Bing Bing menyuruh suaminya untuk membersihkan diri terlebih dahulu, karena bau yang keluar dari tubuhnya sangat busuk. Sementara ia sendiri menyiapkan makanan.
Tak lama kemudian Wu Lao telah selesai mandi dan berganti baju yang baru, lelaki yang sebentar lagi akan menjadi seorang ayah itu langsung makan dengan lahapnya, sedangkan Bing Bing hanya memandangi nya sambil tersenyum.
"Pelan - pelan saja kalau makan, nanti engkau tersedak lho.." Ucap Bing Bing dengan penuh rasa sayang.
Wu Lao hanya mengangguk lemah sambil terus mengunyah, perutnya benar - benar kosong dan butuh asupan makanan yang banyak saat ini. Hampir semua makanan yang dihidangkan istrinya di habiskannya.
"Istriku, bagaimana kandunganmu??" Wu Lao mengelus perut buncit istrinya.
"Anakmu sangat pintar, dia tidak rewel sama sekali saat engkau tinggal.." Jawab Bing Bing.
"Benarkah?? Syukurlah kalau begitu.." Wu Lao menciumi perut istrinya yang dari hari ke hari makin membuncit.
"Suamiku lihatlah ini..." Bing Bing membuka bajunya hingga memperlihatkan perutnya yang buncit, dimana di sekitar pusarnya ada semacam tatoo Yin dan Yang dikelilingi api yang menyala nyala.
"Apa ini?? Apakah engkau mentatoo perutmu saat aku pergi??" Tanya Wu Lao yang keheranan.
Bing Bing menggeleng, "Tanda ini muncul begitu saja ketika usia kandunganku mencapai bulan keenam.." Jelas Bing Bing.
Mendengar hal itu Wu Lao segera menutup perut istrinya dan memperingatkannya untuk tidak bercerita kepada siapapun, karena bisa jadi akan ada yang mengincarnya sebagai tumbal ilmu hitam.
"Engkau tenang saja suamiku, selain kita, hanya ketua Xiao dan juga Zhou Li Yin yang tahu akan hal ini.." Jelas Bing Bing lagi.
"Baguslah kalau begitu..." Ucap Wu Lao lirih.
Semenjak Wu Lao mengetahui jika istrinya mempunyai sebuah tanda aneh, Wu Lao tak mau jauh - jauh darinya. Ia benar - benar khawatir akan keselamatan istri dan anaknya.
Hari - hari selanjutnya Wu Lao menyibukkan dirinya dengan membaca banyak sekali buku tentang tanda - tanda aneh yang selama ini terjadi. Tapi tidak ada satupun yang bisa menjawab apa yang dialami oleh istrinya.
Hingga suatu malam ia bermimpi bertemu dengan sosok yang memakai baju hitam dengan aksen emas dan memakai topeng elang hitam dengan paruh emas. Sosok tersebut menegur Wu Lao dan memberitahukannya perihal tanda yang ada di area dantian istrinya.
"Anakmu nantinya adalah perwujudan dari dewa tertinggi, dia akan memiliki tubuh istimewa, dimana ketika ia lahir maka gerbang kesembilannya secara otomatis terbuka dan akar roh akan terbentuk dengan sendirinya di dantiannya. Bukan hanya itu, seluruh tubuhnya akan secara otomatis menguat seiring perkembangan Qi miliknya, bahkan tulang miliknya merupakan tulang raja naga saat ia baru lahir. Jaga anakmu baik - baik, karena para pelaku ritual sesat sangat menginginkan darahnya." Ucap laki - laki misterius tersebut.
"Siapa kau? Dan kenapa kau bisa tahu semua ini??"
"Tak perlu tahu siapa aku, saat persalinan nanti jangan lupa alirkan tenaga dalammu kepada istrimu, karena bayimu akan menghisap habis energi yang dimiliki oleh istrimu.."
"Baiklah, terima kasih atas saranmu.." Wu Lao memperhatikan sosok itu dari atas hingga bawah. Sosok itu begitu berwibawa dan energi yang terpancar darinya begitu menenangkan.
"Hahhh..." Wu Lao tersadar dari tidurnya, tapi ia jelas mengingat semua yang sosok misterius itu ucapkan. Wu Lao meneguk segelas teh untuk menenangkan pikirannya sambil menata buku yang kini banyak berserakan di depannya.
Beberapa hari kemudian, saat itu pun tiba. Bing Bing mengeluh bahwa perutnya sakit sekali, Wu Lao langsung membawa istrinya ke tempat perawatan, dimana disana sudah ada Zhou Li Yin dan juga ketua Xiao Zhan.
"Buk, tarik napas ya.. Ditahan sakitnya.. Iya Tarik napas buk.." Ucap seorang tabib perempuan yang membantu persalinan.
"Ayo Istriku kamu kuat.. Kamu bisa.." Wu Lao menyemangati istrinya, ia tak lupa akan pesan sosok misterius di dalam mimpinya.
"Aaaahhhhh...." Bing Bing berteriak kencang terus menerus, ia menahan sakitnya hingga terlihat kepala seorang bayi mulai muncul, mendadak energi Wu Lao tersedot tanpa bisa ia hentikan.
Wu Lao bahkan tidak bisa menarik telapak tangannya yang ia tempelkan di punggung istrinya, jabang bayinya menyedot energi Wu Lao hingga wajah lelaki itu berubah pucat.
Bayi itu baru berhenti menyedot ketika energi Wu Lao telah benar - benar habis, Bing Bing yang tak mengetahui hal tersebut masih berteriak dengan kencang sambil mengejan, hingga akhirnya anak mereka pun lahir dengan selamat. Tanda di perut Bing Bing pun menghilang seiring dengan lahirnya si buah hati.
"Oekkk... Oekkk..." Tangisan pertama dari sang buah hati membuat Wu Lao tersenyum sebelum akhirnya tumbang tak sadarkan diri.
"Suamiku.. suamiku.. Apa yang terjadi denganmu sebenarnya??" Tanya Bing Bing saat melihat suaminya siuman dari pingsannya.
"Berapa lama aku tak sadarkan diri??"
"Tiga hari... Ada apa sebenarnya denganmu??" Bing Bing mengulangi pertanyaannya.
"Tidak apa - apa.. Aku hanya terlalu capek.. Bagaimana dengan anak kita??"
"Dia sedang tidur.." Jelas Bing Bing seraya membantu suaminya berjalan. Wu Lao ingin sekali melihat darah dagingnya yang telah menyebabkan seluruh energinya terhisap habis.
"Lucu sekali, wajahnya mirip kamu.." Ucap Wu Lao ketika memandangi sesosok bayi kecil imut berjenis kelamin laki - laki, yang kini tengah berbaring di ranjang, kulitnya putih kemerahan, bibirnya tipis dan rambutnya lurus.
"Suamiku, apakah engkau telah menyiapkan nama yang cocok buat buah hati kita??" Tanya Bing Bing.
"Nama ya..?? Bagaimana dengan Wu Yi Feng.??" Seru Wu Lao.
"Wu Yi Feng..? Bagus juga, baiklah mulai hari ini namamu adalah Wu Yi Feng.." Ucap Bing Bing seraya menggendong buah hatinya yang masih terlelap.
Mereka berdua tersenyum bahagia tanpa menyadari jika gerak gerik mereka berdua diawasi oleh seekor kucing kecil yang telah berdiam diri disana selama beberapa bulan ini.
"Tuan, bayi dewa telah lahir dengan selamat. Sekarang apa lagi tugasku??" Jin Shi membatin.
"Kembalilah kemari.. Untuk saat ini tugasmu sudah cukup.."
"Baiklah Tuan.." Jin Shi pun segera berlalu dari tempat itu, namun sebelumnya ia sempat melihat bayi tersebut lalu tersenyum kecil.
"Hmmm.. Wu Yi Feng ya?? Bagus.. Baguss.. Hehehe.."
Sore harinya, ketua sekte Xiao Zhan menjenguk pasangan suami istri tersebut bersama Zhou Li Yin, mereka bercengkrama bersama selama beberapa saat sebelum akhirnya Ketua Xiao pamit pulang.
"Ketua, tolong tunggu sebentar.. Ada yang ingin saya bicarakan.. Yin'er tolong temani istriku sebentar.." Wu Lao bergegas keluar dari ruangan menyusul ketua sekte.
"Ada apa hingga engkau terburu buru seperti ini??"
"Ketua, ini mengenai Wu Yi Feng..."
"Tahan.. Jangan bicara disini, ikut aku..." Ketua sekte menggeret Wu Lao ke ruangannya.
"Wu Lao memasuki ruangan ketua sekte dan duduk di sebuah kursi, ia menatap ke seluruh ruangan hingga akhirnya pandangannya tertuju kepada sebuah lukisan seorang pendekar bertopeng, mirip seperti sosok yang ia lihat di dalam mimpinya.
"Guru, jika boleh bertanya.. Siapakah sosok dalam lukisan itu??"
"Apakah engkau sungguh tidak mengenalinya??" Wu Lao menggeleng, ketua sekte hanya bisa memainkan jenggotnya yang berwarna merah sebelum menjawab, "Beliau adalah sang Legenda Pendekar Elang Emas..!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Derajat
Calon Pendekar sdh muncul didunia
2023-10-15
0
Andri Taufi Juanda
c
2022-10-17
0
Andri Taufi Juanda
d
2022-10-17
0