16 - Sang Pengacara Muda

Raya benar-benar menemui Reka di sebuah Cafe yang sebelumnya sempat mereka sepakati.

"Ibu Raya..." sapa seorang pria muda dengan setelan casual, dia tersenyum kecil pada Raya.

Raya menoleh dan ikut tersenyum. "Apa Anda Pak Reka?" tanyanya.

"Reka saja..." kata Reka memperkenalkan diri.

"Kalau begitu panggil saya Raya saja." jawab Raya tersenyum lalu mereka terkekeh kecil bersama.

"Silahkan duduk, Ibu...emm maksud saya Raya." kata Reka mempersilahkan Raya duduk dihadapannya.

Raya duduk dan menuruti saran Reka untuk memesan lewat buku menu, dia memesan segelas orange juice.

"Tidak makan?" tanya Reka serius, namun Raya hanya menggeleng kecil sebagai jawabannya.

Mereka mulai membicarakan perihal kasus yang menimpa Pak Adrian yakni Papa Raya.

Reka mendengarkan cerita versi Raya, karena dia adalah seorang Lawyer muda-mengikuti jejak Ayahnya menjadi seorang pengacara, dan karena Ayahnya sedang dalam masa pemulihan akibat efek pemasangan Ring jantung di Penang-- jadi, mau tak mau Reka lah yang bertanggung jawab terhadap beberapa klien Ayahnya-- yang memang mendapat perhatian khusus oleh beliau.

Setelah Raya menceritakan detail kasus korupsi sang Papa yang berkaitan dengan penggelapan dana yang berjumlah hampir triliunan. Reka mulai menarik sebuah benang merah tentang kasus ini.

"Baiklah, Raya. Saya sudah memahaminya. Untuk kabar selanjutnya akan saya beritahukan nanti." terang Reka.

"Kira-kira Papa saya bisa lepas dari kasus ini?" tanya Raya harap-harap cemas.

Reka tersenyum pada Raya. "Pak Adrian orang yang baik, saya yakin beliau tidak mungkin gelap mata melakukan tindak korupsi hingga menghancurkan reputasi dan kebahagiaan keluarganya, intinya saya percaya disini ada kesalahpahaman. Semoga kasus ini bisa saya tangani." kata Reka optimis.

"Saya percaya dengan Anda." kata Raya penuh harap.

Sekali lagi Reka tersenyum manis. "Terima kasih atas kepercayaan Raya pada saya." jawabnya tulus.

Raya mengangguk sembari membalas senyuman Reka. Dia begitu lega setelah menceritakan tentang permasalahan Papanya pada Reka. Setidaknya, Reka meyakinkannya bahwa kasus ini bisa diatasi. Raya percaya pada kinerja dan kemampuan Reka walau Reka adalah pengacara muda.

Raya dan Reka bersiap meninggalkan Cafe setelah perbincangan mereka selesai.

"Saran saya, Raya banyak berdoa ya untuk Pak Adrian." kata Reka menatap Raya.

"Pasti, terima kasih atas kebaikan Anda..." kata Raya dengan nada sungkan.

"Tidak masalah, Pak Adrian bukan hanya klien untuk Ayah saya, tapi Pak Adrian juga seorang sahabat dan keluarga bagi Ayah saya, mereka sudah mengenal sejak lama."

Raya dan Reka pun saling berjabat tangan satu sama lain.

Saat Raya hendak meninggalkan Cafe lebih dulu, Reka memanggilnya lagi.

"Kalau tidak keberatan, biar Saya mengantar Raya untuk pulang." tawar Reka.

Raya memang menaiki Taxi saat ke Rumah Sakit dan saat datang ke cafe, tapi menerima tawaran Reka rasanya sangat tidak enak.

Ingin menolak, tapi merasa lebih sungkan.

Setelah pertimbangan beberapa detik, akhirnya Raya pun menjawab tawaran Reka.

"Tidak usah, Saya naik taxi saja." jawab Raya menolak halus.

Reka mengangguk dan tak ingin memaksa Raya.

"It's oke... sampai bertemu lagi Raya." kata Reka.

Raya tersenyum dan segera berlalu dengan cepat, karena dia memang ingin menghemat waktu, dia harus tiba dirumah sebelum Nev yang lebih dulu tiba dikediamannya.

...🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸...

Nev tiba di rumah lebih cepat dari biasanya dan dia tidak menemukan Raya, dia meminta Bian untuk mengantarkannya sampai ke kamar dan Sekretarisnya itu menuruti.

"Bian..." Nev memanggil Bian disela-sela perjalanan menuju ke kamarnya.

"Ya, Tuan." jawab Bian.

"Pastikan jangan ada yang terlewat tentang tugas barumu." ucap Nev memperingatkan.

Bian tersenyum menyadari hal apa yang dimaksudkan oleh sang Atasan, karena tugas baru Bian adalah mencari tahu tentang Raya, dan ini semakin menguatkan keyakinan Bian tentang sesuatu antara Nev dan Raya.

"Baik, Tuan." jawab Bian tanpa banyak pertanyaan.

Nev meminta Bian segera pulang dan dia melakukan ritual mandinya sendiri.

Setelah selesai, Nev segera ke ruang ganti dan ingin memilih baju gantinya sendiri--karena dia pikir Raya belum kembali dari Rumah Sakit. Nev memberi Raya waktu untuk menjenguk Mamanya dan Nev tidak marah atas keterlambatan Raya.

Hanya saja, kenapa Nev merasa ada yang janggal saat mencari bajunya sendiri? Padahal sebelum kedatangan Raya ke rumahnya pun dia terbiasa melakukan ini sendiri, karena pengasuh dari yayasan yang biasa dipekerjaan--selalu membuatnya marah.

Kemarahannya itu, bukan tanpa sebab. Itu dikarenakan pengasuhnya yang lalu-lalu memiliki tingkah yang membuatnya selalu naik darah. Ada yang mencuri pakaiannya dan barang-barangnya. Dia masih memaklumi, karena semua pengasuh dari yayasan itu juga seorang lelaki--mungkin mereka tertarik dengan barang-barang Nev yang berkualitas--intinya semua tidak bisa dipercaya.

Tapi, pengasuh lelakinya yang terakhir, benar-benar membuat Nev murka karena menatap Nev seperti santapan. Sangat menjijikkan. Itulah sebabnya dia tak mau lagi diasuh oleh seorang pengasuh yayasan yang dipilihkan Feli.

Dia bertahan sampai dua bulan terakhir, dan terpaksa melakukan semuanya sendiri karena diapun tak sudi bersentuhan fisik dengan Feli.

Semua kesusahannya mengurus diri sendiri pun berakhir, saat Feli membawa Raya kerumahnya.

Raya..

Raya..

Raya...

Kenapa selalu memikirkan Raya?

Ya ampun... Kemana Raya? Kenapa belum tiba dirumah?

Mendadak, perasaannya yang tadi memaklumi kepergian Raya menjadi sedikit marah dan egois sekarang. Kenapa Raya belum tiba juga dirumah?

Apa terjadi sesuatu pada Raya?

Kini perasaan Nev yang sempat marah justru berubah menjadi khawatir.

Kenapa perasaannya seperti terombang-ambing begini. Sangat mudah berubah-ubah jika berkaitan dengan Raya. Astaga...

Saat Nev ingin memakai kaosnya, diaaat yang sama pintu ruang gantinya dibuka dari luar secara tergesa-gesa.

Brak...

Dan Raya lah yang muncul disebalik pintu itu,

"Tuan, Anda sudah tiba dirumah..." Raya menundukkan kepalanya. "Maaf saya terlambat pulang." sambungnya.

Nev meneruskan memakai kaosnya, lalu menatap Raya dengan perasaan lega. Segala rasa yang tadi terasa berubah-ubah antara marah dan khawatir--seakan luruh dan hilang seketika saat melihat Raya sudah kembali dalam keadaan baik-baik saja.

Nev bahkan menatap Raya penuh selidik--memastikan Raya benar-benar dalam kondisi fisik yang tak kurang satu apapun.

Lalu, yang keluar dari mulut Nev selanjutnya justru terdengar sangat menggelitik.

"Kamu jangan terlalu lama meninggalkan aku." kata Nev begitu saja.

Raya mengernyit menyadari ucapan Nev yang terdengar nyeleneh dan lari jalur itu.

Tapi, Nev segera menyadari kesalahan tata bicaranya itu.

"Emm..Maksudku, kamu jangan terlalu lama pergi. Aku jadi harus mencari baju ganti sendiri." kilah Nev seraya memalingkan wajah ke arah lain.

Raya sedikit terkekeh tapi buru-buru bungkam dan mengangguk patuh.

"Maaf, Tuan." jawab Raya takzim.

"Ya sudah," kata Nev sambil lalu.

Ray mengikuti Nev yang mendorong kursi rodanya sendirian--Raya berjalan pelan dibelakang Nev dengan pikiran yang lega karena Nev tak marah padanya.

Syukurlah... begitu batin Raya, padahal dia sudah membayangkan kemarahan Nev saat mendapati dirinya tak berada dirumah.

Nev mendekati pintu ruang kerjanya yang berada disebelah kamar yang dia tempati.

"Makan malamku nanti dibawakan kesini saja." kata Nev menunjuk pada ruang kerjanya.

"Baik, Tuan." jawab Raya. "Apa Saya sudah boleh pergi, Tuan?" tanya Raya.

"Mau kemana?" tanya Nev pelan tapi terkesan penuh selidik.

"Mau...man-di." jawab Raya sedikit gugup.

Nev menyunggingkan senyumnya sekilas. "Oke." jawabnya singkat, sembari menarik handle pintu dan masuk kedalam ruang kerjanya.

Raya pun segera berlalu setelah Nev benar-benar tak ada dihadapannya lagi.

Sedangkan Nev, begitu tiba di ruang kerjanya, dia langsung membuka laptopnya dan mendapati banyak pesan email.

"Bian memang selalu bisa diandalkan." kata Nev tersenyum miring, lalu diapun melihat isi email yang dikirimkan oleh Bian--yang ternyata tentang informasi mengenai latar belakang Raya.

...Bersambung ......

...Jadikan Favorit💕 Jangan lupa like, komen, vote dan hadiah ❤️...

Terpopuler

Comments

???

???

ayo Nev bantu camer mu keluar dr penjara🤭

2022-10-09

0

Aqiyu

Aqiyu

Nevan nambah kadar kwatirnya jadi tambah yakin Nevan dah jatuh cinta sama Raya

2022-02-27

0

Yayoek Rahayu

Yayoek Rahayu

suukaaa

2022-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 1 - Prolog
2 2 - Kau tahu namaku?
3 3 - Ingin mengundurkan diri
4 4 - Pekerjaan baru membuat canggung
5 5 - Mulai menanyakan kehidupan pribadi
6 6 - Bantu aku mandi!
7 7 - Kontrak
8 8 - Dikira istri
9 9 - Tidak berani menatap
10 10 - Jimmy yang tengil
11 11 - Kebiasaan tidur yang buruk
12 12 - Perkelahian
13 13 - Menghindar
14 14 - Meminta kesempatan
15 15 - Latar belakang sang pengasuh
16 16 - Sang Pengacara Muda
17 17 - Keadaan jantung
18 18 - Membangunkannya
19 19 - Menyelidiki kehidupanku?
20 20 - Kecemburuan Feli
21 21 - Perusak suasana
22 22 - Temani aku makan!
23 23 - Terkena radiasi
24 24 - Cemburu?
25 25 - Tak punya alasan
26 26 - Menemui Papa Adrian
27 27 - Memasak untukmu
28 28 - Si Tuan Manja
29 29 - Meratapi kesalahannya
30 30 - Ku pikir aku menyukaimu
31 31 - Nasehat Nenek
32 32 - Night market
33 33 - Keputusan Nenek
34 34 - Tidak memberi kesempatan lagi
35 35 - Perasaan yang tidak enak
36 36 - Pria yang menjadi gila
37 37 - Yang aku mau hanya Raya!
38 38 - Penyesalan yang terlambat
39 39 - Mencari keberadaanmu
40 40 - Mencari informasi
41 41 - Melamar pekerjaan baru
42 42 - Menjadi penguntit
43 43 - Gagal dan ditolak
44 44 - Siapa wanita itu?
45 45 - Persidangan
46 46 - Tidak bisa menolak
47 47 - Ada apa?
48 48 - Berhenti memanggilku 'Tuan'
49 49 - Lebih dari rasa suka
50 50 - Jangan meneruskan perasaan
51 51 - Persiapan
52 52 - Galau
53 53 - Ambisi Reka
54 54 - Menyusun Rencana
55 55 - Menolong
56 56 - Tukar cincin
57 57 - Kecupan pertama
58 58 - Ternyata
59 59 - Cocoknya jadi menantu
60 60 - Ikrar talak
61 61 - Sebuah Paket
62 62 - Tawaran yang tak diduga
63 63 - Sudah resmi
64 64 - Dan terjadilah
65 65 - Sakit di awal
66 66 - Hadiah
67 67 - In Bali
68 68 - Villa
69 69 - Petualangan hari ini
70 70 - Trekking
71 71 - Maladewa
72 72 - Saling bercerita
73 73 - Kembali
74 74 - Mengetahui alasan
75 75 - Menjalani kehidupan baru
76 76 - Prilaku aneh
77 77 - Terlalu egois
78 78 - Mengecek keadaan
79 79 - Hadirnya wanita bernama Luisa
80 80 - Ditinggal pergi
81 81 - Mengidam
82 82 - My beautiful wife
83 83 - Bertemu wanita aneh
84 84 - Siapa Luisa?
85 85 - Pria asing
86 86 - Rumah Sakit
87 87 - Tidak pernah menduga
88 88 - Tertipu dengan permintaan maaf
89 89 - Siapa yang terlibat?
90 90 - Meratapi
91 91 - Kedatangan Reka
92 92 - Terdoktrin?
93 93 - Menuntut hukuman yang pantas
94 94 - Khawatir
95 95 - Ketidaksempurnaan
96 96 - Menjadi lebih baik
97 97 - Menjadi saksi
98 98 - Hari bahagia sang Cassanova
99 99 - Hari peradilan
100 100 - Permintaan maaf
101 101 - Duka
102 102 - Datangnya Citra
103 103 - Percakapan dua wanita
104 104 - Tidak pernah menuntut
105 105 - London
106 106 - Berkeliling
107 107 - Ingin memiliki profesi
108 108 - Edisi jalan-jalan
109 109 - Manchester
110 110 - Menghancurkan ego
111 111 - Menemui Reka
112 112 - Merasakan perubahan
113 113 - Mencari info
114 114 - Rencana yang gagal
115 115 - Epilog
116 116 - Ekstra Part 1
117 117 - Ekstra Part 2
118 118 - Ekstra Part 3
119 119
120 120
121 SEASON II - Anak nakal
122 SEASON II - Sekolah
123 SEASON II - Pedekate
124 SEASON II - Mengantar
125 SEASON II - Lupa
126 SEASON II - Kabar Kepulangan
127 SEASON II - Dijemput
128 SEASON II - Bandara
129 SEASON II - Perasaan yang berubah
130 SEASON II - Bilang aja mau peluk!
131 SEASON II - Jadi pacar gue!
132 SEASON II - Cewek yang kamu suka
133 SEASON II - Pulang bersamamu
134 SEASON II - Berkemah
135 SEASON II - Berkemah 2
136 SEASON II - Ikut campur (lagi)
137 SEASON II - Merasa Kehilangan
138 SEASON II - Vonis
139 SEASON II - Menjenguk
140 SEASON II - Kepindahan
141 SEASON II - Kehidupan baru
142 SEASON II - Kelulusan
143 SEASON II - Membahas pertunangan
144 SEASON II - Sikap Dingin
145 SEASON II - Kecemburuan
146 SEASON II - Ingin Melepaskan
147 SEASON II - Apa kamu memiliki cinta?
148 SEASON II - Pikirkan secara matang
149 SEASON II - Merawat kamu
150 SEASON II - Sikap yang berbeda
151 SEASON II - Aku sudah bertunangan
152 SEASON II - Sebuah keputusan
153 SEASON II - Penawaran Zack
154 SEASON II - Nasehat Mama
155 SEASON II - Sebuah titipan
156 SEASON II - Hari Pernikahan
157 SEASON II - Belajar menjadi istri
158 SEASON II - Saling Jail
159 SEASON II - Status baru
160 SEASON II - Berlagak tak mengenal
161 SEASON II - Semuanya telah berubah
162 SEASON II - Masih sama
163 SEASON II - Sepenggal tentang Zio
164 SEASON II - Datang Menjemput
165 SEASON II - Kita
166 SEASON II - Tak romantis
167 SEASON II - Kunjungan
168 SEASON II - Berpacaran
169 SEASON II - Hari Terakhir
170 SEASON II - Menghabiskan Waktu
171 SEASON II - Mengantar kepulangan
172 SEASON II - Kabar baik dan buruk
173 SEASON II - Arti mencintai
174 SEASON II - Merindumu
175 SEASON II - Terpesona
176 SEASON II - Mulai terbuka
177 SEASON II - Bertemu lagi
178 SEASON II - Menjebak
179 SEASON II - Ketakutan
180 SEASON II - Berita terbaru
181 SEASON II - Pertemuan keluarga
182 SEASON II - Sebuah kejutan
183 SEASON II - Antara Ayah dan putrinya
184 SEASON II - Hari Bahagia yang telah tiba
185 SEASON II - Selepas kata SAH
186 SEASON II - Setelah kamu menjadi milik saya
187 SEASON II - Setelah bersama
188 SEASON II - Hadiah pernikahan
189 SEASON II - Part Ending
190 BLURB ABRINE
191 PROMO
Episodes

Updated 191 Episodes

1
1 - Prolog
2
2 - Kau tahu namaku?
3
3 - Ingin mengundurkan diri
4
4 - Pekerjaan baru membuat canggung
5
5 - Mulai menanyakan kehidupan pribadi
6
6 - Bantu aku mandi!
7
7 - Kontrak
8
8 - Dikira istri
9
9 - Tidak berani menatap
10
10 - Jimmy yang tengil
11
11 - Kebiasaan tidur yang buruk
12
12 - Perkelahian
13
13 - Menghindar
14
14 - Meminta kesempatan
15
15 - Latar belakang sang pengasuh
16
16 - Sang Pengacara Muda
17
17 - Keadaan jantung
18
18 - Membangunkannya
19
19 - Menyelidiki kehidupanku?
20
20 - Kecemburuan Feli
21
21 - Perusak suasana
22
22 - Temani aku makan!
23
23 - Terkena radiasi
24
24 - Cemburu?
25
25 - Tak punya alasan
26
26 - Menemui Papa Adrian
27
27 - Memasak untukmu
28
28 - Si Tuan Manja
29
29 - Meratapi kesalahannya
30
30 - Ku pikir aku menyukaimu
31
31 - Nasehat Nenek
32
32 - Night market
33
33 - Keputusan Nenek
34
34 - Tidak memberi kesempatan lagi
35
35 - Perasaan yang tidak enak
36
36 - Pria yang menjadi gila
37
37 - Yang aku mau hanya Raya!
38
38 - Penyesalan yang terlambat
39
39 - Mencari keberadaanmu
40
40 - Mencari informasi
41
41 - Melamar pekerjaan baru
42
42 - Menjadi penguntit
43
43 - Gagal dan ditolak
44
44 - Siapa wanita itu?
45
45 - Persidangan
46
46 - Tidak bisa menolak
47
47 - Ada apa?
48
48 - Berhenti memanggilku 'Tuan'
49
49 - Lebih dari rasa suka
50
50 - Jangan meneruskan perasaan
51
51 - Persiapan
52
52 - Galau
53
53 - Ambisi Reka
54
54 - Menyusun Rencana
55
55 - Menolong
56
56 - Tukar cincin
57
57 - Kecupan pertama
58
58 - Ternyata
59
59 - Cocoknya jadi menantu
60
60 - Ikrar talak
61
61 - Sebuah Paket
62
62 - Tawaran yang tak diduga
63
63 - Sudah resmi
64
64 - Dan terjadilah
65
65 - Sakit di awal
66
66 - Hadiah
67
67 - In Bali
68
68 - Villa
69
69 - Petualangan hari ini
70
70 - Trekking
71
71 - Maladewa
72
72 - Saling bercerita
73
73 - Kembali
74
74 - Mengetahui alasan
75
75 - Menjalani kehidupan baru
76
76 - Prilaku aneh
77
77 - Terlalu egois
78
78 - Mengecek keadaan
79
79 - Hadirnya wanita bernama Luisa
80
80 - Ditinggal pergi
81
81 - Mengidam
82
82 - My beautiful wife
83
83 - Bertemu wanita aneh
84
84 - Siapa Luisa?
85
85 - Pria asing
86
86 - Rumah Sakit
87
87 - Tidak pernah menduga
88
88 - Tertipu dengan permintaan maaf
89
89 - Siapa yang terlibat?
90
90 - Meratapi
91
91 - Kedatangan Reka
92
92 - Terdoktrin?
93
93 - Menuntut hukuman yang pantas
94
94 - Khawatir
95
95 - Ketidaksempurnaan
96
96 - Menjadi lebih baik
97
97 - Menjadi saksi
98
98 - Hari bahagia sang Cassanova
99
99 - Hari peradilan
100
100 - Permintaan maaf
101
101 - Duka
102
102 - Datangnya Citra
103
103 - Percakapan dua wanita
104
104 - Tidak pernah menuntut
105
105 - London
106
106 - Berkeliling
107
107 - Ingin memiliki profesi
108
108 - Edisi jalan-jalan
109
109 - Manchester
110
110 - Menghancurkan ego
111
111 - Menemui Reka
112
112 - Merasakan perubahan
113
113 - Mencari info
114
114 - Rencana yang gagal
115
115 - Epilog
116
116 - Ekstra Part 1
117
117 - Ekstra Part 2
118
118 - Ekstra Part 3
119
119
120
120
121
SEASON II - Anak nakal
122
SEASON II - Sekolah
123
SEASON II - Pedekate
124
SEASON II - Mengantar
125
SEASON II - Lupa
126
SEASON II - Kabar Kepulangan
127
SEASON II - Dijemput
128
SEASON II - Bandara
129
SEASON II - Perasaan yang berubah
130
SEASON II - Bilang aja mau peluk!
131
SEASON II - Jadi pacar gue!
132
SEASON II - Cewek yang kamu suka
133
SEASON II - Pulang bersamamu
134
SEASON II - Berkemah
135
SEASON II - Berkemah 2
136
SEASON II - Ikut campur (lagi)
137
SEASON II - Merasa Kehilangan
138
SEASON II - Vonis
139
SEASON II - Menjenguk
140
SEASON II - Kepindahan
141
SEASON II - Kehidupan baru
142
SEASON II - Kelulusan
143
SEASON II - Membahas pertunangan
144
SEASON II - Sikap Dingin
145
SEASON II - Kecemburuan
146
SEASON II - Ingin Melepaskan
147
SEASON II - Apa kamu memiliki cinta?
148
SEASON II - Pikirkan secara matang
149
SEASON II - Merawat kamu
150
SEASON II - Sikap yang berbeda
151
SEASON II - Aku sudah bertunangan
152
SEASON II - Sebuah keputusan
153
SEASON II - Penawaran Zack
154
SEASON II - Nasehat Mama
155
SEASON II - Sebuah titipan
156
SEASON II - Hari Pernikahan
157
SEASON II - Belajar menjadi istri
158
SEASON II - Saling Jail
159
SEASON II - Status baru
160
SEASON II - Berlagak tak mengenal
161
SEASON II - Semuanya telah berubah
162
SEASON II - Masih sama
163
SEASON II - Sepenggal tentang Zio
164
SEASON II - Datang Menjemput
165
SEASON II - Kita
166
SEASON II - Tak romantis
167
SEASON II - Kunjungan
168
SEASON II - Berpacaran
169
SEASON II - Hari Terakhir
170
SEASON II - Menghabiskan Waktu
171
SEASON II - Mengantar kepulangan
172
SEASON II - Kabar baik dan buruk
173
SEASON II - Arti mencintai
174
SEASON II - Merindumu
175
SEASON II - Terpesona
176
SEASON II - Mulai terbuka
177
SEASON II - Bertemu lagi
178
SEASON II - Menjebak
179
SEASON II - Ketakutan
180
SEASON II - Berita terbaru
181
SEASON II - Pertemuan keluarga
182
SEASON II - Sebuah kejutan
183
SEASON II - Antara Ayah dan putrinya
184
SEASON II - Hari Bahagia yang telah tiba
185
SEASON II - Selepas kata SAH
186
SEASON II - Setelah kamu menjadi milik saya
187
SEASON II - Setelah bersama
188
SEASON II - Hadiah pernikahan
189
SEASON II - Part Ending
190
BLURB ABRINE
191
PROMO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!