Sebuah Ketulusan

"Beristirahatlah terlebih dahulu, badanmu sudah membeku ketika aku menemukanmu.. Sungguh sebuah keajaiban kau masih bisa bertahan hidup.." Kata - kata itu adalah suara pertama yang Wu Yi Feng dengar ketika bocah itu siuman, dirinya kini telah berada di sebuah ranjang empuk dengan selimut yang cukup tebal, rasa hangat yang sudah lebih dari setengah tahun tak pernah ia rasakan, kini kembali ia rasakan.

Wu Yi Feng pun dengan cepat terlelap kembali dalam mimpinya, bocah itu lebih memilih untuk tertidur daripada harus bangun dan menerima kenyataan bahwa semua ini ternyata hanya khayalannya semata.

Bau harum dari masakan akhirnya mampu membuat bocah itu terbangun juga, Wu Yi Feng membuka matanya secara perlahan setelah tertidur selama dua hari penuh.

Tubuhnya benar - benar segar bugar, Wu Yi Feng disuruh membersihkan diri dan berganti pakaian yang telah disiapkan sebelum memakan hidangan yang telah tersedia di meja makan.

"Terima kasih paman, karena sudah menyelamatkan dan juga memberiku makan.." Ucap Wu Yi Feng yang sudah bersiap - siap pergi dari sana setelah menghabiskan makanannya.

"Kau mau kemana? Lagipula apakah kau berpikir baju dan makanan itu gratis??"

"Itu ehhh.. Aku akan menggantinya setelah punya uang paman.."

"Memangnya kapan kamu punya uang? Paling - paling setelah pergi dari sini kau akan lupa."

"Tidak paman, aku Wu Yi Feng berjanji akan.."

"Tidak usah berjanji, mulai hari ini tinggallah bersamaku, bekerjalah denganku.. Dan panggil aku Paman Xi.." Ucapnya sambil melemparkan sebuah kain untuk melindungi baju supaya tidak kotor.

"Kenapa bengong, apa yang kau tunggu? Lihat disana sudah banyak pelanggan yang berdatangan.."

"Ba.. Baik paman Xi.." Wu Yi Feng segera bergegas memakai kain tersebut dan membersihkan meja, ia juga mengambil mangkok yang kotor kemudian mencucinya di dapur.

Paman Xi melihat semua itu sambil tersenyum, laki - laki paruh baya itu memang tinggal sendirian setelah istrinya meninggalkannya dan memilih untuk hidup bersama laki - laki lain yang lebih kaya.

Paman Xi atau nama lengkapnya Xi Han Wen memang belum dikarunia keturunan, karena itulah ketika melihat Wu Yi Fan, ia jadi senang dan langsung menolong bocah kecil tersebut tanpa berpikir panjang.

"Bagaimana hari ini? Capek??" Tanya paman Xi.

"Lumayan, sudah lama aku tidak bergerak seaktif ini.." Jawab Wu Yi Feng.

"Ini upahmu hari ini.. Sekarang bersihkan dirimu lalu setelah itu temani paman makan malam.." Ucap Xi Han Wen sambil memberikan satu keping uang perak kepada Wu Yi Feng.

"Tapi paman, ini terlalu banyak..??"

"Sudahlah, ambillah dan cepat kau bersihkan dirimu atau aku akan mendendamu dengan dua keping uang emas.."

"Baik - baik paman, aku akan mandi sekarang juga.." Wu Yi Feng menyimpan uang pemberian paman Xi dikantongnya lalu bergegas pergi dari sana untuk membersihkan diri.

"Setelah makan beristirahatlah di dalam kamar, aku sudah membakar beberapa kayu sebagai pemanas karena malam ini udaranya akan makin dingin.."

"Feng'er, aku tidak tahu tentang masa lalumu.. Dan aku juga tidak ingin mengetahuinya.. Tapi ingatlah, hanya karena kau belum bertemu orang baik, bukan berarti semua orang didunia ini jahat. Kuharap kau mengerti.." Ungkap Paman Xi sambil tersenyum.

Wu Yi Fan hanya menganggukkan kepala, ia senang karena ternyata masih ada orang baik di dunia ini. Wu Yi Feng membereskan semuanya dan mencuci bekas makan sebelum akhirnya masuk kedalam kamar untuk beristirahat karena esok pagi - pagi sekali ia harus membantu paman Xi berjualan makanan di kedai.

Tak terasa sudah hampir enam bulan Wu Yi Feng hidup bersama Xi Han Wen, laki - laki paruh baya itu mengajarkan banyak hal kepada Wu Yi Feng, dan dengan kecerdasannya yang memang diatas rata - rata, Wu Yi Feng mampu menangkap semua yang diajarkan paman Xi dengan cukup baik.

"Memasak adalah sebuah keahlian yang paling penting dalam hidup, karena perut tiap orang butuh diisi.. Benar kan??" Ucap Paman Xi sambil tersenyum ramah.

"Benar paman.." Sahut Wu Yi Fenh yang sedang mengaduk kuah sambil sesekali mengicipi, rasa masakan buatan paman Xi memang sangat enak, karena itulah kedai mereka selalu ramai setiap harinya.

Kehadiran Wu Yi Feng juga membuat kaget para penduduk sekitar, karena setahu mereka Xi Han Wen tinggal sendirian, beruntung paman Xi bergerak cepat dengan mengatakan bahwa Wu Yi Feng adalah keponakannya.

"Wen, anak itu tidak pantas menjadi keponakanmu, dia sangat tampan.. Hahaha.." Ujar salah seorang pelanggan.

"Hahahaha.. Apakah kau pikir aku sejelek itu..?" Sahut Paman Xi.

Sedangkan Wu Yi Feng yang mendengar pujian seperti itu hanya diam, tak ada urusan tampan atau tidak, karena fokusnya saat ini hanyalah menjadi kuat.

Di sela - sela membantu paman Xi, Wu Yi Feng selalu menyempatkan diri untuk berlatih, meskipun hanya sebuah latihan ringan. Paman Xi yang melihat hal tersebut pun sudah memiliki rencana untuk membawa Wu Yi Feng mendaftar ke sebuah perguruan silat terdekat.

"Ambillah.." Paman Xi melemparkan sekeping uang perak sebagai imbalan kerja harian Wu Yi Feng.

"Terima kasih paman.." Wu Yi Feng selalu menyimpan uang nya di sebuah bambu yang tengahnya sudah dibersihkan, itu semua karena sampai saat ini ia belum bisa memakai cincin ruang.

"Usiamu sekarang sudah menginjak delapan tahun kan?"

"Benar paman.."

"Ketika usiamu sembilan tahun, paman akan daftarkan kamu ke perguruan silat terdekat."

"Tak perlu, karena dantianku kering paman.. Sekuat apapun aku berlatih, tak akan menjadikanku seorang pendekar.." Jelas Wu Yi Feng.

"Benarkah??"

"Hmm.."

"Baiklah, kalau begitu engkau harus menjadi juru masak terhebat, dan menjadi koki istana..!! Karena aku lihat engkau sungguh berbakat dibidang ini.." Seru paman Xi.

Wu Yi Feng hanya bisa tersenyum kecut, paman Xi mulai bercerita banyak hal malam itu, mereka berdua bahkan tidur larut malam dan akibatnya keesokan harinya mereka tidak bisa bangun pagi.

"Paman.. Maaf, aku kesiangan.." Wu Yi Feng menundukkan wajahnya.

"Hahahaha.. Sudahlah, lagipula hari ini aku memang tidak berniat untuk membuka kedai. Bersihkan dirimu, setelah itu ayo ikut denganku kekota.." Ucap paman Xi sebelum berlalu dari hadapan Wu Yi Feng.

"Memang ada perlu apa kita ke kota paman? Bukankah ini belum jadwalnya membeli bahan - bahan masakan?"

"Memang belum, aku ingin membelikanmu beberapa baju baru, karena baju - bajumu yang lama sudah tidak muat.." Paman Xi berkata sambil sesekali melirik ke arah Wu Yi Feng.

Pakaian Wu Yi Feng memang sudah kekecilan, karena anak itu tumbuh terlalu cepat. Di usianya yang baru menginjak delapan tahun fisiknya sudah seperti bocah berusia dua belas tahun.

Jarak antara kedai dan kota terdekat tidaklah terlalu jauh, mereka kesana dengan sebuah kereta yang ditarik seekor keledai. Matahari tepat berada di tengah - tengah kepala ketika keduanya sampai di kota, para penjaga gerbang yang sudah mengenal baik paman Xi, karena sering mampir untuk makan dan minum di kedai, membiarkannya masuk tanpa menanyai nya macam - macam.

Wu Yi Feng melihat setiap sudut kota yang dipenuhi toko - toko, ia baru pertama kalinya ke kota ini, karena biasanya pamannya akan berangkat sendiri kesini ketika membeli barang - barang keperluan kedai.

"Ambillah, belilah semua yang engkau butuhkan. Aku akan menunggumu di kedai depan sana.." Paman Xi memberikan sekantung uang kepada Wu Yi Feng lalu menunjuk sebuah kedai yang cukup besar yang berada di sudut kota.

"Baiklah kalu begitu paman, aku pergi terlebih dahulu.." Wu Yi Feng turun dari kereta dan segera mencari - cari toko yang menjual berbagai macam pakaian."

Terpopuler

Comments

Derajat

Derajat

Kapan Mcnya bangkit kalau hanya direstoran

2023-10-15

0

Andri Taufi Juanda

Andri Taufi Juanda

malah jadi tukang cuci kedai

2022-10-17

0

Andri Taufi Juanda

Andri Taufi Juanda

kapan saktinya mc

2022-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Gadis Kampung
3 Main Tuduh
4 Bayangan Naga
5 Lima Pilar Cahaya
6 Awal Jumpa
7 Sekte Serigala Bayangan
8 Tombak Malaikat Vs Jenggot Api
9 Pernikahan Wu Lao
10 Misi Tingkat 1
11 Tubuh Dewa
12 Perputaran Roda Nasib
13 Penyerbuan Sekte Serigala Bayangan
14 Pertemuan Pertama
15 Serigala Terakhir
16 Janji Seorang Laki - Laki
17 Kerasnya Hidup
18 Sebuah Ketulusan
19 Pencerahan
20 Sosok Misterius
21 Seni Pernapasan Naga
22 Mendung Kelabu Di Kekaisaran Han
23 Penginapan Bangau
24 Dimensi Cincin Ruang
25 Turnamen Kerajaan Dimulai
26 Tantangan
27 Final
28 Tiga Babak Yang Menentukan Arah
29 Penentuan Pewaris Tahta
30 Berakhir
31 Perpisahan
32 Pertarungan di Malam Buta
33 Rekan Seperjalanan
34 Pedang Penari Malam
35 Tes Penerimaan
36 Tes Penerimaan II ( Labirin Raksasa )
37 Tes Penerimaan III ( Ujian Akhir )
38 Tes Penerimaan IV ( Sedingin Es )
39 Tes Penerimaan V ( Setan Gunung )
40 Tes Penerimaan VI ( Monster )
41 Tes Penerimaan VII ( Kabut Kematian )
42 Tes Penerimaan VIII ( Garis Akhir )
43 Kebenaran di Dasar Parit
44 Murid Sekte Pedang Langit
45 Old Story
46 Ujian Kenaikan Tingkat
47 Ujian Kenaikan Tingkat II
48 Ujian Kenaikan Tingkat III
49 Ujian Kenaikan Tingkat IV
50 Ujian Kenaikan Tingkat V
51 Ujian Kenaikan Tingkat VI
52 Waktu Yang Terhenti
53 Melihat Dunia Luar
54 Tidak Tahu Diri
55 Melawan Takdir
56 Keputusan Yang Penuh Resiko
57 Tarian Dewa Perang
58 Meneruskan Perjalanan
59 Penginapan Mencurigakan
60 Terlambat
61 Neraka Dasar Bumi
62 Jenderal Huo Long
63 Gejolak
64 Lawan Yang Belum Pernah Dihadapi
65 Kritis
66 Dibawah Titik Beku
67 Berduka
68 Immortal Phoenix
69 Persekutuan Darah
70 Siluman Kecil
71 Ingatan Bintang
72 Lelang Pusaka
73 Lelang Pusaka II
74 Misi Gabungan
75 Misi Gabungan II ( Yang Terpilih )
76 Salah Memilih Lawan
77 Istana Ratu Siluman Ular
78 Kudeta
79 Kudeta II
80 Kudeta III
81 Pandemi Belum Berakhir
82 Kudeta IV
83 Bagaikan Langit dan Bumi
84 Kota Pelabuhan Dang An
85 Mabuk Laut
86 Pertempuran di Tengah Samudera
87 Pertempuran di Tengah Samudera II
88 Pertempuran di Tengah Samudera III
89 Pertempuran di Tengah Samudera IV
90 Pertempuran di Tengah Samudera V
91 Pertarungan di Tengah Samudera VI
92 Pernah Ada di Posisi Yang Sama
93 Membentuk Dasar Tubuh Pendekar
94 Ikatan Yang Berbahaya
95 Lingkaran Tenaga Dalam Pertama
96 Sebuah Tekad Yang Kuat
97 Kota Angin Selatan
98 Menghindari Masalah
99 Memasuki Keluarga Lee
100 Siasat
101 Siasat II
102 Siasat III
103 Nihil
104 Bentrokan Antar Keluarga Dagang
105 Pedang Naga Putih
106 Pasukan Iblis
107 Pilar Api
108 Pintu Neraka
109 Siksaan
110 Alam Pengasingan
111 Tubuh Yang TerSegel
112 Dilahirkan Hanya Untuk Mati
113 Bimbang
114 Pendekar Bumi
115 Bersatu
116 Pedang Cahaya
117 Enggan Kembali
118 Lorong Neraka
119 Jebakan
120 Istana Teratai Ungu
121 Laki - laki Berkalung Tasbih
122 Terlambat
123 Anjing Berkepala Tiga ( Penjaga Neraka )
124 Penantian
125 Memori
126 Array Pelindung
127 Episode Awal Pembalasan Dendam
128 Lemah
129 Berat Hati
130 Secercah Harapan
131 Alam Para Penyihir
132 Amarah
133 Pesta
134 Rumah Singgah
135 Napak Tilas
136 Itu Kamu..???
137 Penjelasan
138 Perpecahan
139 Waktu Cepat Berlalu
140 Kembali
141 Turnamen Naga Muda
142 Berbisnis
143 Permintaan Seorang Gadis
144 Seleksi
145 Seleksi II
146 Seleksi III
147 Seleksi IV
148 Seleksi V
149 Perjalanan Dimulai
150 Kolam Air Mata Naga
151 Kelompok Topeng Kematian
152 Salju Merah Darah
153 Pembantaian
154 Hasrat Membunuh
155 Diluar Perkiraan
156 Selamat Datang
157 Pintu Langit
158 Brifing
159 Xiang Yang, Kota Cahaya
160 Magnet Para Pendekar
161 Pavilliun Cahaya
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Prolog
2
Gadis Kampung
3
Main Tuduh
4
Bayangan Naga
5
Lima Pilar Cahaya
6
Awal Jumpa
7
Sekte Serigala Bayangan
8
Tombak Malaikat Vs Jenggot Api
9
Pernikahan Wu Lao
10
Misi Tingkat 1
11
Tubuh Dewa
12
Perputaran Roda Nasib
13
Penyerbuan Sekte Serigala Bayangan
14
Pertemuan Pertama
15
Serigala Terakhir
16
Janji Seorang Laki - Laki
17
Kerasnya Hidup
18
Sebuah Ketulusan
19
Pencerahan
20
Sosok Misterius
21
Seni Pernapasan Naga
22
Mendung Kelabu Di Kekaisaran Han
23
Penginapan Bangau
24
Dimensi Cincin Ruang
25
Turnamen Kerajaan Dimulai
26
Tantangan
27
Final
28
Tiga Babak Yang Menentukan Arah
29
Penentuan Pewaris Tahta
30
Berakhir
31
Perpisahan
32
Pertarungan di Malam Buta
33
Rekan Seperjalanan
34
Pedang Penari Malam
35
Tes Penerimaan
36
Tes Penerimaan II ( Labirin Raksasa )
37
Tes Penerimaan III ( Ujian Akhir )
38
Tes Penerimaan IV ( Sedingin Es )
39
Tes Penerimaan V ( Setan Gunung )
40
Tes Penerimaan VI ( Monster )
41
Tes Penerimaan VII ( Kabut Kematian )
42
Tes Penerimaan VIII ( Garis Akhir )
43
Kebenaran di Dasar Parit
44
Murid Sekte Pedang Langit
45
Old Story
46
Ujian Kenaikan Tingkat
47
Ujian Kenaikan Tingkat II
48
Ujian Kenaikan Tingkat III
49
Ujian Kenaikan Tingkat IV
50
Ujian Kenaikan Tingkat V
51
Ujian Kenaikan Tingkat VI
52
Waktu Yang Terhenti
53
Melihat Dunia Luar
54
Tidak Tahu Diri
55
Melawan Takdir
56
Keputusan Yang Penuh Resiko
57
Tarian Dewa Perang
58
Meneruskan Perjalanan
59
Penginapan Mencurigakan
60
Terlambat
61
Neraka Dasar Bumi
62
Jenderal Huo Long
63
Gejolak
64
Lawan Yang Belum Pernah Dihadapi
65
Kritis
66
Dibawah Titik Beku
67
Berduka
68
Immortal Phoenix
69
Persekutuan Darah
70
Siluman Kecil
71
Ingatan Bintang
72
Lelang Pusaka
73
Lelang Pusaka II
74
Misi Gabungan
75
Misi Gabungan II ( Yang Terpilih )
76
Salah Memilih Lawan
77
Istana Ratu Siluman Ular
78
Kudeta
79
Kudeta II
80
Kudeta III
81
Pandemi Belum Berakhir
82
Kudeta IV
83
Bagaikan Langit dan Bumi
84
Kota Pelabuhan Dang An
85
Mabuk Laut
86
Pertempuran di Tengah Samudera
87
Pertempuran di Tengah Samudera II
88
Pertempuran di Tengah Samudera III
89
Pertempuran di Tengah Samudera IV
90
Pertempuran di Tengah Samudera V
91
Pertarungan di Tengah Samudera VI
92
Pernah Ada di Posisi Yang Sama
93
Membentuk Dasar Tubuh Pendekar
94
Ikatan Yang Berbahaya
95
Lingkaran Tenaga Dalam Pertama
96
Sebuah Tekad Yang Kuat
97
Kota Angin Selatan
98
Menghindari Masalah
99
Memasuki Keluarga Lee
100
Siasat
101
Siasat II
102
Siasat III
103
Nihil
104
Bentrokan Antar Keluarga Dagang
105
Pedang Naga Putih
106
Pasukan Iblis
107
Pilar Api
108
Pintu Neraka
109
Siksaan
110
Alam Pengasingan
111
Tubuh Yang TerSegel
112
Dilahirkan Hanya Untuk Mati
113
Bimbang
114
Pendekar Bumi
115
Bersatu
116
Pedang Cahaya
117
Enggan Kembali
118
Lorong Neraka
119
Jebakan
120
Istana Teratai Ungu
121
Laki - laki Berkalung Tasbih
122
Terlambat
123
Anjing Berkepala Tiga ( Penjaga Neraka )
124
Penantian
125
Memori
126
Array Pelindung
127
Episode Awal Pembalasan Dendam
128
Lemah
129
Berat Hati
130
Secercah Harapan
131
Alam Para Penyihir
132
Amarah
133
Pesta
134
Rumah Singgah
135
Napak Tilas
136
Itu Kamu..???
137
Penjelasan
138
Perpecahan
139
Waktu Cepat Berlalu
140
Kembali
141
Turnamen Naga Muda
142
Berbisnis
143
Permintaan Seorang Gadis
144
Seleksi
145
Seleksi II
146
Seleksi III
147
Seleksi IV
148
Seleksi V
149
Perjalanan Dimulai
150
Kolam Air Mata Naga
151
Kelompok Topeng Kematian
152
Salju Merah Darah
153
Pembantaian
154
Hasrat Membunuh
155
Diluar Perkiraan
156
Selamat Datang
157
Pintu Langit
158
Brifing
159
Xiang Yang, Kota Cahaya
160
Magnet Para Pendekar
161
Pavilliun Cahaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!