Semburat merah kuning keemasan fajar terlukis di timur. Matahari kemudian menyembul di kejauhan tak lama kemudian, mengisi garis penghubung langit dan lautan, bersinar lebih pagi di Caveira.
Bug!
Bug!
Bug!
Bantal tinju hitam berayun-ayun. Seorang pria berwajah kikuk dan datar miliki tiga bekas luka vertikal di kening, terbungkus dalam jaket bertopi tanpa lengan, meninju bantalan hingga tercipta sebuah irama. Raymundo Alvaro, mulai berpeluh di permukaan kulit cokelat tua hasil dari menyukai nuansa pantai.
Tiga hari setelah kembali ke Santa Cruz, ia terdampar di Lajes. Menghibur diri di tepian pantai Calheta dan menikmati pemandangan indah pelabuhan dari bar ikonik O’Trancador sambil minum carveja, kadang memesan sandwich. Tak pelak ia rindukan masakan seseorang yang ia cintai. Sayang di sayang, wanita di maksud adalah wanita bosnya dan beberapa gadis yang menikmati ice cream buatnya bertambah-tambah terkenang pada puteri wanita itu.
Coba menghapus rindu terlarang pada milik orang lain, ia menyusuri Miradoura dos Frades, sebuah tempat yang tak berhenti membuat Raymundo takjub sejak ia bocah. Ini dikarenakan pemandangan indah di sana, di mana, tiang-tiang bebatuan berdiri tegak di puncak bukit, dikitari denominasi dua bunga paling berkuasa; hortensia biru muda- sangat muda - putih pucat dan kembang kuning canna indica, secara eksentrik menyatu di atas permadani rerumputan hijau, hiasi perbukitan juga berbaris anggun di tepi jalan, sedang tak jauh dari sana, puluhan sapi merumput dalam damai. Sekali lagi berlatar belakang lautan luas biru tawarkan keteduhan di samping tebing. 200 mil dari atas langit, pulau tempat ia berpijak hanya setitik kecil di birunya Samudera Atlantik, tetapi ia mencintai setiap inci pulau ini.
Jika wanita itu berkempatan berkunjung ..., mungkin saja ..., akan ada penampakan sinar mata terang benderang karena terpesona. Tempat ini, entah mengapa, cerminan sang wanita; cantik, menawan dan lembut. Bersisian, Raymundo berpikir ia menemukan dirinya yang sekarang akibat dari mencintai wanita itu.
Bug!
Bantal tinju kembali berbunyi keras oleh pukulan sekuat tenaga, ia masih berjuang atasi diri oleh daya magis jatuh cinta. Ototnya mencuat keluar. Peluh menitik lebih banyak dari pori, beberapa helaian rambut basah terkulai di kening. Bayangan wanita itu terbenam dalam lengannya ketika ia selamatkan istri Bosnya itu dari kawanan lebah, merusuh di pelupuk mata. Dari diam-diam kagum berubah ke rasa sayang dan sebelum ia sadari, ia terjebak pada emosi mendalam. Tak ada cinta rahasia dapat terbunuh secepat kelitan lidah sewaktu ia bersumpah akan mengubur rasa. Ternyata, teori lebih mudah dibanding eksekusi tindakan.
Bug! Ayunan emosional.
“Brother ..., aku punya kabar untukmu. Keluarga Damier menolak menjual kembali tanah dekat Miradoura pada kita.”
Buggg!
Raymundo masih terus ayunkan tinju keras ketika Aldinho Alvaro, adik laki-lakinya yang hanya berjarak dua tahun, masuk ke dalam kamar. Aldinho berdiri dekat jendela ruang tidur. Beberapa lembar gambar di tangan.
“Puteri mereka sangat keras kepala,” tambahnya.
“Aku kenal dia?” tanya Raymundo berhenti total, lepaskan sarung tinju, menatap Aldinho lekat-lekat. Tak heran dapatkan gelengan kepala beberapa detik kemudian.
“Kamu tinggalkan tempat ini di usia belia, kamu tak kenal padanya. Aku rasa gadis itu juga.”
“Apa pekerjaannya?”
“Aku dengar, dia seorang desainer. Tetapi, Nona Damier juga seorang guru. Aku tak memeriksanya secara detil.”
Raymundo mengangkat bahu, minum air mineral.
“Lakukan sesuatu untuk dapatkan tempat itu kembali.”
“Mengapa kamu begitu gigih? Ada banyak tanah di pulau seluas 143 km
persegi ini. Mengapa inginkan tanah di sana? Harus tanah itu?”
Raymundo menghela napas panjang. Akankah kedengaran gila, jika ia katakan ia ingin membangun rumah berjendela kaca polos yang menghadap ke lautan sedang sisi satunya menghadap ke perbukitan penuh bunga? Adiknya tak akan menganggap ia aneh, bagi keluarganya ia adalah manusia setengah Dewa.
“Tanah itu milik keluarga kita, dulunya. Aku tak mengerti, mengapa Ayah menjual tempat itu pada orang asing dan kita menjadi terbuang.”
“Kamu gagal move on!”
“Itu karena banyak kenangan di sana. Kamu masih terlalu kecil untuk mengerti.”
“Aku bisa carikan tempat lain yang lebih indah.”
“Tidak, aku mau tempat itu. Aku ingin membangun rumah camping dan restoran seafood di sana,” elak Raymundo menyimpan obsesi untuk dirinya sendiri.
“Baiklah, silahkan mencoba lain waktu. Aku punya kabar buruk lainnya. ”
“Aku mendengarkanmu!”
Aldinho terlihat berpikir sejenak.
“Ini pasti sesuatu yang sulit,” ujar Raymundo meraih foto dari tangan Aldinho. Foto seorang wanita muda, Raymundo melihat sepintas lalu letakan foto di buffet dekat ranjang.
“Kelihatan wanita keras kepala.”
“Ya,” angguk Aldinho. “Aku mencari tahu tentangnya, keluarga Damier sangat tertutup.”
“Jangan terlihat terlalu berambisi, itu tidak menguntungkan.”
“Baiklah.”
“Jadi, apa masalahmu?” tanya Raymundo meraih handuk, ia ingin dengarkan hal penting lain yang ingin dikatakan Aldinho.
“Hellena Alvaro hamil.”
Raymundo menyipit, tiba-tiba berubah garang ketika datangi adiknya dan meraih kerah baju Aldinho.
“Apa kerjamu, Aldinho Alvaro? Hmmm?” tanya Raymundo tajam.
“I am so sorry.”
“Siapa pria pemilik bayinya?”
“I am so sorry.”
“Sorry?! Again? Adik perempuanmu hamil di luar nikah dan dengan seseorang yang tak kamu ketahui, you say ..., ****** sorry? Apa saja kerjamu?”
Aldinho hanya mampu pejamkan mata, tak berani menjawab pertanyaan kakaknya.
“Di mana Hellena?”
“Di bawah bersama Ibu."
***
Aku Mencintaimu. Tinggalkan komentar ditiap chapter.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
widya widya
mulai mengikuti setelah baca marathon Raavero n rania di the brides of alves.. seruu
2023-10-21
1
Ibunya Haderra 🤩
setelah HD trs sekuelnya .. lanjut ke sini .. ga bs berenti 😍😁 kereen authornya
2023-02-18
0
✨Susanti✨
lanjut
2023-01-13
1