5 - Mulai menanyakan kehidupan pribadi

Nev keluar dari kamarnya dan mendapati Raya yang berdiri mematung di dekat dinding depan pintu.

Wanita itu tampak bersandar dan sepertinya tengah melamun.

"Aku akan sarapan." ucap Nev ditengah keheningan yang tercipta. Membuat Raya memegangi dadanya sendiri karena terkejut akibat ucapan Nev yang tiba-tiba sudah berada disampingnya.

Sejak kapan Nev keluar kamar? Raya tak tahu karena sejak tadi dia tengah melamun dan memikirkan nasib kedua orangtuanya.

"Ba-baik, Tuan." Raya segera mendorong kursi roda Nev dan membawa pria itu menuju lift untuk turun dan sarapan di ruang makan.

Sesampainya di ruang makan, mereka melihat Feli yang sibuk dengan gadget-nya sembari mengunyah Roti panggang yang masih bertengger dijemarinya.

"Kau akan ke kantor, sayang?" tanya Feli mengarah pada Nev.

Nev hanya mengangguk tanpa berkata apapun.

"Aku siapkan sarapanmu. Kau mau sarapan apa? Nasi goreng, roti panggang atau--"

"Tidak usah." potong Nev. "Biar Raya saja, dia pengasuhku, bukan?" Nev menatap Feli dengan senyuman kecil, seperti tengah mengejek istrinya itu.

"Tapi--"

Nev segera merentangkan jari tangan-- agar Feli segera menghentikan kalimatnya itu.

Feli berdecak dan memasang wajah cemberut, namun Nev tidak peduli dan justru meminta Raya mengambilkannya sarapan.

"Kau tidak usah menungguiku sarapan, Raya. Sarapanlah juga..." kata Nev pada Raya, membuat Raya mengernyit heran.

"Nev, kau jangan terlalu peduli padanya." ucap Feli tak senang.

"Kenapa?" tanya Nev sembari mulai mengunyah makanannya.

"Karena yang harus kau pedulikan itu aku, bukan dia Nev. Aku ini istrimu." Feli menatap Nev dengan tatapan berkaca-kaca.

Nev menggeleng kecil karena ucapan Feli yang dirasanya seperti omong kosong tanpa arti.

"Nev, sampai kapan kau akan percaya padaku." kata Feli melirih.

Raya terlihat memundurkan langkah, ia tidak mau terlibat dalam keributan ini.

"Saya akan sarapan di belakang, Tuan. Permisi," ucap Raya sopan dan segera melangkah ke dapur.

Sementara Feli tetap menatap Nev, berharap suaminya itu bisa membuka hati untuknya. Namun sayang, Nev hanya menganggap ucapan Feli tidak ada artinya dan hanyalah sandiwara.

Feli meraih lengan Nev, "Nev, sayang... maafkan aku. Aku tahu aku salah.. beri aku kesempatan." kata Feli.

"Kesempatan apa yang kau maksud, Feli? Aku bahkan tidak mengusirmu. Kita masih bersama dan itu berarti hubungan kita baik-baik saja." sindir Nev sambil terkekeh kecil diujung kalimatnya.

"Hubungan kita tidak baik-baik saja. Kau mengabaikan aku, Nev. Harus berapa kali ku katakan jika aku tidak terlibat dalam tragedi kecelakaanmu." ucap Feli sembari meneteskan airmata.

Nev meletakkan sendoknya dengan keras, membuat Feli sedikit tersentak kaget.

"Sekarang katakan, kesempatan apa yang kau mau, hah?" tanya Nev tak senang.

"Biarkan aku yang mengurusmu." kaya Feli.

Nev terkekeh. "Kau sendiri yang sudah mencarikanku pengasuh."

"Itu ku lakukan karena kau tidak mau ku sentuh, Nev! Mengertilah... jika saja kau mau, aku yang akan membantumu. Kau sendiri yang mengabaikan aku. Bahkan kau tidak mau tidur dikamar yang sama denganku! Aku kesana-kemari mencari kesibukan lain untuk menghilangkan rasa sakit hatiku karena kau abaikan,"

"Kenapa Nev? Hanya karena kau curiga aku adalah dalang dibalik kecelakaanmu? Kau egois Nev, padahal kau tidak memiliki buktinya." Feli berdiri dan menangis tersedu-sedu, kemudian dia pergi dari hadapan Nev.

Nev sudah tidak peduli apapun yang Feli katakan. Karena ia tahu pasti sikap Feli hanyalah sandiwara dan itu tidak membuatnya iba sedikitpun.

Sikapnya yang mengacuhkan Feli, semata-mata sebagai balasan karena ulah Feli sendiri. Dan lagi, dia tidak mau menceraikan Feli karena dia masih mau Feli berada dalam genggamannya sampai semua bukti terkumpul dan membuat Feli menyesal telah menyia-nyiakannya dan cintanya selama ini.

Perkataan Feli yang penuh emosi dan kekecewaan itu terdengar sampai ke telinga para ART, termasuklah Raya yang tengah menyantap nasi goreng di dapur.

Apa masalah rumah tangga mereka serumit itu?

Raya segera meneguk air minumnya saat Nev memanggil namanya.

"Ya, Tuan?"

"Antar aku ke kantor."

"Hah?" Raya sedikit bingung karena belum mencerna situasi.

Nev melempar kunci mobilnya pada Raya, yang otomatis ditangkap Raya dengan terkejut-kejut.

"Kau bisa membawa mobil?"

Raya mengangguk sembari menatapi kunci mobil yang sudah ada ditangannya.

"Bagus, supiri aku." kata Nev enteng.

"Tapi, Tuan, saya---"

"Kenapa? Kau itu pengasuhku, kau harus berada dimanapun aku berada. Itu akan memudahkanku. Tidak ada protes." ujar Nev tak ingin dibantah.

"Baik, baiklah Tuan." Raya ingin protes tapi tatapan Nev selalu meluluh-lantakkan keegoisannya. Hingga ia segera menuruti kemauan Nev dan menuju basement rumah-- dimana mobil Nev berada.

Sesampai di basement, Raya mengernyit bingung karena disana ada beberapa koleksi mobil milik Nev.

Raya tidak tahu Nev akan menggunakan mobil yang mana. Akhirnya, dia pun menekan remote mobil demi mendengar salah satu alarm mobil yang akan menyala.

Supercar Audy R8 berwarna hitam doff dengan logo empat cincin-- membuat mata Raya membola. Pasalnya Raya tidak pernah mengemudikan mobil jenis ini.

Namun, Raya berusaha percaya diri karena dia bukanlah amatiran dalam hal menyetir. Dia sudah terbiasa hidup mandiri di Luar Negeri dan dia sangat mahir mengendari mobil apa saja.

Tapi jujur saja, ini adalah pengalaman pertamanya menyupiri seorang Atasannya. Dan Raya cukup nervous.

Raya membantu Nev untuk duduk di jok penumpang, memasangkan safety belt dan beralih ke kursi pengemudi untuk menyupiri majikan tampannya itu.

"Dimana kantor Anda, Tuan?" tanya Raya seraya mencoba berkutat pada layar yang tersambung di mobil.

Nev tersenyum kecil karena Raya sudah mau menggunakan mulutnya itu untuk bertanya padanya. Sebuah kemajuan.

Nev memberitahukan alamat kantornya pada Raya dan Raya menyetel GPS nya.

Nev memperhatikan gerak-gerik Raya itu.

Dia cukup cekatan.-Batin Nev.

"Maaf, Tuan. Saya menggunakan GPS saja karena saya tidak begitu hafal nama jalan dan sedikit lupa." ucap Raya yang mulai menjalankan mobil yang sudah ia nyalakan sebelumnya.

Mobil pun mulai berjalan dengan kecepatan sedang untuk membelah jalanan dihadapan mereka.

"Lupa? Memangnya kau bukan orang sini?" tanya Nev heran.

Raya tersenyum kecil. "Orang sini, Tuan. Tapi saya lama tinggal di luar." akunya jujur sambil terus fokus mengemudi.

"Memangnya dulu kau tinggal dimana?" tanya Nev, mulai tertarik dengan pembahasan ringan seperti ini.

Rasanya sudah lama dia tidak mengobrol santai seperti ini. Jika bersama Feli, urat-urat leher dan kepalanya pasti akan menegangg dan keluar. Jadi dia ingin memanfaatkan momen sederhana ini untuk mengetahui siapa Raya sebenarnya.

Apakah Raya memang orang suruhan Feli untuk menghancurkannya (lagi) kali ini?

"Dulu saya tinggal di Manchester."

Nev menarik sudut bibirnya. "Kau disana bekerja atau--"

"Saya kuliah disana."

"Kau seorang Mahasiswi?" Nev tertawa kecil, Raya sampai terheran-heran apa yang membuat Nev merasa lucu.

"Bukan mahasiswi lagi, sudah alumni. Tapi, Apa ada yang lucu?" tanya Raya dengan mata membulat.

Nev semakin tertawa keras, lagi-lagi Raya terkesima melihat pemandangan langka seperti ini.

"Kau pernah menjadi mahasiswi di Manchester, tiba-tiba kau bekerja dirumahku, menjadi pengasuh lelaki lumpuh sepertiku. Bukankah itu sangat lucu?" kata Nev.

Raya menggeleng. "Tidak ada yang lucu dari hidup saya, Tuan. Justru hidup saya sangat menyedihkan." gumam Raya.

Tapi Nev segera menghentikan tawanya karena gumaman Raya itu cukup terdengar di indera pendengarannya.

"Apa ada masalah?" tanya Nev ingin tahu.

Raya diam tidak menjawab dan melipat bibirnya menjadi sebuah garis lurus, matanya tetap fokus kejalanan.

Raya menahan airmatanya agar tidak jatuh dihadapan Nev. Dia berusaha keras, tapi ternyata ucapan Nev membuatnya benar-benar mengingat semua masalahnya.

"Are you oke, Raya?" tanya Nev yang sekaligus menoleh untuk menatap Raya dengan serius.

Raya mengangguk bersamaan airmatanya yang menetes jatuh.

"Maaf jika aku membuatmu mengingat masalah yang sedang kau hadapi." ucap Nev tak enak hati.

Raya kembali mengangguk.

Nev memilih diam dan tidak bertanya apapun lagi pada Raya, sampai pada akhirnya Raya berhasil mengantarkannya kedepan gedung kantornya.

"Kau boleh menungguku disini atau ikut kedalam." kata Nev sembari membuka seatbelt-nya.

Raya menggeleng. "Kira-kira Anda selesai jam berapa? Apakah saya boleh permisi ke Rumah Sakit dulu." katanya.

Nev diam untuk beberapa saat. "Siapa yang sakit? Apa ini ada kaitannya dengan ucapan Feli pagi tadi, yang mengatakan bahwa kau memerlukan banyak uang?" tanya Nev.

"Iya, Mama saya sedang sakit. Jika boleh, saya akan menaiki taxi ke rumah sakit dan kembali kesini tepat waktu sebelum Anda selesai."

"Naik taxi? Bawa saja mobilku." kata Nev cepat.

"Anda percaya pada saya untuk membawa mobil ini? Anda tidak takut saya akan membawa mobil ini kabur, lalu tidak kembali lagi?"

Nev terkekeh. "Mobil ini bisa dilacak jika kau benar-benar kabur dan mencurinya. Lagi pula, apa kau memang mau mencurinya?" tanya Nev berseloroh.

"Tentu saja tidak, saya bukan pencuri." kata Raya menggeleng keras.

"Baguslah. Bawa saja mobilnya. Aku akan turun dibantu oleh security itu." kata nev menunjuk seorang pria kurus yang sudah menunggu diluar mobil, sepertinya security itu sudah tahu jika penumpang didalam mobil ini adalah Nev yang membutuhkan bantuannya.

Entah dorongan dari mana, Raya memegang lengan Nev yang hampir membuka pintu mobil untuk keluar.

"Terima kasih, Tuan." ucapnya tulus dan Nev hanya mengangguk samar.

...Bersambung .......

Jangan lupa Favorit, like, komentar, vote dan hadiah ❤️

Terpopuler

Comments

Arie Chrisdiana

Arie Chrisdiana

sdh mulai ada kemajuan tuch 👏👏👏👏

2023-10-07

0

Sang

Sang

saya dulu di buchingkham 5 tahun 😎😎

2023-01-03

1

Selamet Fahrizi

Selamet Fahrizi

lanjut keren banget

2022-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 1 - Prolog
2 2 - Kau tahu namaku?
3 3 - Ingin mengundurkan diri
4 4 - Pekerjaan baru membuat canggung
5 5 - Mulai menanyakan kehidupan pribadi
6 6 - Bantu aku mandi!
7 7 - Kontrak
8 8 - Dikira istri
9 9 - Tidak berani menatap
10 10 - Jimmy yang tengil
11 11 - Kebiasaan tidur yang buruk
12 12 - Perkelahian
13 13 - Menghindar
14 14 - Meminta kesempatan
15 15 - Latar belakang sang pengasuh
16 16 - Sang Pengacara Muda
17 17 - Keadaan jantung
18 18 - Membangunkannya
19 19 - Menyelidiki kehidupanku?
20 20 - Kecemburuan Feli
21 21 - Perusak suasana
22 22 - Temani aku makan!
23 23 - Terkena radiasi
24 24 - Cemburu?
25 25 - Tak punya alasan
26 26 - Menemui Papa Adrian
27 27 - Memasak untukmu
28 28 - Si Tuan Manja
29 29 - Meratapi kesalahannya
30 30 - Ku pikir aku menyukaimu
31 31 - Nasehat Nenek
32 32 - Night market
33 33 - Keputusan Nenek
34 34 - Tidak memberi kesempatan lagi
35 35 - Perasaan yang tidak enak
36 36 - Pria yang menjadi gila
37 37 - Yang aku mau hanya Raya!
38 38 - Penyesalan yang terlambat
39 39 - Mencari keberadaanmu
40 40 - Mencari informasi
41 41 - Melamar pekerjaan baru
42 42 - Menjadi penguntit
43 43 - Gagal dan ditolak
44 44 - Siapa wanita itu?
45 45 - Persidangan
46 46 - Tidak bisa menolak
47 47 - Ada apa?
48 48 - Berhenti memanggilku 'Tuan'
49 49 - Lebih dari rasa suka
50 50 - Jangan meneruskan perasaan
51 51 - Persiapan
52 52 - Galau
53 53 - Ambisi Reka
54 54 - Menyusun Rencana
55 55 - Menolong
56 56 - Tukar cincin
57 57 - Kecupan pertama
58 58 - Ternyata
59 59 - Cocoknya jadi menantu
60 60 - Ikrar talak
61 61 - Sebuah Paket
62 62 - Tawaran yang tak diduga
63 63 - Sudah resmi
64 64 - Dan terjadilah
65 65 - Sakit di awal
66 66 - Hadiah
67 67 - In Bali
68 68 - Villa
69 69 - Petualangan hari ini
70 70 - Trekking
71 71 - Maladewa
72 72 - Saling bercerita
73 73 - Kembali
74 74 - Mengetahui alasan
75 75 - Menjalani kehidupan baru
76 76 - Prilaku aneh
77 77 - Terlalu egois
78 78 - Mengecek keadaan
79 79 - Hadirnya wanita bernama Luisa
80 80 - Ditinggal pergi
81 81 - Mengidam
82 82 - My beautiful wife
83 83 - Bertemu wanita aneh
84 84 - Siapa Luisa?
85 85 - Pria asing
86 86 - Rumah Sakit
87 87 - Tidak pernah menduga
88 88 - Tertipu dengan permintaan maaf
89 89 - Siapa yang terlibat?
90 90 - Meratapi
91 91 - Kedatangan Reka
92 92 - Terdoktrin?
93 93 - Menuntut hukuman yang pantas
94 94 - Khawatir
95 95 - Ketidaksempurnaan
96 96 - Menjadi lebih baik
97 97 - Menjadi saksi
98 98 - Hari bahagia sang Cassanova
99 99 - Hari peradilan
100 100 - Permintaan maaf
101 101 - Duka
102 102 - Datangnya Citra
103 103 - Percakapan dua wanita
104 104 - Tidak pernah menuntut
105 105 - London
106 106 - Berkeliling
107 107 - Ingin memiliki profesi
108 108 - Edisi jalan-jalan
109 109 - Manchester
110 110 - Menghancurkan ego
111 111 - Menemui Reka
112 112 - Merasakan perubahan
113 113 - Mencari info
114 114 - Rencana yang gagal
115 115 - Epilog
116 116 - Ekstra Part 1
117 117 - Ekstra Part 2
118 118 - Ekstra Part 3
119 119
120 120
121 SEASON II - Anak nakal
122 SEASON II - Sekolah
123 SEASON II - Pedekate
124 SEASON II - Mengantar
125 SEASON II - Lupa
126 SEASON II - Kabar Kepulangan
127 SEASON II - Dijemput
128 SEASON II - Bandara
129 SEASON II - Perasaan yang berubah
130 SEASON II - Bilang aja mau peluk!
131 SEASON II - Jadi pacar gue!
132 SEASON II - Cewek yang kamu suka
133 SEASON II - Pulang bersamamu
134 SEASON II - Berkemah
135 SEASON II - Berkemah 2
136 SEASON II - Ikut campur (lagi)
137 SEASON II - Merasa Kehilangan
138 SEASON II - Vonis
139 SEASON II - Menjenguk
140 SEASON II - Kepindahan
141 SEASON II - Kehidupan baru
142 SEASON II - Kelulusan
143 SEASON II - Membahas pertunangan
144 SEASON II - Sikap Dingin
145 SEASON II - Kecemburuan
146 SEASON II - Ingin Melepaskan
147 SEASON II - Apa kamu memiliki cinta?
148 SEASON II - Pikirkan secara matang
149 SEASON II - Merawat kamu
150 SEASON II - Sikap yang berbeda
151 SEASON II - Aku sudah bertunangan
152 SEASON II - Sebuah keputusan
153 SEASON II - Penawaran Zack
154 SEASON II - Nasehat Mama
155 SEASON II - Sebuah titipan
156 SEASON II - Hari Pernikahan
157 SEASON II - Belajar menjadi istri
158 SEASON II - Saling Jail
159 SEASON II - Status baru
160 SEASON II - Berlagak tak mengenal
161 SEASON II - Semuanya telah berubah
162 SEASON II - Masih sama
163 SEASON II - Sepenggal tentang Zio
164 SEASON II - Datang Menjemput
165 SEASON II - Kita
166 SEASON II - Tak romantis
167 SEASON II - Kunjungan
168 SEASON II - Berpacaran
169 SEASON II - Hari Terakhir
170 SEASON II - Menghabiskan Waktu
171 SEASON II - Mengantar kepulangan
172 SEASON II - Kabar baik dan buruk
173 SEASON II - Arti mencintai
174 SEASON II - Merindumu
175 SEASON II - Terpesona
176 SEASON II - Mulai terbuka
177 SEASON II - Bertemu lagi
178 SEASON II - Menjebak
179 SEASON II - Ketakutan
180 SEASON II - Berita terbaru
181 SEASON II - Pertemuan keluarga
182 SEASON II - Sebuah kejutan
183 SEASON II - Antara Ayah dan putrinya
184 SEASON II - Hari Bahagia yang telah tiba
185 SEASON II - Selepas kata SAH
186 SEASON II - Setelah kamu menjadi milik saya
187 SEASON II - Setelah bersama
188 SEASON II - Hadiah pernikahan
189 SEASON II - Part Ending
190 BLURB ABRINE
191 PROMO
Episodes

Updated 191 Episodes

1
1 - Prolog
2
2 - Kau tahu namaku?
3
3 - Ingin mengundurkan diri
4
4 - Pekerjaan baru membuat canggung
5
5 - Mulai menanyakan kehidupan pribadi
6
6 - Bantu aku mandi!
7
7 - Kontrak
8
8 - Dikira istri
9
9 - Tidak berani menatap
10
10 - Jimmy yang tengil
11
11 - Kebiasaan tidur yang buruk
12
12 - Perkelahian
13
13 - Menghindar
14
14 - Meminta kesempatan
15
15 - Latar belakang sang pengasuh
16
16 - Sang Pengacara Muda
17
17 - Keadaan jantung
18
18 - Membangunkannya
19
19 - Menyelidiki kehidupanku?
20
20 - Kecemburuan Feli
21
21 - Perusak suasana
22
22 - Temani aku makan!
23
23 - Terkena radiasi
24
24 - Cemburu?
25
25 - Tak punya alasan
26
26 - Menemui Papa Adrian
27
27 - Memasak untukmu
28
28 - Si Tuan Manja
29
29 - Meratapi kesalahannya
30
30 - Ku pikir aku menyukaimu
31
31 - Nasehat Nenek
32
32 - Night market
33
33 - Keputusan Nenek
34
34 - Tidak memberi kesempatan lagi
35
35 - Perasaan yang tidak enak
36
36 - Pria yang menjadi gila
37
37 - Yang aku mau hanya Raya!
38
38 - Penyesalan yang terlambat
39
39 - Mencari keberadaanmu
40
40 - Mencari informasi
41
41 - Melamar pekerjaan baru
42
42 - Menjadi penguntit
43
43 - Gagal dan ditolak
44
44 - Siapa wanita itu?
45
45 - Persidangan
46
46 - Tidak bisa menolak
47
47 - Ada apa?
48
48 - Berhenti memanggilku 'Tuan'
49
49 - Lebih dari rasa suka
50
50 - Jangan meneruskan perasaan
51
51 - Persiapan
52
52 - Galau
53
53 - Ambisi Reka
54
54 - Menyusun Rencana
55
55 - Menolong
56
56 - Tukar cincin
57
57 - Kecupan pertama
58
58 - Ternyata
59
59 - Cocoknya jadi menantu
60
60 - Ikrar talak
61
61 - Sebuah Paket
62
62 - Tawaran yang tak diduga
63
63 - Sudah resmi
64
64 - Dan terjadilah
65
65 - Sakit di awal
66
66 - Hadiah
67
67 - In Bali
68
68 - Villa
69
69 - Petualangan hari ini
70
70 - Trekking
71
71 - Maladewa
72
72 - Saling bercerita
73
73 - Kembali
74
74 - Mengetahui alasan
75
75 - Menjalani kehidupan baru
76
76 - Prilaku aneh
77
77 - Terlalu egois
78
78 - Mengecek keadaan
79
79 - Hadirnya wanita bernama Luisa
80
80 - Ditinggal pergi
81
81 - Mengidam
82
82 - My beautiful wife
83
83 - Bertemu wanita aneh
84
84 - Siapa Luisa?
85
85 - Pria asing
86
86 - Rumah Sakit
87
87 - Tidak pernah menduga
88
88 - Tertipu dengan permintaan maaf
89
89 - Siapa yang terlibat?
90
90 - Meratapi
91
91 - Kedatangan Reka
92
92 - Terdoktrin?
93
93 - Menuntut hukuman yang pantas
94
94 - Khawatir
95
95 - Ketidaksempurnaan
96
96 - Menjadi lebih baik
97
97 - Menjadi saksi
98
98 - Hari bahagia sang Cassanova
99
99 - Hari peradilan
100
100 - Permintaan maaf
101
101 - Duka
102
102 - Datangnya Citra
103
103 - Percakapan dua wanita
104
104 - Tidak pernah menuntut
105
105 - London
106
106 - Berkeliling
107
107 - Ingin memiliki profesi
108
108 - Edisi jalan-jalan
109
109 - Manchester
110
110 - Menghancurkan ego
111
111 - Menemui Reka
112
112 - Merasakan perubahan
113
113 - Mencari info
114
114 - Rencana yang gagal
115
115 - Epilog
116
116 - Ekstra Part 1
117
117 - Ekstra Part 2
118
118 - Ekstra Part 3
119
119
120
120
121
SEASON II - Anak nakal
122
SEASON II - Sekolah
123
SEASON II - Pedekate
124
SEASON II - Mengantar
125
SEASON II - Lupa
126
SEASON II - Kabar Kepulangan
127
SEASON II - Dijemput
128
SEASON II - Bandara
129
SEASON II - Perasaan yang berubah
130
SEASON II - Bilang aja mau peluk!
131
SEASON II - Jadi pacar gue!
132
SEASON II - Cewek yang kamu suka
133
SEASON II - Pulang bersamamu
134
SEASON II - Berkemah
135
SEASON II - Berkemah 2
136
SEASON II - Ikut campur (lagi)
137
SEASON II - Merasa Kehilangan
138
SEASON II - Vonis
139
SEASON II - Menjenguk
140
SEASON II - Kepindahan
141
SEASON II - Kehidupan baru
142
SEASON II - Kelulusan
143
SEASON II - Membahas pertunangan
144
SEASON II - Sikap Dingin
145
SEASON II - Kecemburuan
146
SEASON II - Ingin Melepaskan
147
SEASON II - Apa kamu memiliki cinta?
148
SEASON II - Pikirkan secara matang
149
SEASON II - Merawat kamu
150
SEASON II - Sikap yang berbeda
151
SEASON II - Aku sudah bertunangan
152
SEASON II - Sebuah keputusan
153
SEASON II - Penawaran Zack
154
SEASON II - Nasehat Mama
155
SEASON II - Sebuah titipan
156
SEASON II - Hari Pernikahan
157
SEASON II - Belajar menjadi istri
158
SEASON II - Saling Jail
159
SEASON II - Status baru
160
SEASON II - Berlagak tak mengenal
161
SEASON II - Semuanya telah berubah
162
SEASON II - Masih sama
163
SEASON II - Sepenggal tentang Zio
164
SEASON II - Datang Menjemput
165
SEASON II - Kita
166
SEASON II - Tak romantis
167
SEASON II - Kunjungan
168
SEASON II - Berpacaran
169
SEASON II - Hari Terakhir
170
SEASON II - Menghabiskan Waktu
171
SEASON II - Mengantar kepulangan
172
SEASON II - Kabar baik dan buruk
173
SEASON II - Arti mencintai
174
SEASON II - Merindumu
175
SEASON II - Terpesona
176
SEASON II - Mulai terbuka
177
SEASON II - Bertemu lagi
178
SEASON II - Menjebak
179
SEASON II - Ketakutan
180
SEASON II - Berita terbaru
181
SEASON II - Pertemuan keluarga
182
SEASON II - Sebuah kejutan
183
SEASON II - Antara Ayah dan putrinya
184
SEASON II - Hari Bahagia yang telah tiba
185
SEASON II - Selepas kata SAH
186
SEASON II - Setelah kamu menjadi milik saya
187
SEASON II - Setelah bersama
188
SEASON II - Hadiah pernikahan
189
SEASON II - Part Ending
190
BLURB ABRINE
191
PROMO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!