Esar pun menunggu Millie di depan pintu ruang ganti sampai Millie keluar.
Dan begitu Millie keluar dari ruang ganti, tanpa mengucapkan sepatah kata, Esar langsung menarik tangan Millie untuk masuk lagi ke dalam ruang ganti.
"Nih, loe pake yang ini aja." Ucap Esar sambil memberikan gaun berwarna hitam ke tangan Millie.
"Ini kan udah pernah gue pake Sar!!" Protes Millie.
"Gak akan ada yang tau Mill, kalau gaun itu pernah loe pake. Udah cepetan!! Ini udah jam setengah delapan, malam minggu lagi. Nanti kita kejebak macet."
Mau tak mau Millie pun mengikuti saran Esar untuk memakai gaun yang Esar pilih untuknya. Ralat, bukan di pilih melainkan asal comot.
Setelah memakai gaun hasil asal comot Esar, Millie pun keluar dari ruang ganti lalu berjalan menuju meja rias untuk menata rambutnya.
"Mau ngapain lagi loe?"
"Mau curly in rambut bentar."
"Udah gak usah pake curly-curly an, disisir aja." Protes Esar.
"Bentar aja. Udah akh, gak usah banyak protes!!" Balas Millie.
Esar yang tak bisa lagi menunggu terpaksa menarik tangan Millie.
"Kelamaan Mill!!!" Ucap Esar sambil menarik tangan Millie dan menyambar tas tangan Millie yang ada di sofa.
"Esar rambut gue belum beres!!!" Ronta Millie sambil memukul-mukul lengan Esar.
"Gue juga belum pake lipstik!!!" Kata Millie lagi.
"Brisik loe!! Siapa suruh kelamaan milih baju!!" Omel Esar.
Ting. Pintu lift terbuka.
Esar pun menarik tangan Millie untuk masuk ke dalam lift.
Setelah mereka berdua ada dalam kotak besi itu, Esar kembali menutup pintu lift dan menekan tombol ke lantai dasar.
Ting. Pintu lift terbuka, tanda kalau lift yang mereka naiki sudah sampai di lantai dasar.
Ternyata sudah ada Shine yang sedang berdiri di depan lift.
"Shine, pinjem lipstik loe." Kata Millie pada Shine terburu-buru.
"Lipstik gue, buat apa?"
"Udah gak usah banyak tanya, keluarin cepetan!!"
Shine pun buru-buru mengeluarkan dua lipstik nya dari dalam tasnya.
"Nih.." Shine memberikan dua lipstik itu pada Millie.
"Sama sisir." Kata Millie lagi.
Shine pun mengeluarkan sisirnya.
"Sama..." belum sempat Millie menyebutkan benda apalagi yang ingin ia pinjam dari adiknya itu, Esar sudah melayangkan protesnya.
"Banyak banget. Udah itu aja. Ayo." Lagi dan lagi Esar menarik tangan Millie.
"Gue pergi yah Shine." Teriak Millie berpamitan pada adiknya.
"Mereka kenapa sih?!" Lirih Shine pelan karena heran dengan tingkah Millie dan Esar.
💋💋💋
Setelah hampir enam puluh menit di perjalanan akhirnya mobil sport yang Esar kendarai sampai juga di halaman rumah Marisa.
Millie dan Esar pun turun dari dalam mobil.
Begitu Esar menutup pintu mobilnya, Esar langsung berjalan menuju tempat acara yang di adakan di halaman belakang, meninggalkan Millie.
"Esar tunggu!!!" Teriak Millie karena Esar meninggalkannya.
"Cepetan!! Lelet amat sih loe!!" Bentak Esar kesal. Bagaimana tidak kesal, gara-gara Millie mereka jadi terjebak macetnya malam minggu, perjalanan yang bisa di tempuh lima belas menit, sekarang harus memakan waktu hampir satu jam.
"Berani loe bentak gue yah!! Gue aduin loe sama aunty Nia." Ancam Millie.
Esar menghela nafasnya kasar untuk menstabilkan emosinya yang bergejolak. Ancaman Millie membuat Esar tak berkutik.
"Maaf.. maaf. Ya udah cepetan sini." Esar pun menjulurkan tangannya pada Millie.
Millie pun menyambut uluran tangan Esar, lalu melingkarkan tangannya di lengan Esar.
"Nanti di dalem, loe jangan jauh-jauh dari gue yah." Millie memberi peringatan pada Esar.
"Masa gue mau nempel sama loe terus sih. Yah palingan gue gabung sama gerombolan laki-laki." Protes Esar.
"Nanti kalau bebek-bebek kampus itu mau nyosor loe gimana?"
"Ya sosor balik lah, gitu aja kok ribet!!"
"Udah pinter loe jawab omongan gue yah!!" Omel Millie sambil memukul lengan Esar pelan.
"Loe tenang aja Mill, selagi loe ada di tempat yang sama dengan gue, gak akan ada yang berani deket-deket sama gue. Oke."
Kini mereka sudah berada di tempat pesta. Bunyi dentuman musik yang keras persis musik di club malam menyambut kedatangan mereka.
"Hai Gry.." Sapa si pemilik pesta, Marisa.
Marisa pun mendekati Esar dan Millie dan hendak cepika-cepiki dengan Esar, tapi niatnya itu ia urungkan karena langsung di beri tatapan tajam oleh Millie.
"Hai Mill." Kini Marisa menyapa Millie, tapi nada Marisa menyapa Millie jauh berbeda saat Marisa menyapa Esar.
"Gry!!!" Panggil Arthur, sahabat Esar yang juga satu jurusan dengan Esar dan Millie.
Esar pun mengangkat tangannya membalas panggilan Arthur.
"Gue kesana dulu yah." Pamit Esar pada Millie dan Marisa.
Setelah Esar pergi, Millie pun melengos pergi meninggalkan Marisa dengan gaya angkuhnya untuk mencari keberadaan Nancy, sahabat Millie yang Millie paksa datang bersama Arthur.
Mata Millie celingak-celinguk melihat sekelilingnya untuk mencari Nancy, tapi ia tidak menemukan Nancy. Karena tak menemukan Nancy, Millie pun menghampiri Esar dan Arthur yang sedang bergabung dengan gerombolan lelaki yang lain.
"Thur, si Nancy mana?" Tanya Millie.
"Tadi sih ada disana." Tunjuk Arthur ke arah kolam renang.
Mata Millie pun mengikuti kemana arah tangan Arthur menunjuk. Dan terlihatlah Nancy sedang berbicara dengan seorang pria di pinggir kolam renang.
"Cih.. dia malah cari jodoh disini." Umpat Millie kesal.
"Ya loe cari jodoh juga lah disini?" Balas Arthur saat mendengar umpatan Millie.
"Cowok-cowok disini gak ada yang sesuai standart gue." Jawab Millie dengan sombongnya.
"Emang standart loe gimana?" Tanya salah seorang pria yang ada disitu yang juga mendengar ucapan Millie.
"Standart gue tuh minimal kayak bokap gue dan maksimal kayak kakek gue."
"Cuma Gry lah kalau gitu satu-satunya kandidat." Celetuk pria yang lainnya.
"Tau loe Mill, kalau standart loe tinggi begitu, yah cuma Gry doang lah yang sesuai standart loe. Tajir, ganteng, pinter." Celetuk pria yang lainnya.
"Dih.. emangnya yang tajir, ganteng, pinter cuma dia doang? Masih banyak tau gak di luar sana."
"Udah akh, gue mau samperin si Nancy dulu, nanti diapa-apain lagi sama tuh cowok." Millie pun pergi dari hadapan Esar, Arthur dan gerombolan teman-teman Esar yang lainnya.
Hari semakin malam, si empunya pesta juga sudah mengucapkan sepatah dua kata tujuan menyelenggarakan pesta ini. Ya bisa di bilang pesta ini adalah pesta perpisahan angkatan mereka karena sebentar lagi mereka akan di wisuda. Padahal sidang meja hijau saja baru beberapa hari selesai.
Sepanjang pesta Millie tidak terlihat menempel pada Esar dan bergabung dengan teman-teman Millie yang lain.
Dan tidak menempelnya Millie pada Esar, membuat Marisa menggunakan kesempatan itu untuk mendekati Esar. Setelah mengucapkan sepatah dua kata dan merasa Millie tidak sedang memantau Esar dari tempatnya berada, Marisa pun berjalan mendekati Esar dan pura-pura bergabung dengan kumpulan Esar dan teman-temannya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Minoz folevel 🥰
kirain shine itu cowok,, 😁😁🤭
2022-05-28
0
Taurus Mei
ahahh bebek kampus
ada juga ayam kampus
2022-04-10
0
gia gigin
si Markisa mulai beraksi😏
2022-02-25
0