15 - Latar belakang sang pengasuh

Nev sampai di kantornya, ia mulai berkutat dengan jadwal pekerjaan dan membahasnya bersama Bian.

Selesai dengan pembahasan mereka, Nev menatap Bian dengan tatapan aneh.

"Ada apa, Tuan?" tanya Bian yang mengerti jika tatapan Nev mengandung arti-- jika sang atasan membutuhkan sesuatu.

"Feli tetap tidak mau mengakuinya." kata Nev dan Bian sudah paham apa yang Nev maksudkan tanpa perlu dijelaskan lebih lanjut.

"Apa boleh saya menilai dari sudut pandang saya, Tuan?" tanya Bian mengajukan diri.

"Ya, ya...Kau telah banyak membantuku mengenai kasus ini. Berilah pendapat, bagaimana menurutmu?" kata Nev.

"Dari awal, saya merasa Tuan terlalu bermurah hati pada Nyonya Feli. Maaf jika Tuan tersinggung, tapi jika itu saya, dari awalpun saya tidak akan memaklumi tindakan yang Nyonya Feli perbuat. This is criminal," celetuk Bian dengan pemikirannya.

Nev mengangguk paham.

"Apa aku terlalu bodoh karena sampai hari ini menunggu kejujuran Feli?" tanya Nev tertawa hambar.

Bian tersenyum kecil. "Saya mengenal Anda dan disini saya lebih melihat kemurahan hati Anda pada istri Anda."

Nev menghela nafas dalam-dalam.

"Jadi menurutmu bagaimana?" tanya Nev pada Bian.

"Menurut saya, sampai kapanpun Nyonya Feli tidak akan mau mengakuinya, Tuan. Seharusnya sejak awal Tuan tidak usah menghentikan penyelidikan dari pihak kepolisian."

"...karena itu pula yang membuat Nyonya Feli berada diatas angin. Dia mengira Tuan tidak mendapatkan apa-apa dari penyelidikan itu, dia pikir polisi menghentikan kasus karena tak ada bukti, padahal karena Tuan yang meminta kasus ditutup tanpa penyelidikan lebih lanjut." terang Bian.

"Ya, aku tahu. Aku terlalu naif, memberi Feli kesempatan untuk jujur, tapi dua tahun telah berlalu dan dia tetap bungkam walaupun aku sudah mengacuhkannya." kata Nev.

"Apa Tuan masih memiliki perasaan pada Nyonya?" selidik Bian.

Nev menggeleng. "Tidak ada perasaan apapun lagi, kecuali..." Nev sengaja menggantung kalimatnya.

"Kecuali rasa kasian, right?" terka Bian.

Dan Nev tersenyum sarkas untuk menjawab ulasan yang diberikan Sekretarisnya itu.

Bian sendiri merasa sikap tuannya yang mengasihani Feli-- sangatlah wajar, karena Feli merupakan anak yatim piatu--sama seperti Nev yang hidup sendirian, maka dari itulah Nev merasa Feli sama seperti dirinya-- hingga timbul-lah rasa mengasihani yang cukup besar. Terlebih, almarhum ibu Feli menitipkan Feli pada Nev sebelum beliau meninggal, jadilah Nev merasa mengemban tanggung jawab terhadap Feli.

Dulu Nev merasa senang mengenai hal itu, karena dulu dia merasa mencintai Feli, tapi setelah cinta itu hilang, dia mulai merasa Feli menjadi beban tersendiri dihidupnya--apalagi mengingat apa yang Feli perbuat padanya hingga menyebabkannya lumpuh.

"Feli sempat mengatakan jika dia menyesal, tapi dia tidak pernah mengakui hal apa yang membuatnya menyesal." terang Nev.

Bian tersenyum kecil. "Anda mempercayainya?"

"Tentu saja tidak, dia mengatakan itu karena Andreas sudah mati. Dia tidak punya tempat bergantung lagi selain padaku." ucap Nev sambil tertawa hambar.

Bian diam mendengarkan dan sesekali mengangguki ucapan Nev.

"Sebenarnya aku kasian padanya dalam hal ini, dia dan Andreas merencanakan kematianku, tapi ternyata Andreas yang mati dalam kecelakaan itu. Sekarang barulah dia menyesal karena dia tidak punya siapa-siapa lagi." kata Nev pelan.

Bian mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Lalu, apa rencana anda selanjutnya Tuan?" tanya Bian.

"Nothing..." kata Nev enteng.

Kemudian Nev teringat sesuatu. Raya.

"Tapi...ada hal lain untuk kau kerjakan diluar kasus ini." ujar Nev.

"Apa itu, Tuan?" tanya Bian penasaran.

"Cari tahu semua info terkait latar belakang pengasuhku." ucap Nev tersenyum penuh arti.

Bian mengernyit dengan alis yang tertaut, tapi sedetik kemudian otak encernya langsung mencerna situasi, terlebih karena dia mengingat interaksi Nev dan Raya pagi tadi. Dia pun mulai memahaminya sekarang.

"Maksud Anda, wanita bernama Raya tadi?" tanya Bian berlagak lupa pada Raya.

Nev mengangguk berulang sebagai jawaban untuk pertanyaan yang diajukan Bian itu.

...🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸...

Raya mengunjungi Mama Sahara di Rumah Sakit, dia datang membawakan bunga sedap malam kesukaan Mama serta beberapa roti dan buah kegemaran wanita cantik yang melahirkannya itu.

Raya berharap, semua perhatian yang dia berikan, dapat membantu perkembangan kesehatan Mama dan membuat Mama semakin membaik.

Mama menyambut kedatangannya dengan senyuman hangat yang selalu Raya rindukan. Berulang kali Mama menanyakan keadaan Papa pada Raya tapi Raya hanya bisa mengatakan pada Mama kalau sang Papa baik-baik saja. Walau sebenarnya Raya pun tak tahu kondisi Papanya di penjara.

Dari awal kasus Papa mencuat, sampai Papa dibondong ke kantor polisi lalu ditahan, hanya sekali Raya mengunjunginya. Setelah itu tidak pernah lagi.

Bukan tak ingin menjenguk dan menanyakan kabar Papa, tapi selain Raya tak sanggup melihat keadaan Papanya di dalam sel, Papa juga melarang Raya untuk kembali kesana sebelum bertemu dengan pengacaranya. Jadilah, Raya harus menahan rindu kepada sosok pria yang mengenalnya sejak kecil itu.

"Apa kamu sudah bertemu dengan Om Damar, Ray?" tanya Mama Sahara-mengarah pada pengacara sang Papa.

Raya menggeleng lemah. "Raya sudah hubungi beliau, tapi tidak tersambung. Raya datang ke kantornya, tapi beberapa lawyer dan rekannya yang bekerja disana mengatakan jika Om Damar sedang berada di Luar Negeri untuk berobat." terang Raya pada sang Mama.

Mama menghela nafas pelan. "Kita berdoa ya, Nak. Semoga ada jalan keluar untuk masalah yang kita hadapi." kata Mama penuh kelembutan sembari menepuk punggung tangan Raya.

"Iya, Ma. Raya sudah mengirim email ke alamat email pribadi Om Damar, tapi belum ada balasannya, semoga segera dibaca dan dibalas ya, Ma." kata Raya.

"Kalau tidak ada balasan bagaimana, Ray?" tanya Mama pesimis.

Raya mencoba menyunggingkan senyuman, "Mama jangan memikirkan ini, Raya sudah bekerja dan gaji Raya bulan ini mudah-mudahan bisa membayar seorang pengacara baru untuk membela Papa." ucapnya tenang.

Mama mengangguk. "Semoga kamu selalu sehat ya, Nak. Maaf Mama dan Papa merepotkan kamu."

"Mama jangan bilang gitu ya.. kan udah Raya bilang gak apa-apa. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya." ucap Raya mengelus tangan Mama.

Tak berapa lama dari sesi pembicaraan antara Ibu dan Anak itu, ponsel baru Raya terdengar berdering untuk pertama kalinya.

Raya memang menggunakan simcard lamanya di ponsel baru, tapi nomor yang menghubunginya adalah sebuah nomor asing yang tak tersimpan di phonebook.

"Hallo..." sapa Raya pada seseorang yang menghubunginya.

"Hallo,. dengan Ibu Raya Syakila?" jawab seorang pria dari seberang sana.

"Ya, ini siapa?" tanya Raya.

"Saya Reka, saya anaknya Pak Damar Surya. Saya membaca email yang anda kirimkan seminggu lalu ke akun Ayah saya. Kemarin saya sudah menghubungi Anda tapi tidak dijawab." sahut pria diseberang panggilan.

Raya berpikir sejenak, kemudian dia ingat ponselnya yang kemarin berdering dan akhirnya terlempar ke lantai hingga menjadi rongsokan. Mungkin itulah panggilan pertama dari Anak Om Damar padanya dan akibat insiden terkejut itu dia harus melewatkan panggilan dari Reka.

"Oh, Iya, ponsel saya ada masalah kemarin. Maaf jadi merepotkan Anda," kata Raya.

"Tidak apa, Saya membaca sekilas email Anda..." ujar Reka.

"Iya terima kasih sudah menghubungi saya, apa saya bisa bicara dengan Om Damar?" tanya Raya.

"Maaf Bu Raya, Ayah saya sedang dalam masa pemulihan di Penang. Beliau sempat memberikan saya pesan mengenai hal tentang Anda. Apa kita bisa bertemu untuk membicarakan hal ini?" tanya Reka dari seberang sana.

"Baiklah, dimana kita bertemu?" tanya Raya antusias.

...Bersambung ......

...Jangan lupa Favorite, like, komentar, hadiah dan vote ❤️...

Terpopuler

Comments

Sang

Sang

Simbah @Andini Andana Simbah @Andini Andana Simbah @Andini Andana mampir kesini yok, ceritanya seru loh, jangan lupa ajak kak @🐈🐈Ai Emy Ningrum 🐈🐈 dan kak @Salsabila Nurul Najmi sekalian bawain sekantong cimol ya untuk saya, kak @angel bawa pisang goreng sama gerobaknya 🤫🤫🤫

2023-01-06

3

???

???

yuhu... saingan muncul nih😉😌

2022-10-09

0

Sutiyarsih Asih

Sutiyarsih Asih

semakin seru ceritanya❤❤

2022-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 1 - Prolog
2 2 - Kau tahu namaku?
3 3 - Ingin mengundurkan diri
4 4 - Pekerjaan baru membuat canggung
5 5 - Mulai menanyakan kehidupan pribadi
6 6 - Bantu aku mandi!
7 7 - Kontrak
8 8 - Dikira istri
9 9 - Tidak berani menatap
10 10 - Jimmy yang tengil
11 11 - Kebiasaan tidur yang buruk
12 12 - Perkelahian
13 13 - Menghindar
14 14 - Meminta kesempatan
15 15 - Latar belakang sang pengasuh
16 16 - Sang Pengacara Muda
17 17 - Keadaan jantung
18 18 - Membangunkannya
19 19 - Menyelidiki kehidupanku?
20 20 - Kecemburuan Feli
21 21 - Perusak suasana
22 22 - Temani aku makan!
23 23 - Terkena radiasi
24 24 - Cemburu?
25 25 - Tak punya alasan
26 26 - Menemui Papa Adrian
27 27 - Memasak untukmu
28 28 - Si Tuan Manja
29 29 - Meratapi kesalahannya
30 30 - Ku pikir aku menyukaimu
31 31 - Nasehat Nenek
32 32 - Night market
33 33 - Keputusan Nenek
34 34 - Tidak memberi kesempatan lagi
35 35 - Perasaan yang tidak enak
36 36 - Pria yang menjadi gila
37 37 - Yang aku mau hanya Raya!
38 38 - Penyesalan yang terlambat
39 39 - Mencari keberadaanmu
40 40 - Mencari informasi
41 41 - Melamar pekerjaan baru
42 42 - Menjadi penguntit
43 43 - Gagal dan ditolak
44 44 - Siapa wanita itu?
45 45 - Persidangan
46 46 - Tidak bisa menolak
47 47 - Ada apa?
48 48 - Berhenti memanggilku 'Tuan'
49 49 - Lebih dari rasa suka
50 50 - Jangan meneruskan perasaan
51 51 - Persiapan
52 52 - Galau
53 53 - Ambisi Reka
54 54 - Menyusun Rencana
55 55 - Menolong
56 56 - Tukar cincin
57 57 - Kecupan pertama
58 58 - Ternyata
59 59 - Cocoknya jadi menantu
60 60 - Ikrar talak
61 61 - Sebuah Paket
62 62 - Tawaran yang tak diduga
63 63 - Sudah resmi
64 64 - Dan terjadilah
65 65 - Sakit di awal
66 66 - Hadiah
67 67 - In Bali
68 68 - Villa
69 69 - Petualangan hari ini
70 70 - Trekking
71 71 - Maladewa
72 72 - Saling bercerita
73 73 - Kembali
74 74 - Mengetahui alasan
75 75 - Menjalani kehidupan baru
76 76 - Prilaku aneh
77 77 - Terlalu egois
78 78 - Mengecek keadaan
79 79 - Hadirnya wanita bernama Luisa
80 80 - Ditinggal pergi
81 81 - Mengidam
82 82 - My beautiful wife
83 83 - Bertemu wanita aneh
84 84 - Siapa Luisa?
85 85 - Pria asing
86 86 - Rumah Sakit
87 87 - Tidak pernah menduga
88 88 - Tertipu dengan permintaan maaf
89 89 - Siapa yang terlibat?
90 90 - Meratapi
91 91 - Kedatangan Reka
92 92 - Terdoktrin?
93 93 - Menuntut hukuman yang pantas
94 94 - Khawatir
95 95 - Ketidaksempurnaan
96 96 - Menjadi lebih baik
97 97 - Menjadi saksi
98 98 - Hari bahagia sang Cassanova
99 99 - Hari peradilan
100 100 - Permintaan maaf
101 101 - Duka
102 102 - Datangnya Citra
103 103 - Percakapan dua wanita
104 104 - Tidak pernah menuntut
105 105 - London
106 106 - Berkeliling
107 107 - Ingin memiliki profesi
108 108 - Edisi jalan-jalan
109 109 - Manchester
110 110 - Menghancurkan ego
111 111 - Menemui Reka
112 112 - Merasakan perubahan
113 113 - Mencari info
114 114 - Rencana yang gagal
115 115 - Epilog
116 116 - Ekstra Part 1
117 117 - Ekstra Part 2
118 118 - Ekstra Part 3
119 119
120 120
121 SEASON II - Anak nakal
122 SEASON II - Sekolah
123 SEASON II - Pedekate
124 SEASON II - Mengantar
125 SEASON II - Lupa
126 SEASON II - Kabar Kepulangan
127 SEASON II - Dijemput
128 SEASON II - Bandara
129 SEASON II - Perasaan yang berubah
130 SEASON II - Bilang aja mau peluk!
131 SEASON II - Jadi pacar gue!
132 SEASON II - Cewek yang kamu suka
133 SEASON II - Pulang bersamamu
134 SEASON II - Berkemah
135 SEASON II - Berkemah 2
136 SEASON II - Ikut campur (lagi)
137 SEASON II - Merasa Kehilangan
138 SEASON II - Vonis
139 SEASON II - Menjenguk
140 SEASON II - Kepindahan
141 SEASON II - Kehidupan baru
142 SEASON II - Kelulusan
143 SEASON II - Membahas pertunangan
144 SEASON II - Sikap Dingin
145 SEASON II - Kecemburuan
146 SEASON II - Ingin Melepaskan
147 SEASON II - Apa kamu memiliki cinta?
148 SEASON II - Pikirkan secara matang
149 SEASON II - Merawat kamu
150 SEASON II - Sikap yang berbeda
151 SEASON II - Aku sudah bertunangan
152 SEASON II - Sebuah keputusan
153 SEASON II - Penawaran Zack
154 SEASON II - Nasehat Mama
155 SEASON II - Sebuah titipan
156 SEASON II - Hari Pernikahan
157 SEASON II - Belajar menjadi istri
158 SEASON II - Saling Jail
159 SEASON II - Status baru
160 SEASON II - Berlagak tak mengenal
161 SEASON II - Semuanya telah berubah
162 SEASON II - Masih sama
163 SEASON II - Sepenggal tentang Zio
164 SEASON II - Datang Menjemput
165 SEASON II - Kita
166 SEASON II - Tak romantis
167 SEASON II - Kunjungan
168 SEASON II - Berpacaran
169 SEASON II - Hari Terakhir
170 SEASON II - Menghabiskan Waktu
171 SEASON II - Mengantar kepulangan
172 SEASON II - Kabar baik dan buruk
173 SEASON II - Arti mencintai
174 SEASON II - Merindumu
175 SEASON II - Terpesona
176 SEASON II - Mulai terbuka
177 SEASON II - Bertemu lagi
178 SEASON II - Menjebak
179 SEASON II - Ketakutan
180 SEASON II - Berita terbaru
181 SEASON II - Pertemuan keluarga
182 SEASON II - Sebuah kejutan
183 SEASON II - Antara Ayah dan putrinya
184 SEASON II - Hari Bahagia yang telah tiba
185 SEASON II - Selepas kata SAH
186 SEASON II - Setelah kamu menjadi milik saya
187 SEASON II - Setelah bersama
188 SEASON II - Hadiah pernikahan
189 SEASON II - Part Ending
190 BLURB ABRINE
191 PROMO
Episodes

Updated 191 Episodes

1
1 - Prolog
2
2 - Kau tahu namaku?
3
3 - Ingin mengundurkan diri
4
4 - Pekerjaan baru membuat canggung
5
5 - Mulai menanyakan kehidupan pribadi
6
6 - Bantu aku mandi!
7
7 - Kontrak
8
8 - Dikira istri
9
9 - Tidak berani menatap
10
10 - Jimmy yang tengil
11
11 - Kebiasaan tidur yang buruk
12
12 - Perkelahian
13
13 - Menghindar
14
14 - Meminta kesempatan
15
15 - Latar belakang sang pengasuh
16
16 - Sang Pengacara Muda
17
17 - Keadaan jantung
18
18 - Membangunkannya
19
19 - Menyelidiki kehidupanku?
20
20 - Kecemburuan Feli
21
21 - Perusak suasana
22
22 - Temani aku makan!
23
23 - Terkena radiasi
24
24 - Cemburu?
25
25 - Tak punya alasan
26
26 - Menemui Papa Adrian
27
27 - Memasak untukmu
28
28 - Si Tuan Manja
29
29 - Meratapi kesalahannya
30
30 - Ku pikir aku menyukaimu
31
31 - Nasehat Nenek
32
32 - Night market
33
33 - Keputusan Nenek
34
34 - Tidak memberi kesempatan lagi
35
35 - Perasaan yang tidak enak
36
36 - Pria yang menjadi gila
37
37 - Yang aku mau hanya Raya!
38
38 - Penyesalan yang terlambat
39
39 - Mencari keberadaanmu
40
40 - Mencari informasi
41
41 - Melamar pekerjaan baru
42
42 - Menjadi penguntit
43
43 - Gagal dan ditolak
44
44 - Siapa wanita itu?
45
45 - Persidangan
46
46 - Tidak bisa menolak
47
47 - Ada apa?
48
48 - Berhenti memanggilku 'Tuan'
49
49 - Lebih dari rasa suka
50
50 - Jangan meneruskan perasaan
51
51 - Persiapan
52
52 - Galau
53
53 - Ambisi Reka
54
54 - Menyusun Rencana
55
55 - Menolong
56
56 - Tukar cincin
57
57 - Kecupan pertama
58
58 - Ternyata
59
59 - Cocoknya jadi menantu
60
60 - Ikrar talak
61
61 - Sebuah Paket
62
62 - Tawaran yang tak diduga
63
63 - Sudah resmi
64
64 - Dan terjadilah
65
65 - Sakit di awal
66
66 - Hadiah
67
67 - In Bali
68
68 - Villa
69
69 - Petualangan hari ini
70
70 - Trekking
71
71 - Maladewa
72
72 - Saling bercerita
73
73 - Kembali
74
74 - Mengetahui alasan
75
75 - Menjalani kehidupan baru
76
76 - Prilaku aneh
77
77 - Terlalu egois
78
78 - Mengecek keadaan
79
79 - Hadirnya wanita bernama Luisa
80
80 - Ditinggal pergi
81
81 - Mengidam
82
82 - My beautiful wife
83
83 - Bertemu wanita aneh
84
84 - Siapa Luisa?
85
85 - Pria asing
86
86 - Rumah Sakit
87
87 - Tidak pernah menduga
88
88 - Tertipu dengan permintaan maaf
89
89 - Siapa yang terlibat?
90
90 - Meratapi
91
91 - Kedatangan Reka
92
92 - Terdoktrin?
93
93 - Menuntut hukuman yang pantas
94
94 - Khawatir
95
95 - Ketidaksempurnaan
96
96 - Menjadi lebih baik
97
97 - Menjadi saksi
98
98 - Hari bahagia sang Cassanova
99
99 - Hari peradilan
100
100 - Permintaan maaf
101
101 - Duka
102
102 - Datangnya Citra
103
103 - Percakapan dua wanita
104
104 - Tidak pernah menuntut
105
105 - London
106
106 - Berkeliling
107
107 - Ingin memiliki profesi
108
108 - Edisi jalan-jalan
109
109 - Manchester
110
110 - Menghancurkan ego
111
111 - Menemui Reka
112
112 - Merasakan perubahan
113
113 - Mencari info
114
114 - Rencana yang gagal
115
115 - Epilog
116
116 - Ekstra Part 1
117
117 - Ekstra Part 2
118
118 - Ekstra Part 3
119
119
120
120
121
SEASON II - Anak nakal
122
SEASON II - Sekolah
123
SEASON II - Pedekate
124
SEASON II - Mengantar
125
SEASON II - Lupa
126
SEASON II - Kabar Kepulangan
127
SEASON II - Dijemput
128
SEASON II - Bandara
129
SEASON II - Perasaan yang berubah
130
SEASON II - Bilang aja mau peluk!
131
SEASON II - Jadi pacar gue!
132
SEASON II - Cewek yang kamu suka
133
SEASON II - Pulang bersamamu
134
SEASON II - Berkemah
135
SEASON II - Berkemah 2
136
SEASON II - Ikut campur (lagi)
137
SEASON II - Merasa Kehilangan
138
SEASON II - Vonis
139
SEASON II - Menjenguk
140
SEASON II - Kepindahan
141
SEASON II - Kehidupan baru
142
SEASON II - Kelulusan
143
SEASON II - Membahas pertunangan
144
SEASON II - Sikap Dingin
145
SEASON II - Kecemburuan
146
SEASON II - Ingin Melepaskan
147
SEASON II - Apa kamu memiliki cinta?
148
SEASON II - Pikirkan secara matang
149
SEASON II - Merawat kamu
150
SEASON II - Sikap yang berbeda
151
SEASON II - Aku sudah bertunangan
152
SEASON II - Sebuah keputusan
153
SEASON II - Penawaran Zack
154
SEASON II - Nasehat Mama
155
SEASON II - Sebuah titipan
156
SEASON II - Hari Pernikahan
157
SEASON II - Belajar menjadi istri
158
SEASON II - Saling Jail
159
SEASON II - Status baru
160
SEASON II - Berlagak tak mengenal
161
SEASON II - Semuanya telah berubah
162
SEASON II - Masih sama
163
SEASON II - Sepenggal tentang Zio
164
SEASON II - Datang Menjemput
165
SEASON II - Kita
166
SEASON II - Tak romantis
167
SEASON II - Kunjungan
168
SEASON II - Berpacaran
169
SEASON II - Hari Terakhir
170
SEASON II - Menghabiskan Waktu
171
SEASON II - Mengantar kepulangan
172
SEASON II - Kabar baik dan buruk
173
SEASON II - Arti mencintai
174
SEASON II - Merindumu
175
SEASON II - Terpesona
176
SEASON II - Mulai terbuka
177
SEASON II - Bertemu lagi
178
SEASON II - Menjebak
179
SEASON II - Ketakutan
180
SEASON II - Berita terbaru
181
SEASON II - Pertemuan keluarga
182
SEASON II - Sebuah kejutan
183
SEASON II - Antara Ayah dan putrinya
184
SEASON II - Hari Bahagia yang telah tiba
185
SEASON II - Selepas kata SAH
186
SEASON II - Setelah kamu menjadi milik saya
187
SEASON II - Setelah bersama
188
SEASON II - Hadiah pernikahan
189
SEASON II - Part Ending
190
BLURB ABRINE
191
PROMO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!