"Gry.. kita kesana yuk." Ajak Marisa sambil menunjuk bagian taman yang agak sedikit sepi.
"Mau ngapain?" Tanya Esar.
"Ada yang mau aku omongin sama kamu." Jawab Marisa.
Esar tak langsung mengiyakan ajakan Marisa, tapi matanya mencari keberadaan Millie terlebih dahulu, takut-takut Millie sedang memantau dirinya. Gerak-gerik Esar yang seperti itu persis seperti laki-laki yang takut ketahuan selingkuh oleh pasangannya.
"Udah ayo, Millie gak ada kok. Kayaknya tadi aku lihat Millie lagi ke toilet." Ucap Marisa yang tau kegelisahan Esar.
Esar pun menganggukkan kepalanya.
"Thur, kalau loe lihat Millie, kasih kode yah." Bisik Esar.
"Mau kemana loe?"
"Mau mojok bentar." Jawab Esar terdengar ambigu di telinga Arthur.
Belum sempat Arthur menanyakan apa maksud kata-kata mojok versi Esar, Esar sudah pergi terlebih dahulu dengan Marisa.
"Nyari mati tuh anak!! Udah tau kesini bawa pawang, masih aja cari mangsa." Lirih Arthur saat melihat Esar dan Marisa jalan bersama ke arah taman yang sepi.
Kini Esar dan Marisa sudah ada di bagian taman yang agak sedikit sepi. Mereka pun saling mengobrol dan bercanda. Dan tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang sedang memantau mereka.
Sebenarnya saat Esar dan Marisa pergi ke sudut taman, Millie sudah melihatnya tapi Millie masih berdiam diri dan membiarkan Esar pergi ke tempat yang lebih sepi dengan Marisa. Tapi saat melihat Esar dan Marisa bercanda dan tertawa, kepala Millie langsung mengeluarkan asap akibat hatinya yang sedang terbakar cemburu.
Dan makin cemburu saja Millie saat melihat Esar mendekatkan wajahnya ke wajah Marisa. Dari sudut pandang Millie memandang, sekarang Esar seperti ingin mencium Marisa. Jelas saja hal itu membuat Millie tak bisa berdiam diri. Sekali saja Esar mencium Marisa itu tandanya Esar sudah jatuh dalam perangkap Marisa, begitu lah pemikiran Millie.
Padahal yang sebenarnya terjadi, Esar bukan ingin mencium Marisa melainkan Marisa mengeluh matanya kelilipan dan Esar ingin membantu meniup mata Marisa.
"Aaaakkh..." Teriak Esar saat telinga di jewer tiba-tiba oleh Millie.
"Bagus loe yah, pergi ke pojokan biar bisa cium-ciuman sama bibir soang!!!" Omel Millie.
"Lepas Mil, lepas!! Sakit Mill!!" Ringis Esar.
Millie pun melepas jewerannya dari telinga Esar.
"Pergi loe ke mobil sekarang!!!" Perintah Millie pada Esar.
"Kok loe merintah-merintah orang kayak gitu sih Mill!!! Kalau Gry masih mau disini, yah terserah Gry lah!!" Bentak Marisa.
"Diem loe!!! Gue gak ada urusan sama loe!!! Gue ngomong sama dia." Balas Millie dengan nada suara tak kalah meninggi dari Marisa sambil menunjuk Esar.
"Esar, loe denger gue gak!!!" Tanya Millie dengan nada yang sangat mengintimidasi.
Tau kalau emosi Millie sudah ada di ubun-ubun, Esar pun cepat-cepat pergi dari tempat itu karena kalau Esar kekeh ingin berada di tempat itu, yang ada Millie akan mengeluarkan jurus angling dharmanya. Jadi sebelum itu terjadi, lebih baik Esar cari aman.
Setelah Esar pergi, Millie pun hendak pergi dari tempat itu juga. Tapi baru beberapa langkah, suara Marisa membuat Millie menghentikan langkah kakinya.
"Cih... ini nih yang namanya cinta berkedok sahabat!!" Sindir Marisa.
Mendengar itu Millie pun mundur beberapa langkah untuk kembali berhadapan dengan Marisa.
"Apa loe bilang barusan?" Tanya Millie mengintimidasi.
"Loe budek?! Gue bilang, loe itu cuma pura-pura jadi sahabatnya Gry, padahal mah, loe tuh cinta sama dia. Makanya loe gak suka kalau ada perempuan yang deket sama Gry!!"
"Tau apa loe soal hubungan gue sama Esar? Denger yah, cabe-cabean yang gak lulus sortir!! Gue tuh tau cewek-cewek jenis apa yang deketin Esar, termasuk loe!! Makanya gue gak mau Esar di deketin cewek-cewek model kayak loe dan sejenis loe!! Gue gak akan biarin manusia hama kayak loe masuk ke dalam hidup Esar dan ngerusak hidup Esar. Jadi sebelum gue bongkar kebusukan loe di depan Esar, mending loe mundur teratur aja deh dari pada nanti keluarga loe ikut malu kalau tau kelakuan anak gadisnya kayak gimana!!!" Jawab Millie. Dan setelah mengatakan itu, Millie pun berlalu dari hadapan Marisa.
"Shiiiit!!!" Umpat Marisa begitu Millie pergi dari hadapannya. Ia seperti tertampar karena ucapan Millie.
"Cih... cewek kayak loe mau main-main sama gue!!! Pasang mental baja sist kalau mau lawan gue!!!" Decih Millie sambil berjalan keluar dari area pesta dan menyusul Esar yang sudah menunggunya di mobil.
💋💋💋
BRAAAK. Millie menutup pintu mobil sport Esar dengan sangat kencang.
"Astaga Mill, pelan-pelan nutup nya!!!" Geram Esar.
"Jalan!!!" Millie tidak menghiraukan kata-kata Esar dan malah memberi perintah pada Esar untuk menjalankan mobilnya.
Mau tak mau Esar menyalakan mesin mobilnya dan menjalankan mobilnya keluar dari halaman rumah Marisa.
"Loe tuh o'on atau gimana sih Sar!!! Bisa-bisanya loe nyosorin bibir loe ke bibir soang!!! Kan gue udah bilang si Markisa itu gak pantes buat loe!!! Kenapa ini malah loe yang nyosor?!"
"Siapa juga yang nyosor sih Mill? Tadi tuh si Marisa matanya kelilipan Mill, jadi gue bantu niupin matanya, bukan gue mau nyosor!!" Jawab Esar membela dirinya.
"Aduh...aduh...aduh.." Ringis Millie tiba-tiba.
Dan ringisan Millie itu sukses membuat Esar menghentikan mobilnya mendadak. Untung saja jalanan yang Esar lewati sepi karena mereka masih berada di komplek perumahan Marisa, kalau tidak bisa-bisa akan menimbulkan tabrakan beruntun.
"Kenapa Mill?" Tanya Esar panik.
"Mata aku kelilipan Sar." Kata Millie. Ternyata Millie sedang dalam mode akting.
Tau Millie hanya berakting, Esar pun menoyor kepala Millie.
"Apaan sih loe!!! Becanda loe membahayakan tau gak loe!!" Omel Esar. Esar pun kembali menjalankan mobilnya.
"Siapa yang becanda, gue serius!! Mata gue kelilipan, kelilipan sama ke be•goan loe!!!" Balas Millie menyindir.
Esar tak menjawab, ia hanya memutar bola matanya malas.
"Bisa-bisanya loe percaya sama si Marisa yang matanya kelilipan!!! Itu cuma modus dia doang tau gak sih Sar. Sekarang dia pura-pura kelilipan, besok-besok pura-pura pingsan, besok-besok lagi pura-pura apa sakit terus minta di jenguk, dan pas loe jenguk dia, dia masukin deh tuh obat perangsang ke minuman loe, kena deh loe jebakan tuh soang sawah!!! Come on Sar, peka dikit dong loe sama cewek-cewek yang modusin loe!!!"
"Loe nya aja yang terlalu berpikiran negatif sama orang Mill!!"
"Gue bukannya terlalu berpikiran negatif sama orang Sar, gue ngomong gini punya bukti. Kalau loe liat bukti yang gue punya, loe akan berterimakasih sama gue!!"
"Emang bukti apa yang loe punya?"
"Rahasia!! Gue hanya akan membeberkan bukti itu ke loe dan ke orangtua si Markisa kalau si Markisa itu masih nekat deketin loe!!"
"Oke gua gak maksa. Tapi berarti loe nguntit dia dong untuk dapetin bukti itu?"
"Ngapain juga gue nguntit si Markisa!! Kurang kerjaan kali gue!! Ya gue suruh orang lah buat cari tau tentang si Markisa!!"
Esar tercengang mendengar pengakuan Millie.
"Loe kenapa gak buka biro sortir pasangan aja sih Mill? Loe tuh ahli tau gak sih dalam hal kayak gitu." Ejek Esar.
PLAAAK. Millie menepuk lengan Esar.
"Sialan loe!!" Umpat Millie.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Naviiiss
ogebnya Esar tuh udah turun temurun Mil,mendarah daging dan menyatu dengan bumi 🤣
2022-08-05
0
Sucipto Jeger
Thor yg restu kpn update lg
2022-06-22
0
Bunda
ngakak 🤣🤣🤣🤣
2022-06-16
0