Sekte Serigala Bayangan

Keduanya menempuh perjalanan ke arah utara wilayah Kekaisaran Han dengan menunggangi seekor kuda yang mereka temukan di bekas tempat para pendekar dari sekte tombak ganda bermalam.

Tak ada tanda-tanda dari para pendekar yang telah membantai satu desa tersebut, mereka seolah hilang ditelan bumi, dan hanya meninggalkan seekor kuda yang tertambat di pohon.

Wu Lao mengendarai kudanya dengan sangat lugas, membuat Bing Bing tak kuasa memeluk erat tubuh pemuda di depannya. Keduanya terus melaju dan membelah tepi sawah sebelum malam menjelang.

Hingga ketika matahari hendak terbenam, mereka berdua telah sampai di sebuah kota kecil. Keduanya memilih untuk mengisi perut mereka yang keroncongan terlebih dahulu sebelum mencari penginapan untuk beristirahat.

"Selamat datang Tuan dan Nyonya, silahkan duduk terlebih dahulu.." Seru salah seorang pelayan yang menyambut mereka di pintu kedai.

"Te.. Terima kasih.." Ucap Bing Bing malu-malu, wajah gadis itu memerah karena mendengar ucapan sang pelayan yang sangat ramah.

"Pelayan, tolong sajikan dua porsi menu makanan terbaik kalian.. Dan jangan lupa sebotol arak..!!" Seru Wu Lao seraya mengambil satu keping emas dari cincin ruangnya dan memberikannya kepada pelayan.

"Baik Tuan, tolong ditunggu sebentar.." Balas sang pelayan dengan setengah berlari menghampiri mereka.

"Apakah engkau punya banyak uang, hingga mentraktirku di kedai sebagus ini??" Tanya Bing Bing sembari tersenyum tipis.

"Banyak sih tidak, tapi kalau hanya untuk mentraktir makan seorang gadis sih masih mampu.." Jawab wu Lao ngasal.

Saat sedang asik berbincang, makanan mereka datang. Dua porsi ayam bakar, serta lauk lain dan beberapa kaldu, juga sepoci teh dan seguci arak dihidangkan di hadapan mereka berdua. Bing Bing yang tidak makan dengan enak selama dua harian segera menyantap hidangan tersebut tanpa malu-malu lagi, sedangkan Wu Lao hanya ternganga melihatnya.

"Aaaahhhh.. Ini sangat lezatt.." Ucap Bing Bing begitu menghabiskan porsi miliknya.

"Apa engkau mau lagi?" Seru Wu Lao sambil menggeser ayam bakarnya yang masih tersisa banyak.

"Serius? Apakah engkau sedang diet??" Tanya Bing Bing yang keheranan.

"Iya, makanlah.. Melihatmu makan dengan lahap saja sudah membuatku kenyang.." Jawab Wu Lao.

"Apakah cara makanku memalukan??" Tanya Bing Bing sekali lagi.

"Tidak.. Tidak.. Justru itu membuatku sangat senang 😁" Jawab Wu Lao jujur.

"Baiklah kalau begitu, selamat makan.." Bing Bing tanpa malu - malu lagi segera menggeser ayam milik Wu Lao dan memotel kakinya untuk dinikmati.

"Apakah engkau sudah kenyang??" Tanya Wu Lao setelah mereka meninggalkan kedai dan sedang berjalan jalan menyusuri kota untuk mencari penginapan.

"Kenyang pake banget.. Hehehe.." Jawab Bing Bing sembari mengelus perutnya yang agak membuncit seperti orang hamil.

"Hahahaha.. Syukurlah kalau begitu, hari ini kita akan bermalam disini, dan keesokan paginya kita lanjutkan perjalanan kembali." Ucap Wu Lao.

"Siap Boss.." Bing Bing tersenyum gembira, ia merasa beruntung mengenal Wu Lao yang baik hati, mengingat dua hari kemarin ia sudah kehilangan kedua orang tuanya dan juga hampir kehilangan kehormatannya.

Mereka akhirnya menemukan sebuah penginapan setelah berjalan kurang lebih setengah jam, Wu Lao menambatkan kudanya di tempat yang telah disediakan, kemudian ia segera masuk dan memesan kamar untuk dua orang.

"Ambillah, kamar kita bersebelahan.. Jika perlu apa-apa tinggal ketok pintu.." Ucap Wu Lao sembari melemparkan kunci ke arah BingBing.

"Ok, Kalau begitu aku masuk dulu.."

"Hmm.. Beristirahatlah.." Wu Lao membuka kamarnya dan menuju ke ranjang, pemuda itu merebahkan tubuhnya sambil membuang napas panjang. Ia mengingat ingat kembali misi yang diberikan oleh sektenya, yaitu menemukan sumber daya langka yang konon katanya ada di puncak bukit tersebut. Misinya bisa dibilang gagal total karena ia tak berhasil menemukan apa pun, dan malah jadi penyebab kematian orang satu desa.

**

Di tempat lain yang jauh dari sana, Huang Litao sedang mendapatkan perawatan. Luka serius yang didapatkan kala berhadapan dengan Wu Lao bisa saja merenggut nyawanya jika tidak ada gurunya yang kebetulan berada di dekat sana.

Pendekar tua yang baru saja mencapai tingkatan pendekar suci dan berhasil membuka gerbang pertamanya tersebut datang tepat waktu untuk menyelamatkan nyawa muridnya. Beliau juga lah yang memberikan perintah pada para prajurit untuk membunuh semua prajurit dan membakar semua rumah yang ada di desa tersebut.

"Huang'er, bagaimana kondisimu?"

"Sudah mendingan guru.. Uhukk.. Uhukk.."

"Beristirahatlah, lusa kita akan sampai di ibu kota."

"Baik guru.."

Lelaki tua misterius itu meninggalkan Huang sendirian lalu melompat pergi, kemungkinan besar untuk membalaskan dendam muridnya yang dilukai oleh Wu Lao.

Ditengah kegelapan malam, sosok tua berbaju hitam membelah hutan dan melesat dengan sangat cepat laiknya peluru yang ditembakkan dari pistol.

"Tok.. Tok.."

"Tok.. Tokk.."

"Apakah engkau tadi sudah tidur??" tanya Bing Bing dengan wajah bersalah, ketika Wu Lao membuka pintu dan menggosok mata.

"Belum, ada apa??"

"Ehh.. Entah kenapa aku merasa sedang di perhatikan, aku tak tahu itu nyata atau hanya perasaanku saja. Hanya saja saat aku mencoba menutup mata, aku merasa sekelebat ada yang mendekat." Jelas Bing Bing.

"Masuklah.." Wu Lao menarik tangan Bing Bing dan menutup pintunya.

"Jangan berpikir macam-macam, aku bukan laki-laki seperti itu.. Engkau tidurlah di ranjang. Aku akan tidur di kursi." Ucap Wu Lao menenangkan.

"B.. Baik.." Bing Bing naik ke ranjang dan berusaha menutup matanya, tapi bayang-bayang buruk tentang keluarganya yang dibantai dan juga tentang Huang Litao yang hendak merenggut kesuciannya selalu mengganggunya.

"Kosongkan pikiranmu.. Tarik napas panjang, dan buang pelan - pelan.. Lakukan secara terus menerus." Seru Wu Lao.

Meskipun lama, tapi akhirnya Bing Bing tertidur juga, kesempatan ini digunakan Wu Lao untuk bermeditasi dan mengumpulkan energi alam, bagi seorang pendekar seperti dia yang saat ini sudah sampai di tingkatan pendekar raja, memang sangat penting untuk terus membentuk lingkaran tenaga dalam guna memperkuat jurus - jurusnya.

Tak terasa sudah tiga hari mereka berpetualang bersama, sekte serigala bayangan juga sudah semakin dekat. Hari masih siang ketika Wu Lao dan juga Bing Bing sedang asik bersenda gurau dan memakan bekal makanannya di bawah sebuah pohon yang rindang, hingga Wu Lao menyadari sebuah energi besar sedang melesat kearah mereka berdua.

"AWAASSSSSS..."

Wu Lao memeluk tubuh Bing Bing ketika ia merasakan sebuah bahaya mendekat, dan benar saja, sebuah bola energi melesat cepat kearah mereka dan membuat lubang besar di tempat dimana mereka tadi sedang asik bercengkrama.

BOOOOMMMMM...

Wu Lao menghindar disaat yang tepat, nampak di depannya kini sosok lelaki tua dengan wajah menyeramkan sedang memandang keduanya, aura membunuh yang sangat pekat dari lelaki tua didepan, membuat Wu Lao dan juga Bing Bing jadi kesulitan untuk bergerak.

Terpopuler

Comments

Andri Taufi Juanda

Andri Taufi Juanda

y

2022-10-17

0

Andri Taufi Juanda

Andri Taufi Juanda

u

2022-10-17

0

༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

Jooosssssss...!! 👍👍

2022-10-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Gadis Kampung
3 Main Tuduh
4 Bayangan Naga
5 Lima Pilar Cahaya
6 Awal Jumpa
7 Sekte Serigala Bayangan
8 Tombak Malaikat Vs Jenggot Api
9 Pernikahan Wu Lao
10 Misi Tingkat 1
11 Tubuh Dewa
12 Perputaran Roda Nasib
13 Penyerbuan Sekte Serigala Bayangan
14 Pertemuan Pertama
15 Serigala Terakhir
16 Janji Seorang Laki - Laki
17 Kerasnya Hidup
18 Sebuah Ketulusan
19 Pencerahan
20 Sosok Misterius
21 Seni Pernapasan Naga
22 Mendung Kelabu Di Kekaisaran Han
23 Penginapan Bangau
24 Dimensi Cincin Ruang
25 Turnamen Kerajaan Dimulai
26 Tantangan
27 Final
28 Tiga Babak Yang Menentukan Arah
29 Penentuan Pewaris Tahta
30 Berakhir
31 Perpisahan
32 Pertarungan di Malam Buta
33 Rekan Seperjalanan
34 Pedang Penari Malam
35 Tes Penerimaan
36 Tes Penerimaan II ( Labirin Raksasa )
37 Tes Penerimaan III ( Ujian Akhir )
38 Tes Penerimaan IV ( Sedingin Es )
39 Tes Penerimaan V ( Setan Gunung )
40 Tes Penerimaan VI ( Monster )
41 Tes Penerimaan VII ( Kabut Kematian )
42 Tes Penerimaan VIII ( Garis Akhir )
43 Kebenaran di Dasar Parit
44 Murid Sekte Pedang Langit
45 Old Story
46 Ujian Kenaikan Tingkat
47 Ujian Kenaikan Tingkat II
48 Ujian Kenaikan Tingkat III
49 Ujian Kenaikan Tingkat IV
50 Ujian Kenaikan Tingkat V
51 Ujian Kenaikan Tingkat VI
52 Waktu Yang Terhenti
53 Melihat Dunia Luar
54 Tidak Tahu Diri
55 Melawan Takdir
56 Keputusan Yang Penuh Resiko
57 Tarian Dewa Perang
58 Meneruskan Perjalanan
59 Penginapan Mencurigakan
60 Terlambat
61 Neraka Dasar Bumi
62 Jenderal Huo Long
63 Gejolak
64 Lawan Yang Belum Pernah Dihadapi
65 Kritis
66 Dibawah Titik Beku
67 Berduka
68 Immortal Phoenix
69 Persekutuan Darah
70 Siluman Kecil
71 Ingatan Bintang
72 Lelang Pusaka
73 Lelang Pusaka II
74 Misi Gabungan
75 Misi Gabungan II ( Yang Terpilih )
76 Salah Memilih Lawan
77 Istana Ratu Siluman Ular
78 Kudeta
79 Kudeta II
80 Kudeta III
81 Pandemi Belum Berakhir
82 Kudeta IV
83 Bagaikan Langit dan Bumi
84 Kota Pelabuhan Dang An
85 Mabuk Laut
86 Pertempuran di Tengah Samudera
87 Pertempuran di Tengah Samudera II
88 Pertempuran di Tengah Samudera III
89 Pertempuran di Tengah Samudera IV
90 Pertempuran di Tengah Samudera V
91 Pertarungan di Tengah Samudera VI
92 Pernah Ada di Posisi Yang Sama
93 Membentuk Dasar Tubuh Pendekar
94 Ikatan Yang Berbahaya
95 Lingkaran Tenaga Dalam Pertama
96 Sebuah Tekad Yang Kuat
97 Kota Angin Selatan
98 Menghindari Masalah
99 Memasuki Keluarga Lee
100 Siasat
101 Siasat II
102 Siasat III
103 Nihil
104 Bentrokan Antar Keluarga Dagang
105 Pedang Naga Putih
106 Pasukan Iblis
107 Pilar Api
108 Pintu Neraka
109 Siksaan
110 Alam Pengasingan
111 Tubuh Yang TerSegel
112 Dilahirkan Hanya Untuk Mati
113 Bimbang
114 Pendekar Bumi
115 Bersatu
116 Pedang Cahaya
117 Enggan Kembali
118 Lorong Neraka
119 Jebakan
120 Istana Teratai Ungu
121 Laki - laki Berkalung Tasbih
122 Terlambat
123 Anjing Berkepala Tiga ( Penjaga Neraka )
124 Penantian
125 Memori
126 Array Pelindung
127 Episode Awal Pembalasan Dendam
128 Lemah
129 Berat Hati
130 Secercah Harapan
131 Alam Para Penyihir
132 Amarah
133 Pesta
134 Rumah Singgah
135 Napak Tilas
136 Itu Kamu..???
137 Penjelasan
138 Perpecahan
139 Waktu Cepat Berlalu
140 Kembali
141 Turnamen Naga Muda
142 Berbisnis
143 Permintaan Seorang Gadis
144 Seleksi
145 Seleksi II
146 Seleksi III
147 Seleksi IV
148 Seleksi V
149 Perjalanan Dimulai
150 Kolam Air Mata Naga
151 Kelompok Topeng Kematian
152 Salju Merah Darah
153 Pembantaian
154 Hasrat Membunuh
155 Diluar Perkiraan
156 Selamat Datang
157 Pintu Langit
158 Brifing
159 Xiang Yang, Kota Cahaya
160 Magnet Para Pendekar
161 Pavilliun Cahaya
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Prolog
2
Gadis Kampung
3
Main Tuduh
4
Bayangan Naga
5
Lima Pilar Cahaya
6
Awal Jumpa
7
Sekte Serigala Bayangan
8
Tombak Malaikat Vs Jenggot Api
9
Pernikahan Wu Lao
10
Misi Tingkat 1
11
Tubuh Dewa
12
Perputaran Roda Nasib
13
Penyerbuan Sekte Serigala Bayangan
14
Pertemuan Pertama
15
Serigala Terakhir
16
Janji Seorang Laki - Laki
17
Kerasnya Hidup
18
Sebuah Ketulusan
19
Pencerahan
20
Sosok Misterius
21
Seni Pernapasan Naga
22
Mendung Kelabu Di Kekaisaran Han
23
Penginapan Bangau
24
Dimensi Cincin Ruang
25
Turnamen Kerajaan Dimulai
26
Tantangan
27
Final
28
Tiga Babak Yang Menentukan Arah
29
Penentuan Pewaris Tahta
30
Berakhir
31
Perpisahan
32
Pertarungan di Malam Buta
33
Rekan Seperjalanan
34
Pedang Penari Malam
35
Tes Penerimaan
36
Tes Penerimaan II ( Labirin Raksasa )
37
Tes Penerimaan III ( Ujian Akhir )
38
Tes Penerimaan IV ( Sedingin Es )
39
Tes Penerimaan V ( Setan Gunung )
40
Tes Penerimaan VI ( Monster )
41
Tes Penerimaan VII ( Kabut Kematian )
42
Tes Penerimaan VIII ( Garis Akhir )
43
Kebenaran di Dasar Parit
44
Murid Sekte Pedang Langit
45
Old Story
46
Ujian Kenaikan Tingkat
47
Ujian Kenaikan Tingkat II
48
Ujian Kenaikan Tingkat III
49
Ujian Kenaikan Tingkat IV
50
Ujian Kenaikan Tingkat V
51
Ujian Kenaikan Tingkat VI
52
Waktu Yang Terhenti
53
Melihat Dunia Luar
54
Tidak Tahu Diri
55
Melawan Takdir
56
Keputusan Yang Penuh Resiko
57
Tarian Dewa Perang
58
Meneruskan Perjalanan
59
Penginapan Mencurigakan
60
Terlambat
61
Neraka Dasar Bumi
62
Jenderal Huo Long
63
Gejolak
64
Lawan Yang Belum Pernah Dihadapi
65
Kritis
66
Dibawah Titik Beku
67
Berduka
68
Immortal Phoenix
69
Persekutuan Darah
70
Siluman Kecil
71
Ingatan Bintang
72
Lelang Pusaka
73
Lelang Pusaka II
74
Misi Gabungan
75
Misi Gabungan II ( Yang Terpilih )
76
Salah Memilih Lawan
77
Istana Ratu Siluman Ular
78
Kudeta
79
Kudeta II
80
Kudeta III
81
Pandemi Belum Berakhir
82
Kudeta IV
83
Bagaikan Langit dan Bumi
84
Kota Pelabuhan Dang An
85
Mabuk Laut
86
Pertempuran di Tengah Samudera
87
Pertempuran di Tengah Samudera II
88
Pertempuran di Tengah Samudera III
89
Pertempuran di Tengah Samudera IV
90
Pertempuran di Tengah Samudera V
91
Pertarungan di Tengah Samudera VI
92
Pernah Ada di Posisi Yang Sama
93
Membentuk Dasar Tubuh Pendekar
94
Ikatan Yang Berbahaya
95
Lingkaran Tenaga Dalam Pertama
96
Sebuah Tekad Yang Kuat
97
Kota Angin Selatan
98
Menghindari Masalah
99
Memasuki Keluarga Lee
100
Siasat
101
Siasat II
102
Siasat III
103
Nihil
104
Bentrokan Antar Keluarga Dagang
105
Pedang Naga Putih
106
Pasukan Iblis
107
Pilar Api
108
Pintu Neraka
109
Siksaan
110
Alam Pengasingan
111
Tubuh Yang TerSegel
112
Dilahirkan Hanya Untuk Mati
113
Bimbang
114
Pendekar Bumi
115
Bersatu
116
Pedang Cahaya
117
Enggan Kembali
118
Lorong Neraka
119
Jebakan
120
Istana Teratai Ungu
121
Laki - laki Berkalung Tasbih
122
Terlambat
123
Anjing Berkepala Tiga ( Penjaga Neraka )
124
Penantian
125
Memori
126
Array Pelindung
127
Episode Awal Pembalasan Dendam
128
Lemah
129
Berat Hati
130
Secercah Harapan
131
Alam Para Penyihir
132
Amarah
133
Pesta
134
Rumah Singgah
135
Napak Tilas
136
Itu Kamu..???
137
Penjelasan
138
Perpecahan
139
Waktu Cepat Berlalu
140
Kembali
141
Turnamen Naga Muda
142
Berbisnis
143
Permintaan Seorang Gadis
144
Seleksi
145
Seleksi II
146
Seleksi III
147
Seleksi IV
148
Seleksi V
149
Perjalanan Dimulai
150
Kolam Air Mata Naga
151
Kelompok Topeng Kematian
152
Salju Merah Darah
153
Pembantaian
154
Hasrat Membunuh
155
Diluar Perkiraan
156
Selamat Datang
157
Pintu Langit
158
Brifing
159
Xiang Yang, Kota Cahaya
160
Magnet Para Pendekar
161
Pavilliun Cahaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!