Kini Payo, Maca, Millie, Shine dan Fighter pun sudah selesai menyantap sarapan mereka.
"Ayo Mill, biar papa antar." Ucap Payo sambil berdiri dari tempat duduknya.
"Biar Millie sama Fight aja pah, kan Fight bawa motor. Kalau Payo yang nganter takut gak keburu, ini hari Senin jalanan pasti macet parah." Tolak Millie halus.
"Siapa bilang papa mau nganter kamu pake mobil. Orang papa mau nganter kamu pake motor kok. Udah ayo papa anter." Ajak Payo lagi.
Mendengar Payo yang ingin mengantar Millie, Fighter yang sempat menahan nafas saat Millie mengatakan ingin diantar olehnya, akhirnya bisa bernafas lega.
Pasalnya jarak dari kampus Millie ke sekolah Fighter cukup jauh dan memakan waktu kira-kira dua puluh menit itupun sudah lewat jalan ninja, berarti pulang-pergi memakan waktu kurang lebih empat puluh menit. Millie yang tidak telat, tapi nanti dirinya lah yang malah telat.
"Beneran pah? Ya udah deh ayo." Akhirnya Millie setuju diantar Payo.
"Fight, kamu antar Shine yah." Perintah Payo pada anak bungsunya.
Bari saja Fighter bernafas lega, sekarang ia harus kena serangan sesak nafas mendadak. Karena Millie dan Shine satu kampus, hanya Millie sudah tingkat akhir sedangkan Shine masih tingkat pertama.
"Oh Casper apa bedanya!!!" Gerutu Fighter dalam hati.
"Nini, please cepetan balik." Rengek Fighter dalam hatinya lagi.
Karena kalau ada Nini Madam, tidak mungkin Payo berani menyuruh Fighter seperti itu.
"Oh Casper tolong kirimkan malaikat penolong, please.. please." Doa Fighter dalam hati.
Doa anak baik memang langsung di dengar. Buktinya tak lama Maca langsung mengeluarkan suaranya.
"Shine di antar supir aja, kasihan kalau Fight yang anter Shine, nanti Fight telat kesekolah sayang." Protes Maca.
"Tapi mah, kalau Shine diantar supir telat juga dong nanti. Kenapa gak kak Millie aja yang diantar supir. Kan setiap Shine masuk pagi, Payo yang antar Shine." Protes Shine. Ia nampaknya tak terima kalau Payo mengantar Millie.
"Shine, kakak mu kan harus sidang hari ini. Lagian kamu gak diantar pake mobil kok, kamu juga diantar pake motor, tapi sama pak supir." Ucap Maca memberi penjelasan pada Shine.
"Pake motor? Motor yang mana sayang?" Tanya Payo kaget.
"Motor yang mana lagi kalau bukan motor yang sering kamu poles-poles, elus-elus tapi gak pernah kamu pake." Jawab Maca ketus.
"Maksud kamu si Harley?" Tanya Payo kaget.
"Ya iyalah."
"Kalau gitu biar aku aja yang nganter Shine pake si Harley. Biar supir yang nganter Millie pake si Putih." Balas Payo. Ia tidak rela motor Harley Davidson yang baru dia beli tiga bulan yang lalu di tunggangi supirnya.
Sedangkan si Putih adalah motor balap merk Yahmahal. Dan motor milik Fight juga motor balap tapi merk Dekatin.
"Ayo Shine kita berangkat." Ajak Payo.
Payo dan Shine pun keluar dari dalam rumah terlebih dahulu dan diikuti Millie dari belakang.
Setelah Payo, Shine dan Millie keluar dari rumah, Fighter langsung memeluk sang mama.
"Makasih yah Maca udah selametin Fight dari jajahan para bule itu." Ucap Fighter. Dasar anak tidak tau diri, padahal dia sendiri juga berwajah bule.
"Udah sana berangkat, sebelum mama juga berubah pikiran." Ancam Maca.
Fighter pun melepaskan pelukannya dari Maca dan buru-buru keluar dari dalam rumah menyusul Payo dan kedua kakaknya.
💋💋💋
Kini Millie sudah berada di kampusnya.
Masih ada sisa waktu sepuluh menit lagi.
Millie pun berlari terbirit-birit menuju ruang meja hijau.
"Sar!!!" Panggil Millie saat melihat Esar sudah duduk manis di depan ruang sidang.
Esar pun menoleh.
"Dosennya udah dateng?" Tanya Millie dengan nafas yang terengah-engah.
Esar menggelengkan kepalanya memberi jawaban.
"Nih." Ucap Esar sambil menyodorkan air mineral pada Millie.
"Makasih." Millie pun mengambil air mineral dari tangan Esar. Kemudian menenggak air mineral itu sampai habis setengah.
"Haus loe?" Sindir Esar saat Millie menghabiskan setengah air mineralnya dengan satu tarikan nafas.
"Banget. Gue lari-lari dari parkiran ke sini." Jawab Millie tanpa dosa.
"Ini juga gara-gara loe! Loe sih gak bangunin gue tadi pagi, jadinya gue telat bangun kan!!" Omel Millie.
"Dih!!! Kenapa jadi salah gue?! Emangnya kita serumah?" Balas Esar tak mau disalahkan.
Saat Millie dan Esar sedang berdebat, tiba-tiba suara seorang wanita membuat perdebatan mereka terjeda.
"Hai Gry.." Sapa wanita yang memakai baju model sabrina dan rok pendek satu jengkal diatas lutut. Wanita itu bernama Marisa.
Kalau di kampus, teman-teman Esar biasa memanggilnya dengan nama Gry. Hanya orang-orang yang sangat dekat dengan Esar saja yang memanggil dengan nama Esar.
"Hai Sa." Balas Esar.
"Nih, buat penyemangat kamu pagi ini." Ucap Marisa sambil memberikan kopi botolan pada Esar.
"Makasih yah." Ucap Esar sambil menerima kopi botolan itu dari tangan Marisa.
"Oh.. iya Gry, malam minggu kamu bisa dateng gak ke rumah ku, aku bikin pesta kecil-kecilan sih buat melepas penat setelah meja hijau. Kan lusa jurusan aku juga sidang, jadi sekalian lah aku ngundang kamu." Ajak Marisa.
Millie memberi kode pada Esar dengan matanya agar Esar menolak ajakan Marisa. Tapi bukan Esar namanya kalau tidak bodoh dalam hal wanita.
"Mmm... boleh deh." Esar pun menyanggupi ajakan Marisa.
Mendengar itu Millie memutar bola matanya malas.
"Bener-bener nih orang yah, harus di getok pake galon kayaknya biar pinter dikit!!" Gerutu Millie dalam hati.
"Bener yah Gry, awas kalau gak dateng." Ucap Marisa.
"Loe juga boleh dateng kok Mill." Kini bola mata Marisa menatap ke arah Millie yang ada di belakangnya dengan sinis.
"Lihat nanti yah, gue gak janji. Soalnya kalau malam minggu gue juga sibuk. Biasalah, cowok-cowok tanpa gue undang dateng ke rumah gue, mereka pada ngantri dari jam enam sore. Buat ngapelin gue." Jawab Millie tak kalah ketus.
Wajah Marisa memerah seketika karena tersindir dengan kata-kata Millie. Ia pun pamit pada Esar lalu pergi dari hadapan Millie dan Esar.
Setelah Marisa sudah jauh, Millie langsung merebut kopi botolan dari tangan Esar lalu membuangnya ketempat sampah.
"Lah kok di buang Mill?"
"Waspada Sar, manatau si Tante Kunti itu udah nyuntikin obat tidur atau obat perangsang dalam kopi botolan itu!!" Jawab Millie.
"Pikiran loe tuh yah kejauhan!"
"Bukan pikiran gue yang kejauhan, tapi pikiran loe yang kependekkan!! Udah berapa kali sih gue bilang loe harus waspada sama cewek-cewek model kayak gitu, biasanya cewek-cewek model kayak gitu akan ngelakuin segala cara untuk dapetin apa yang mereka mau."
"Terserah loe deh!" Balas Esar ketus.
Tak lama setelah mereka berdebat, dosen-dosen penguji pun datang.
Millie dan Esar pun bersiap-siap menunggu nama mereka di panggil.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Sarini Sadjam
panggilan klg millie susah2 bgt si..omaopa gitu aja ni angel
2023-09-11
0
fieth92
knpa g ngnter Mili ny pke harley pa,supir pke yg pitih nganter shine...tinggal gnti mtor...ribet de ahhh
2022-07-12
0
Shofiiyy
yahmahal tuh
2022-07-06
1