Sampai dengan cepat di rumah sakit Militer Zaragoza, Queena langsung mendapat penanganan. Anna Marylin, awalnya terkenal sebagai dokter para gangster dan bekerja di klinik pinggiran kota. Ia lalu direkrut menjadi dokter para prajurit enam tahun lalu. Kini bertugas sebagai dokter bedah paling berpengaruh di Zaragoza. Raymundo paling sering hubungi Anna jika Bos atau Mr. Piglet terluka. Anna Marylin langsung berdecak ketika melihat mereka berdua.
"Aku tak heran jika suatu waktu, aku pergi ke pemakaman salah satu dari kalian bertiga karena ditembak seseorang!"
Axel hanya menatap Anna tak berdaya. Raymundo bersandar di tembok dingin rumah sakit sedang Axel Anthony tak jauh darinya. Duduk tak bergeming setelah menerima dakwaan Anna. Pria itu hanya terlalu pendiam untuk ekspresikan diri. Mirip dirinya, pikir Raymundo. Namun, dalam diam, Axel Anthony pasti sedang rencanakan sesuatu. Pria itu selalu menakjubkan ketika tentukan langkah. Taktik brilian hingga berhasil meraih kekuasaan besar, termasuk mengekang kejahatan pribadi yang pernah Raymundo punya pada Queena.
“Queen akan baik-baik saja. Berhenti gelisah atau Anda akan membunuh dirimu sendiri.”
“Aku muak. Aku akan temukan mereka dan caritahu, apa yang diinginkan dariku.”
Bagi Raymundo kata-kata Axel Anthony adalah ungkapan mulia sebab ini menyangkut wanita yang mereka cintai.
Pintu ruangan operasi terbuka dan brankar didorong. Seorang perawat memegang infus dan yang lain mendorong tempat tidur beroda itu. Anna Marylin muncul tak lama kemudian.
"Queena beruntung Axel, sekali ini. Dia akan segera siuman."
"Trims Anna."
"Jangan jauh-jauh darinya. Berhenti cari gara-gara!"
Anna tahu isi otak Axel Anthony karena Anna Marylin dan Axel Anthony bersahabat sangat dekat. Bertukar pandang dengan Axel, Raymundo Alvaro menghela napas lega. Mereka pergi ke ruang perawatan intensif. Queena tampak sangat cantik meskipun pucat pasi.
“Kamu akan tetap tinggal di sini untuk menjaga Queen! Aku akan temukan, siapa brengsek sialan yang mengusik kediamanku dan berencana membunuh istriku.”
Pria ini Axel Anthony, pria pemaksa kehendak lainnya. Jika jiwa introvert pria itu sedang kumat, ada baiknya tak diganggu, biarkan dia tinggal dalam sarang atau sibuk memikat kekasihnya. Sebab, jika disenggol, Axel Anthony hanya akan akhiri dengan menarik pelatuk.
Bukankah ini keuntungan? Raymundo akan tinggal dengan Queena dan pandangi wanita itu selagi terlelap. Ia bisa memuja sebanyak mungkin seperti saat ia menyamar jadi seorang imigran dan bekerja di ladang agar bisa menjaga wanita itu dari dekat?
Biarkan saja Axel Anthony pergi. Pria itu mungkin akan terlibat masalah, ditembak dan sekarat. Mungkin tewas. Ia bisa bersama Queena dan Puteri Axel Anthony akan jadi Puterinya. Raymundo merintih oleh angan terkutuk dalam dirinya.
Jangan menginginkan milik sesamamu! Jangan istrinya, anaknya, hartanya, lembunya, keledainya atau apapun yang dipunyai sesamamu, Raymundo Alvaro!
Menghela napas panjang. Raymundo pegangi tangan Axel saat pria itu hendak lewati dirinya.
“Anda tak boleh pergi, Tuan. Aku akan melakukannya untukmu.”
“Tidak! Menyentuh keluargaku berarti menyentuh aku. Jangan coba halangi. Saat ini aku mendidih oleh amarah, ingin pelampiasan sebelum aku meledak di tempat ini dan dianggap gila.”Axel Anthony bicara nyaris tanpa suara dan Raymundo melihat mata pria itu berkilat-kilat oleh bara api.
“Saat Queena terbangun bukan aku ..., yang ingin ia lihat ..., tetapi Anda,” sahut Raymundo lagi.
Aku bisa mati untuknya! Tapi jika Anda mati, Queena akan berduka sepanjang hayat. Aku tak ingin dia lara.
"Nyonya Queena bisa jadi akan gelisah sepanjang waktu karena memikirkan Anda." Bicara lagi menahan napas.
"Aku akan kembali sebelum Queen siuman."
“Tidak! Tetaplah di sini dan jangan pergi sejauh satu langkahpun. BM akan temukan seseorang dan aku akan bawa dia ke hadapanmu! Anda bisa menelannya hidup-hidup.”
Mereka bertatapan. Axel Anthony tahu, dirinya sangat loyal pada siapa ia bertuan. Tujuh tahun adalah bukti pengabdian. Tetapi, lebih dari itu Axel Anthony tahu, ini tentang cinta pada Queena.
"Aku akan pertaruhkan nyawaku, Raymundo Alvaro, untuk istriku. Berani sekali melukai Queena."
"Baiklah! Pergilah, Tuan! Jika Anda tak kembali, aku mungkin akan miliki posisi Anda. Aku akan bersama Nyonya sampai ia menutup mata."
Ini pertama kali, ia mengancam Axel Anthony setelah pria itu selalu memelintir lehernya.
"Pikirkan Puteri Anda! Kareñina baru sebentar bersama Anda. Apa yang harus kujelaskan jika seseorang melukai Anda!"
"Apa aku mudah dipenggal, Raymundo?"
"Aku tak ragukan Anda, tetapi, nobody knows about future, Sir. Baiklah, silahkan pergi dan jaga diri Anda. Atau Nyonya akan bersedih."
Terang saja, kata-kata tajamnya buat Axel Anthony berhenti. Raymundo lepaskan tangan Axel, mengangguk pada Queena. Kerapuhan sejati seorang wanita yang berhasil buat dirinya jatuh cinta tanpa daya. Tidak, ini lebih dari cinta, lebih universal, rasa sayang. Apakah ia bisa rasakan hal yang sama lagi pada seorang wanita lain sedangkan hatinya telah terikat pada wanita yang terbaring lemah itu? Apakah di jalanan sunyi ketika ia berlari menjauh, hatinya akan kembali utuh?
“Aku pergi,” katanya berubah gelap dan melangkah hendak tinggalkan ruangan.
“Ray ...,” panggil Axel Anthony hingga ia menengok.
“Jaga dirimu!”
Mengangguk, ia gunakan kaca mata hitam. Meraih ponsel lewati koridor rumah sakit dan lakukan panggilan.
“Temukan sesuatu?”
Black Mask di ujung sambungan.
“Ada empat ekor tikus harusnya yang bertugas pagi ini tetapi seekor tikus tiba-tiba absen, sang ketua.”
“Siapa dia?”
“Sedang aku cari!”
“Identitasnya, please?”
“Wait me, Tuan!”
“Siapa mereka?”Raymundo tak sabaran.
“Bukan siapa-siapa untuk saat ini, Romeo. Hanya sekelompok orang yang tak menyukaimu dan Bosmu. Mereka mungkin terkait dengan banyak proyek yang diserahkan walikota pada Anthony's Steel. Kita butuh ponsel di tanganmu untuk mencari tahu siapa 'Bos' mereka.”
Lama hening. Raymundo pergi ke parkiran, mencari tumpangan untuk mengambil mobil.
"Aku menemukan Bellova dan temukan sesuatu yang menarik!" kata Black Mask lagi.
"Nanti saja soal dia. Beritahu aku dimana aku bisa temukan ketua geng?"
“Pergilah ke Barrancos, kamu akan temukan kediaman seorang pria. Aku mengirim lokasi.”
“Butuh waktu!”
“Tentu saja, aku siapkanmu penerbangan kembali ke Portugal besok siang. Kecepatan tinggi lewati jalan tol, kamu butuh waktu, tiga jam, kamu mungkin bisa sampai sebelum matahari terbenam."
"Ada banyak rute pergi ke Barrancos dari Zaragoza. Aku bisa berkendara hari ini selama berjam-jam lewati seluruh daratan Spanyol. Atau bisakah dapatkan penerbangan dari Zaragoza ke Badajoz untukku alih-alih aku harus kembali ke Portugal?"
"Bandar udara Badajoz tidak sedang beroperasi. Lagipula, Anda perlu serahkan langsung ponsel padaku! Deenar akan bersamamu. Mari bertemu besok. Tugasku selesai, Romeo. Aku harus pergi untuk saluran lain.”
“Bagaimana jika aku butuh bantuan?”
“Kamu akan temukan sesuatu!”
“Aku hanya ingin hancurkan mereka karena berani menyentuh Queena.”
“Jangan gegabah atau kamu akan mulai kejar-kejaran. Lakukan dengan santai.”
“Kamu kedengarannya tahu sesuatu!”
“Setiap kejahatan dengan planning matang, biasanya saling berkaitan dan terikat pada satu simpul. Tarik benangmu.”
“Aku tak suka teka-teki."
"Aku paham."
"Kamu tak paham. Hidupku sungguh berat karena memendam cinta pada istri Bosku dan aku berbohong akan membawa Bellova pergi camping bersama Mr. Owl dan Mr. Piglet sebagai kekasihku.”
"Kamu banyak bicara lebih dari biasanya."
"Karakter seseorang bisa berubah ketika sedang tertekan."
“Instingku mengatakan, kamu akan penuhi sumpahmu.”
“Aku hanya ingin kehidupan tenang. Seseorang baru saja merusaknya.”
“Aku tak punya nasihat.”
“Oh C’mon, aku akan menembak pria sesat itu di kediamannya dan akhiri segala hal.”
“Excelente (bagus sekali), aku yakin kamu akan berubah pikiran setelah tahu siapa pria itu!”
“Jangan beritahu aku siapa dia!"
"Pria ini punya istri dan seorang puteri yang sangat cantik." Deenar mengendarai motor besar, masuki pelataran parkir.
"Jackpot!"
Begitulah akhirnya Raymundo kembali ke Portugal keesokan hari bersama Deenar. Ia turun dari pesawat dan kemudian berkendara selama hampir tiga jam menuju ke sebuah daerah perbatasan negara Portugal dan Spanyol. Mengikuti petunjuk Black Mask ia sampai di sebuah kediaman seseorang. Bukan orang biasa karena kediaman itu sangat jauh dari pemukiman lain. Raymundo gunakan teropong dan tak peduli, ia akan lumpuhkan kepala tikus dan menyeret pria itu pada Axel Anthony. Tidak! Ia hanya perlu menembak mati.
Raymundo mulai memeriksa hunian itu. Ketika jarak 500 meter tampak hanya sejauh satu depa, seorang pria terpampang belakangi teropong sedang bicara serius di telpon. Ada banyak umpatan dan makian, dari cara bicaranya. Raymundo meraih senjata kendalikan diri, arahkan ke sana, tetapi sebelum menembak si pria berbalik oleh sesuatu. Sebuah panggilan. Raymundo mengerut, ia tak tahu siapa pria itu. Tetapi pria itu adalah target. BM kirimkan foto.
Seorang bocah kecil berusia kira-kira empat tahun berlari pada si pria penuh sukacita. Si pria dengan cepat berganti ekspresi wajah, menjadi riang dan tanpa dosa. Raymundo mengunyah permen karet. Menunggu. Ponselnya bergetar.
"Kamu temukan tempatnya?" tanya Black Mask. "Apa kamu berubah pikiran?"
"Ya, aku akan menembak istrinya dan brengsek itu akan rasakan hal yang sama.”
"Kamu yakin?"
Tak ada sahutan. Terpana seketika melihat siapa wanita yang muncul di taman dan sedang bersama target. Perbesar teleskop. Bukankah ia melihat dengan jelas wanita itu naik Ryanair menuju Terceira kemarin pagi? Apakah dia batal pergi? Keyakinannya keliru? Wanita itu sangat marah karena memang miliki Puteri 3 tahun dan suami. Lalu, mengapa nekat menciumnya dan dikejar pria lain di bandara? Apakah wanita itu pacaran dengan banyak pria? Sama tidak setianya dengan Hellena lalu mengapa meneriaki Hellena, ******?
"Apakah kamu terkejut, Sobat? Kamu melihat wanita itu? Apakah kamu akan menarik pelatuk dan menembak?"
"Kamu tahu sejak awal?"
"Aku ingin memberitahumu. Tapi, katamu tak penting."
"Tak semua hal. Merda (sial). Wanita gila itu menciumku sedang dia punya seorang Puteri."
Raymundo matangkan keinginan, kembali membidik. Ia akan menembak wanita itu lalu katakan pada Queena bahwa ia dan Bellova, putus kemudian akan mencari gadis lain untuk dikencani saat camping.
Ia bersiap menarik pelatuk.
"Aku akan menembak. "
"Bellova tak ikut penerbangan setelah menerima panggilan darurat."
"Jadi, apa pria ini Oskan Devano?"
"Ya."
"Perfeito (Sempurna), aku akan mengeksekusi keduanya.
***
Sukai Chapter Odds are Low (Peluang Kecil). Aku punya kejutan manis untukmu di chapter berikutnya. Apakah Raymundo akan membunuh Bellova?! Tak mungkin ya, tak mungkin. Lalu, apa yang akan pria itu lakukan pada Bellova?!
Tinggalkan komentar di bawah.
Cintai aku....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
PeQueena
oh raymundo terkecoh
2022-12-24
0
Icha Arlinda
kepoo
2022-06-09
0
Yasmine aja
aku penasaran🤔
2022-04-12
0