Bab 12

Setelah bawang, Arthur pun memasukkan telur. Lima telur yang Arthur masukkan. Arthur pun mengorak-arik telur itu bersama bawang yang sudah ia tumis tadi.

"Woaah. Gue gak nyangka loe pinter masak Thur." Esar terpukau dengan cara Arthur mengorak-arik telur.

"Iya dong. Emangnya loe, cuma pinter di akademik doang. Kalau urusan cewek o'on nya kebangetan. Sampe-sampe harus dijagain terus sama pawang loe." Sindir Arthur.

"Sialan loe!!"

Sama seperti bawang, telur yang Arthur orak-arik pun berubah warna menjadi coklat mendekati hitam. Lagi dan lagi, Arthur mengatakan kalau memang seperti itu.

Setelah telur, barulah Arthur memasukkan daging ayam yang tadi sudah di goreng. Setelah itu memasukkan sedikit air, lalu garam, kaldu bubuk, saus tiram, kecap manis, lada bubuk, dan ketumbar bubuk dengan ukuran mengikuti feeling.

"Kok banyak banget yang loe masukkin Thur? Emang di resep di tulis begitu?" Tanya Esar heran karena banyak sekali bubuk-bubuk yang Arthur masukkan.

"Ada yang gak ada yang iya. Tapi gak pa-pa kok di masukkin, biar makin enak rasanya." Jawab Arthur.

"Oh.." lagi dan lagi Esar pun percaya saja pada Arthur.

Tak sampai sepuluh menit, tumis ayam fillet kecap pun siap di sajikan. Sebelum di sajikan, baik Arthur dan Esar tak ada yang mencicipi terlebih dahulu bagaimana rasa masakan Arthur.

Arthur sangat percaya diri dengan rasa masakannya itu. Padahal ini pertama kalinya ia memasak seperti itu.

"Loe siapin nasinya Sar." Perintah Arthur.

"Oke."

Esar pun berjalan mendekati rice cooker, kemudian membuka rice cooker itu.

"Thur..." lirih Esar dengan wajah herannya.

"Kenapa?"

"Sini deh."

Arthur pun berjalan menghampiri Esar.

"Kenapa?"

"Ini kok gini?" Esar menunjuk ke dalam rice cooker.

"Astaga Sar, loe masak nasi apa masak bubur? Loe bikin airnya semana?"

"Tiga cangkir."

"Astaga, satu setengah ruas jari aja udah cukup Sar." Balas Arthur.

"Jadi gimana dong? Masak lagi nih?"

"Udah gak usah, itu aja. Kelamaan kalau mau masak lagi, gue udah laper."

Esar pun mengeluarkan teflon dari dalam rice cooker dan berjalan menuju meja makan dimana tumis ayam fillet kecap sudah tersaji di sana.

Esar dan Arthur yang sudah sama-sama kelaparan pun langsung mengambil piring dan menyendokkan nasi, maaf ralat bukan nasi melainkan bubur dari dalam teflon ke dalam piring mereka, setelah itu baru lah mereka menyendokkan tumis ayam fillet kecap. Dan mereka pun mulai menyantap hasil masakan mereka.

"Peh..peh..peh.." Esar dan Arthur kompak sama-sama melepeh makanan yang sudah masuk ke dalam mulut mereka.

Bukan hanya rasa asin yang mereka rasakan, tapi rasanya nano-nano.

"Astaga Thur, kenapa rasanya kayak gini?" Protes Esar.

"Gara-gara bubur loe nih!! Baru kali ini gue makan nasi super lembek gak ada rasanya." Jawab Arthur yang tak mau masakannya di salahkan.

"Kok jadi nyalahin nasi gue. Ayam loe yang rasanya aneh." Balas Esar.

"Nasi loe."

"Ayam loe."

Mereka berdua jadi berdebat dan saling membela apa yang mereka masak tadi.

"Aaakkh.. udah-udah!! Dari pada kita habisin energi buat debat, mending kita makan aja. Mubajir kalau di buang." Ucap Arthur.

"Ogah gue. Nanti habis makan, gue langsung masuk rumah sakit lagi gara-gara diare." Tolak Esar.

"Mending gue ke sebelah numpang makan." Ucap Esar lagi. Esar pun berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu hendak keluar.

"Tunggu Sar, gue ikut." Teriak Arthur. Ia pun berdiri dari tempat duduknya dan berlari mengejar Esar yang sudah hampir sampai di depan pintu.

Mereka pun sama-sama keluar dari unit apartemen Esar dan berjalan ke unit apartemen Millie.

FLASHBACK OFF

💋💋💋

Ting Tong Ting Tong. Esar menekan bel apartemen Millie.

Tak lama pintu pun terbuka.

Ceklek. Millie membuka pintu apartemennya.

"Mau ngapain kalian?" Tanya Millie sambil melipatkan kedua tangannya di dada.

Esar dan Arthur tak menjawab, mereka hanya membalas dengan cengiran aneh.

"Dih malah nyengir. Cepetan bilang mau ngapain kalian?" Tanya Millie sekali lagi.

Esar mencolek lengan Arthur agar Arthur mengatakan tujuan mereka.

"Kita mau numpang makan Mill, boleh?" Jawab Arthur.

"Emangnya kalian gak punya duit buat beli makan apa, sampe-sampe mau numpang makan disini?"

"Masih jetlag Mill, jadi males keluar. Mau pesen online, belum tau aplikasinya." Kini Esar yang menjawab.

"Alesan!!! Bilang aja males makan di luar!" Balas Millie yang tau kebiasaan Esar.

"Ya udah masuk. Kebetulan si Nancy lagi mau masak spaghetti." Kata Millie lagi. Millie pun membuka pintu apartemennya lebar-lebar dan membiarkan dua pejantan itu masuk ke dalam unit apartemennya.

"Emangnya di kulkas loe gak ada bahan makanan?" Tanya Millie pada Esar sambil berjalan menuju dapur.

"Ada. Tapi udah habis kita pake bahan percobaan. Gue kira nih anak bisa masak, eh.. gak taunya gak bisa. Udah gak bisa, sok-sok an bisa lagi." Jawab Esar menyindir Arthur.

"Masih mending gue, dari pada loe masak nasi aja jadi bubur." Balas Arthur.

"Ada beras juga di apartemen loe?" Tanya Nancy yang mendengar percakapan Esar, Millie dan Arthur.

"Ada. Masih banyak kok. Mau gue bawa kesini?" Tanya Arthur.

"Gak usah. Masa makan spaghetti pake nasi." Jawab Nancy.

"Emangnya, kalian masak apa?"

"Tumis ayam fillet. Kalau dari bentuk sih boleh lah, eh.. giliran udah masuk ke mulut, beugh.. udah kayak makanan kucing rasanya." Ejek Esar.

"Sialan loe!! Emang loe udah pernah ngerasain makanan kucing?" Tanya Arthur.

"Udah.. udah diem!! Malah debat lagi kalian berdua!!" Bentak Millie menengahi perdebatan Esar dan Arthur.

"Kalian boleh makan disini, tapi habis makan kalian berdua harus beresin dapur yah!!"

"Iya.. iya.. bawel!!"

💋💋💋

Keesokan paginya.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan waktu setempat, Millie, Esar, Arthur dan Nancy pun sudah siap berangkat bekerja.

Mereka sekarang sudah berada di loby apartemen menunggu orang suruhan Mathew menjemput mereka.

Tak lama kemudian, orang suruhan Mathew pun datang.

"Selamat pagi Tuan Gryson, Nona Millie." Sapa supir yang menjemput keempat orang itu.

"Iya selamat pagi." Balas Esar. Ia masih belum mengetahui siapa orang yang menyapa mereka.

"Saya supir yang di tugaskan Tuan Mathew menjemput Nona Millie dan Tuan Gryson."

"Oh.." Esar hanya ber Oh ria.

"Mari Tuan, Nona kita berangkat." Si supir pun berjalan terlebih dahulu menuju mobil.

Millie, Nancy, Esar dan Arthur pun berdiri dari tempat duduk mereka.

"Sar, loe yakin orang itu yang disuruh Paman Mathew buat jemput kita? Kalau kita di culik gimana?" Tanya Arthur. Ia hanya mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

"Tenang aja, kan kita bawa dua macan betina. Yang satu macan lokal yang satu macan bule, emang ada yang bisa nandingin kedua macan betina itu. Jangan kan penculik, mafia aja mungkin kalah ngadepin dua macan betina itu." Jawab Esar sambil berbisik di telinga Arthur supaya Millie dan Nancy tidak mendengar apa yang Esar katakan.

"Iya juga yah." Arthur malah sependapat dengan Esar.

Kini mereka sudah berada di dalam mobil yang sama. Sebenarnya ada dua mobil yang Mathew suruh untuk menjemput rombongan Millie, tapi hanya satu yang terpakai karena Esar dan Arthur tak mau di pisahkan dari Millie dan Nancy. Bukan karena mereka bucin, tapi karena mereka takut apa yang Arthur pikirkan benar adanya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ine Kaniawati

Ine Kaniawati

Bhahahaah...cowok model gaya baru ini...org sunda bilang mah 'lalaki Nyalindung kagelung' ( laki-laki yg berlindung sm perempuan) yg pake gelung(konde) kan perempuan....nanti bukan lg pejantan tangguh donk tp betina tangguh...🤪🤣🤣🤣🤪

2023-01-12

0

🍾⃝ᴇͥɴͣɪͫ☀꙰❦sͩᴇᷞᴛͧɪᷠᴀͣ⏳⃟⃝㉉

🍾⃝ᴇͥɴͣɪͫ☀꙰❦sͩᴇᷞᴛͧɪᷠᴀͣ⏳⃟⃝㉉

alesan aja...🤣🤣🤣🤣

2022-04-20

0

🍾⃝ᴇͥɴͣɪͫ☀꙰❦sͩᴇᷞᴛͧɪᷠᴀͣ⏳⃟⃝㉉

🍾⃝ᴇͥɴͣɪͫ☀꙰❦sͩᴇᷞᴛͧɪᷠᴀͣ⏳⃟⃝㉉

🤣🤣🤣🤣🤣 ngakunya pinter masak...bikin orak arik aja gosong

2022-04-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI
54 Na Thur 1
55 Na Thur 2
56 Na Thur 3
57 Na Thur 4
58 Na Thur 5
59 SINGGAH YUK.
60 Na Thur 6
61 Na Thur 7
62 Na Thur 8
63 Na Thur 9
64 Na Thur 10
65 Na Thur 11
66 Na Thur 12
67 Na Thur 13
68 Na Thur 14
69 Na Thur 15
70 Na Thur 16
71 Na Thur 17
72 Na Thur 18
73 Na Thur 19
74 Na Thur 20
75 Na Thur 21
76 Na Thur 22
77 Na Thur 23
78 Na Thur 24
79 Na Thur 25
80 Na Thur 26
81 Na Thur 27
82 Na Thur 28
83 Na Thur 29
84 Na Thur 30
85 Na Thur 31
86 Na Thur 32
87 Na Thur 33
88 Na Thur 34
89 Na Thur 35
90 Na Thur 36
91 Na Thur 37
92 Na Thur 38
93 Na Thur 39
94 Na Thur 40
95 Na Thur 41
96 Na Thur 42
97 Na Thur 43
98 Na Thur 44
99 Na Thur 45
100 Na Thur 46
101 Na Thur 47
102 Na Thur 48
103 Na Thur 49
104 Na Thur 50
105 Na Thur 51
106 Na Thur 52
107 Na Thur 53
108 Na Thur 54
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI
54
Na Thur 1
55
Na Thur 2
56
Na Thur 3
57
Na Thur 4
58
Na Thur 5
59
SINGGAH YUK.
60
Na Thur 6
61
Na Thur 7
62
Na Thur 8
63
Na Thur 9
64
Na Thur 10
65
Na Thur 11
66
Na Thur 12
67
Na Thur 13
68
Na Thur 14
69
Na Thur 15
70
Na Thur 16
71
Na Thur 17
72
Na Thur 18
73
Na Thur 19
74
Na Thur 20
75
Na Thur 21
76
Na Thur 22
77
Na Thur 23
78
Na Thur 24
79
Na Thur 25
80
Na Thur 26
81
Na Thur 27
82
Na Thur 28
83
Na Thur 29
84
Na Thur 30
85
Na Thur 31
86
Na Thur 32
87
Na Thur 33
88
Na Thur 34
89
Na Thur 35
90
Na Thur 36
91
Na Thur 37
92
Na Thur 38
93
Na Thur 39
94
Na Thur 40
95
Na Thur 41
96
Na Thur 42
97
Na Thur 43
98
Na Thur 44
99
Na Thur 45
100
Na Thur 46
101
Na Thur 47
102
Na Thur 48
103
Na Thur 49
104
Na Thur 50
105
Na Thur 51
106
Na Thur 52
107
Na Thur 53
108
Na Thur 54

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!