7 - Kontrak

Nevan

Sudut bibirnya sedikit tertarik karena sikap Raya yang gugup, bahkan Raya sampai tergagap saat ia menanyai wanita itu dalam jarak dekat.

Lagi-lagi jiwa ke-iseng-an-nya muncul, apabila melihat wajah Raya yang tak berani beradu mata dengannya.

"Bantu aku mandi, Raya." ia sengaja mengucapkan itu, walaupun sebenarnya ia bisa melakukannya sendiri. Kondisinya sebenarnya tidak separah yang terlihat oleh orang lain.

Raya bergeming dalam posisi tetap membelakangi tubuhnya.

"Raya, kau mendengarku 'kan?" ucapnya lagi karena Raya terlihat diam saja.

Raya membalikkan badan dan menatapnya, entah kenapa ia justru melihat wajah Raya yang memerah dan membuatnya tersenyum sekilas.

"Tuan, apakah bisa urusan mandi dibantu oleh Mang Deden atau Pak Karno saja?" tawar Raya.

Ia hanya tertawa sumbang mendengar pertanyaan konyol itu.

"Mereka punya tugas masing-masing. Kau lupa siapa pengasuhku disini?" tanyanya dengan nada mencibir.

Raya tertunduk. "I-iya saya-saya tahu." jawab Raya.

"Memangnya siapa pengasuhku?" tanyanya lagi, sengaja membuat Raya semakin terintimidasi.

"Pengasuh Anda itu saya, Tuan." jawab Raya takzim.

"Itu tahu..." katanya cuek, ia pun membuka kemeja yang masih dikenakan, tanpa peduli dengan wajah Raya yang semakin memerah diseberang sana.

Raya meremass jemarinya sendiri, lalu sepersekian detik berikutnya Raya ikut masuk ke dalam kamar mandi dan membantunya untuk kembali melakukan hal itu (lagi).

Rasanya ia ingin tertawa karena berhasil mengerjai Raya dengan sikap jahilnya yang sudah lama terpendam dan tak tersalurkan.

Raya membantunya memasuki bathub, setelah ia melepas celana bahannya dan hanya menyisakan boxer pendek.

Wajah Raya semakin memerah dan membuatnya sulit menahan tawanya sendiri. Akhirnya ia terkekeh pelan demi melihat wajah Raya yang tampak tak ikhlas itu.

"Saya akan menunggu diluar, Tuan," ucap Raya dan ia tahu jika Raya benar-benar mencoba bersabar menghadapinya saat ini.

"Ya, ya... pergilah." ucapnya datar.

Seperginya Raya dari kamar mandi, ia tak kuasa menahan tawa dan akhirnya ia terbahak sendiri karena sikap jahilnya pada wanita itu.

"Ini seru, aku bisa melakukannya setiap hari." ucapnya menyeringai. Ia senang sekarang ada Raya yang bisa menjadi hiburan tersendiri untuk jiwanya yang kesepian.

Ia segera melanjutkan aktifitas mandinya dengan cepat, kemudian seperti biasa dia akan meneriaki nama Raya dari dalam kamar mandi.

Seperti dugaannya, Raya masuk kedalam kamar mandi dengan terburu-buru.

"Astaga ..." Raya menutup wajah dengan telapak tangan karena mendapatinya tengah membuka boxer didalam bathub yang sebelumnya sudah ia buang airnya terlebih dahulu.

"Sorry, aku tidak tahu kau masuk dengan sangat tergesa-gesa." ucapnya, tentu saja itu adalah sebuah kebohongan-- karena ia sudah menebak sikap Raya yang selalu tergopoh-gopoh saat ia menjeriti nama wanita itu.

"Tuan, seharusnya Anda memanggil saya jika sudah memakai handuk. 'Kan handuknya sudah saya siapkan disebelah bathub." jawab Raya sambil tetap membungkam seluruh sisi wajah dengan kedua telapak tangan.

Ia hanya terkekeh mendengar gerutuan Raya itu, lalu ia mengambil handuk dengan santai kemudian melilitkan handuk ke pinggangnya sendiri.

"Sudah," ucapnya tenang.

Dan Raya membuka telapak tangan yang menutupi wajah.

"Kenapa?" tanyanya demi mendapat jawaban Raya lagi.

Raya tidak menjawab, hanya saja wajahnya kembali memerah seperti saat ia menatapi wanita itu saat dikamar tadi.

Raya membantunya menaiki kursi roda kembali. Mengambilkan pakaian gantinya di walk in closet seperti biasanya.

"Kau sudah tidak malu memegang dan memilihkan underwear-ku?" tanyanya ketika melihat baju gantinya sudah lengkap disusun Raya disisi meja.

Raya tidak menjawab pertanyaan bodohnya itu, wanita itu justru pamit untuk keluar ruangan.

"Maaf Tuan, saya harus keluar. Silahkan pakai pakaian Anda, saya sudah berjanji akan bicara berdua dengan Feli." ucap Raya sopan.

Tapi ucapan Raya justru membuatnya berdecak dan kecewa? Benarkah ia kecewa melihat Raya meninggalkannya sendiri diruang ganti? Oh God...

Ia tidak menjawab Raya, karena Raya langsung pergi begitu saja sebelum ia menjawab ucapan itu. Ia hanya mendengkus sebal karena kesenangannya menjahili Raya harus terhenti sampai disini.

Tapi, masih ada malam hari, besok serta besoknya lagi-- untuk melanjutkan aksi ke-iseng-an-nya pada Raya. Ia kembali tersenyum senang dan mengenakan ppakaiannya sendiri.

-

Raya menuruni tangga untuk menemui Feli, ia hanya menggunakan Lift rumah jika bersama Nev untuk mendorong kursi roda pria itu.

Begitu Raya turun dari tangga, ia langsung disambut dengan wajah Feli yang tak bersahabat. Feli tampak bersedekap dada dihadapannya.

"Kamu mau bicara apa, Fel?" tanya Raya pada Feli.

Feli tersenyum miring dan menyerahkan secarik kertas yang tadinya disembunyikan di balik tubuhnya.

"Ini, kamu baca ini baik-baik. Di resapi ya Ray, biar kamu tahu dan ingat posisi kamu disini sebagai apa." ucap Feli dengan senyum sinisnya.

Raya menerima kertas itu, melihat dan membaca poin-poin yang tertera disana.

Ternyata Feli benar-benar membuatkannya semacam surat kontrak yang cukup membuatnya tertawa.

"Ini...gak salah?" tanya Raya setengah terkekeh.

"Apanya yang salah? Ada yang lucu?" Feli justru balik bertanya.

Raya menggeleng-gelengkan kepalanya. Lalu membaca poin-poin itu dengan seksama dihadapan Feli.

"Aku cuma kerja jadi pengasuh loh, bukan kerja kantoran yang harus tanda-tangani kontrak segala." kata Raya mencoba protes masih dengan tawanya yang renyah.

"Ya, itu supaya kamu gak seenaknya minta berhenti seperti pagi tadi." ucap Feli cuek.

"Oke-oke, tapi ini apa-an nih?" Raya membaca serius salah satu poin dalam surat kontrak itu. "Pihak kedua tidak boleh menjalin hubungan spesial dengan pihak ketiga yang adalah suami pihak pertama. Maksudnya apa?" tanya Raya sembari mengernyit.

"Ya siapa tahu aja kamu tertarik sama Nev, terus kalian jalin hubungan dibelakangku." jawab Feli.

Pfffffhhh... Raya tertawa keras mendengar ucapan Feli itu.

"Gak ada yang lucu, Ray." tegas Feli.

Kemudian Feli berjalan mendekat kesamping Raya dan berbisik ditelinganya. "Walaupun Nev itu lumpuh, tapi tetap aja dia tampan. Bisa aja kan, kamu tertarik sama dia!" bisiknya tegas.

Raya langsung terdiam dan menghentikan tawanya.

Feli beringsut dan menatap lekat-lekat ke mata Raya, dia kembali tersenyum kecil. "Dan...Nev itu juga sangat kaya, aku pikir gak ada salahnya kan, aku beri peringatan di poin itu untuk kamu." ucap Feli.

"Apa Tuan Nev udah tahu mengenai ini?" tanya Raya.

"Buat apa? Dia gak perlu tahu lah!" tegas Feli.

"Ya, ku pikir dia kan pihak ketiga yang dimaksud dalam surat ini, itu berarti dia juga harus menyetujui sebagai pihak ketiga." terang Raya.

Feli mengetuk-ngetuk jari di dagunya sendiri, tampak berpikir, kemudian dia tersenyum miring.

"Udahlah, nanti aku bakal suruh Nev tanda-tangani ini juga sebagai pihak ketiga. Yang penting, kamu aja dulu yang tanda tangani ini." kata Feli.

Raya menarik nafas dalam, semua isi surat kontrak itu memang tidak ada yang merugikannya, dia juga tahu Feli melakukan ini agar dia tidak lari dari tanggung jawab dan sadar dengan posisinya dirumah ini.

"Oke, aku akan tanda tangani ini. Dan aku akan bekerja disini selama enam bulan kedepan." kata Raya menyetujui.

"Bagus," kata Feli seraya menyerahkan pena pada Raya-- agar wanita itu segera membubuhkan tanda tangan persetujuan diatas kertas itu.

Raya kembali menghela nafasnya, menguatkan diri untuk terikat pekerjaan sebagai pengasuh Nev, ia memikirkan juga tentang poin yang sempat ia tanyakan pada Feli tadi, tapi ia meyakinkan diri--tidak mungkin akan memiliki hubungan lain dengan Nev, ia harus profesional bekerja dan hanya menganggap Nev adalah majikannya.

Hanya enam bulan, Raya. Dari enam bulan dengan gaji empat kali lipat disetiap bulannya, pasti bisa membayar pengacara yang kompeten untuk Papa dan memenuhi kebutuhan Mama. Setelah Papa terbukti bukan koruptor seperti yang dituduhkan, pasti ijazah S2 nya bisa digunakan untuk mencari pekerjaan lain.

Begitulah pemikiran Raya, dia tidak mau memikirkan perasaannya sendiri, apalagi memikirkan hubungan yang tidak mungkin terjadi antara dia dan Nev.

Dia lebih memilih memikirkan kedua orangtuanya yang saat ini hanya bergantung pada dirinya saja.

Raya pun menandatangani surat kontrak itu setelah menyakinkan dirinya sendiri.

...Bersambung .......

Jangan lupa Favorit, like, komentar, vote dan hadiah ❤️

Terpopuler

Comments

Sang

Sang

Thor, kenapa saya kehilangan cerita ini pada list bacaan saya ?

2023-01-06

1

???

???

mungkin yg membuat berat Raya kerja disini bukan krn si Feli tp justru dari Nev. terutama dr sikap Nev yg slu minta diperhatikan dn niat banget ngerjain Raya😂🤭

2022-10-09

0

pena_sf:)

pena_sf:)

si feli gk tau diri ya dulu pernah di baikin sama raya bukan balas kebaikan saat si raya sulit ini malah jahat ih nenek lampir luh feli

2022-05-19

1

lihat semua
Episodes
1 1 - Prolog
2 2 - Kau tahu namaku?
3 3 - Ingin mengundurkan diri
4 4 - Pekerjaan baru membuat canggung
5 5 - Mulai menanyakan kehidupan pribadi
6 6 - Bantu aku mandi!
7 7 - Kontrak
8 8 - Dikira istri
9 9 - Tidak berani menatap
10 10 - Jimmy yang tengil
11 11 - Kebiasaan tidur yang buruk
12 12 - Perkelahian
13 13 - Menghindar
14 14 - Meminta kesempatan
15 15 - Latar belakang sang pengasuh
16 16 - Sang Pengacara Muda
17 17 - Keadaan jantung
18 18 - Membangunkannya
19 19 - Menyelidiki kehidupanku?
20 20 - Kecemburuan Feli
21 21 - Perusak suasana
22 22 - Temani aku makan!
23 23 - Terkena radiasi
24 24 - Cemburu?
25 25 - Tak punya alasan
26 26 - Menemui Papa Adrian
27 27 - Memasak untukmu
28 28 - Si Tuan Manja
29 29 - Meratapi kesalahannya
30 30 - Ku pikir aku menyukaimu
31 31 - Nasehat Nenek
32 32 - Night market
33 33 - Keputusan Nenek
34 34 - Tidak memberi kesempatan lagi
35 35 - Perasaan yang tidak enak
36 36 - Pria yang menjadi gila
37 37 - Yang aku mau hanya Raya!
38 38 - Penyesalan yang terlambat
39 39 - Mencari keberadaanmu
40 40 - Mencari informasi
41 41 - Melamar pekerjaan baru
42 42 - Menjadi penguntit
43 43 - Gagal dan ditolak
44 44 - Siapa wanita itu?
45 45 - Persidangan
46 46 - Tidak bisa menolak
47 47 - Ada apa?
48 48 - Berhenti memanggilku 'Tuan'
49 49 - Lebih dari rasa suka
50 50 - Jangan meneruskan perasaan
51 51 - Persiapan
52 52 - Galau
53 53 - Ambisi Reka
54 54 - Menyusun Rencana
55 55 - Menolong
56 56 - Tukar cincin
57 57 - Kecupan pertama
58 58 - Ternyata
59 59 - Cocoknya jadi menantu
60 60 - Ikrar talak
61 61 - Sebuah Paket
62 62 - Tawaran yang tak diduga
63 63 - Sudah resmi
64 64 - Dan terjadilah
65 65 - Sakit di awal
66 66 - Hadiah
67 67 - In Bali
68 68 - Villa
69 69 - Petualangan hari ini
70 70 - Trekking
71 71 - Maladewa
72 72 - Saling bercerita
73 73 - Kembali
74 74 - Mengetahui alasan
75 75 - Menjalani kehidupan baru
76 76 - Prilaku aneh
77 77 - Terlalu egois
78 78 - Mengecek keadaan
79 79 - Hadirnya wanita bernama Luisa
80 80 - Ditinggal pergi
81 81 - Mengidam
82 82 - My beautiful wife
83 83 - Bertemu wanita aneh
84 84 - Siapa Luisa?
85 85 - Pria asing
86 86 - Rumah Sakit
87 87 - Tidak pernah menduga
88 88 - Tertipu dengan permintaan maaf
89 89 - Siapa yang terlibat?
90 90 - Meratapi
91 91 - Kedatangan Reka
92 92 - Terdoktrin?
93 93 - Menuntut hukuman yang pantas
94 94 - Khawatir
95 95 - Ketidaksempurnaan
96 96 - Menjadi lebih baik
97 97 - Menjadi saksi
98 98 - Hari bahagia sang Cassanova
99 99 - Hari peradilan
100 100 - Permintaan maaf
101 101 - Duka
102 102 - Datangnya Citra
103 103 - Percakapan dua wanita
104 104 - Tidak pernah menuntut
105 105 - London
106 106 - Berkeliling
107 107 - Ingin memiliki profesi
108 108 - Edisi jalan-jalan
109 109 - Manchester
110 110 - Menghancurkan ego
111 111 - Menemui Reka
112 112 - Merasakan perubahan
113 113 - Mencari info
114 114 - Rencana yang gagal
115 115 - Epilog
116 116 - Ekstra Part 1
117 117 - Ekstra Part 2
118 118 - Ekstra Part 3
119 119
120 120
121 SEASON II - Anak nakal
122 SEASON II - Sekolah
123 SEASON II - Pedekate
124 SEASON II - Mengantar
125 SEASON II - Lupa
126 SEASON II - Kabar Kepulangan
127 SEASON II - Dijemput
128 SEASON II - Bandara
129 SEASON II - Perasaan yang berubah
130 SEASON II - Bilang aja mau peluk!
131 SEASON II - Jadi pacar gue!
132 SEASON II - Cewek yang kamu suka
133 SEASON II - Pulang bersamamu
134 SEASON II - Berkemah
135 SEASON II - Berkemah 2
136 SEASON II - Ikut campur (lagi)
137 SEASON II - Merasa Kehilangan
138 SEASON II - Vonis
139 SEASON II - Menjenguk
140 SEASON II - Kepindahan
141 SEASON II - Kehidupan baru
142 SEASON II - Kelulusan
143 SEASON II - Membahas pertunangan
144 SEASON II - Sikap Dingin
145 SEASON II - Kecemburuan
146 SEASON II - Ingin Melepaskan
147 SEASON II - Apa kamu memiliki cinta?
148 SEASON II - Pikirkan secara matang
149 SEASON II - Merawat kamu
150 SEASON II - Sikap yang berbeda
151 SEASON II - Aku sudah bertunangan
152 SEASON II - Sebuah keputusan
153 SEASON II - Penawaran Zack
154 SEASON II - Nasehat Mama
155 SEASON II - Sebuah titipan
156 SEASON II - Hari Pernikahan
157 SEASON II - Belajar menjadi istri
158 SEASON II - Saling Jail
159 SEASON II - Status baru
160 SEASON II - Berlagak tak mengenal
161 SEASON II - Semuanya telah berubah
162 SEASON II - Masih sama
163 SEASON II - Sepenggal tentang Zio
164 SEASON II - Datang Menjemput
165 SEASON II - Kita
166 SEASON II - Tak romantis
167 SEASON II - Kunjungan
168 SEASON II - Berpacaran
169 SEASON II - Hari Terakhir
170 SEASON II - Menghabiskan Waktu
171 SEASON II - Mengantar kepulangan
172 SEASON II - Kabar baik dan buruk
173 SEASON II - Arti mencintai
174 SEASON II - Merindumu
175 SEASON II - Terpesona
176 SEASON II - Mulai terbuka
177 SEASON II - Bertemu lagi
178 SEASON II - Menjebak
179 SEASON II - Ketakutan
180 SEASON II - Berita terbaru
181 SEASON II - Pertemuan keluarga
182 SEASON II - Sebuah kejutan
183 SEASON II - Antara Ayah dan putrinya
184 SEASON II - Hari Bahagia yang telah tiba
185 SEASON II - Selepas kata SAH
186 SEASON II - Setelah kamu menjadi milik saya
187 SEASON II - Setelah bersama
188 SEASON II - Hadiah pernikahan
189 SEASON II - Part Ending
190 BLURB ABRINE
191 PROMO
Episodes

Updated 191 Episodes

1
1 - Prolog
2
2 - Kau tahu namaku?
3
3 - Ingin mengundurkan diri
4
4 - Pekerjaan baru membuat canggung
5
5 - Mulai menanyakan kehidupan pribadi
6
6 - Bantu aku mandi!
7
7 - Kontrak
8
8 - Dikira istri
9
9 - Tidak berani menatap
10
10 - Jimmy yang tengil
11
11 - Kebiasaan tidur yang buruk
12
12 - Perkelahian
13
13 - Menghindar
14
14 - Meminta kesempatan
15
15 - Latar belakang sang pengasuh
16
16 - Sang Pengacara Muda
17
17 - Keadaan jantung
18
18 - Membangunkannya
19
19 - Menyelidiki kehidupanku?
20
20 - Kecemburuan Feli
21
21 - Perusak suasana
22
22 - Temani aku makan!
23
23 - Terkena radiasi
24
24 - Cemburu?
25
25 - Tak punya alasan
26
26 - Menemui Papa Adrian
27
27 - Memasak untukmu
28
28 - Si Tuan Manja
29
29 - Meratapi kesalahannya
30
30 - Ku pikir aku menyukaimu
31
31 - Nasehat Nenek
32
32 - Night market
33
33 - Keputusan Nenek
34
34 - Tidak memberi kesempatan lagi
35
35 - Perasaan yang tidak enak
36
36 - Pria yang menjadi gila
37
37 - Yang aku mau hanya Raya!
38
38 - Penyesalan yang terlambat
39
39 - Mencari keberadaanmu
40
40 - Mencari informasi
41
41 - Melamar pekerjaan baru
42
42 - Menjadi penguntit
43
43 - Gagal dan ditolak
44
44 - Siapa wanita itu?
45
45 - Persidangan
46
46 - Tidak bisa menolak
47
47 - Ada apa?
48
48 - Berhenti memanggilku 'Tuan'
49
49 - Lebih dari rasa suka
50
50 - Jangan meneruskan perasaan
51
51 - Persiapan
52
52 - Galau
53
53 - Ambisi Reka
54
54 - Menyusun Rencana
55
55 - Menolong
56
56 - Tukar cincin
57
57 - Kecupan pertama
58
58 - Ternyata
59
59 - Cocoknya jadi menantu
60
60 - Ikrar talak
61
61 - Sebuah Paket
62
62 - Tawaran yang tak diduga
63
63 - Sudah resmi
64
64 - Dan terjadilah
65
65 - Sakit di awal
66
66 - Hadiah
67
67 - In Bali
68
68 - Villa
69
69 - Petualangan hari ini
70
70 - Trekking
71
71 - Maladewa
72
72 - Saling bercerita
73
73 - Kembali
74
74 - Mengetahui alasan
75
75 - Menjalani kehidupan baru
76
76 - Prilaku aneh
77
77 - Terlalu egois
78
78 - Mengecek keadaan
79
79 - Hadirnya wanita bernama Luisa
80
80 - Ditinggal pergi
81
81 - Mengidam
82
82 - My beautiful wife
83
83 - Bertemu wanita aneh
84
84 - Siapa Luisa?
85
85 - Pria asing
86
86 - Rumah Sakit
87
87 - Tidak pernah menduga
88
88 - Tertipu dengan permintaan maaf
89
89 - Siapa yang terlibat?
90
90 - Meratapi
91
91 - Kedatangan Reka
92
92 - Terdoktrin?
93
93 - Menuntut hukuman yang pantas
94
94 - Khawatir
95
95 - Ketidaksempurnaan
96
96 - Menjadi lebih baik
97
97 - Menjadi saksi
98
98 - Hari bahagia sang Cassanova
99
99 - Hari peradilan
100
100 - Permintaan maaf
101
101 - Duka
102
102 - Datangnya Citra
103
103 - Percakapan dua wanita
104
104 - Tidak pernah menuntut
105
105 - London
106
106 - Berkeliling
107
107 - Ingin memiliki profesi
108
108 - Edisi jalan-jalan
109
109 - Manchester
110
110 - Menghancurkan ego
111
111 - Menemui Reka
112
112 - Merasakan perubahan
113
113 - Mencari info
114
114 - Rencana yang gagal
115
115 - Epilog
116
116 - Ekstra Part 1
117
117 - Ekstra Part 2
118
118 - Ekstra Part 3
119
119
120
120
121
SEASON II - Anak nakal
122
SEASON II - Sekolah
123
SEASON II - Pedekate
124
SEASON II - Mengantar
125
SEASON II - Lupa
126
SEASON II - Kabar Kepulangan
127
SEASON II - Dijemput
128
SEASON II - Bandara
129
SEASON II - Perasaan yang berubah
130
SEASON II - Bilang aja mau peluk!
131
SEASON II - Jadi pacar gue!
132
SEASON II - Cewek yang kamu suka
133
SEASON II - Pulang bersamamu
134
SEASON II - Berkemah
135
SEASON II - Berkemah 2
136
SEASON II - Ikut campur (lagi)
137
SEASON II - Merasa Kehilangan
138
SEASON II - Vonis
139
SEASON II - Menjenguk
140
SEASON II - Kepindahan
141
SEASON II - Kehidupan baru
142
SEASON II - Kelulusan
143
SEASON II - Membahas pertunangan
144
SEASON II - Sikap Dingin
145
SEASON II - Kecemburuan
146
SEASON II - Ingin Melepaskan
147
SEASON II - Apa kamu memiliki cinta?
148
SEASON II - Pikirkan secara matang
149
SEASON II - Merawat kamu
150
SEASON II - Sikap yang berbeda
151
SEASON II - Aku sudah bertunangan
152
SEASON II - Sebuah keputusan
153
SEASON II - Penawaran Zack
154
SEASON II - Nasehat Mama
155
SEASON II - Sebuah titipan
156
SEASON II - Hari Pernikahan
157
SEASON II - Belajar menjadi istri
158
SEASON II - Saling Jail
159
SEASON II - Status baru
160
SEASON II - Berlagak tak mengenal
161
SEASON II - Semuanya telah berubah
162
SEASON II - Masih sama
163
SEASON II - Sepenggal tentang Zio
164
SEASON II - Datang Menjemput
165
SEASON II - Kita
166
SEASON II - Tak romantis
167
SEASON II - Kunjungan
168
SEASON II - Berpacaran
169
SEASON II - Hari Terakhir
170
SEASON II - Menghabiskan Waktu
171
SEASON II - Mengantar kepulangan
172
SEASON II - Kabar baik dan buruk
173
SEASON II - Arti mencintai
174
SEASON II - Merindumu
175
SEASON II - Terpesona
176
SEASON II - Mulai terbuka
177
SEASON II - Bertemu lagi
178
SEASON II - Menjebak
179
SEASON II - Ketakutan
180
SEASON II - Berita terbaru
181
SEASON II - Pertemuan keluarga
182
SEASON II - Sebuah kejutan
183
SEASON II - Antara Ayah dan putrinya
184
SEASON II - Hari Bahagia yang telah tiba
185
SEASON II - Selepas kata SAH
186
SEASON II - Setelah kamu menjadi milik saya
187
SEASON II - Setelah bersama
188
SEASON II - Hadiah pernikahan
189
SEASON II - Part Ending
190
BLURB ABRINE
191
PROMO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!