Keesokan harinya seperti biasa Airin selalu dikerjai oleh teman-temannya, kali ini saat dia hendak ke toilet dia di siram air oleh teman-temannya. Buku pelajaran yang baru dia beli jadi basah tak hanya itu tugasnya pun ikut basah dan itu membuat Airin sangat kesal dan marah.
Brengsek kalian!" teriak Airin.
Dengan baju yang basah Airin melabrak Arsen, A4 kini sedang duduk di sebuah kantin yang terletak di lantai dua, kantin khusus petinggi kampus.
Dengan kesalnya Airin menyiram Arsen dengan minuman yang berada di meja.
"Bagaimana rasanya disiram air hah!" maki Airin.
Hal ini membuat anggora A4 kaget, dia tidak menyangka kalau Airin bisa bersikap seperti itu. Begitu pula Arsen yang langsung tersulut emosi hingga dia mengangkat tangannya ingin memukul Airin dengan cepat Aaron menahannya.
"Lepas Aaron, wanita setan seperti dia harus aku kasih pelajaran," kata Arsen dengan menarik tangannya namun Aaron sebisa mungkin menahan tangan Arsen.
"Kamu lelaki Dajjal, pria brengsek sedunia, pria yang tak punya otak, pria yang hanya berlindung di ketiak orang tuanya, dasar banci!" maki Airin
Tak hanya Arsen, bahkan anggota A4 lain ikut kesal.
"Apa sih masalahmu Airin?" tanya Arthur kesal
Airin tertawa keras, " apa masalahku? tanyakan sama teman kalian ini!" maki Airin.
Dia melempar buku-bukunya yang basah beserta beberapa berkas yang akan dia kumpulkan.
"Kalian tau untuk membeli buku-buku itu aku menabung selama dua bulan, sepulang kuliah aku bekerja untuk membeli buku-buku ini namun kamu yang tidak pernah paham seenaknya menyuruh teman-teman kamu untuk mengerjai aku!" ungkap Airin dengan berteriak.
"Ini semua juga salahmu karena menentang ku," sahut Arsen
"Karena kamu juga semena-mena," timpal Airin
Arini meninggalkan buku serta berkas-berkas basah di lantai kantin, lalu dia berlari meninggalkan A4.
Airin menuju rooftop dia berteriak sambil menangis, dia bingung sekarang sedangkan semua tugas harus dia kumpulan.
Arsen yang kesal karena bajunya harus basah pergi meninggalkan anggota A4 yang lain.
Arthur dan Arcelo mengejar Arsen sedangkan Aaron mengambil buku dan tugas Airin yang basah.
Aaron lalu pergi ke ruang dosen untuk menyerahkan tugas Airin yang basah.
"Pak, ini tugas Airin tadi saya tak sengaja menjatuhkannya dalam air," kata Aaron
"Oo begitu ya Aaron, ya sudah nggak papa," sahut Dosen
Mau nggak mau sang dosen menerima tugas Airin yang basah coba kalau ini mahasiswa lain pasti Dosen tersebut merasa dipermainkan.
Seusai jam kuliah selesai, Aaron pamit pulang terlebih dahulu. Dia ingin membelikan buku Airin yang basah karena ulah iseng Arsen yang menyuruh teman-temannya untuk menyiram air.
"Tumben dia pulang lebih dulu, jangan-jangan mau kencan," terka Arcelo
"Iya, wah wah pelanggaran Aaron, bisa-bisanya kencan dengan wanita nggak ngajak kita-kita," sahut Arthur
Arsen yang kesal pun mengomel
"Kalian berdua kenapa sih di otak kalian hanya kencan dan wanita,"
Arthur dan Arcelo tertawa, entah mengapa mereka paling suka dengan mahkluk indah yang bernama wanita tapi bukan semua wanita hanya wanita cantik dan seksi incaran Arthur dan juga Arcelo.
Aaron segera menyerahkan buku-buku yang basah pada kasir, dia bilang kalau ingin membeli buku yang persis seperti itu.
Kasir segera mengambilkan buku-buku yang Aaron mau, nampak beberapa pengunjung mengagumi ketampanan Aaron.
"Cakep sekali sih," kata pengunjung
"Iya, pake banget malah, jadi pengen minta nomor ponselnya," sahut lainnya.
Aaron hanya tersenyum mendengar obrolan para pengunjung. Dia tidak begitu menggubris mereka.
Semua buku Airin lebih dari satu juta, pantas dia marah sekali pada Arsen karena untuk mendapatkannya dia harus menabung selama dua bulan jelas ini tidak mudah bagi Airin.
Bagi Aaron uang satu juta tidak ada apa-apanya uang jajan dari papanya sehari saja cukup untuk membeli buku itu bahkan lebih banyak malah.
Begitulah kehidupan para anak Billionaire, berbeda dengan kaum bawahan seperti Airin yang untuk mendapat uang seratus ribu harus bekerja keras seharian.
Setelah mendapatkan buku-bukunya Aaron kembali lagi ke kampus guna meletakkan buku-buku itu di loker Airin.
"Beres masalah," gumam Aaron.
Di sisi lain Airin sangat malas sekali, uang dari mana lagi untuk membeli buku-bukunya yang basah. Dia menyesal karena melempar buku-bukunya tadi seharusnya dia membawa pulang buku-buku tersebut dan menyetrikanya supaya kering.
"Ini semua gara-gara manusia tak berotak itu, awas kamu Arsen," umpatnya.
Saat makan Airin hanya mengaduk-aduk nasinya tanpa memakannya, naf su makannya hilang seketika karena pusing memikirkan buku-buku serta tugasnya.
"Kamu kenapa Airin?" tanya bundanya
"Nggak papa kok Bun, Airin lagi berfikir saja karena tugas Airin sangat sulit," jawab Airin berbohong.
Bunda dan ayahnya tersenyum, ayah Airin mendapatkan tawaran kerja di luar pulau untuk itu dia dan bundanya memutuskan untuk tidak berjualan lagi di kampus. Selain sewa yang mahal bundanya tidak bisa mengurus kantin sendirian.
"Kan ada Airin Bu," kata Airin
"Kamu fokus belajar saja," sahut bunda.
Keesokannya dengan lemas plus malas dia masuk ke dalam B.A university, dia menuju lokernya untuk mengambil buku dan betapa kagetnya dia saat melihat buku-buku baru.
"Ini siapa yang membelikannya?" gumam Airin dengan senang.
"Arsen, nggak mungkin. Arcelo, Arthur juga nggak mungkin. Apa jangan-jangan....." Airin memutus kalimatnya sendiri. Dia berlari mencari Aaron hingga tak sengaja lagi dan lagi dia menabrak Arsen.
"Jalan pake mata!" bentak Arsen
"Dimana-mana jalan itu pakai kaki," sahut Arini
"Kamu!" seru Arsen
"Kamu apa! kan memang benar, coba kamu sekarang jalan pakai kaki apa pakai mata?" tanya Airin yang membuat Arsen semakin kesal.
"Crazy women," umpat Arsen
"Sinting, bodoh, oon, tak berotak, banci, apalagi ya...." sahut Airin dengan berfikir.
Arsen semakin kesal ingin rasanya menyobek mulut pedas Airin.
"Kau!" seru Arsen dengan mengangkat tangannya, tangannya sudah mengepal dan siap jatuh di Airin namun Arcelo dan Arthur segera menahannya.
Seorang lelaki saja bisa pingsan dengan pukulan Arsen apalagi Airin bisa dipastikan langsung masuk UGD.
"Sudah pergilah Airin," pinta Arcelo
"Iya tapi beritahu aku dimana Aaron?" tanya Airin
"Untuk apa kamu mencari Aaron?" tanya Arthur
"Ada urusan," jawab Airin
Karena ingin Airin cepat pergi Arcelo memberitahu keberadaan Aaron.
"Cari saja di rooftop," sahut Arcelo.
Airin langsung saja berlari menuju rooftop namun tak lupa dia menginjak kaki Arsen terlebih dahulu sehingga membuat Arsen memekik kesakitan.
"Dasar wanita jadi-jadian," umpat Arsen
Arcelo dan Arthur hanya tertawa melihat perang sengit antara Airin dan Arsen. Sungguh Airin berani sekali melawan Arsen. Hingga Arsen sendiri bingung harus bagaimana menghadapi Airin.
Airin seperti pohon kaktus di Padang pasir sangat kuat meski dikerjai oleh Arsen namun masih bisa bertahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
adekku
visualnya dunk biar bikin tambah halu thor boleh gk......
2022-02-17
0
piyak 🐣🐣
Aaron emng the best 👍👍👍
2022-01-25
1
MegaCitra
Aaron lope lope pokoke
2022-01-15
2