Janji Seorang Laki - Laki

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam lamanya, Wu Yi Feng kecil akhirnya sampai juga di tempat dimana ia berpisah dengan ibunya. Tapi saat ini yang ia dapati disana hanyalah tumpukan tubuh yang sudah gosong, bekas terbakar hingga tak dapat lagi dikenali.

Tangan kecil itu mencoba memilah milah tumpukan mayat yang telah menjadi arang tersebut, dan berharap bahwa salah satu diantara mereka bisa ia kenali, tapi kondisi kumpulan jenazah itu sudah hancur, Wu Yi Feng terus memilah milah hingga tangannya yang mungil melepuh.

Mata anak kecil berumur tujuh tahun itu memerah, antara marah dan sedih. Wu Yi Feng mengusap air mata yang sempat menetes dengan lengan bajunya, setelah cukup lama menangis karena tak bisa mengenali jasad ibunya diantara tumpukan mayat, bocah laki - laki itu kembali berlari, kini tujuannya adalah kembali ke sekte serigala bayangan. Dalam hatinya ia berharap bahwa ibunya bisa selamat, entah bagaimana caranya.

Bocah laki - laki itu terus berlari meskipun ia berkali kali terjatuh, kedua lututnya sudah terlihat berdarah, namun ia masih terus berlari, seolah - olah semua itu tidak dirasakannya.

Sekali lagi, hanya kesedihan yang menantinya ketika sampai di sekte serigala bayangan. Tempat itu telah porak poranda, dan banyak sekali tubuh tak bernyawa yang tergeletak disana.

Sehari semalam Wu Yi Feng berlari, menyusuri lembah gelap yang tadinya ia susuri bersama ibunya dan rombongan yang lain.

Butuh waktu semalam bagi anak kecil itu untuk sampai di dekat area sekte. Namun semua kini telah berbeda dari ingatannya. Sekte serigala bayangan hanya tersisa reruntuhan, dengan jasad - jasad para murid yang bergelempangan.

Wu Yi Feng membalik dan melihat satu persatu tubuh kaku, beberapa ada yang ia kenali. Wu Yi Feng mendekati jenazah dari Zhou Li Yin yang ada di dekat pohon, Wu Yi Feng menggoyang goyang tubuh itu, namun semua percuma, gadis itu telah meninggal lebih dari semalam sebelum bocah laki - laki itu datang.

"Ayahh... Ayahh.. Bangun ayah.. Jangan tinggalkan Yi Fan sendirian disini..." Wu Yi Feng menggoyang goyang tubuh Wu Lao, sembari berharap bahwa ayahnya akan bangun dan berkata bahwa semua ini hanyalah sebuah lelucon.

Air mata yang sedari tadi ia tahan, kini mulai membasahi pipi dan pakaian bocah kecil tersebut, Wu Yi Feng menangis sejadi jadinya, ia pukul tubuh ayahnya berkali kali.

Beberapa jam kemudian, setelah bisa menguasai keadaan, Wu Yi Feng mulai menggali dua buah kuburan untuk ayahnya dan juga bibi Zhou Li Yin. Dengan tangan kecilnya yang melepuh, Wu Yi Feng melakukannya sendirian, ia bahkan menggali sebuah liang lahat besar untuk para jasad yang ada disana, hingga saat tengah malam barulah prosesi pemakaman tersebut selesai.

Bocah kecil itu mencuci tangannya yang kotor, ia bisa merasakan tangannya yang melepuh menjadi terluka makin parah. Wu Yi Feng membalut kedua tangannya dengan kain, lalu kembali ke kamar yang beberapa malam kemaren masih ia tinggali bersama ayah dan ibunya. Bocah kecil itu langsung terlelap di ranjang dengan setitik harapan bahwa semua ini hanyalah mimpi buruk, dan ia akan terbangun keesokan harinya bersama ayah dan ibunya yang berada di sisinya.

"Cipp.. Cipp.. Cipp.."

Suara burung membangunkan Wu Yi Feng, hari sudah siang ketika bocah itu terbangun, ia merasakan perutnya sangat lapar, namun ketika melihat kondisi sekte yang hancur, ia yakin bahwa semua ini bukanlah mimpi. Kini ia telah sebatang kara, ayah dan ibu nya telah meninggal.

Wu Yi Feng melihat bakpao yang sudah agak kotor dan keras, bocah itu menggigit bakpao tersebut sambil menangis tanpa air mata.

Setelah mengisi perutnya, Wu Yi Feng mengambil beberapa pakaiannya dan membawanya dalam sebuah buntelan, karena belum bisa menggunakan cincin ruang, ia lalu beranjak pergi keluar dan menghampiri makam ayahnya.

"Ayah, aku pergi dulu.. Suatu hari aku pasti kembali kemari dan membalaskan dendam kalian semua, aku pasti akan menjadi kuat, akan aku buru mereka satu persatu dan akan kucincang tubuh mereka...!!! Ini adalah sumpahku ayah..!!!" Wu Fi Feng berlutut tiga kali di pusara ayahnya sebelum akhirnya pergi dari sana membawa sebuah dendam yang membara didada.

Wu Yi Feng mengambil patahan pedang ayahnya yang telah ia asah ujunganya dan ia gunakan sebagai pisau, bocah berumur 7 tahun itu kemudian mulai menyusuri hutan yang lebat seorang diri.

Berhari - hari Wu Yi Feng menyusuri hutan lebat sendirian, namun anehnya tak ada satupun binatang buas atau siluman yang mendekatinya atau bahkan menyerangnya, bahkan ia merasa hutan tersebut terlalu sunyi.

Wu Yi Feng bertahan hidup dengan memakan daun - daunan dan buah - buahan yang bisa ia temui. Hingga di hari ke lima akhirnya ia berhasil keluar dari hutan tersebut setelah mengikuti aliran sungai.

Wu Yi Feng sampai di sebuah desa kecil di lereng bukit, desa tersebut hanya berpenduduk kurang lebih 20 - 30 keluarga. Ketika Wu Yi Feng sampai disana, beberapa orang memperhatikannya karena memang tubuh Wu Yi Feng saat itu sangat kotor.

"Anak kecil, kesinilah.." Seorang pria tua melambaikan tangannya ke Wu Yi Feng.

"Iya kek, ada apa?" Tanya Wu Yi Feng begitu dirinya mendekat.

"Engkau dari mana? Kenapa tubuhmu begitu kotor?"

"Saya dari puncak bukit kek.."

"Sendirian?? Hebat.. Sekarang masuklah terlebih dulu, bersihkan dirimu lalu makanlah, kebetulan istriku hari ini masak agak banyak daripada hari biasanya." Ucap sang kakek.

"Terima kasih kek.." Wu Yi Feng masuk kedalam rumah yang hanya terbuat dari anyaman bambu sederhana. Rumah itu sendiri cuma punya dua kamar, dimana setiap kamarnya hanya ada ranjang bambu yang sudah reyot.

Wu Yi Feng bertemu dengan istri kakek tersebut ketika hendak menuju kamar mandi, kamar mandi mereka berdiri di hantaran sungai yang disekat.

Wu Yi Feng menanggalkan semua pakaiannya dan berendam di sungai, seluruh tubuhnya terasa sakit semua. Air sungai yang dingin membuat pikiran bocah kecil itu kembali tenang.

Badan yang tinggi besar, membuatnya sama sekali tak terlihat seperti bocah berumur 7 tahun. Fisik Wu Yi Feng saat ini lebih mirip dengan anak laki - laki berusia 10 tahun, itu lah sebabnya pasangan kakek nenek itu tidak percaya ketika Wu Yi Feng mengatakan usianya baru 7 tahun.

"Engkau mau kemana?? Dimana kedua orang tuamu??" Tanya nenek ketika membawa masakannya yang sederhana.

"Ehh.. Saya mau ke kota nek.." Jawab Wu Yi Feng singkat.

"Hari sudah menjelang malam, lebih baik engkau beristirahat disini untuk malam ini."

"Baiklah, terima kasih atas semuanya nek.." Jawab Wu Yi Feng setelah menimbang - nimbang tawaran si nenek.

Malam harinya Wu Yi Feng tidak bisa tidur, bukan karena kamar yang ia pakai, atau karena ranjangnya yang telah reyot, tapi lebih dikarenakan bocah kecil itu teringat akan ayah dan ibu nya.

Hanya dalam sehari ia kehilangan kedua orang tua, bibi dan juga seluruh orang - orang terdekatnya, hal itu membuat hatinya dipenuhi oleh dendam dan sikapnya menjadi sangat dingin.

Matahari bahkan belum menampakkan dirinya ketika Wu Yi Feng telah selesai bersiap - siap, bocah kecil itu memutuskan segera pergi dari sana karena tak ingin menjadi beban pasangan kakek nenek. Sepucuk surat yang berisi ucapan terima kasih ia letakkan di meja makan sebelum ia akhirnya beranjak pergi dari sana.

Sejujurnya Wu Yi Feng juga tidak tahu arah kekota itu yang mana, ia hanya mengikuti kemana kakinya melangkah, tak jarang ia turut naik ke kereta kuda milik para saudagar sambil sedikit - sedikit membantu mereka.

Sudah satu bulan lebih Wu Yi Feng berjalan tak tentu arah, musim gugur mulai membawa udara dingin. Angin berhembus dengan kencang hampir setiap harinya, membuat bocah kecil itu kedinginan saat malam menjelang.

Kehidupan Wu Yi Feng berbanding terbalik 360 derajat dibandingkan sebelum kedua orang tuanya meninggal dunia, dulu ia punya segalanya, meskipun bukan dari keluarga kaya raya, namun Wu Lao punya kekayaan yang tidak bisa dibilang sedikit juga.

Kini semuanya menghilang, bahkan untuk sekedar makan pun Wu Yi Feng harus mengais dari sisa orang - orang. Badan anak itu kini menjadi kurus kering tak terawat, namun tak sekalipun Wu Yi Feng terlihat sedih, bahkan ketika ia harus merasakan pukulan dan serangan dari para anggota partai pengemis, seperti hari ini.

"Hei, taruh makanan itu..!! Itu milik kami..!!" Seru seorang anggota sekte pengemis atau yang biasa disebut Kaipang.

Ada tiga orang yang melihat Wu Yi Feng sedang mengambil makanan sisa dari orang - orang di sebuah restoran.

Wu Yi Feng berlari sambil membawa makanan tersebut, sedangkan ketiga anggota partai pengemis mengejarnya.

BUUUUGGGGHHHHH..

PLAAAAKKKKKK...

Ketiganya memukuli Wu Yi Feng dengan tongkatnya ketika mereka bisa menangkap bocah kecil itu, mereka bahkan menendang tubuh bocah malang yang sudah tak berdaya itu hingga tersungkur dan berdarah.

Terpopuler

Comments

Queen

Queen

emang cincin yg di beri sama mc gak ada uang ya di dlm nya atau harta lain

2023-05-19

0

Lalu Ell Leo

Lalu Ell Leo

latar yg tidak menarik sekali ni cerita

2022-10-18

0

Andri Taufi Juanda

Andri Taufi Juanda

e

2022-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Gadis Kampung
3 Main Tuduh
4 Bayangan Naga
5 Lima Pilar Cahaya
6 Awal Jumpa
7 Sekte Serigala Bayangan
8 Tombak Malaikat Vs Jenggot Api
9 Pernikahan Wu Lao
10 Misi Tingkat 1
11 Tubuh Dewa
12 Perputaran Roda Nasib
13 Penyerbuan Sekte Serigala Bayangan
14 Pertemuan Pertama
15 Serigala Terakhir
16 Janji Seorang Laki - Laki
17 Kerasnya Hidup
18 Sebuah Ketulusan
19 Pencerahan
20 Sosok Misterius
21 Seni Pernapasan Naga
22 Mendung Kelabu Di Kekaisaran Han
23 Penginapan Bangau
24 Dimensi Cincin Ruang
25 Turnamen Kerajaan Dimulai
26 Tantangan
27 Final
28 Tiga Babak Yang Menentukan Arah
29 Penentuan Pewaris Tahta
30 Berakhir
31 Perpisahan
32 Pertarungan di Malam Buta
33 Rekan Seperjalanan
34 Pedang Penari Malam
35 Tes Penerimaan
36 Tes Penerimaan II ( Labirin Raksasa )
37 Tes Penerimaan III ( Ujian Akhir )
38 Tes Penerimaan IV ( Sedingin Es )
39 Tes Penerimaan V ( Setan Gunung )
40 Tes Penerimaan VI ( Monster )
41 Tes Penerimaan VII ( Kabut Kematian )
42 Tes Penerimaan VIII ( Garis Akhir )
43 Kebenaran di Dasar Parit
44 Murid Sekte Pedang Langit
45 Old Story
46 Ujian Kenaikan Tingkat
47 Ujian Kenaikan Tingkat II
48 Ujian Kenaikan Tingkat III
49 Ujian Kenaikan Tingkat IV
50 Ujian Kenaikan Tingkat V
51 Ujian Kenaikan Tingkat VI
52 Waktu Yang Terhenti
53 Melihat Dunia Luar
54 Tidak Tahu Diri
55 Melawan Takdir
56 Keputusan Yang Penuh Resiko
57 Tarian Dewa Perang
58 Meneruskan Perjalanan
59 Penginapan Mencurigakan
60 Terlambat
61 Neraka Dasar Bumi
62 Jenderal Huo Long
63 Gejolak
64 Lawan Yang Belum Pernah Dihadapi
65 Kritis
66 Dibawah Titik Beku
67 Berduka
68 Immortal Phoenix
69 Persekutuan Darah
70 Siluman Kecil
71 Ingatan Bintang
72 Lelang Pusaka
73 Lelang Pusaka II
74 Misi Gabungan
75 Misi Gabungan II ( Yang Terpilih )
76 Salah Memilih Lawan
77 Istana Ratu Siluman Ular
78 Kudeta
79 Kudeta II
80 Kudeta III
81 Pandemi Belum Berakhir
82 Kudeta IV
83 Bagaikan Langit dan Bumi
84 Kota Pelabuhan Dang An
85 Mabuk Laut
86 Pertempuran di Tengah Samudera
87 Pertempuran di Tengah Samudera II
88 Pertempuran di Tengah Samudera III
89 Pertempuran di Tengah Samudera IV
90 Pertempuran di Tengah Samudera V
91 Pertarungan di Tengah Samudera VI
92 Pernah Ada di Posisi Yang Sama
93 Membentuk Dasar Tubuh Pendekar
94 Ikatan Yang Berbahaya
95 Lingkaran Tenaga Dalam Pertama
96 Sebuah Tekad Yang Kuat
97 Kota Angin Selatan
98 Menghindari Masalah
99 Memasuki Keluarga Lee
100 Siasat
101 Siasat II
102 Siasat III
103 Nihil
104 Bentrokan Antar Keluarga Dagang
105 Pedang Naga Putih
106 Pasukan Iblis
107 Pilar Api
108 Pintu Neraka
109 Siksaan
110 Alam Pengasingan
111 Tubuh Yang TerSegel
112 Dilahirkan Hanya Untuk Mati
113 Bimbang
114 Pendekar Bumi
115 Bersatu
116 Pedang Cahaya
117 Enggan Kembali
118 Lorong Neraka
119 Jebakan
120 Istana Teratai Ungu
121 Laki - laki Berkalung Tasbih
122 Terlambat
123 Anjing Berkepala Tiga ( Penjaga Neraka )
124 Penantian
125 Memori
126 Array Pelindung
127 Episode Awal Pembalasan Dendam
128 Lemah
129 Berat Hati
130 Secercah Harapan
131 Alam Para Penyihir
132 Amarah
133 Pesta
134 Rumah Singgah
135 Napak Tilas
136 Itu Kamu..???
137 Penjelasan
138 Perpecahan
139 Waktu Cepat Berlalu
140 Kembali
141 Turnamen Naga Muda
142 Berbisnis
143 Permintaan Seorang Gadis
144 Seleksi
145 Seleksi II
146 Seleksi III
147 Seleksi IV
148 Seleksi V
149 Perjalanan Dimulai
150 Kolam Air Mata Naga
151 Kelompok Topeng Kematian
152 Salju Merah Darah
153 Pembantaian
154 Hasrat Membunuh
155 Diluar Perkiraan
156 Selamat Datang
157 Pintu Langit
158 Brifing
159 Xiang Yang, Kota Cahaya
160 Magnet Para Pendekar
161 Pavilliun Cahaya
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Prolog
2
Gadis Kampung
3
Main Tuduh
4
Bayangan Naga
5
Lima Pilar Cahaya
6
Awal Jumpa
7
Sekte Serigala Bayangan
8
Tombak Malaikat Vs Jenggot Api
9
Pernikahan Wu Lao
10
Misi Tingkat 1
11
Tubuh Dewa
12
Perputaran Roda Nasib
13
Penyerbuan Sekte Serigala Bayangan
14
Pertemuan Pertama
15
Serigala Terakhir
16
Janji Seorang Laki - Laki
17
Kerasnya Hidup
18
Sebuah Ketulusan
19
Pencerahan
20
Sosok Misterius
21
Seni Pernapasan Naga
22
Mendung Kelabu Di Kekaisaran Han
23
Penginapan Bangau
24
Dimensi Cincin Ruang
25
Turnamen Kerajaan Dimulai
26
Tantangan
27
Final
28
Tiga Babak Yang Menentukan Arah
29
Penentuan Pewaris Tahta
30
Berakhir
31
Perpisahan
32
Pertarungan di Malam Buta
33
Rekan Seperjalanan
34
Pedang Penari Malam
35
Tes Penerimaan
36
Tes Penerimaan II ( Labirin Raksasa )
37
Tes Penerimaan III ( Ujian Akhir )
38
Tes Penerimaan IV ( Sedingin Es )
39
Tes Penerimaan V ( Setan Gunung )
40
Tes Penerimaan VI ( Monster )
41
Tes Penerimaan VII ( Kabut Kematian )
42
Tes Penerimaan VIII ( Garis Akhir )
43
Kebenaran di Dasar Parit
44
Murid Sekte Pedang Langit
45
Old Story
46
Ujian Kenaikan Tingkat
47
Ujian Kenaikan Tingkat II
48
Ujian Kenaikan Tingkat III
49
Ujian Kenaikan Tingkat IV
50
Ujian Kenaikan Tingkat V
51
Ujian Kenaikan Tingkat VI
52
Waktu Yang Terhenti
53
Melihat Dunia Luar
54
Tidak Tahu Diri
55
Melawan Takdir
56
Keputusan Yang Penuh Resiko
57
Tarian Dewa Perang
58
Meneruskan Perjalanan
59
Penginapan Mencurigakan
60
Terlambat
61
Neraka Dasar Bumi
62
Jenderal Huo Long
63
Gejolak
64
Lawan Yang Belum Pernah Dihadapi
65
Kritis
66
Dibawah Titik Beku
67
Berduka
68
Immortal Phoenix
69
Persekutuan Darah
70
Siluman Kecil
71
Ingatan Bintang
72
Lelang Pusaka
73
Lelang Pusaka II
74
Misi Gabungan
75
Misi Gabungan II ( Yang Terpilih )
76
Salah Memilih Lawan
77
Istana Ratu Siluman Ular
78
Kudeta
79
Kudeta II
80
Kudeta III
81
Pandemi Belum Berakhir
82
Kudeta IV
83
Bagaikan Langit dan Bumi
84
Kota Pelabuhan Dang An
85
Mabuk Laut
86
Pertempuran di Tengah Samudera
87
Pertempuran di Tengah Samudera II
88
Pertempuran di Tengah Samudera III
89
Pertempuran di Tengah Samudera IV
90
Pertempuran di Tengah Samudera V
91
Pertarungan di Tengah Samudera VI
92
Pernah Ada di Posisi Yang Sama
93
Membentuk Dasar Tubuh Pendekar
94
Ikatan Yang Berbahaya
95
Lingkaran Tenaga Dalam Pertama
96
Sebuah Tekad Yang Kuat
97
Kota Angin Selatan
98
Menghindari Masalah
99
Memasuki Keluarga Lee
100
Siasat
101
Siasat II
102
Siasat III
103
Nihil
104
Bentrokan Antar Keluarga Dagang
105
Pedang Naga Putih
106
Pasukan Iblis
107
Pilar Api
108
Pintu Neraka
109
Siksaan
110
Alam Pengasingan
111
Tubuh Yang TerSegel
112
Dilahirkan Hanya Untuk Mati
113
Bimbang
114
Pendekar Bumi
115
Bersatu
116
Pedang Cahaya
117
Enggan Kembali
118
Lorong Neraka
119
Jebakan
120
Istana Teratai Ungu
121
Laki - laki Berkalung Tasbih
122
Terlambat
123
Anjing Berkepala Tiga ( Penjaga Neraka )
124
Penantian
125
Memori
126
Array Pelindung
127
Episode Awal Pembalasan Dendam
128
Lemah
129
Berat Hati
130
Secercah Harapan
131
Alam Para Penyihir
132
Amarah
133
Pesta
134
Rumah Singgah
135
Napak Tilas
136
Itu Kamu..???
137
Penjelasan
138
Perpecahan
139
Waktu Cepat Berlalu
140
Kembali
141
Turnamen Naga Muda
142
Berbisnis
143
Permintaan Seorang Gadis
144
Seleksi
145
Seleksi II
146
Seleksi III
147
Seleksi IV
148
Seleksi V
149
Perjalanan Dimulai
150
Kolam Air Mata Naga
151
Kelompok Topeng Kematian
152
Salju Merah Darah
153
Pembantaian
154
Hasrat Membunuh
155
Diluar Perkiraan
156
Selamat Datang
157
Pintu Langit
158
Brifing
159
Xiang Yang, Kota Cahaya
160
Magnet Para Pendekar
161
Pavilliun Cahaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!