"Hai.." wanita yang ada disamping Esar pun menyapa Esar terlebih dahulu.
Esar pun menoleh. Matanya langsung membelalak saat melihat wanita yang ada disebelahnya.
"Kamu yang tadi aku tabrak di depan toilet kan?" Tanya Esar.
"Jasmine." Jasmine mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Esar.
Tak perlu di tanya lagi bagaimana respon Esar, ia langsung menyambut uluran tangan Jasmine.
"Gryson." Esar memperkenalkan dirinya dengan nama tengahnya.
"Kamu mahasiswi program S2 juga?" Tanya Esar basa-basi.
Jasmine menggelengkan kepalanya.
"Aku mahasiswi baru." Jawab Jasmine sambil tersenyum pada Esar.
Dan lagi-lagi senyum Jasmine seperti menghipnotis Esar, matanya sampai tak berkedip.
Drt.. Drt.. Getar ponsel Esar yang ada dalam saku sanggup membuyarkan lamunan Esar.
Esar pun merogoh saku celananya dan ternyata ada pesan masuk dari Millie. Esar tidak sadar kalau dirinya selalu dalam pantauan cctv berjalan.
Esar pun membuka pesan dari Millie itu.
Millie : Lihat ke depan!! Bukan ke perempuan itu!!
Begitulah isi pesan Millie untuk Esar.
Mata Esar langsung berkeliling mencari Millie, dan begitu ia melihat Millie ternyata Millie langsung memberi tatapan tajam pada Esar dan memberi kode dengan dua jari yang ia arahkan ke matanya lalu ke arah dosen.
"Cih.." decih Esar sambil memutar bola matanya malas lalu memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celana. Setelah itu baru lah Esar mengarahkan matanya ke arah dosen.
💋💋💋
Waktu sembilan puluh menit pun berlalu, cepat-cepat Millie menutup bukunya dan menghampiri Esar yang sepertinya sedang pendekatan dengan wanita yang duduk di sebelah Esar.
"Hei Nona, kita belum berkenalan." Kata laki-laki yang duduk di sebelah Millie tadi sambil menarik tas Millie.
"Tidak penting berkenalan dengan mu!! Minggir." Millie langsung menepis tangan laki-laki itu dari tas nya.
Tapi sayangnya laki-laki itu malah menarik tangan Millie dan memaksa berjabat tangan.
"Alpha." Laki-laki itu memperkenalkan dirinya.
"Ish.. aku tidak peduli!!" Jawab Millie ketus sambil menyentak tangan Alpha.
Tangan mereka pun terlepas. Cepat-cepat Millie berjalan menghampiri Esar yang sepertinya tidak sadar kalau Millie sedang berjalan menghampirinya.
"Menarik." Gumam Alpha sambil matanya terus memperhatikan langkah Millie.
"Ekhem." Millie berdehem saat sudah sampai di meja Esar dan Jasmine.
Sontak Esar dan Jasmine yang sedang asyik mengobrol pun menoleh ke arah suara.
"Hai Mill, kenalin ini Jasmine. Jasmine kenalin, ini Millie." Ucap Esar.
"Millie. Jasmine." Mereka pun berjabat tangan sambil menyebut nama mereka masing-masing.
Jika Jasmine mengenalkan dirinya pada Millie sambil tersenyum manis, beda dengan Millie yang memasang wajah datar saat berkenalan dengan Jasmine.
"Ayo pulang, kita harus ke kantor." Kata Millie dengan nada super dingin pada Esar dengan bahasa Indonesia.
"Sekarang? Sebentar lagi lah Mill, kalau loe mau pulang, pulang aja duluan. Nih gue kasih kunci mobilnya."
"Oh... oke." Jawab Millie tapi sambil mengeluarkan ponsel dari dalam tas nya.
"Gue telpon aunty Nia dulu yah." Kata Millie lagi.
Mengerti maksud kata-kata Millie, cepat-cepat Esar merebut ponsel Millie, tapi sayangnya gerakan tangan Millie lebih cepat dari gerakan tangan Esar.
"Oke... oke... kita pulang sekarang." Ucap Esar mengalah. Sedangkan Millie hanya tersenyum penuh kemenangan saat Esar mengalah.
"Jasmine, aku pulang dulu yah. Besok kita ketemu lagi." Pamit Esar pada Jasmine.
Esar pun berdiri dari tempat duduknya. Begitu Esar berdiri dari tempat duduknya, Millie langsung menarik tangan Esar dan berjalan menuju pintu.
Tapi nampaknya Esar masih belum ikhlas berpisah dengan Jasmine, sambil berjalan, Esar sambil melambaikan tangan, bahkan sampai keluar dari pintu pun Esar terus menengok ke belakang dan melambaikan tangan pada Jasmine.
Kini mereka sudah berada di parkiran kampus. Dan sudah berada di dalam mobil.
"Siapa perempuan tadi?" Tanya Millie mengintrogasi, layaknya seorang perempuan yang sedang mengintrogasi kekasihnya.
"Kan tadi loe udah kenalan. Namanya Jasmine!" Jawab Esar sambil mengendarai mobilnya keluar dari parkiran kampus.
"Iya gue tau namanya Jas Ujan. Tapi hubungan loe sama dia apa? Gue perhatiin dari tatapan mata loe, kayaknya yang tadi itu bukan pertemuan pertama loe sama dia." Jawab Millie.
"Jasmine Mill." Ralat Esar.
"Suka-suka gue dong, mulut-mulut gue!!" Balas Millie.
"Cih.. Dasar Nyai Kompeni!!!" Decih Esar sambil mengumpat dalam hatinya.
"Jawab!!! Kok diem!!" Bentak Millie karena Esar belum menjawab pertanyaannya yang tadi.
"Gue gak ada hubungan apa-apa sama dia." Jawab Esar.
"Oh.. lebih tepatnya, belum ada hubungan apa-apa sama Jasmine saat ini." Ralat Esar.
"Maksud loe?" Tanya Millie. Ia tau maksud perkataan Esar tapi ia hanya ingin meyakinkan apa yang ada di pikirannya sama dengan apa yang ada di pikiran Esar.
"Ya.. we never know kan yang akan terjadi kedepannya." Jawab Esar sambil menggedikan bahu dan senyum-senyum sendiri.
"Loe suka sama si Jas Ujan itu?" Todong Millie.
"Kalau iya kenapa?" Jawab Esar dengan songongnya.
"Gue tuh ngerasa kalau gue udah jatuh cinta pada pandangan pertama sama Jasmine. Pas pertama kali dia tersenyum sama gue di depan toilet, hati gue berdebar kencang banget Mill, isi kepala gue tuh cuma senyum dia doang." Kata Esar lagi.
"Kapan sih loe gak berdebar ngeliat cewek seksi yang multitalon•te?!! Sama si Markisa aja loe begitu!!"
"Jantung gue gak pernah berdebar yah sama si Marisa. Baru sama Jasmine gue ngerasain hal ini." Bantah Esar.
"Loe yakin jantung loe berdebar kencang karena loe lagi jatuh cinta? Bukan karena jantung loe bermasalah? Periksa dulu yuk."
"Sialan loe!!"
"Cinta pada pandangan pertama itu gak ada Sar, bulshit itu semua!! Yang bener itu, nepsong pada pandangan pertama!!! Lagian, feeling gue tuh gak enak sama tuh si Jas Ujan, jadi mending loe jauh-jauh deh!!"
"Sotoy loe!!!"
"Dih..ya udah kalau gak percaya. Sebelum perasaan loe semakin jauh sama tu Jas Ujan mending loe cari tau dulu seluk beluk si Jas Ujan. Jangan sampe beling loe kira berlian!!"
Esar tak menjawab. Bukan karena dia sependapat dengan Millie yang harus mencari tau dulu siapa itu Jasmine, melainkan Esar diam karena Esar malas melanjutkan perdebatan dengan Millie.
💋💋💋
Kini Millie dan Esar sudah sampai di gedung perusahaan IYG Archie & Properteam, dan sudah duduk manis di kursi kebesaran mereka di ruang kerja mereka masing-masing.
"Mill, nanti habis makan siang kita ada rapat dengan klien." Ucap Nancy memberitahu jadwal Millie.
Millie tak merespon kata-kata Nancy, jangankan merespon menoleh ke arah Nancy juga tidak. Ia masih kepikiran dengan Jasmine.
"Gue ngerasa ada yang gak beres sama tuh si Jas Ujan." Gumam Millie dalam hati.
"Mill, loe denger gue gak!!" Panggil Nancy dengan nada yang agak sedikit meninggi itu.
Dan suara Nancy itu sukses membuat Millie tersadar dari gumamannya.
"Apa? Loe ngomong apa barusan?" Tanya Millie.
"Loe kenapa sih? Tumben gak fokus? Si Esar buat loe kesel lagi?"
"Kalau dia mah udah tiap hari buat gue kesel, jadi gak akan mungkin gue sampe hilang fokus gara-gara dia!!"
"Lah, terus kenapa?"
"Tadi di kampus, si Esar kenalan sama cewek, tapi gue ngerasa ada sesuatu yang gak baik dari diri si cewek itu."
"Bukannya semua cewek yang ngedeketin Esar, dimata loe gak ada yang baik yah?!"
"Tapi ini tuh beda Cy, gue kayak ngerasa ada sesuatu yang aneh aja gitu. Tapi gue masih belum bisa nebak itu apa."
"Loe suruh aja orang untuk cari tau."
"Nah itu dia yang lagi gue rencanain. Tapi gue gak bisa make orang gue untuk cari tau. Gue harus cari informan dari sini."
"Terus apa yang bisa gue bantu?" Kata Nancy menawarkan bantuan.
"Loe bantu bikinin kopi buat gue aja deh." Jawab Millie.
"Cih.. gue berbaik hati buat bantu, loe malah nyuruh gue bikinin kopi." Gerutu Nancy.
"Ya habisnya loe mau bantu gue ngapain?"
"Ya apa kek gitu. Nyuruh gue nyari orang yang bisa di jadiin informan atau nyuruh gue beli alat pelacak atau apa gitu, kayak yang ada di film-film mafia gitu loh!!"
"Daripada loe kebanyakan ngayal, mending loe kerja yang bener aja sebagai asisten gue, inget, loe tuh masih masa trainning. Udah sana bikinin gue kopi."
"Cih..." decih Nancy sambil memutar bola matanya malas. Ia pun keluar dari dalam ruang kerja Millie.
Sedangkan di ruang kerja Esar, ada Esar yang sejak datang sampai detik ini senyum-senyum sendiri di kursi kebesarannya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
🍾⃝ᴇͥɴͣɪͫ☀꙰❦sͩᴇᷞᴛͧɪᷠᴀͣ⏳⃟⃝㉉
tapi se x x esar biar pacaran dulu dan kena batunya baru bisa waspada....jangan belum apa2 cewek yg deket sama eslan dikomen nggak bener,ya jelaslah esar nggak bakalan percaya...
2022-04-20
0
🍾⃝ᴇͥɴͣɪͫ☀꙰❦sͩᴇᷞᴛͧɪᷠᴀͣ⏳⃟⃝㉉
betul...
2022-04-20
0
🍾⃝ᴇͥɴͣɪͫ☀꙰❦sͩᴇᷞᴛͧɪᷠᴀͣ⏳⃟⃝㉉
cowok kok gampangan ya...
2022-04-20
0