"Paman, maaf karena sudah terlambat bangun.." Ucap Wu Yi Feng seraya menundukkan kepalanya di hadapan paman Xi.
"Sudahlah, cepat bereskan meja - meja yang kotor.. Lalu bantu paman mengolah mie.." Seru Paman Xi.
"Baik paman.." Bocah laki - laki kecil itu segera mengambil kain lap lalu membersihkan dan menata meja bekas pengunjung. Ia juga menyapu bekas makanan pengunjung yang terjatuh dilantai sebelum akhirnya membantu paman Xi memasak di dapur.
Wu Yi Feng sangat mahir memasak, bahkan hasil masakannya kini lebih enak daripada masakan Xi Han Wen yang notabene sudah menjadi juru masak selama bertahun tahun lamanya. Itu semua karena intuisi dan kecerdasan yang dimiliki oleh Wu Yi Feng, bocah itu tak takut mencoba hal baru dengan menggabungkan berbagai jenis bahan masakan baru, hingga terciptalah resep masakan yang lezat.
Pengunjung kedai paman Xi makin bertambah banyak sejak Wu Yi Feng ikut membantu memasak hidangan, hal itu akhirnya membuat paman Xi harus mencari pekerja tambahan karena mereka berdua sudah sangat kewalahan.
"Feng'er engkau masih muda tapi kemampuan memasakmu sungguh luar biasa.." Puji paman Xi bersungguh - sungguh.
"Mungkin itu karena aku telah memutuskan untuk menjadi seorang juru masak.." Sahut Wu Yi Feng dengan nada bercanda.
Paman Xi hanya tersenyum karena ia tahu jika Wu Yi Feng selalu berlatih sendiri setiap selesai bekerja, kini sudah tiga tahun lamanya Wu Yi Feng hidup bersama dengan paman Xi. Di usianya yang menginjak ke sebelas tahun, fisik anak itu sudah hampir menyamai remaja berusia tujuh belasan tahun pada umumnya.
Wajahnya yang rupawan dan tubuhnya yang atletis, karena sering berlatih. Membuat banyak gadis terpesona, bahkan banyak diantara mereka yang sengaja datang ke kedai hanya untuk bisa memandangi Wu Yi Feng.
Wu Yi Feng sendiri tumbuh menjadi seseorang yang pendiam dan dingin, tak ada sadikit pun keinginannya untuk memadu kasih atau mencari wanita, seluruh perhatian Wu Yi Feng hanya ditujukan untuk menjadi kuat dan membalas dendam, namun justru tipikalnya yang pendiam itulah yang membuat banyak gadis makin menyukainya.
Suatu hari, ketika sebuah rombongan dagang baru saja selesai makan dan Wu Yi Feng hendak membereskan meja kursi. Datanglah seorang sosok lelaki berambut panjang berwarna putih keperak'an serta memakai topeng dengan warna emas.
Pemuda itu memakai pakaian sutra putih bersih dan membawa sebuah alat musik besar di punggungnya. Ketika lelaki itu datang, langit yang sebelumnya cerah, mendadak berubah menjadi mendung dan angin yang sebelumnya tidak berhembus, mulai berhembus kencang.
"Tuan, anda mau memesan apa?" Tanya pelayan restoran begitu pemuda tersebut duduk di sebuah kursi.
"Berikan aku seguci arak terbaik dan juga menu masakan paling enak di kedai ini.." Jawab lelaki misterius tersebut sambil memberikan satu koin emas kepada sang pelayan.
"Baik Tuan, akan segera saya siapkan.. Mohon ditunggu sejenak." Sang pelayan agak setengah berlari menuju dapur.
"Satu porsi makanan istimewa dan juga arak ter enak.." Seru sang pelayan setengah berteriak kepada Wu Yi Feng dan juga Paman Xi yang sedang memasak di dapur.
"Ok, segera saya siapkan.." Jawab Wu Yi Feng dengan tersenyum. Bocah sebelas tahun itu menggelung lengan bajunya dan segera mempersiapkan pesanan tamu.
Beberapa menit berlalu, ketika hidangan telah siap, Wu Yi Feng memanggil sang pelayan, namun tidak ada jawaban. Sang pelayan seolah menghilang setelah mengantarkan seguci arak.
Tak mau membuat tamunya menunggu lebih lama, Wu Yi Feng akhirnya membawa sendiri sebaki makanan yang sudah siap dihidangkan tersebut ke meja tamu.
"Tuan, maaf jika anda menunggu lama.. Silahkan menikmati hidangan terbaik dari kami.." Seru Wu Yi Feng.
"Anak muda, engkau memiliki tubuh yang istimewa. Sayangnya selama ini tidak ada yang mengajarimu bagaimana cara memaksimalkannya.." Ucap laki - laki misterius tersebut tanpa menoleh ke arah Wu Yi Feng.
Wu Yi Feng yang sudah berbalik, mendadak mematung dengan mata yang menutup sejenak, sudah dua orang yang berkata bahwa tubuhnya istimewa, namun sampai sekarang dirinya benar - benar tidak mengerti apa maksud dari perkataan mereka.
"Maaf Tuan, saya tidak merasa ada yang istimewa dengan tubuh saya. Mungkin anda salah orang." Wu Yi Feng tersenyum dan berbalik, hendak pergi dari sana ketika laki - laki misterius itu berkata sekali lagi.
"Benarkah?? Lalu kenapa tubuhmu memiliki akar roh, padahal saat ini engkau bahkan belum mempunyai tingkatan kemampuan beladiri sedikitpun.?"
"Jika kamu bersedia, ijinkan aku untuk menunjukannya kepadamu.." Laki - laki misterius itu melanjutkan kata - katanya ketika Wu Yi Feng tidak memberikan respon.
'Maaf, tapi saya hanyalah seorang juru masak..!!" Tegas Wu Yi Feng, ia tak mau lagi berharap terlalu tinggi untuk menjadi seorang pendekar. Kehidupannya saat ini sangat tenang, dan ia menyukai hal tersebut.
Pemuda misterius itu pergi setelah menghabiskan pesanannya, sedangkan Wu Yi Feng kehilangan konsentrasinya dalam memasak, hasil masakannya terlalu asin atau bahkan hambar. Paman Xi yang mengetahui hal tersebut menyuruh Wu Yi Feng untuk pergi beristirahat dan menenangkan pikirannya.
"Maafkan aku paman.." Ucapnya lirih ketika beranjak pergi dari dapur sambil membuang celemeknya.
Wu Yi Feng pergi ke tepi hutan, yang jaraknya tak seberapa jauh dari kedai. Bocah laki - laki itu bersandar di sebuah pohon yang rindang, pikirannya saat ini sedang tidak fokus setelah mendengar penjelasan dari laki - laki misterius yang ia temui barusan.
Wu Yi Feng mengambil cincin pemberian laki - laki yang waktu itu menolongnya, ia yakin bahwa cincin berwarna hitam pekat itu adalah sebuah cincin ruang, namun dirinya sampai saat ini belum bisa menggunakannya.
"Cincin yang bagus, namun sayang dengan keadaanmu saat ini, engkau tak akan bisa menggunakannya." Terdengar suara dari arah belakang, Wu Yi Feng pun menoleh dan melihat pemuda berambut putih yang tadi makan di kedai sedang memainkan alat musiknya sambil memejamkan mata.
Alunan nada dari alat musiknya membuat suasana begitu tenang, pemuda tersebut sangat pandai memainkan alat musik hingga bisa menghasilkan melodi yang begitu merdu.
"Apakah engkau seorang pemusik? Atau kah seorang pendekar?" Tanya Wu Yi Feng yang mendekati pemuda misterius tersebut.
"Apakah seorang pemusik tidak bisa menjadi pendekar? Ataukah seorang pendekar tidak boleh memainkan alat musik??" Jawab sang pemuda tersebut, membuat Wu Yi Feng menjadi bingung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
poetrae raentaeo
ok ok
2023-12-21
0
Andri Taufi Juanda
ayo crazy up thor
2022-10-17
0
Andri Taufi Juanda
apakah juru masak tidak bisa jadi pendekar
ataukah pendekar tidak boleh memasak
2022-10-17
0