Hari dan bulan berlalu dengan cepatnya, tak terasa sudah enam bulan Wu Lao dan Bing Bing menikah, mereka kini tengah berbahagia karena Bing Bing tengah berbadan dua, usia kehamilannya pun sudah menginjak bulan ke tiga. Wu Lao benar-benar senang hingga membuatnya selalu tersenyum setiap harinya.
Ketua sekte Xiao Zhan juga memberikan kelonggaran kepada Wu Lao untuk menemani sang istri hingga melahirkan, dia di bebas tugaskan dari misi yang selama ini selalu ia emban. Tapi itu tidak membuatnya lengah, Wu Lao tetap mengasah kemampuannya, apalagi saat ini ia telah mencapai tingkatan pendekar raja tahap menengah dan tengah bersiap untuk melakukan misi tingkat atas sebagai seorang tetua.
"Yin'er, mungkin sebentar lagi aku harus pergi untuk menjalankan misi tingkat 1. Apakah aku bisa minta tolong padamu untuk menjaga Bing'er selama aku tidak ada??" Ucap Wu Lao ketika mereka bertemu.
"Jangan khawatir, serahkan saja padaku.. Aku akan menjaga adik Bing dengan baik. Engkau fokus saja kepada misimu.."
"Terima kasih Yin'er.. Engkau memang bisa kuandalkan.. Hehehe.." Wu Lao mengacak acak rambut Zhou Li Yin, membuat gadis itu sewot.
Wu Lao kemudian bertemu dengan ketua sekte, dan membicarakan tentang keinginannya untuk mengambil misi tingkat 1 karena dirinya sudah terlalu lama berdiam diri di sekte.
"Hmmm.. Aku rasa memang sudah waktunya engkau untuk mengambil misi ini Lao'er.." Ucap ketua Xiao bijak.
"Yang harus kamu tahu adalah, misi tingkat 1 sangat berbeda dari misi - misi yang selama ini kau jalani..!!" Tutur ketua Xiao.
"Baiklah guru, saya akan berusaha supaya tidak mengecewakan guru.." Wu Lao memberi hormat sekalian pamit untuk kembali ke rumahnya dan mengabarkan kepada istrinya.
Di tengah perjalanan, Wu Lao terlihat sedang berpikir bagaimana cara untuk memberitahu istrinya, karena semenjak hamil, Bing Bing jadi mudah sekali tersulut emosi.
"Tok...Tokk.."
"Masuklah.."
Wu Lao masuk dengan menundukkan kepala, ia jadi takut dan serba salah sampai tidak berani menatap wajah Bing Bing istrinya.
"Suamiku, kenapa engkau terlihat sedih? Apakah terjadi sesuatu??"
Wu Lao menggeleng, ia kemudian duduk dan mengisi cangkir di hadapannya dengan teh yang telah tersedia. Ia sesap teh tersebut hingga habis, sebelum ia menyadari bahwa istrinya ternyata sudah duduk di depannya.
"Ada apa sebenarnya?? Katakan padaku..!!!" Tegas Bing Bing.
"Ehh.. Itu... Ehh.. Sebenarnya aku.. Eh... Harus melakukan sebuah misi untuk sekte." Ucap Wu Lao terbata bata.
"Apa itu? Berapa lama..??"
"Ehh.. Kira-kira sekitar tiga bulan.."
"Baiklah.. Berhati hatilah suamiku.. Aku dan anakmu akan menunggumu disini.." Bing Bing membelai lembut tangan suaminya, wanita itu tersenyum manis, membuat segala ganjalan di hati Wu Lao menghilang seketika. Tanpa babibu lagi Wu Lao segera memeluk istrinya dan memberikan nafkah batin sebelum ia pergi melakukan misi tingkat 1.
Keesokan harinya Wu Lao berpamitan kepada istrinya, ia mencium kening istrinya dan juga perutnya yang sudah mulai membuncit. Tepat sebelum Wu Lao pergi, Zhou Li Yin datang dan menemani Bing Bing sesuai janjinya kemarin.
"Yin'er tolong temani istriku.. Aku percayakan mereka padamu.." Ucap Wu Lao sambil membelai puncak kepala Zhou Li Yin hingga membuat rambut gadis itu jadi berantakan.
"Jangan khawatir, serahkan padaku.. Engkau fokus saja untuk menyelesaikan misimu supaya sekte kita makin kuat.." Jawab Zhou Li Yin bersemangat.
"Terima kasih.." Wu Lao berangkat dari rumahnya, menuju ke sebuah goa yang memang dikhususkan untuk para tetua dari sekte serigala bayangan yang hendak bermeditasi.
Misi kali ini berkaitan dengan reruntuhan kuno yang muncul di tengah hutan belantara, ada desas desus yang mengatakan bahwa didalam reruntuhan kuno teraebut terdapat sebuah bola ajaib yang mengandung kekuatan alam luar biasa, legenda juga mengatakan bahwa siapa saja yang berhasil memakan bola ajaib tersebut akan menjadi pendekar tanpa tanding.
Tugas Wu Lao kali ini bukan mengambil bola ajaib tersebut, tapi lebih ke membuktikan kebenaran cerita tersebut, karena yang pasti bola seajaib itu pastinya akan dijaga oleh para siluman tingkat tinggi.
Sementara itu di pintu langit, Xun JeHa mendadak terbangun dari meditasinya yang telah berlangsung ratusan tahun, laki-laki itu tersenyum ketika merasakan sesuatu yang besar sekali lagi akan terjadi di dataran bumi tengah.
"Jin Shi, pergilah ke daerah kekaisaran Han. Akan ada seorang anak yang terlahir tepat ketika Naga Langit sedang bertemu dengan Phoenix Suci. Anak tersebut akan mengemban sebuah tanggung jawab yang tidak ringan.. Lindungi bayi itu..!!" Perintah JeHa kepada Jin shi sang Raja Singa Emas.
"Kenapa tidak menyuruh kelima pilar cahaya Tuan??" Tanya Jin Shi yang terlihat malas.
"Karena aku lebih percaya kepadamu..." Tegas JeHa, membuat Jin Shi tak lagi bisa mengelak.
"Baiklah kalau begitu Tuan, saya akan segera pergi kesana.." Jawab Jin Shi seraya melesat dan menghilang dari hadapan JeHa.
JeHa hanya tersenyum melihat tingkah laku Jin Shi, laki-laki berusia lebih dari lima ratus tahun itu sama sekali tak terlihat menua, wajah dan postur tubuhnya tetap terlihat seperti lelaki berusia tiga puluh tahunan, masih tetap tampan dan gagah namun kekuatannya saat ini sudah jauh melampaui kekuatannya yang dahulu tatkala ia berhasil mengalahkan pertapa hantu.
Bulan demi bulan berganti, kandungan Bing Bing telah menginjak bulan kedelapan. Perutnya kian membesar, namun ada yang aneh pada perutnya, yaitu munculnya sebuah tanda berbentuk Yin dan Yang. Tanda tersebut muncul pertama kali ketika usia kandungan Bing
Bing mencapai enam bulan.
Ketua Xiao yang mengetahui hal tersebut, menyuruh Bing Bing untuk merahasiakan hal tersebut dari siapapun karena ia bisa merasakan bahwa janin yang ada di dalam kandungan Bing Bing bukanlah janin biasa.
Sejak memasuki bulan keenam masa kehamilannya, Bing Bing juga merasakan keanehan, ia jadi mudah sekali lapar, jika biasanya ia makan tiga kali sehari, sekarang ia bisa makan enam hingga delapan kali sehari. Namun anehnya baik dirinya maupun janinnya sama sekali tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Wu Lao mengakhiri masa tugasnya setelah enam bulan lamanya menyelidiki reruntuhan kuno yang ternyata tidak ada isinya apa - apa, setelah melaporkan hasil dari misinya kepada sang ketua sekte, ia segera bergegas kembali ke kediamannya.
Bing Bing langsung berlari dan memeluk suaminya ketika Wu Lao sampai di depan rumah, laki-laki itu tampak menyedihkan dengan baju yang lusuh dan juga tubuh yang kurus kering karena selama di hutan hanya makan seadanya. Tapi Bing Bing tetap senang karena suaminya bisa kembali dengan selamat dan juga bisa menemaninya saat persalinan yang hanya tinggal menunggu hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Derajat
Wah... nanti anak Wu Lao bisa bisa jadi MCnya
2023-10-15
0
nexs
terlalu formal kata nya,sebaiknya mengunakan kata"kamu" daripada "engkau"
2022-10-28
0
Andri Taufi Juanda
g
2022-10-17
0