujan itu." Jawab Millie.

"Bukannya tadi loe bilang udah punya orang buat mata-matain si Jasmine? Kenapa masih pusing?"

"Gue belum puas Cy kalau gue belum dapet jawabannya sendiri."

Nancy menghela nafasnya kasar sambil memutar bola matanya malas.

"Mill, daripada loe nerusin kerajaan bisnis keluarga loe, mending loe buka usaha loe sendiri deh. Usaha penyedia jasa detektif." Ucap Nancy.

Millie langsung memberi tatapan tajam pada Nancy.

"Kok loe sama si Esar sama sih? Si Esar nyuruh gue buka biro penyeleksian pasangan. Sekarang loe nyuruh gue buka usaha penyedia jasa detektif. Tinggal si Arthur aja nih yang belum ngasih pemasukan apa-apa untuk kerjaan yang cocok sama gue." Balas Millie.

Millie kembali mondar-mandir memikirkan kejanggalan yang ada dalam diri Jasmine. Tapi tetap saja ia belum menemukan jawabannya. Sepertinya ia harus meminta bantuan suhu nya dalam hal selidik menyelidik. Siapa lagi kalau bukan Nini Madam.

"Gue harus minta tolong Nini." Ucap Millie.

Millie pun mengambil ponselnya dan menghubungi Nini Madam.

Tuut.. tuut.. tuut.

"Ha.." belum sempat Nini Madam mengucapkan kata halo, Millie sudah menyela.

"Nini... Millie minta bantuan Nini. Millie butuh orang terpercaya Nini untuk menyelidiki seseorang."

Di tempatnya berada, Nini Madam langsung menjauhi ponselnya dari telinganya karena Millie berbicara sangat keras.

"Anak ini kesurupan?" Lirih Nini Madam.

"Nini.. Nini denger Millie gak?!" Teriak Millie lagi.

Nini Madam pun mendekatkan lagi ponsel ke telinganya.

"Kamu kalau ngomong bisa pelan-pelan gak, gak usah teriak-teriak, Nini gak budeg!!" Omel Nini Madam.

Tapi bukan Millie namanya kalau mau mendengar omelan Nini Madam.

"Aduh Nini ini tuh darurat banget, bukan saatnya untuk Nini ngomel-ngomel."

Mendengar kata-kata darurat, Nini Madam pun berhenti mengomel dan malah bertanya pada Millie hal apa yang darurat itu.

"Memangnya hal apa yang darurat?"

"Ada perempuan yang Esar sukain, tapi Millie ngerasa aneh dengan perempuan itu Ni. Kayak ada yang gak beres dengan perempuan itu." Jawab Millie.

"Bukannya untuk mencari tau perempuan itu beres atau tidak sangat mudah untuk kamu? Terus kenapa minta bantuan Nini?"

"Itu dia Ni masalahnya, masalahnya feeling buruk Millie itu bukan tentang dia perempuan baik-baik atau gak nya, tapi Millie ngerasa ada hal lain dari perempuan itu. Otak Millie gak sanggup mikir yang lebih jauh lagi. Makanya Millie minta bantuan Nini untuk bantu Millie cari tau tentang si perempuan itu."

"Nini gak mau." Tolak Nini Madam. Ia harus jual mahal dulu pada cucu pertamanya yang super tengil itu. Padahal dari mana ketengilan Yordan dan Millie kalau bukan dari gen Nini Madam.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Herda Lia

Herda Lia

ternyata esar emang bodoh kalo urusan wanita. gampangan suka

2022-04-06

0

gia gigin

gia gigin

Esar sebelas duabelas dgn si Irlan gampang di bohongin sama cewek yg di sukai😠

2022-02-26

0

SitiNur20969975

SitiNur20969975

nini bru muncul tambah seru lah 💃💃💃💃💃

2022-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI
54 Na Thur 1
55 Na Thur 2
56 Na Thur 3
57 Na Thur 4
58 Na Thur 5
59 SINGGAH YUK.
60 Na Thur 6
61 Na Thur 7
62 Na Thur 8
63 Na Thur 9
64 Na Thur 10
65 Na Thur 11
66 Na Thur 12
67 Na Thur 13
68 Na Thur 14
69 Na Thur 15
70 Na Thur 16
71 Na Thur 17
72 Na Thur 18
73 Na Thur 19
74 Na Thur 20
75 Na Thur 21
76 Na Thur 22
77 Na Thur 23
78 Na Thur 24
79 Na Thur 25
80 Na Thur 26
81 Na Thur 27
82 Na Thur 28
83 Na Thur 29
84 Na Thur 30
85 Na Thur 31
86 Na Thur 32
87 Na Thur 33
88 Na Thur 34
89 Na Thur 35
90 Na Thur 36
91 Na Thur 37
92 Na Thur 38
93 Na Thur 39
94 Na Thur 40
95 Na Thur 41
96 Na Thur 42
97 Na Thur 43
98 Na Thur 44
99 Na Thur 45
100 Na Thur 46
101 Na Thur 47
102 Na Thur 48
103 Na Thur 49
104 Na Thur 50
105 Na Thur 51
106 Na Thur 52
107 Na Thur 53
108 Na Thur 54
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI
54
Na Thur 1
55
Na Thur 2
56
Na Thur 3
57
Na Thur 4
58
Na Thur 5
59
SINGGAH YUK.
60
Na Thur 6
61
Na Thur 7
62
Na Thur 8
63
Na Thur 9
64
Na Thur 10
65
Na Thur 11
66
Na Thur 12
67
Na Thur 13
68
Na Thur 14
69
Na Thur 15
70
Na Thur 16
71
Na Thur 17
72
Na Thur 18
73
Na Thur 19
74
Na Thur 20
75
Na Thur 21
76
Na Thur 22
77
Na Thur 23
78
Na Thur 24
79
Na Thur 25
80
Na Thur 26
81
Na Thur 27
82
Na Thur 28
83
Na Thur 29
84
Na Thur 30
85
Na Thur 31
86
Na Thur 32
87
Na Thur 33
88
Na Thur 34
89
Na Thur 35
90
Na Thur 36
91
Na Thur 37
92
Na Thur 38
93
Na Thur 39
94
Na Thur 40
95
Na Thur 41
96
Na Thur 42
97
Na Thur 43
98
Na Thur 44
99
Na Thur 45
100
Na Thur 46
101
Na Thur 47
102
Na Thur 48
103
Na Thur 49
104
Na Thur 50
105
Na Thur 51
106
Na Thur 52
107
Na Thur 53
108
Na Thur 54

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!