"Serius Mill, kamu mau bantu Payo ngurus perusahaan yang di London?" Tanya Payo kaget.
Millie menganggukkan kepalanya sambil menebar senyum kelicikan.
"Tuh mah, Millie aja mau kok bantuin aku ngurus perusahaan di London, kamu juga harus bantu aku dong ngomong sama daddy. Yah..yah..mau yah." Bujuk Payo sambil menaik turunkan alisnya.
"Ish... liat nanti deh." Jawab Maca bimbang. Sama seperti Nia yang tidak rela melepas Esar ke London karena tidak mau jauh dari anak sulungnya itu, Ica pun sama, ia juga tidak rela berjauhan dari putri sulungnya itu.
Pusing dengan keputusan yang harus ia ambil, Maca pun memilih untuk pergi dari ruang keluarga. Melihat Maca pergi, Shine dan Fighter pun menyusul Maca keluar dari ruang keluarga.
Melihat istri dan kedua anaknya pergi, Payo pun hendak menyusul Maca untuk kembali membujuk Maca. Tapi baru saja Payo mengangkat bokongnya dari sofa, tiba-tiba Millie langsung menarik tangan Payo sampai Payo kembali terduduk.
"Apa sih Mill?" Tanya Payo kaget saat Millie tiba-tiba menarik tangannya.
"Millie mau bantuin Payo nerusin perusahaan di London, tapi..." Millie menggantung kata-katanya sambil memberi sorot mata negosiasi dengan sang papa.
Melihat sorot mata Millie yang seperti itu, Payo sadar ada sesuatu yang harus di tukar sebagai persyaratan.
"Kok perasaan gue gak enak yah." Gumam Payo dalam hati.
"Ta-tapi apa?" Tanya Payo.
"Tapi Millie mau kuliah lagi ngambil S2."
"Jadi maksud kamu, kamu baru mau bantuin Payo kalau udah selesai S2 gitu?"
"Kan bisa sambil kuliah sambil kerja di kantor. Kalau S2 kan gak tiap hari ke kampus." Jawab Millie dengan santainya.
"Mau gak? Kalau gak mau, ya udah tinggal Millie bilang saja sama Aki kalau Millie mau lanjutin kuliah S2, nanti selesai S2 baru Millie bantuin Aki. Payo urus aja sendiri perusahaan Payo." Ancam Millie.
"Iya.. iya boleh. Kalau sama Payo mah nyantai aja, jangankan kamu mau lanjut S2, kamu mau S3, S4, SDoger, Stongtong pun Payo dukung. Asal kamu mau bantuin Payo urus perusahaan Payo di London, nunggu Fight lulus kuliah."
Mata Millie membelalak saat mendengar kalimat terakhir Payo.
"Yang bener aja Payo, berarti Millie bantuin Payo di London sampe Fight lulus kuliah gitu?" Tanya Millie kaget.
"Payo mau Millie bantuin Payo atau sekalian mau ngusir Millie dari negara ini, hah?" Tanya Millie lagi.
"Sembarangan kamu. Siapa juga yang mau ngusir kamu dari negara ini. Lagian gak selama itu juga lah kamu disitu. Nanti gantian sama Shine, kalau Shine udah lulus kuliah, Shine yang akan gantiin kamu, terus kalau Fight udah lulus kuliah baru Fight yang akan neruskan perusahaan itu dan perusahaan Nini kamu. Semua anak Payo harus bisa bisnis dan jalanin perusahaan, jadi sebelum kamu megang perusahaan Aki Edwin, Shine megang butik dan toko perhiasan Maca dan Fight nerusin SFF Group, Hotel dan perusahaan gabungan milik Payo dan dua sahabat Payo. Kalian bertiga harus magang di perusahaan gabungan Payo dulu." Ucap Payo panjang lebar menjelaskan pada Millie.
"Tapi kenapa magangnya harus disana sih? Emang gak bisa gitu magangnya mulai dari megang usaha butik dan toko perhiasan Maca? Atau ngurus hotel milik Payo dan dua sahabat Payo itu? Kenapa harus langsung ke perusahaan yang udah lumayan gede sih Payo?" Tanya Millie bingung. Karena perusahaan gabungan milik Payo, Irlan dan Igo itu sudah termasuk perusahaan besar.
"Gini Mill, anggap lah perusahaan yang di London itu pohon kelapa, kamu belajar menaklukkan puncak pohon kelapa itu hanya untuk mengumpulkan nyali dan mempelajari trik menghadapi terpaan angin di puncak pohon kelapa itu. Jadi disaat kamu menjalani usaha yang kecil otomatis kamu dengan mudahnya menjalani usaha itu karena angin yang menerpa kamu gak sama dengan angin yang menerpa kamu saat ada di puncak pohon kelapa, dan beda lagi saat kamu menjalani perusahaan yang besar seperti Adiguna Asia Jaya, angin yang kamu hadapi lebih kencang lagi karena Adiguna Asia jaya ibarat gedung pencakar langit, meski angin di puncak gedung lebih kencang dari pada di puncak pohon kelapa, tapi Payo yakin dengan mental dan trik yang kamu pelajari saat memanjat dan menaklukkan pohon kelapa, kamu bisa menghadapi angin kencang yang ada di puncak gedung itu." Jawab Payo panjang lebar lagi.
"Perusahaan yang di London itu kan perusahaan gabungan, jadi kamu gak akan ngurus perusahaan itu sendiri, ada anaknya uncle Irlan dan uncle Igo yang nanti ikut ngurus. Yah, walaupun sekarang baru kamu sama anaknya uncle Irlan dulu yang ngurus perusahaan itu." Lanjut Payo.
"Jadi Esar bakal ngurus perusahaan itu pah? Bukan perusahaan Dirgantara Group?"
"Iya. Sama kayak kamu, Esar di bikin magang dulu disana sama uncle Irlan."
"Oke deh Millie mau kalau emang ada Esar yang akan jadi partner Millie." Jawab Millie kesenangan.
"Giliran ada Esar aja, seneng loe Dulce Maria!!" Gerutu Payo dalam hati.
"Tapi tetap aja Millie juga mau lanjut S2." Kata Millie lagi.
"Iya... iya.. Ya udah Payo mau nyusul Maca ke kamar, mau bujuk Maca biar mau bantuin ngomong ke Aki." Ucap Payo. Payo pun berdiri dari tempat duduknya.
"Oke Payo. Semangat." Balas Millie. Entah Millie sedang mengejek atau memang murni memberi semangat pada papanya, ah entah lah. Padahal cukup dengan Millie merengek saja meminta pada Aki Edwin pasti Aki Edwin akan menuruti kemauan Millie.
💋💋💋
Hari ini malam minggu.
Berhubung Esar sudah berjanji pada Marisa akan datang ke acara party yang diadakan di rumah Marisa, maka malam ini Esar pun akan datang ke party itu. Tapi Esar tidak datang sendirian, melainkan datang bersama pawangnya, siapa lagi pawangnya kalau bukan Millie.
Jauh-jauh hari Millie sudah mengingatkan Esar untuk tidak datang sendirian ke tempat Marisa, Millie ngotot minta di jemput Esar dan mereka pergi bersama ke tempat Marisa.
Dan mau tak mau, Esar pun mengikuti kemauan si Nyai Kompeni itu.
Dan disini lah Esar sekarang, berada di rumah utama keluarga Adiguna.
Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, dan Esar sudah menunggu Millie hampir setengah jam. Sudah dua gelas sirup leci yang Esar sudah habiskan, tapi Millie belum turun-turun juga dari lantai tiga rumah utama itu.
Rumah utama Adiguna yang dulu hanya dua lantai, kini di tambah satu tingkatan menjadi tiga lantai, dan khusus di lantai tiga adalah kamar Millie, Shine dan Fighter. Di rumah itu juga di lengkapi lift yang memudahkan mereka naik ke lantai tiga.
Kembali ke Esar yang sudah anyeng-anyengan karena menunggu Millie.
"Nyebelin nih orang!! Dari jam lima loh tadi dia nyuruh gue cepet-cepet dateng, katanya udah siap, eh... gak taunya udah siap kutekan!!!" Gerutu Esar.
Saat sedang asyik-asyiknya menggerutu, tiba-tiba saja suara seorang pria mengalihkan rasa kesalnya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Bunda
Pato ternyata bisa berkata bijak ya😁
2022-06-16
0
💦
biasa aja payo...dulce maria kan cantik payo...
2022-04-20
0
gia gigin
kayaknya anaknya papa Irlan jadi ajudannya papa yordan😂😂
2022-02-25
0