Kini mobil yang di kendarai supir yang menjemput Millie, Esar, Nancy dan Arthur sudah sampai di perusahaan IYG Archie & Properteam, perusahaan yang bergerak di bidang arsitektur dan properti yang di rintis oleh Irlan, Yordan dan Igo kurang lebih tujuh tahun silam dan sekarang perusahaan itu sedang berkembang-berkembangnya.
Tidak seperti perusahaan orangtua mereka yang ada di negara mereka, gedung perusahaan IYG Archie & Properteam tidak menjulang dan hanya ada delapan lantai dan di lantai teratas adalah lantai khusus untuk pemilik perusahaan. Dan sekarang lantai teratas itu di huni oleh Millie, Esar, Arthur dan Nancy.
"Selamat datang Tuan Gryson, Nona Millie." Sambut Mathew begitu Millie dan Esar turun dari dalam mobil.
"Terimakasih sudah menyuruh orang menjemput kami paman Math." Jawab Millie.
"Tapi kenapa kalian berempat berada dalam satu mobil?" Tanya Mathew heran.
"Maklum saja paman Math, kami ini kembar siam empat, jadi kemana-mana harus berempat." Jawab Millie lagi bercanda.
Mathew mengernyitkan keningnya untuk mencerna candaan Millie.
"Sudah tidak usah di pikirkan paman. Lebih baik sekarang paman membawa kami ke ruangan kami." Sela Esar karena melihat wajah kebingungan Mathew.
"Ah iya, baiklah." Jawab Mathew. Mathew pun jalan terlebih dahulu sebagai penunjuk jalan.
"Jadi Tuan Gry dan Nona Millie, ini adalah lift untuk petinggi perusahaan, hanya Tuan, Nona, kedua asisten kalian, dan saya yang bisa memakai lift ini." Ucap Mathew menjelaskan saat mereka sudah berada dalam lift.
"Ya paman kami mengerti." Jawab Esar.
"Loe denger Thur, kita termasuk orang yang bisa make lift ini. Mimpi apa gue semalem, baru kerja udah langsung bisa naik lift khusus, di London lagi." Bisik Nancy di telinga Arthur.
"Norak loe!!" Jawab Arthur ketus. Ia terlihat sebiasa mungkin padahal dalam hati sudah kegirangan luar biasa.
"Cih..." decih Nancy.
Ting. Pintu lift pun terbuka dan mereka sudah ada di lantai delapan.
Mereka pun keluar dari dalam lift dan berjalan menuju ruangan mereka.
"Ini ruangan Tuan Diego. Ruangan ini hanya di buka saat Tuan Diego datang kesini." Mathew menunjuk ruangan Igo.
"Nah kalau ini ruangan Tuan Yordan. Dan disini lah ruangan Nona Millie." Ucap Mathew saat mereka sudah sampai di depan ruangan Yordan.
"Dan ini Miranda, sekretaris anda Nona Millie." Mathew mengenalkan Miranda pada Millie.
"Miranda, ini Nona Millie dan ini Nona..." Mathew lupa nama Nancy.
"Nancy." Sela Nancy sambil menjulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Miranda.
"Miranda." Balas Miranda.
"Nona Nancy ini yang akan menjadi asisten pribadi Nona Millie. Jadi kalian bisa saling bekerja sama untuk membantu Nona Millie." Ucap Mathew di tengah-tengah perkenalan Nancy dan Miranda.
"Selamat datang Nona Millie." Setelah berjabat tangan dengan Nancy, Miranda pun berjabat tangan dengan Millie.
"Terimakasih Miranda, mohon kerjasamanya." Jawab Millie sambil membalas jabatan tangan Miranda.
Setelah memperkenalkan Millie dan Nancy, kini Mathew memperkenalkan Esar dan Arthur.
"Dan ini adalah Tuan Gryson dan Tuan Arthur, asisten pribadi Tuan Gryson." Ucap Mathew.
Esar dan Arthur pun berkenalan dengan Miranda.
Setelah berkenalan dengan Miranda, mereka pun masuk ke dalam ruangan Millie untuk melihat-lihat sejenak dan setelah itu mereka berjalan menuju ruangan Irlan yang akan di pakai Esar.
Gantian kini Millie, Esar, Arthur dan Nancy berkenalan pada Jerry, sekretaris Esar.
"Kok sekretaris loe cowok sih Sar?" Bisik Arthur di telinga Esar.
"Ya mana gue tau." Balas Esar.
Setelah berkenalan dengan Jerry, mereka pun masuk ke ruangan Esar. Millie dan Nancy masuk terlebih dahulu keruangan Esar karena penasaran melihat interior ruangan Esar.
"Paman Mathew, kenapa sekretaris ku laki-laki? Kenapa tidak perempuan?" Bisik Esar pada Mathew.
"Maaf Tuan, peraturannya sudah begitu. Peraturan yang di buat oleh istri-istri pemilik perusahaan ini." Jawab Mathew sambil tersenyum.
"Tapi paman, apa paman tidak tahu kalau asisten ku ini seorang gay." Bisik Esar lagi.
Mata Mathew membelalak, semua bulu yang tumbuh di tubuhnya pun berdiri karena merinding mendengar ucapan Esar.
"Sialan loe!!!" Omel Arthur pada Esar yang mendengar ucapan Esar pada Mathew.
"Tidak paman, dia bohong. Saya lelaki tulen kok, jadi paman tenang saja." Ucap Arthur lagi pada Mathew.
Mathew pun bernafas lega mendengar pengakuan Arthur.
"Baik lah paman, kami siap bekerja. Jadi pekerjaan apa yang harus kami kerjakan sekarang." Ucap Millie setelah puas melihat-lihat interior ruangan Esar.
"Para sekretaris akan memberitahu apa yang harus Tuan dan Nona lakukan." Jawab Mathew.
"Jadi Nona Millie dan Nona Nancy bisa kembali ke ruangan dan Miranda akan memberitahu pekerjaan yang harus kalian lakukan." Ucap Mathew lagi.
Millie dan Nancy pun keluar dari ruangan Esar dan berjalan keruangannya.
💋💋💋
Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore waktu setempat. Itu tandanya sudah waktunya pulang kantor. Di ruangannya, Millie dan Nancy membereskan meja kerjanya dan bersiap untuk pulang. Begitu pun dengan Esar dan Arthur di ruangannya, mereka juga sedang membereskan meja kerjanya dan bersiap untuk pulang.
Ceklek. Entah hanya sebuah kebetulan atau memang Esar dan Millie satu hati, mereka sama-sama membuka ruang kerja mereka dan keluar dari dalam ruang kerja mereka.
"Gimana kerjaan kerjaan kalian?" Tanya Millie saat Esar dan Arthur berjalan mendekati dirinya dan Nancy yang berdiri di depan pintu ruang kerja Millie.
"Menyenangkan." Jawab Esar yang memang memiliki otak encer, jadi semua pekerjaan terlihat mudah bagi Esar.
Sayangnya itu tidak berlaku pada Arthur, rasa-rasanya matanya mau juling melihat angka-angka, grafik-grafik yang harus mereka periksa sebagai pekerjaan awal mereka. Maklum saja, namanya juga ini pertama kalinya Arthur terjun di dunia kerja.
"Kalian sendiri gimana?" Esar bertanya balik.
"Lumayan. Walau sedikit memusingkan." Jawab Millie jujur.
"Cih. Sudah gue duga." Balas Esar.
"Tuan Gryson, Nona Millie." Panggil Mathew.
Millie, Esar, Arthur dan Nancy pun menoleh ke arah Mathew.
"Sepertinya kalian sudah siap pulang kerja." Ucap Mathew basa-basi.
"Ini kunci mobil kalian. Ini kunci mobil untuk Tuan Gryson dan Nona Millie dan yang ini kunci mobil untuk Tuan Arthur dan Nona Nancy." Mathew memberikan kunci mobil pada Esar dan Arthur.
"Kenapa begitu Paman Math? Kenapa aku harus satu mobil dengan dia kenapa tidak dengan asisten ku?" Protes Esar.
"Maaf Tuan, itu lah yang di perintahkan Nyonya Nia dan Nyonya Ica. Tuan Gryson satu mobil dengan Nona Millie dan Tuan Arthur satu mobil dengan Nona Nancy." Jawab Mathew.
"Sial." Gerutu Esar pelan, tapi masih bisa di dengar Millie.
"Sial kenapa? Loe gak seneng partneran sama gue, hah?" Tanya Millie mengintimidasi.
Esar tak menjawab, ia hanya memutar bola matanya malas.
"Dia bukannya gak seneng partneran sama loe, tapi dia kesel karena gak bisa nganter jemput cewek lain." Timpal Arthur.
"Bisa aja kok, asal ceweknya harus lolos seleksi dari gue." Jawab Millie.
"Hemh.. sama juga bohong." Celetuk Esar. Karena sepertinya tidak akan ada perempuan yang bisa lolos seleksi seorang Millie. Jangankan ikut seleksi, baru mendaftar saja, semua perempuan sudah kabur begitu melihat Millie.
Esar pun melengos pergi dari hadapan Millie.
"Ayo paman." Ucap Esar pada Mathew dan berjalan menuju lift.
Begitu Esar pergi, Arthur pun ikut melengos dari hadapan Millie dan Nancy.
"Masih ada harapan Sar, manatau aja cewek-cewek bule disini lebih garang dari Millie. Millie boleh lah menang dari cewek-cewek lokal, tapi kalau sama satu spesiesnya kan belum tentu menang." Bisik Arthur memberi semangat pada Esar.
"Bener juga loe." Jawab Esar sambil tersenyum penuh arti.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Zhie Zakina
blm tau aj lu SAR,klo d pisahin dr milie pasti klojotan
2022-04-15
0
Baca Aja
kok berasa beda ya gaya bahasa novelnya
2022-03-02
0
gia gigin
Satu species 😂😂😂
2022-02-25
0