Masih di tempat yang sama, di depan sebuah cermin dimana wanita bernama Rose itu masih memandang pantulan dirinya yang sangat berbeda sekali. Perlahan Rose menghilangkan rasa penasarannya dengan mencoba untuk menyentuh cermin tersebut, namun seketika.
BLUSSSSS..... 06:30 pm.
Rose membuka mata, saat sebuah cahaya terang menghilang, seperti orang linglung, Rose menatap keseluruhan tempat yang sangat asing namun juga terlihat indah layaknya Negeri Dongeng.
Sebuah danau yang tepat di depan Rose berdiri, danau yang sangat-sangat indah dengan pantulan sinar bulan hingga membuat cahaya terang di danau tersebut. Tidak hanya itu, di sekeliling danau juga terdapat pohon-pohon dan rumput hijau yang sangat indah dan terlihat sejuk meski dimalam hari yang gelap.
Rose yang belum menyadari tentang keberadaannya saat ini, dia mencoba mengambil tas selempang nya dan melihat ponselnya untuk mengecek sesuatu.
“Apa! Tidak ada sinyal sama sekali disini, tempat apa ini?” Gerutu Rose dengan kebingungan. Ia teringat bahwa sebuah cermin lah yang membawanya masuk ke dunia ini, dan itu juga karena sebuah panduan dari buku tua dari nenek misterius itu.
Dengan kebingungan Rose mencoba mencari cermin, dan berpikir bahwa cermin itu mungkin tak terlihat, dengan pikiran positifnya, wanita itu sampai menggerakkan kedua tangannya kedepan seperti ingin meraih sesuatu namun tidak ada yang bisa dia raih.
“Haa... Tidak ada, aku harus bagaimana? Mungkinkah aku bermimpi?” Ucap Rose dengan diri sendiri sambil menggosok-gosok rambutnya hingga berantakan tak karuan.
Dengan wajahnya yang sedih, sampai buku tua yang tidak sengaja ia bawa juga, kini memancarkan sebuah sinar terang yang membuat pandangan Rose menjadi ke arah buku tersebut.
Entah perasaan apa yang keluar dari diri Rose, saat melihat buku itu membalik lembar dengan sendirinya dan berhenti tepat di sebuah gambar empat angsa putih yang Rose juga belum pernah membuka halaman itu. Keempat angsa putih yang hanya melekat di sebuah buku, kini keluar dari buku membuat Rose terkejut sekaligus ketakutan saat melihat keajaiban di depan matanya.
Sinar bulan purnama yang begitu terang, pantulan sinar bulan memantul di keempat angsa yang berada di rumput luas di depan Rose berdiri saat ini. Seketika, angsa-angsa putih tadi berubah menjadi sesosok wanita cantik dengan gaun ballet putih yang sangat indah. Mata Rose semakin membulat takjub, saat melihat ke empat wanita cantik di depannya.
Rose terus menatap wanita itu, rambut yang tergelung rapi, wajah yang bersih dan bersinar sangat berbeda dengan wajah Rose saat ini. Keempat wanita cantik itu, mulai menggerakkan kedua tangan dan kakinya, seperti seseorang yang akan siap menari ballet.
“AAAAAAAAAA!!!!!!” Teriak Rose lantang yang malah syok dan langsung tergeletak pingsan tanpa melihat tarian yang dilakukan oleh keempat angsa yang berubah menjadi wanita cantik tadi.
...***...
-‘Ayo Rose bangun, mungkin ini hanya mimpi! Saat kau membuka matamu, semuanya akan kembali ke semula lagi. Kau akan kembali ke Las Vegas!’ Sebuah suara batin yang terpikir di kepala Rose.
Perlahan kedua kelopak mata terbuka, Rose terbangun dengan senyuman karena harapannya untuk kembali ke rumah mungkin terkabul.
“Aku kembali....!” Teriak Rose dengan senang hati, namun senyuman itu hilang saat mata Rose melihat tempat yang masih sama dengan malam hari tadi, keajaiban, angsa, semuanya sudah tidak ada lagi.
“Kapan aku bisa kembali? Dan kenapa harus aku yang terjebak di dunia seperti ini!” Celoteh Rose mengerutkan dahinya dengan wajah sedih. Rose mulai berdiri mengambil buku yang masih tertutup dan tergeletak di rumput hijau bersama tas selempang coklat yang berdekatan. Rose meraih buku tua itu sambil menggerutu.
“Karena mu aku harus ke tempat yang tidak ku mengerti ini.” Ucapnya menekuk wajahnya lalu memasukan buku kedalam tas, lalu kembali membawa tas tersebut di pundaknya.
Melihat sebuah danau di depannya, Rose memilih untuk mencuci muka, setidaknya sepeti itu bila dia tidak mandi hari ini. Wanita itu melepas kacamatanya, meletakkannya di batu kecil, lalu Ia mulai mencuci wajahnya yang sudah terasa sangat berminyak bak kertas minyak.
Rose merasakan kesegaran air danau itu, dia tidak segan-segan untuk mengaca di pantulan air danau itu. Namun saat Rose melihat pantulan wajahnya ke air, dia lagi-lagi dikejutkan oleh wajahnya yang tiba-tiba mulus seperti para wanita biasanya.
“Noda hitamku menghilang! Jerawat ku hilang!” Gumam Rose tersenyum lebar saat melihat dirinya yang sangat cantik tanpa ada noda lagi.
Rose mencoba untuk melepas kepangan nya, sehingga rambut panjangnya terurai indah dan bergelombang. Rose tidak habis-habisnya memandangi dirinya yang terlihat berbeda. Memang tidak salah lagi, wajah Rose sangat terlihat cantik bila tidak memakai kacamata dan hilangnya noda-noda di wajahnya.
“Lihat Ella, kini aku pantas dipanggil Rose, karena itu namaku! Dan kau juga harus menerima itu! Hihihi!!” Ucap Rose seakan-akan dirinya belajar berbicara dengan Ella seperti itu.
Tidak ingin lama-lama disana, Rose menguncir satu rambutnya dan kembali memakai kacamata. Tapi keajaiban masih saja ada, pengelihatan Rose buram saat memakai kacamata yang biasa dia pakai, namun saat Ia melepasnya, kedua mata Rose sangat jernih sekali.
“Kedua mataku juga sembuh! Aaaa.. Senangnya!!!” Teriak Rose lagi dan lagi dengan amat sangat gembira melihat perubahan dari dirinya sendiri. Tanpa basa-basi wanita itu melempar kacamatanya dan berjalan santai melupakan bahwa kini dirinya masih di tempat yang asing namun indah.
...***...
Sudah merasa satu setengah jam Rose berjalan menelusuri jalanan yang tampak seperti hutan, karena sedari tadi dia hanya ditemani oleh pepohonan, bunga, dan juga burung-burung beterbangan. Bahkan saat ini Rose tidak tahu jam berapa disini.
“Lelah sekali. Tidak ada rumah ataupun desa disini, setahuku di buku dongeng, setidaknya di tengah hutan ada sebuah desa yang makmur dan kerajaan indah yang senang menyambut tamu asing seperti ku!” Lagi lagi Rose menggerutu tak jelas.
Wanita itu masih saja berjalan dan harap-harap ada seseorang lewat dan memberitahunya sesuatu. Supaya tidak bosan, Rose mencoba berjalan sambil menghafal tarian ballet yang ada di dalam buku tua ajaib itu.
“Satu, satu! Dua, dua! Tiga, tiga! Empat, empat! Dan berputar perla... Aaa.” Tidak habis dengan hafalannya, Rose berteriak karena saat ini dia terperangkap di sebuah jaring yang membawanya melayang di pohon kokoh. Entah siapa yang sengaja membuat perangkap seperti itu, sehingga wanita malang itu menjadi mangsanya.
Rose yang berusaha membuka jaring itu, namun gagal, sampai dia melihat dua orang yang baru saja keluar dari semak-semak dan menghampiri Rose yang masih melayang di dalam jaring besar.
Tapi yang membuat Rose terkejut adalah, melihat wajah kedua orang itu yang sangat mirip dengan seseorang yang sangat Rose kenal di dunianya, Las Vegas.
BERSAMBUNG....
...°°°...
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
HAI GUYSS!!! KALIAN YANG MAMPIR DI CERITAKU, TERIMA KASIH BANYAK KARENA SUDAH MAMPIR. JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN SETELAH MEMBACA YAAA, LIKE AND COMENT, PENULIS SANGAT BERHARAP ATAS DUKUNGAN DARI KALIAN SEMUA🙏❤️
*THANK YOU AND S**EE YA* ^•^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Four.
makasih kakak ^^
2022-01-21
1
Sahna
bagus thorrr
2022-01-21
2