Bab 14

Seminggu berlalu. Millie dan Esar pun sudah mulai terbiasa dengan tugas-tugas mereka sebagai Presdir sementara perusahaan IYG.

Arthur dan Nancy juga sudah mengatur jadwal Esar dan Millie karena perkuliahan Millie dan Esar sudah di mulai.

Hari ini hari Senin, dan hari ini juga adalah hari pertama Esar dan Millie kuliah.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi waktu setempat. Esar sudah duduk manis di ruang tengah unit apartemen Millie. Selain karena menunggu Millie untuk berangkat bersama ke kempus, alasan lainnya adalah untuk numpang sarapan. Bukan hanya Esar yang numpang sarapan, Arthur pun ikut numpang sarapan di apartemen Millie. Arthur dan Nancy sudah berangkat bekerja. Dan sekarang tinggal lah Esar yang sedang merasa jenuh, kesal, geram karena lama sekali menunggu Millie.

Tak sabar menunggu Millie, Esar pun berjalan menuju kamar Millie yang letaknya tak jauh dari ruang tengah.

Dor... Dor... Dor. Esar menggedor pintu kamar Millie dengan sangat brutal.

"Mill... cepetan!!!! Lama banget sih loe!!!" Teriak Esar.

Ini adalah yang ke lima kalinya Esar menggedor dan meneriaki Millie dari depan pintu kamar Millie.

"Iya bawel!!!" Jawab Millie tak kalah berteriak dari dalam kamar.

"Huuuh.. sabar Sar.. sabar. Ini hari pertama loe kuliah, mood loe gak boleh rusak gara-gara si Nyai Kompeni super lelet ini." Gumam Esar dalam hati berusaha menenangkan dirinya sendiri. Esar pun kembali ke ruang tengah dan menunggu Millie.

Lima belas kemudian Millie pun keluar dari dalam kamarnya.

"Ayo." Ucap Millie dengan wajah tak berdosanya.

"Lama banget sih loe!! Mau berangkat ke kampus aja udah kayak mau ke makan malam bareng presiden aja!!!" Omel Esar.

"Ya wajar lah namanya juga cewek." Balas Millie.

"Ya udah ayo cepetan. Mau berangkat atau mau debat nih." Ucap Millie lagi.

Esar pun berdiri dari tempat duduknya dan mereka pun keluar dari dalam unit apartemen Millie.

Tak sampai dua puluh menit, mereka pun sampai di University Collage London. Disini Esar dan Millie mengambil program pasca sarjana jurusan bisnis management.

Setelah mobil terparkir dengan sempurna, cepat-cepat Esar dan Millie keluar dari dalam mobil karena waktu mereka tak sampai dua puluh menit lagi, belum lagi harus mencari kelas mereka di kampus yang sangat besar itu.

"Gara-gara loe nih kita telat!!" Ucap Esar menyalahkan Millie sambil berjalan menuju gedung kampus.

"Telat apaan sih orang masih banyak waktunya kok." Jawab Millie tak mau disalahkan.

"Tapi kan kita masih harus nyari kelas Mill."

"Ya elah Sar, tinggal nanya aja." Jawab Millie.

Saat Millie melintasi dua orang mahasiswi, Millie pun bertanya pada mereka.

"Hai Nona, apa kau tau dimana letak kelas A-12?" Tanya Millie.

"Disana." Tunjuk salah satu mahasiswi itu ke arah kiri.

"Oh oke, terimakasih."

Millie dan Esar pun kembali berjalan menuju arah yang di tunjuk mahasiswi itu.

"Gampang kan!!" Ucap Millie.

"Cih.." decih Esar sambil memutar bola matanya malas.

Mereka pun terus berjalan sampai akhirnya mereka sampai di ruang A-12, ruangan yang akan mereka tempati selama kurang lebih sembilan puluh menit di hari pertama mereka kuliah pasca sarjana.

"Loe masuk duluan deh Mill, gue ke toilet bentar." Ucap Esar karena merasakan dirinya ingin buang air kecil.

Millie pun masuk ke dalam kelas terlebih dahulu sedangkan Esar melanjutkan langkahnya menuju toilet dengan mengikuti petunjuk yang ada.

Saat di pembelokkan menuju toilet, tak sengaja Esar menabrak seorang wanita.

BRAK.

"Ups. Maaf." Ucap si wanita.

"Harusnya aku yang meminta maaf." Jawab Esar.

"Tidak jadi masalah mau siapa yang meminta maaf." Balas si wanita sambil tersenyum pada Esar.

"Kalau begitu aku duluan." Ucap si wanita itu kemudian berlalu dari hadapan Esar.

Tapi sayangnya senyum manis si wanita itu tak mau berlalu dari pikiran Esar.

Sambil melanjutkan langkah kakinya menuju toilet pria, Esar senyum-senyum sendiri membayangkan wanita yang tak sengaja ia tabrak tadi.

Sedangkan di dalam ruang A-12, Millie langsung duduk di kursi kosong yang ada di tengah-tengah ruangan. Tak lupa ia menyisakan kursi di sebelahnya untuk Esar.

Namun baru beberapa detik Millie duduk, tiba-tiba saja seorang pria bule dengan wajah tampan, tubuh tinggi besar layaknya seorang pemain basket dengan tato bergambar naga di tulang hastanya duduk di sebelah Millie tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

Jelas saja aksi pria itu membuat Millie geram.

"Maaf, kursi itu sudah ada orangnya." Ucap Millie masih bersikap sopan.

"Mana? Aku tidak melihatnya." Jawab pria itu sambil celingak-celinguk.

Millie menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan, ia sedang menata emosinya.

"Orangnya sedang ada ke toilet." Jawab Millie.

"Oh.. kalau gitu biar orang itu duduk di kursi lain. Kan masih banyak kursi yang kosong." Jawab pria itu tak mau kalah dengan Millie.

"Kenapa bukan kau saja yang pergi mencari kursi lain? Kursi ini untuk sahabatku." Kata Millie dengan nada yang sedikit meninggi. Ia sudah mulai tak bisa menahan emosinya. Bukan Millie namanya kalau tidak emosian.

"Hei Nona. Kita semua disini bayar, kau bayar, aku pun bayar. Kau tidak bisa asal menetapkan kursi ini adalah milik mu atau milik sahabat mu. Kalau kau tidak suka, kau saja yang pindah sana."

"Hish!!!" Geram Millie. Millie pun memilih untuk pindah dan tak melanjutkan perdebatan.

Tapi baru saja dirinya berdiri, dosen sudah masuk. Dan begitu dosen masuk, banyak mahasiswa yang ikut masuk dari belakang dosen itu.

Mau tak mau Millie kembali mendudukkan dirinya di kursi tempatnya semula. Sekarang Esar lah yang ia khawatirkan.

"Kemana anak itu? Kenapa belum muncul." Gumam Millie dalam hati.

"Hei Nona, mana sahabat mu itu? Apa kau sedang berbohong." Bisik pria yang duduk disebelah Millie.

"Diam kau!!" Jawab Millie ketus.

Tak lama Esar pun muncul, untuk dosen belum memulai mata kuliahnya.

Mata Esar pun berkeliling. Bukan untuk mencari Millie melainkan untuk mencari bangku yang kosong. Begitu matanya menemukan bangku kosong, Esar pun langsung berjalan menuju bangku kosong itu.

Mata Millie mengikuti arah langkah Esar. Ternyata Esar sedang menuju bangku kosong disebelah seorang wanita.

Sedangkan Esar, ia langsung duduk di bangku kosong itu tanpa melihat siapa yang ada disampingnya.

"Hai.." wanita yang ada disamping Esar pun menyapa Esar terlebih dahulu.

Esar pun menoleh. Matanya langsung membelalak saat melihat wanita yang ada disebelahnya.

Sedangkan dari tempat duduknya, Millie yang terus memperhatikan Esar yang duduk di kursi nomor dua dari belakang itu mengernyitkan keningnya heran karena melihat ekspresi wajah Esar yang nampak terkejut tapi dari tatapan matanya mengeluarkan bunga-bunga dan lope-lope.

"Kenapa ekspresi mukanya kayak gitu? Apa Esar kenal sama perempuan itu?" Gumam Millie dalam hati.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

🍾⃝ᴇͥɴͣɪͫ☀꙰❦sͩᴇᷞᴛͧɪᷠᴀͣ⏳⃟⃝㉉

🍾⃝ᴇͥɴͣɪͫ☀꙰❦sͩᴇᷞᴛͧɪᷠᴀͣ⏳⃟⃝㉉

sejauh ini kesanya si mille yg posesif sama esar,sedang esarnya cuek bebek...

2022-04-20

0

Nesya Fandriina

Nesya Fandriina

modelan esar nih persis kayak Bpk nya,,, boddoh klu tentang wanitaa...

2022-04-05

1

Azkiya

Azkiya

Mille kok Kya bucin bgt sama esar...Thor buat esar yg cemburu an dong sama Mille .
.

2022-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI
54 Na Thur 1
55 Na Thur 2
56 Na Thur 3
57 Na Thur 4
58 Na Thur 5
59 SINGGAH YUK.
60 Na Thur 6
61 Na Thur 7
62 Na Thur 8
63 Na Thur 9
64 Na Thur 10
65 Na Thur 11
66 Na Thur 12
67 Na Thur 13
68 Na Thur 14
69 Na Thur 15
70 Na Thur 16
71 Na Thur 17
72 Na Thur 18
73 Na Thur 19
74 Na Thur 20
75 Na Thur 21
76 Na Thur 22
77 Na Thur 23
78 Na Thur 24
79 Na Thur 25
80 Na Thur 26
81 Na Thur 27
82 Na Thur 28
83 Na Thur 29
84 Na Thur 30
85 Na Thur 31
86 Na Thur 32
87 Na Thur 33
88 Na Thur 34
89 Na Thur 35
90 Na Thur 36
91 Na Thur 37
92 Na Thur 38
93 Na Thur 39
94 Na Thur 40
95 Na Thur 41
96 Na Thur 42
97 Na Thur 43
98 Na Thur 44
99 Na Thur 45
100 Na Thur 46
101 Na Thur 47
102 Na Thur 48
103 Na Thur 49
104 Na Thur 50
105 Na Thur 51
106 Na Thur 52
107 Na Thur 53
108 Na Thur 54
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI
54
Na Thur 1
55
Na Thur 2
56
Na Thur 3
57
Na Thur 4
58
Na Thur 5
59
SINGGAH YUK.
60
Na Thur 6
61
Na Thur 7
62
Na Thur 8
63
Na Thur 9
64
Na Thur 10
65
Na Thur 11
66
Na Thur 12
67
Na Thur 13
68
Na Thur 14
69
Na Thur 15
70
Na Thur 16
71
Na Thur 17
72
Na Thur 18
73
Na Thur 19
74
Na Thur 20
75
Na Thur 21
76
Na Thur 22
77
Na Thur 23
78
Na Thur 24
79
Na Thur 25
80
Na Thur 26
81
Na Thur 27
82
Na Thur 28
83
Na Thur 29
84
Na Thur 30
85
Na Thur 31
86
Na Thur 32
87
Na Thur 33
88
Na Thur 34
89
Na Thur 35
90
Na Thur 36
91
Na Thur 37
92
Na Thur 38
93
Na Thur 39
94
Na Thur 40
95
Na Thur 41
96
Na Thur 42
97
Na Thur 43
98
Na Thur 44
99
Na Thur 45
100
Na Thur 46
101
Na Thur 47
102
Na Thur 48
103
Na Thur 49
104
Na Thur 50
105
Na Thur 51
106
Na Thur 52
107
Na Thur 53
108
Na Thur 54

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!