"Nih anak kesambet apaan sih, daritadi senyum-senyum sendiri?!" Lirih Arthur.
"Sar, nanti habis jam makan siang, ada klien yang mau dateng kesini, mau meeting." Ucap Arthur.
"Atur aja." Jawab Esar enteng tanpa melihat wajah Arthur dan masih senyam-senyum sendiri.
Jelas saja itu membuat Arthur semakin penasaran.
"Sar, loe kenapa sih? Gue perhatiin dari tadi loe senyam-senyum sendiri?" Tanya Arthur.
"Ada deh." Jawab Esar.
"Jangan bilang loe lagi jatuh cinta?" Tanya Arthur lagi.
"Emang kelihatan banget yah?" Esar malah balik bertanya.
"Jadi bener loe lagi jatuh cinta? Sama siapa? Jangan bilang loe jatuh cinta sama Millie?"
"Amit-amit.. amit-amit." Ucap Esar sambil mengetuk-ngetuk meja kerjanya.
"Kayak gak ada cewek lain aja. Bertahun-tahun gue kenal sama dia, gue udah tau jelas sifatnya, mana mungkin lah gue jatuh cinta sama dia." Ucap Esar lagi.
"Jangan ngomong gitu loh. Nanti kemakan omongan baru tau rasa loe!!" Ucap Arthur memberi peringatan.
Esar memutar bola matanya malas, ia nampak tidak suka dengan peringatan dari Arthur.
"Jadi siapa perempuan itu?" Tanya Arthur yang masih penasaran.
"Namanya Jasmine. Gue ngerasa udah jatuh cinta pada pandangan pertama sama dia. Jantung gue berdegup kencang saat ngeliat dia pertama kali. Senyuman dia itu gak mau hilang dari pikiran gue." Ucap Esar mendeskripsikan tentang Jasmine.
"Dan gue rasa Jasmine lah jodoh gue. Loe tau kenapa? Karena pertama kali gue ketemu dia itu di depan toilet, eh.. gak taunya pas gue masuk kelas, gue sekelas sama dia dan satu bangku lagi. Kayaknya emang takdir sedang membuka jalannya buat gue mendapatkan pasangan." Kata Esar lagi.
"Itu mah kebetulan doang kali Sar. Masa iya takdir semudah itu mempertemukan loe sama jodoh loe, emang si takdir gak takut apa sama si Millie? Belum dapet ijin si Millie, udah mau ngebuka jalan jodoh loe." Balas Arthur.
"Kali ini gue gak peduli si Millie mau ngomong apa! Pokoknya gue akan tetap ngejar Jasmine." Ucap Esar mantap.
"Terserah loe ajalah, pokoknya gue gak ikut-ikutan." Balas Arthur.
💋💋💋
Jam makan siang pun telah usai. Dan satu jam setelah jam makan siang berakhir, klien pertama yang akan meeting bersama Esar dan Millie pun datang.
Kini mereka sudah berada di ruang rapat. Ada Esar, Millie, Arthur, Nancy, Mathew, dan juga klien yang ditunggu itu bersama dengan sekretaris wanitanya.
Mata Esar dan Millie membelalak saat melihat siapa sekretaris klien yang mereka tunggu itu, karena sekretaris itu adalah wanita yang mereka kenal.
"Selamat siang Tuan Charles, perkenalkan ini Tuan Gryson dan ini Nona Millie, mereka berdua adalah anak dari Tuan Irlan dan Tuan Yordan." Mathew memperkenalkan Esar dan Millie pada pria paruh baya yang menjadi klien mereka.
Esar dan Millie pun berjabat tangan dengan Tuan Charles.
"Dan yang ini adalah Tuan Arthur dan Nona Nancy, asisten pribadi Tuan Gryson dan Nona Millie." Kini Mathew memperkenalkan Arthur dan Nancy pada Tuan Charles.
Arthur dan Nancy pun berjabat tangan dengan Tuan Charles.
"Sekarang giliran saya memperkenalkan Nona cantik ini. Perkenalkan, ini sekretaris saya, Jasmine." Tuan Charles pun memperkenalkan Jasmine.
Esar, Millie, Nancy dan Arthur pun berjabat tangan dengan Jasmine.
Setelah dua kubu saling berkenalan. Mereka pun duduk di kursi putar dengan meja bundar panjang yang ada di ruang rapat.
Meeting hari ini membicarakan tentang kerjasama mereka menyangkut realestate yang akan mereka bangun di pinggiran kota London.
Perusahaan Tuan Charles adalah salah satu perusahaan yang akan berkontribusi membantu pembangunan proyek yang akan perusahaan IYG kerjakan. Ada lima perusahaan yang membantu, pertama Dirgantara Group, kedua Adiguna Asia Jaya, yang ketiga Mandala Group, keempat perusahaan Tuan Charles dan kelima perusahaan Tuan Maxime.
Sebenarnya ini bukan lah meeting resmi, Tuan Charles datang karena hanya ingin berkenalan dengan Millie dan Esar. Karena semua konsep sudah disusun rapih oleh Irlan, Yordan dan Igo, Millie dan Esar hanya tinggal menjalankan saja.
"Saya dengar, Tuan Gryson dan Nona Millie juga sambil kuliah, apa benar?" Tanya Tuan Charles basa-basi. Padahal Tuan Charles sudah tau hal itu.
"Anda benar Tuan. Malahan tadi kami satu kelas dengan Nona Jasmine. Benarkan Nona Jasmine." Jawab Esar kemudian melemparkan pertanyaan pada Jasmine agar Jasmine mengkonfirmasi pernyataan Esar tadi.
"Benar kah itu Jasmine? Kenapa kau tidak bilang sebelum kita berangkat kesini?" Ucap Tuan Charles pura-pura kaget.
"Maaf Tuan, saya tidak tau kalau Tuan Gryson dan Nona Millie adalah klien yang akan kita temui." Jawab Jasmine sambil menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga.
Sedangkan Millie yang dari awal mempunyai feeling buruk tentang Jasmine, terus menatap Jasmine untuk mencari tau apa sebenarnya yang sedang di sembunyikan Jasmine dari gerak tubuh Jasmine.
"Benar-benar gak beres nih cewek!! Lihat aja, jangan panggil gue Millie kalau gue gak bisa ngebongkar kedok loe!!" Gumam Millie dalam hati.
Mereka pun mulai membicarakan tentang proyek yang akan berjalan dengan suasana yang tidak terlalu tegang dan serius.
Sambil mereka berbicara, mata Esar juga sesekali mencuri pandang pada Jasmine.
Tau Esar mencuri pandang pada dirinya, Jasmine hanya melempar senyum pada Esar.
Dan tingkah Esar dan Jasmine itu terciduk oleh mata Millie.
Millie yang tak suka langsung menendang kaki Esar. Tau kakinya di tendang Millie, Esar pun langsung menoleh ke arah Millie dan melototkan matanya pada Millie. Bukan Millie namanya kalau langsung ciut di beri pelototan oleh Esar, malahan Millie membalas dengan memberi tatapan tajam pada Esar.
Setelah kurang lebih satu jam mereka berada di ruang meeting, akhirnya Tuan Charles dan Jasmine pun pamit pulang.
Esar dan Millie pun berjabat tangan dengan Tuan Charles sebelum Tuan Charles keluar dari ruang rapat.
Esar pun melambaikan tangannya pada Jasmine saat Jasmine melintas di depan Esar.
"Itu yang namanya Jasmine?" Tanya Arthur yang sedari tadi mulutnya sudah gatal ingin bertanya.
Esar menganggukkan kepalanya sambil tersenyum memandang tubuh Jasmine dari belakang.
"Cantik kan?" Tanya Esar pada Arthur.
Belum sempat Arthur menjawab, dari belakang Millie langsung menabrak Esar dan Arthur.
"Masih cantikan juga gue!!" Ucap Millie yang tak sengaja mendengar pertanyaan Esar untuk Arthur sambil berlalu dari hadapan Esar dan Arthur lalu keluar dari ruang rapat.
"Iya loe cantik, tapi kalau di lihat pake sedotan dari atas patung Liberty!!" Teriak Esar karena Millie sudah pergi jauh.
"Wah.. cari mati loe Sar!! Alamat gak depat tumpangan makan ini mah!!" Celetuk Arthur.
"Nanti kita makan di luar!!" Ceplos Esar.
Dan ternyata kata-kata Esar yang asal nyeplos itu membuat Esar memiliki suatu rencana.
"Gue ke bawah dulu." Pamit Esar pada Arthur sambil berlari keluar dari ruang rapat.
"Mau ngapain loe?" Teriak Arthur.
Tapi sayangnya Esar tak menjawab dan terus berlari menuju lift untuk membawanya ke lantai bawah. Esar ingin mengejar Jasmine.
Dan sesampainya di lantai satu, untungnya Tuan Charles dan Jasmine belum jauh berjalan dari lift.
Esar pun kembali berlari menghampiri Tuan Charles dan Jasmine.
"Maaf Tuan Charles, apa boleh saya bicara dengan Nona Jasmine?" Tanya Esar dengan nafas yang terengah-engah.
Tuan Charles melirik sejenak ke arah Jasmine, lalu menganggukkan kepalanya.
"Saya tunggu di mobil." Ucap Tuan Charles pada Jasmine.
"Baik Tuan."
"Terimakasih Tuan Charles." Ucap Esar.
Tuan Charles hanya menepuk pundak Esar sebelum dirinya berlalu dari hadapan Esar dan Jasmine.
"Ada apa?" Tanya Jasmine setelah Tuan Charles pergi dari hadapan mereka.
"Apa nanti malam kau ada acara?" Tanya Esar to the point.
"Sepertinya tidak. Kenapa?"
"Mau keluar makan malam dengan ku?"
Jasmine diam sesaat.
"Oke, baik lah. Dimana?" Tanya Jasmine.
"Aku juga tidak tau dimana tempat yang bagus. Bagaimana kalau kau saja yang memilih tempatnya?" Jawab Esar.
"Baik lah. Mau private room atau tempat biasa yang sering di datangi anak muda?"
"Mmm. Bagaimana kalau tempat yang biasa di datangi anak muda saja, karena aku harus membawa asisten ku."
"Oke. Kalau begitu, mana nomor ponsel mu, nanti aku beritahu tempatnya."
Esar pun memberikan nomor ponselnya pada Jasmine. Jasmine pun melakukan panggilan ke nomor yang baru saja Esar berikan.
"Itu nomor ku. Sampai bertemu nanti malam." Ucap Jasmine. Jasmine pun berlalu dari hadapan Esar.
Setelah tubuh Jasmine sudah tidak kelihatan lagi, Esar pun kembali berjalan menuju lift.
"Yes!!!" Teriak Esar kegirangan setelah dirinya berada di dalam lift khusus.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Innara Maulida
waaahhh bnr2 si esar mirip bapk nya bgt gak bisa bedain berlian ama batu krikil ..
2022-11-11
0
Innara Maulida
boleh mille bucin ke aki,,,tapi DNA nya 100persen madam Nini...😂😂
2022-11-11
0
🍾⃝ᴇͥɴͣɪͫ☀꙰❦sͩᴇᷞᴛͧɪᷠᴀͣ⏳⃟⃝㉉
biarkan dulu esar sama jasmin deket, dan esar tau kebusukan jasmin sendiri tanpa dikasih tau orang lain,biar dia bisa belajar dan waspada nggak sembarangan percaya sama cewek....baru disenyumin dikit aja udh meleleh,malu atuh sama bapakmu yg mantan casanova...
2022-04-20
0