Empat orang itu masih tidak tahu harus bagaimana menemukan penyihir Magela itu. Pada akhirnya, mereka pergi berjalan entah kemana dan dimana yang akan mereka tuju. Tapi saat berada di hutan tersebut, akhirnya rumah Magela mulai terlihat dan yang membuat geram, ketika melihat keberadaan rumah tersebut yang ternyata ada di depan lubang pintu masuk rumah Emily dan John.
“Jika tahu sedari tadi rumahnya disini, harusnya aku memilih pulang agar bisa melihat rumah jelek ini.” Gerutu John kesal. Mereka segera masuk kedalam rumah itu dan melihat penyihir Magela tengah duduk dengan seekor kucing abu-abu yang gemuk dan lucu, diam dipangkunya. Magela melihat empat orang yang sudah lama ia tunggu sejak tadi, kini mereka datang dengan wajah kesal masing-masing.
“Apa aku punya salah?” tanya Magela tanpa dosa dan masih sibuk mengelus bulu kucing.
“Kau berkata seperti itu? Kenapa kau tidak memberikan sebuah kode untuk memanggilmu, hah? Kami sejak tadi menunggumu datang menampakan diri, dan ternyata kau ada disini.” Sentak John geram, suara kerasnya membuat kucing abu-abu tadi menggerang ganas dengan semua bulu dan tubuhnya terangkat keatas dan menunjukkan taring tajamnya, membuat John kembali takut.
Magela menjentikkan jarinya, seketika BLUSSS, hilanglah kucing tersebut dengan asap tebal layaknya sulap. Dan itu tidak lagi mengejutkan mereka yang saat ini melihatnya.
“Dari tadi aku menunggu kalian, sejak kalian pergi aku tetap menunggu.” Balas Magela membulatkan matanya dengan bibir monyong.
“Sudahlah, kami mendapatkan koinnya! Ini.” Ucap Emily memberikan koin perak tersebut kepada Magela. Penyihir itu dengan senangnya meraih koin tersebut dengan senyuman seolah-olah dirinya puas. Tanpa bicara ataupun pamit, Magela langsung berjalan kearah belakang dan memasukkan koin tersebut kedalam mesin cuci yang terbuat dari kayu buatan tangan. Saat koin dimasukkan, mesin itu langsung bekerja dengan cepat.
Sementara empat orang tadi melongo saat tahu bahwa kegunaan koin perak itu tidaklah sangat penting.
“Apa itu? Kau menyuruh kami mengambil koin perak itu dan koin itu hanya untuk sebuah mesin berputar!” kesal Emily. Rose tersenyum tipis bersamaan dengan Robin.
“Di duniaku itu adalah mesin cuci baju!” lanjut Rose memberitahu. Magela menghampiri empat pemuda dan pemudi yang masih geram melihat tingkahnya.
“Iya, sudah lama aku tidak mencuci bajuku! Baunya sungguh menyengat di hidungku! Hahaha!!” ucap penyihir itu tertawa pelan.
“Ya, aku rasa mencuci baju sangatlah penting.” Ucap John pada Emily.
“Apapun itu, itu sangat menyebalkan!” balas Emily menggeleng.
“Kau sudah mendapatkan koinnya, kini bantu aku supaya aku bisa pulang kerumah.” Ucap Rose. Magela terdiam sejenak, lalu berjalan ke meja biasa, meja yang selalu dia pakai untuk membuat sebuah ramuan sihir.
“Baiklah, sesuai janji! Tanyakan sesuatu padaku!” ucap Magela.
“Katakan padaku, siapa aku disini?” tanya Rose
memulai pertanyaa sederhana. Magela diam tak menjawab.
“Semua ini semakin rumit untukku. Aku selalu bertemu dengan orang yang sama di dalam duniaku, disini! Bahkan ibuku yang ada disana, bukan berperan sebagai ibuku disini, melainkan orang asing.” Geram Rose kepada Magela yang masih menghiraukannya dan sibuk dengan mengaduk sebuah ramuan warna ungu.
“Jika Emily dan John juga sama menjadi temanku disini, kenapa tidak untuk ibuku Emmy? Dan kenapa wajah Ratu Deldelina sama mirip seperti wajahku? Kenapa?” tanya Rose, namun masih tak direspon oleh sang penyihir.
“Sepertinya penyihir itu selalu mencari emosi orang!” bisik John pada Emily dan Robin.
“Apa Ratu Deldelina benar ibuku?” tanya Rose yang mulai berkaca-kaca, menatap mata Magela.
“Sayang! Kau tahu maksud dari. Dua dunia yang berbeda dengan satu jiwa yang sama dalam satu peran yang sama?” tanya Magela. Rose mulai kembali berpikir dan kali ini dia benar-benar serius akan hal itu.
Beberapa detik berpikir, Rose langsung sadar akan bacaan tersebut, seketika dia menatap sendu kearah Magela.
“Jika Ratu Deldelina adalah ibuku, dan dia dibunuh oleh Ratu Revana. Apa itu artinya di dunia nyata juga sama?” tanya Rose pelan karena sedikit ragu. Penyihir itu hanya diam tak berkutp sedikit pun dan malah ingin melanjutkan pekerjaan.
Seketika Rose menarik jubah diantara leher Magela dan menyentaknya dengan keras tepat dihadapan wajahnya, juga derai air mata yang semakin deras di kedua matanya.
“Katakan padakuuu, Hikss. Apa semua benar-benar sama. Apakah ibuku dibunuh olehnya?” sentak Rose semakin keras dan kesal. Melihat itu, membuat John dan Emily sedikit terkejut akan kemarahan Rose yang baru kali pertamanya mereka saksikan.
“Katakan padaku, apa semua yang aku pikirkan itu benar?” tanya Rose sekali lagi.
“Benar.” Jawab Magela membuat Rose melepaskan cengkraman tangannya seketika.
Maksud dari tulisan tersebut adalah, arti dari DUA DUNIA YANG BERBEDA DENGAN SATU JIWA YANG SAMA. Artinya, Rose berada di dua dunia yang berbeda seperti dunia modern dan dunia fantasi. Dengan jiwa yang sama, dalam arti Rose sadar tanpa bereinkarnasi dan tidak akan pernah lupa. Dan yang dimaksud SATU PERAN SAMA DENGAN KISAH YANG SAMA, adalah. Semua kebenaran yang ada di dalam dunia fantasi, juga sama dengan yang ada di dunia modern milik Rose.
Kini Rose tahu dengan maksud itu. Dia tidak menyangka bahwa Ella adalah kakak sepupu-nya. Jika di sini Ratu Deldelina di bunuh oleh kakak-nya sendiri, maka di dunia modern pun ibunya juga dibunuh oleh Tante Reva, ibunya Ella.
Wanita itu hanya bisa menangis, hanya kalunglah yang tertinggal dari ibu kandungnya untuk Rose. Sebuah kalung yang sejak kecil ada di leher Rose hingga saat ini.
“Jadi itu benar, ibuku sudah dibunuh. Kenapa dia melakukannya? Hiksss.” Tanya Rose yang kini masih menangis menerima kebenaran yang tidak ingin dia dengar seharusnya.
Emily menghampiri Rose dan menenangkan nya di dalam pelukannya. Sementara John dan Robin hanya diam menatap sendu kearah Rose.
“Kini tidak ada tangisan. Kini yang terpenting, kau menghentikan kejahatan Ratu Revana terhadap ibumu dan semua orang disini, maupun di duniamu.” Jelas John yang memberi dorongan semangat untuk Rose.
“John benar, kami akan membantu sampai semuanya selesai!” lanjut Emily tersenyum kearah Rose.
Seketika Rose berdiri mengusap air matanya dan kembali menghadap ke Magela yang masih sibuk mengaduk dan mengaduk ramuan tersebut, entah buat apa ramuan itu hingga dia lama sekali mengaduknya.
“Tolong bantulah kami! Apa yang harus kulakukan dan katakan semua yang harus kami ketahui tentang Ratu Revana.” Ucap Rose serius saat mengatakan itu.
Magela tersenyum, dia berjalan mengambil sebuah buku tua di antara banyaknya buku tua yang tersusun rapi disana. Entah bagaimana? Tapi rumah penyihir itu terlihat sangat luas, padahal dari luar hanyalah sepetak saja, tidak cukup besar untuk sepuluh orang, namun saat masuk kedalam rumahnya. Benar-benar terlihat luas tapi gelap dan banyak barang mengerikan.
Magela kembali di hadapan Rose dengan sebuah buku tua berwarna biru tua yang ukurannya cukup besar. Melihat itu, seketika Emily, John dan Robin berjalan mendekat kearah Rose untuk melihat buku yang ditunjukkan oleh penyihir itu.
“Buku apa ini? Dan untuk apa?” tanya Rose yang juga disetujui oleh Emily dan John.
“Hanya buku tua, dari Desaku dulu.” Jawab Magela meniup debu-debu yang menempel di atas buku tadi.
UHUKK, UHUKKK. Karena debu itu, membuat John dan Rose sedikit terbatuk.
“Baunya sungguh appek.” Ucap John membuat Magela menatapnya sinis.
“Maksudku berdebu!” lanjutnya dengan senyum memperlihatkan giginya, sedangkan Magela hanya terseringai saja, lalu kembali fokus akan buku tua itu.
BERSAMBUNG.........
________________________________
🌹🌹🌹 TEKA TEKI 🌹🌹🌹
________________________________
COBA DIJAWAB, KALIAN YANG MERASA CUKUP PINTAR DAN BISA MENJAWABNYA DI KOLOM KOMENTAR 🤔😄 DAN IYA, INI ADALAH TEKA TEKI (JEBAKAN) WARNING!!!!
JAWABAN???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Xiaxara Park
nyalain api dulu laa
2022-10-05
1
zoya
Obor kah? Karena kan GK mungkin bawa lilin di goa🤣🤣
2022-05-20
1