10 - Jimmy yang tengil

Disaat keadaan terasa hening--Raya dengan pikirannya sendiri yang berkecamuk dan Nev yang menatapi pekerjaan yang tertumpuk tanpa ada minat menyelesaikannya sama sekali-- tiba-tiba pintu ruangan Nev terdengar diketuk dari luar.

"Masuk saja!" ucap Nev sedikit kuat dengan suara baritonnya.

Sepersekian detik berikutnya, muncul seorang pria dengan senyum semringah dari balik pintu, pria itupun menghampiri meja kerja Nev.

Nev menatapnya sekilas, kemudian meraih gadgetnya dan mencoba fokus menatap layar pipih itu. Tampaknya Nev sedang mencoba bersikap wajar didepan pria yang baru memasuki ruangannya.

"Bro ..." sapa pria yang memiliki tampang oriental itu. Dapat dipastikan dia tidak ada hubungan darah dengan Nev, karena wajah mereka benar-benar tidak ada kemiripan sama sekali.

Pria oriental itu tidak menyadari adanya Raya diruangan yang sama, itu terbukti dari fokusnya yang hanya menatap Nev saja tanpa menatap ke arah lainnya.

"What happened?" tanya Nev tak acuh, kembali bersikap layaknya dirinya yang biasa.

"Woah...Nev, come on! Jangan seperti ini terus. Dunia ini bergerak maju, Bro!" katanya setengah tergelak, seperti mencibir sikap tak acuh yang ditunjukkan oleh Nev.

Nev berdecak lidah, kemudian mengalihkan pandangan ke arah sofa--dimana Raya terduduk disana.

"Raya, bisa tolong buatkan tamuku kopi?" tanya Nev pada Raya.

Disaat yang sama pulalah, pria oriental itu baru menyadari keberadaan Raya dalam ruangan, lalu sudut bibirnya tertarik keatas sembari menatapi Raya yang sudah berdiri dari duduknya.

"Baik, Tuan." jawab Raya hendak keluar ruangan.

Pria oriental itu tahu, Nev meminta wanita ini membuatkan kopi karena Nev tidak ingin pembicaraan mereka didengar oleh si wanita.

"Wah, wah ... siapa ini?" tanya pria oriental dengan sikap terkesima.

Nev hanya diam tak menjawab, tangannya memberi isyarat agar Raya mengabaikan pria itu dan segera keluar dari ruangannya.

Seperginya Raya, Nev menatap pria yang duduk didepan meja kerjanya.

"Kau tidak bekerja?" tanya Nev berbasa-basi.

Pria itu menggeleng. "Aku sedang bosan, aku ingin mengganggumu." jawabnya sambil tersenyum miring.

"Aku sibuk. Next time kau bisa bermain-main denganku! Jangan ganggu aku bekerja." kata Nev acuh tak acuh.

Dan pria oriental terbahak demi menyikapi ucapan Nev yang berdengung ditelinganya.

"Jadi kau sudah punya kesibukan lain sekarang?" tanyanya dengan menaik-naikkan kedua alisnya, menggoda Nev.

"Shut up, Jim!" senggak Nev.

"Wohoho... galak sekali, aku jadi takut." kata pria yang bernama Jimmy itu, sesungguhnya dia hanya mencibir Nev.

Nev diam, malas meladeni Jimmy yang terang-terangan mengejeknya. Nev kembali fokus menekuri layar gadget-nya, padahal sekarang dia tidak bisa fokus sama sekali. Terlebih, kehadiran Jimmy dikantornya semakin membuatnya tak fokus-- justru sekarang dia merasa kesal dengan kedatangan sahabat tengilnya ini.

"Pulanglah, Jim." kata Nev mengusir Jimmy.

Lagi dan lagi Jimmy tergelak, "Tuhan, Nev mengusirku." lirih Jimmy berlagak sedih dan mengadu, membuat Nev berdecak untuk kesekian kalinya.

"Sekarang jujur padaku, siapa wanita tadi? Jangan bilang dia yang membuatmu mengusirku dari sini?" ejek Jimmy.

"Kalau iya memangnya kenapa?" tantang Nev.

"Hah? Serius?" Jimmy bahkan memajukan duduknya demi mendengar pengakuan Nev.

Nev menggeleng-gelengkan kepalanya tapi kemudian dia tersenyum.

"Sia lan!" kata Jimmy saat menyadari senyuman yang tersungging dari bibir sang Sahabat, pasalnya dia tahu pasti senyuman Nev kali ini mengisyaratkan sesuatu.

"Who's She? (Siapa dia?)" tanya Jimmy penasaran.

"Dia pengasuhku." jawab Nev jujur.

Jimmy menggelengkan kepalanya tak percaya. "Pengasuh? Sebening itu? Ck..ck..ck..." kini giliran Jimmy yang berdecak lidah.

"Kenapa?" tanya Nev melihat sikap aneh Jimmy itu.

"Gua juga mau diasuh sama yang kayak begitu, Bro ..." jawab Jimmy tak mau kalah, membuat Nev mendengkus kemudian mereka berdua tertawa serentak.

Tak berapa lama, Raya kembali ke ruangan dengan nampan berisi dua gelas kopi. Raya menyajikan kopi itu dihadapan Nev dam Jimmy.

Nev memperhatikan Raya, begitu juga Jimmy yang melakukan hal sama sembari mengulumm senyuman.

"Hai, Raya... Aku Jimmy sahabat Nev." sapa Jimmy.

Raya menatap Jimmy sekilas, sementara Nev melotot karena sikap tebar pesona Jimmy itu.

"Hai..." balas Raya singkat pada Jimmy dan lagi-lagi membuat Nev mendengkus pelan.

Kenapa Raya harus menanggapi si kadal ini?-batin Nev kesal.

"Kamu...udah lama kerja sama Nev?" tanya Jimmy sembari menyeruput kopi panasnya dengan hati-hati. Dan jelas, dia sengaja bertanya dihadapan Nev, semata-mata untuk melihat reaksi Nev, menjadikan wajah ketat Nev sebagai hiburan tersendiri baginya.

Jimmy pun semakin sengaja melebarkan senyumnya pada Raya menyadari sikap aneh sang sahabat.

"Tiga hari..." jawab Raya pelan.

Jimmy ingin bertanya lagi, mulutnya bahkan sudah terbuka untuk kembali mengajukan pertanyaan, sayangnya Nev segera mengambil alih keadaan, membuat Jimmy kembali menutup mulutnya.

"Jangan menghiraukan dia, Raya." kata Nev menyela dan memperingatkan.

"Astaga..." gumam Jimmy seraya mengusap kasar wajahnya sendiri. Dia tidak habis pikir dengan sikap Nev yang berlebihan ini. Kenapa dengan Nev? Dia semakin penasaran.

Raya hanya tersenyum kikuk melihat interaksi kedua pria dihadapannya. Dia pun kembali ke sofa dan duduk dalam diam.

"Jangan mengganggunya, Jim." bisik Nev pada Jimmy-- saat Raya sudah berada di sofa.

Jimmy tersenyum miring, kembali menikmati kopi yang terasa pas di lidahnya.

"Melihatmu seperti ini, aku jadi makin tertarik untuk mengganggunya." kata Jimmy balas berbisik.

Raya tidak menghiraukan lagi kedua pria yang saling berbisik-bisik itu, dia mengambil ponselnya sendiri dan larut dalam dunia maya.

Disisi lain, Nev kesal sendiri melihat tingkah Jimmy yang sulit diberikan pengertian.

"Pergilah, Jim. Jangan melihatinya seperti itu." ucap Nev pelan.

"So what? Tidak ada yang salah kan?" kata Jimmy kembali menatap Raya yang tidak menyadari tatapannya karena Raya asyik dengan ponselnya.

"Jim..." kata Nev.

"Apa? Biarkan aku melihatnya, ini pemandangan bagus. Jarang-jarang ada pengasuh yang seperti ini." kata Jimmy terkekeh pelan.

"Hentikan omong kosongmu itu! Dia itu pengasuhku!" kata Nev tak mau kalah.

"Iya aku tahu, hanya pengasuhmu kan?Sudahlah...kau lanjut saja bekerja!" kata Jimmy masa bodoh dan terus melanjutkan aksinya.

"Aku megusirmu pulang, sebelum kesabaranku habis dan meminta satpam menyeretmu keluar dari ruanganku." geram Nev.

Jimmy menatap Nev sembari menyunggingkan senyum mengejek, dia benar-benar menyukai saat menggoda Nev seperti ini.

"Kau tahu? Sikapmu ini seperti induk ayam yang takut anaknya tersentuh oleh orang lain. Oh, tidak-tidak, bahkan kau lebih parah...aku hanya menatapnya saja, bukan menyentuhnya! Kau galak sekali, Man. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksimu kalau aku menyentuhnya." ejek Jimmy sembari berdiri ingin meninggalkan ruangan Nev.

Jangan harap, Jim! Dalam mimpimu pun tidak akan ku biarkan kau menyentuhnya. batin Nev kesal.

Nev mengibaskan tangannya, sebagai isyarat kalau dia ingin Jimmy segera berlalu secepatnya dari hadapannya.

"Aku pulang, Nev! Ku pikir ini kali pertamamu bersikap seperti ini, saat bersama Feli kau tidak se-posesif ini." ejek Jimmy lagi.

Dan Nev terdiam mendengar ucapan Jimmy itu, dia merekam ucapan Jimmy baik-baik dikepalanya.

Jimmy bergerak menuju pintu keluar, sembari menyapa Raya sekilas.

"Raya, senang berkenalan denganmu. Semoga harimu menyenangkan. Kalau Nev ngamuk, aku yakin kau pasti bisa menanganinya." kata Jimmy sembari melambaikan tangannya pada Raya dan berlalu dari ruangan itu.

Raya hanya tersenyum lembut tanpa menyahuti ucapan Jimmy yang dirasanya sangat aneh.

"Jangan menatap pria lain, Raya." ujar Nev dari ujung sana.

Raya melihat Nev dan tidak mengerti arah pembicaraan Nev ini.

"Maksudnya?" tanyanya mengernyit.

Nev tak menjawab dan terlihat kembali mengalihkan tatapan ke arah laptop yang entah sejak kapan telah dibukanya.

Raya mengangkat bahu dengan cuek, walau ucapan Nev tadi sedikit mengganggunya, tapi dia hanya bisa kembali memainkan ponsel tanpa bisa menuntut penjelasan yang pasti pada majikannya itu.

...Bersambung .......

Jangan lupa Favorit, like, komentar, vote dan hadiah ❤️

Terpopuler

Comments

Sang

Sang

gue juga mau loh punya pengasuh kayak gitu, tapi gajinya dipasang othor tinggi banget, gimana saya yg punya gaji UMR ngepres mampu menggajinya 🤔🤔🤔

2023-01-06

1

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

belum apa-apa kau sudah posesif dan cemburu, tuan 😝😝🤦🏻🤦🏻🤦🏻

2022-05-14

2

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

ya sudah, kamu lumpuh dulu, trs cari pengasuh. wkwkwk 😂😂

2022-05-14

3

lihat semua
Episodes
1 1 - Prolog
2 2 - Kau tahu namaku?
3 3 - Ingin mengundurkan diri
4 4 - Pekerjaan baru membuat canggung
5 5 - Mulai menanyakan kehidupan pribadi
6 6 - Bantu aku mandi!
7 7 - Kontrak
8 8 - Dikira istri
9 9 - Tidak berani menatap
10 10 - Jimmy yang tengil
11 11 - Kebiasaan tidur yang buruk
12 12 - Perkelahian
13 13 - Menghindar
14 14 - Meminta kesempatan
15 15 - Latar belakang sang pengasuh
16 16 - Sang Pengacara Muda
17 17 - Keadaan jantung
18 18 - Membangunkannya
19 19 - Menyelidiki kehidupanku?
20 20 - Kecemburuan Feli
21 21 - Perusak suasana
22 22 - Temani aku makan!
23 23 - Terkena radiasi
24 24 - Cemburu?
25 25 - Tak punya alasan
26 26 - Menemui Papa Adrian
27 27 - Memasak untukmu
28 28 - Si Tuan Manja
29 29 - Meratapi kesalahannya
30 30 - Ku pikir aku menyukaimu
31 31 - Nasehat Nenek
32 32 - Night market
33 33 - Keputusan Nenek
34 34 - Tidak memberi kesempatan lagi
35 35 - Perasaan yang tidak enak
36 36 - Pria yang menjadi gila
37 37 - Yang aku mau hanya Raya!
38 38 - Penyesalan yang terlambat
39 39 - Mencari keberadaanmu
40 40 - Mencari informasi
41 41 - Melamar pekerjaan baru
42 42 - Menjadi penguntit
43 43 - Gagal dan ditolak
44 44 - Siapa wanita itu?
45 45 - Persidangan
46 46 - Tidak bisa menolak
47 47 - Ada apa?
48 48 - Berhenti memanggilku 'Tuan'
49 49 - Lebih dari rasa suka
50 50 - Jangan meneruskan perasaan
51 51 - Persiapan
52 52 - Galau
53 53 - Ambisi Reka
54 54 - Menyusun Rencana
55 55 - Menolong
56 56 - Tukar cincin
57 57 - Kecupan pertama
58 58 - Ternyata
59 59 - Cocoknya jadi menantu
60 60 - Ikrar talak
61 61 - Sebuah Paket
62 62 - Tawaran yang tak diduga
63 63 - Sudah resmi
64 64 - Dan terjadilah
65 65 - Sakit di awal
66 66 - Hadiah
67 67 - In Bali
68 68 - Villa
69 69 - Petualangan hari ini
70 70 - Trekking
71 71 - Maladewa
72 72 - Saling bercerita
73 73 - Kembali
74 74 - Mengetahui alasan
75 75 - Menjalani kehidupan baru
76 76 - Prilaku aneh
77 77 - Terlalu egois
78 78 - Mengecek keadaan
79 79 - Hadirnya wanita bernama Luisa
80 80 - Ditinggal pergi
81 81 - Mengidam
82 82 - My beautiful wife
83 83 - Bertemu wanita aneh
84 84 - Siapa Luisa?
85 85 - Pria asing
86 86 - Rumah Sakit
87 87 - Tidak pernah menduga
88 88 - Tertipu dengan permintaan maaf
89 89 - Siapa yang terlibat?
90 90 - Meratapi
91 91 - Kedatangan Reka
92 92 - Terdoktrin?
93 93 - Menuntut hukuman yang pantas
94 94 - Khawatir
95 95 - Ketidaksempurnaan
96 96 - Menjadi lebih baik
97 97 - Menjadi saksi
98 98 - Hari bahagia sang Cassanova
99 99 - Hari peradilan
100 100 - Permintaan maaf
101 101 - Duka
102 102 - Datangnya Citra
103 103 - Percakapan dua wanita
104 104 - Tidak pernah menuntut
105 105 - London
106 106 - Berkeliling
107 107 - Ingin memiliki profesi
108 108 - Edisi jalan-jalan
109 109 - Manchester
110 110 - Menghancurkan ego
111 111 - Menemui Reka
112 112 - Merasakan perubahan
113 113 - Mencari info
114 114 - Rencana yang gagal
115 115 - Epilog
116 116 - Ekstra Part 1
117 117 - Ekstra Part 2
118 118 - Ekstra Part 3
119 119
120 120
121 SEASON II - Anak nakal
122 SEASON II - Sekolah
123 SEASON II - Pedekate
124 SEASON II - Mengantar
125 SEASON II - Lupa
126 SEASON II - Kabar Kepulangan
127 SEASON II - Dijemput
128 SEASON II - Bandara
129 SEASON II - Perasaan yang berubah
130 SEASON II - Bilang aja mau peluk!
131 SEASON II - Jadi pacar gue!
132 SEASON II - Cewek yang kamu suka
133 SEASON II - Pulang bersamamu
134 SEASON II - Berkemah
135 SEASON II - Berkemah 2
136 SEASON II - Ikut campur (lagi)
137 SEASON II - Merasa Kehilangan
138 SEASON II - Vonis
139 SEASON II - Menjenguk
140 SEASON II - Kepindahan
141 SEASON II - Kehidupan baru
142 SEASON II - Kelulusan
143 SEASON II - Membahas pertunangan
144 SEASON II - Sikap Dingin
145 SEASON II - Kecemburuan
146 SEASON II - Ingin Melepaskan
147 SEASON II - Apa kamu memiliki cinta?
148 SEASON II - Pikirkan secara matang
149 SEASON II - Merawat kamu
150 SEASON II - Sikap yang berbeda
151 SEASON II - Aku sudah bertunangan
152 SEASON II - Sebuah keputusan
153 SEASON II - Penawaran Zack
154 SEASON II - Nasehat Mama
155 SEASON II - Sebuah titipan
156 SEASON II - Hari Pernikahan
157 SEASON II - Belajar menjadi istri
158 SEASON II - Saling Jail
159 SEASON II - Status baru
160 SEASON II - Berlagak tak mengenal
161 SEASON II - Semuanya telah berubah
162 SEASON II - Masih sama
163 SEASON II - Sepenggal tentang Zio
164 SEASON II - Datang Menjemput
165 SEASON II - Kita
166 SEASON II - Tak romantis
167 SEASON II - Kunjungan
168 SEASON II - Berpacaran
169 SEASON II - Hari Terakhir
170 SEASON II - Menghabiskan Waktu
171 SEASON II - Mengantar kepulangan
172 SEASON II - Kabar baik dan buruk
173 SEASON II - Arti mencintai
174 SEASON II - Merindumu
175 SEASON II - Terpesona
176 SEASON II - Mulai terbuka
177 SEASON II - Bertemu lagi
178 SEASON II - Menjebak
179 SEASON II - Ketakutan
180 SEASON II - Berita terbaru
181 SEASON II - Pertemuan keluarga
182 SEASON II - Sebuah kejutan
183 SEASON II - Antara Ayah dan putrinya
184 SEASON II - Hari Bahagia yang telah tiba
185 SEASON II - Selepas kata SAH
186 SEASON II - Setelah kamu menjadi milik saya
187 SEASON II - Setelah bersama
188 SEASON II - Hadiah pernikahan
189 SEASON II - Part Ending
190 BLURB ABRINE
191 PROMO
Episodes

Updated 191 Episodes

1
1 - Prolog
2
2 - Kau tahu namaku?
3
3 - Ingin mengundurkan diri
4
4 - Pekerjaan baru membuat canggung
5
5 - Mulai menanyakan kehidupan pribadi
6
6 - Bantu aku mandi!
7
7 - Kontrak
8
8 - Dikira istri
9
9 - Tidak berani menatap
10
10 - Jimmy yang tengil
11
11 - Kebiasaan tidur yang buruk
12
12 - Perkelahian
13
13 - Menghindar
14
14 - Meminta kesempatan
15
15 - Latar belakang sang pengasuh
16
16 - Sang Pengacara Muda
17
17 - Keadaan jantung
18
18 - Membangunkannya
19
19 - Menyelidiki kehidupanku?
20
20 - Kecemburuan Feli
21
21 - Perusak suasana
22
22 - Temani aku makan!
23
23 - Terkena radiasi
24
24 - Cemburu?
25
25 - Tak punya alasan
26
26 - Menemui Papa Adrian
27
27 - Memasak untukmu
28
28 - Si Tuan Manja
29
29 - Meratapi kesalahannya
30
30 - Ku pikir aku menyukaimu
31
31 - Nasehat Nenek
32
32 - Night market
33
33 - Keputusan Nenek
34
34 - Tidak memberi kesempatan lagi
35
35 - Perasaan yang tidak enak
36
36 - Pria yang menjadi gila
37
37 - Yang aku mau hanya Raya!
38
38 - Penyesalan yang terlambat
39
39 - Mencari keberadaanmu
40
40 - Mencari informasi
41
41 - Melamar pekerjaan baru
42
42 - Menjadi penguntit
43
43 - Gagal dan ditolak
44
44 - Siapa wanita itu?
45
45 - Persidangan
46
46 - Tidak bisa menolak
47
47 - Ada apa?
48
48 - Berhenti memanggilku 'Tuan'
49
49 - Lebih dari rasa suka
50
50 - Jangan meneruskan perasaan
51
51 - Persiapan
52
52 - Galau
53
53 - Ambisi Reka
54
54 - Menyusun Rencana
55
55 - Menolong
56
56 - Tukar cincin
57
57 - Kecupan pertama
58
58 - Ternyata
59
59 - Cocoknya jadi menantu
60
60 - Ikrar talak
61
61 - Sebuah Paket
62
62 - Tawaran yang tak diduga
63
63 - Sudah resmi
64
64 - Dan terjadilah
65
65 - Sakit di awal
66
66 - Hadiah
67
67 - In Bali
68
68 - Villa
69
69 - Petualangan hari ini
70
70 - Trekking
71
71 - Maladewa
72
72 - Saling bercerita
73
73 - Kembali
74
74 - Mengetahui alasan
75
75 - Menjalani kehidupan baru
76
76 - Prilaku aneh
77
77 - Terlalu egois
78
78 - Mengecek keadaan
79
79 - Hadirnya wanita bernama Luisa
80
80 - Ditinggal pergi
81
81 - Mengidam
82
82 - My beautiful wife
83
83 - Bertemu wanita aneh
84
84 - Siapa Luisa?
85
85 - Pria asing
86
86 - Rumah Sakit
87
87 - Tidak pernah menduga
88
88 - Tertipu dengan permintaan maaf
89
89 - Siapa yang terlibat?
90
90 - Meratapi
91
91 - Kedatangan Reka
92
92 - Terdoktrin?
93
93 - Menuntut hukuman yang pantas
94
94 - Khawatir
95
95 - Ketidaksempurnaan
96
96 - Menjadi lebih baik
97
97 - Menjadi saksi
98
98 - Hari bahagia sang Cassanova
99
99 - Hari peradilan
100
100 - Permintaan maaf
101
101 - Duka
102
102 - Datangnya Citra
103
103 - Percakapan dua wanita
104
104 - Tidak pernah menuntut
105
105 - London
106
106 - Berkeliling
107
107 - Ingin memiliki profesi
108
108 - Edisi jalan-jalan
109
109 - Manchester
110
110 - Menghancurkan ego
111
111 - Menemui Reka
112
112 - Merasakan perubahan
113
113 - Mencari info
114
114 - Rencana yang gagal
115
115 - Epilog
116
116 - Ekstra Part 1
117
117 - Ekstra Part 2
118
118 - Ekstra Part 3
119
119
120
120
121
SEASON II - Anak nakal
122
SEASON II - Sekolah
123
SEASON II - Pedekate
124
SEASON II - Mengantar
125
SEASON II - Lupa
126
SEASON II - Kabar Kepulangan
127
SEASON II - Dijemput
128
SEASON II - Bandara
129
SEASON II - Perasaan yang berubah
130
SEASON II - Bilang aja mau peluk!
131
SEASON II - Jadi pacar gue!
132
SEASON II - Cewek yang kamu suka
133
SEASON II - Pulang bersamamu
134
SEASON II - Berkemah
135
SEASON II - Berkemah 2
136
SEASON II - Ikut campur (lagi)
137
SEASON II - Merasa Kehilangan
138
SEASON II - Vonis
139
SEASON II - Menjenguk
140
SEASON II - Kepindahan
141
SEASON II - Kehidupan baru
142
SEASON II - Kelulusan
143
SEASON II - Membahas pertunangan
144
SEASON II - Sikap Dingin
145
SEASON II - Kecemburuan
146
SEASON II - Ingin Melepaskan
147
SEASON II - Apa kamu memiliki cinta?
148
SEASON II - Pikirkan secara matang
149
SEASON II - Merawat kamu
150
SEASON II - Sikap yang berbeda
151
SEASON II - Aku sudah bertunangan
152
SEASON II - Sebuah keputusan
153
SEASON II - Penawaran Zack
154
SEASON II - Nasehat Mama
155
SEASON II - Sebuah titipan
156
SEASON II - Hari Pernikahan
157
SEASON II - Belajar menjadi istri
158
SEASON II - Saling Jail
159
SEASON II - Status baru
160
SEASON II - Berlagak tak mengenal
161
SEASON II - Semuanya telah berubah
162
SEASON II - Masih sama
163
SEASON II - Sepenggal tentang Zio
164
SEASON II - Datang Menjemput
165
SEASON II - Kita
166
SEASON II - Tak romantis
167
SEASON II - Kunjungan
168
SEASON II - Berpacaran
169
SEASON II - Hari Terakhir
170
SEASON II - Menghabiskan Waktu
171
SEASON II - Mengantar kepulangan
172
SEASON II - Kabar baik dan buruk
173
SEASON II - Arti mencintai
174
SEASON II - Merindumu
175
SEASON II - Terpesona
176
SEASON II - Mulai terbuka
177
SEASON II - Bertemu lagi
178
SEASON II - Menjebak
179
SEASON II - Ketakutan
180
SEASON II - Berita terbaru
181
SEASON II - Pertemuan keluarga
182
SEASON II - Sebuah kejutan
183
SEASON II - Antara Ayah dan putrinya
184
SEASON II - Hari Bahagia yang telah tiba
185
SEASON II - Selepas kata SAH
186
SEASON II - Setelah kamu menjadi milik saya
187
SEASON II - Setelah bersama
188
SEASON II - Hadiah pernikahan
189
SEASON II - Part Ending
190
BLURB ABRINE
191
PROMO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!