Ketiga orang itu berteriak karena kaget, namun yang lebih membuat kaget Rose dan Emily ialah, suara teriakan yang cukup keras seperti wanita, bahkan suara Rose dan Emily tidak senyaring itu. Rose dan Emily menoleh ke belakang dan menatap John yang saat itu tengah menutup mulutnya, dengan kedua mata melebar.
“Itu suara mu?” Tanya Rose.
“Sorry guys!” Jawab John tersenyum. Kedua wanita itu bisa memakluminya, kini mereka kembali menatap ke arah seseorang yang sudah membuat mereka terkejut. Dan ternyata orang itu adalah seorang Nenek tua yang memakai jubah hitam, kulit keriput dan pucat, juga mata yang sedikit lebar membuatnya terlihat persis seperti penyihir.
“Kenapa kalian bisa masuk kemari?” Tanya Nenek tua itu dengan suara khas Nenek-nenek penyihir, juga kedua tangan yang sibuk meracik sesuatu di cangkir.
Rose menatap wajah Nenek itu dengan teliti, merasa bahwa Ia tengah ditatap oleh Rose, si Nenek malah pura-pura tidak tahu dan hanya melirik sebentar lalu kembali dengan kesibukannya.
“Aku pernah melihatmu. Kau Nenek pemilik toko antik itukan, dan memberiku buku tua misterius.” Ucap Rose yang mulai ingat akan wajah penyihir itu.
“Bukan, aku hanyalah seorang penyihir tua!” Jawab Nenek itu.
“Tidak, kau Nenek itu, dan aku yakin.” Balas Rose yang sangat yakin dan membantah. Melihat tingkah dan ucapan Rose membuat Emily dan John juga ikut bingung serta penasaran.
Seketika Nenek dengan wajah menakutkan itu mendongak, menatap ketiga orang yang masih berdiri di depannya saat ini. Dengan tatapan lebar dan menakutkannya membuat John bertambah takut saat melihat wanita tua sekaligus penyihir itu.
“Bisakah kau berubah menjadi wanita cantik? Maaf jika ini menyinggung mu, tapi kurasa kau sangat menakutkan.” Ujar John bicara jujur dan terus terang dihadapan sang penyihir.
“John, Sssstttt...” Balas Emily menyuruhnya diam.
“Apa?” Tanya John pada Emily.
“Bagaimana dengan ini?” Tanya seseorang bersuara merdu.
Ketiganya menoleh kearah penyihir tadi dan terkejut saat melihat penampilan yang berbeda darinya. Bagaimana tidak, Nenek tua tadi kini berubah menjadi wanita cantik yang memakai jubah hitam dan lipstik hitam, juga kuku tangan yang panjang dengan kutek hitam.
“Dari Nenek ke wanita cantik?” Gumam Emily tanda tanya sendiri.
“Itu lebih baik!” Jawab John tersenyum lega saat melihatnya.
Namun tidak dengan Rose, Rose masih ingin tahu dengan apa yang saat ini menimpa dirinya sampai membuatnya terjebak di dalam dunia yang berbeda.
“Sekarang katakan padaku, kenapa aku bisa terjebak disini?” Tanya Rose serius menatap mata penyihir itu.
“Mungkin kau belum tahu maksud dari tulisan dibuku itu. Lebih baik kau pikirkan maksud dari tulisan itu, setelah itu temui aku.” Ujar penyihir itu yang masih sibuk meracik sesuatu.
Rose teringat dengan tulisan di halaman utama dari buku GISELLE itu. Sebuah tulisan yang Rose juga masih tidak tahu maksudnya sama sekali.
“Aku tidak tahu, dan tidak ingin tahu. Aku hanya ingin pulang.” Ucap Rose menolaknya. Bukannya menjawab dengan benar, penyihir itu malah bersenandung sendiri dan sesekali menawari ramuan yang baru saja dia buat kepada John dan Emily, namun mereka menolaknya. Melihat itu Rose semakin marah, entah kenapa sifat Rose juga sedikit berbeda saat dia masih di Las Vegas dan disini.
Bruakkk. Suara tangan Rose yang menggebrak meja hingga membuat Emily dan John ikut kaget.
“Aku tidak bercanda. Aku ingin kembali ke rumahku, ru... mahku di Las Vegas. Dan aku yakin kau pasti tahu caranya.” Jelas Rose lantang berbicara dihadapan penyihir cantik itu.
Penyihir itu menatap balik Rose tanpa ekspresi sedikit pun.
“Kau tidak akan bisa kembali.” Jawab sang penyihir itu yang seketika berjalan keseisi ruangan sambil menata balik toples-toples yang berisi tengkorak kepala dan serangga itu, tapi meski begitu, Rose masih saja mengikutinya dari belakang.
“Kenapa?” Tanya Rose panik.
“Karena belum waktunya.” Jawab penyihir itu.
“Sampai kapan waktu itu akan tiba? Jika tidak beritahu aku bagaimana caranya untuk aku bisa kembali ke duniaku?” Tanya Rose yang masih saja mengikuti penyihir itu hingga mereka kembali di tempat semula, dimana John dan Emily masih setia menunggunya disana.
“Ada sebuah rahasia yang harus kau ketahui sayang.” Ucap penyihir yang kini menatap Rose kembali seraya tersenyum.
“Rahasia?” Gumam Rose semakin penasaran.
“Betul! Untuk itu kau, oh! Tidak, tapi kalian bertiga tutup mata kalian sekarang, aku akan memberitahu sebuah rahasia itu!” Pinta penyihir itu tersenyum. Karena rasa penasarannya, Rose akhirnya memilih untuk menuruti ucapan sang penyihir, begitu juga dengan kedua temannya. Mereka bertiga mulai menutup mata, sedangkan John yang merasa takut jika terjadi sesuatu, dia perlahan membuka satu matanya dengan sedikit untuk mengintip.
Tuk. Alhasil dia malah terkena pukulan kecil di kepalanya dari penyihir tadi.
“Jangan ada yang mengintip.” Pinta penyihir, 10 detik lewat tiba-tiba.
“One, two, three... Open your eyessss!!” Ucap penyihir itu sambil membuat nada pada ucapannya tadi.
Mata ketiga orang tadi mulai terbuka, dan terkejut saat sadar bahwa mereka keluar dari rumah menyeramkan itu, bahkan Rose berusaha melihat sekeliling hutan, tapi tidak melihat adanya rumah lagi.
“Dia benar-benar seorang penyihir. Dengan lembut dia mengusir kita, bahkan cahaya biru itu sudah tiada.” Ucap Emily.
“Ini lebih baik, aku takut saat melihatnya, karena itu membuatku teringat dengan Ratu Revana. Mereka 'kan sama-sama penyihir!” Ucap John yang masih saja konyol. Tidak dengan Rose, Rose merasa bahwa penyihir itulah yang mungkin bisa membuatnya kembali ke rumahnya, tapi kini dia malah menghilang begitu saja.
Ketiganya memilih kembali ke tempat rahasia yang ada di bawah tanah. Melihat Rose yang masih saja terlihat sedih dan kebingungan, membuat Emily dan John juga ikut merasa tidak enak sendiri, karena mereka tahu kalau Rose sangat ingin kembali ke rumahnya, dunianya.
“Tidak perlu cemas, kami akan membantumu! Kita akan mencaritahu cara untuk kau kembali ke rumahmu!” Ucap Emily tersenyum menatap Rose dan John.
“Tapi... Bagaimana kau bisa terjebak disini dan mengenal penyihir tua tadi?” Tanya John mulai penasaran. Memang sejak pertama mereka bertemu, Rose belum cerita mengenai bagaimana dia terjebak dan masuk di dalam cermin.
Akhirnya mereka memutuskan untuk bercerita semalaman, mengganti tidur malam mereka dengan bergadang semalaman tanpa lelah. Rose menceritakan semuanya kepada Emily dan John, tentang dirinya yang hanya seorang wanita culun awalnya, tentang Nenek itu dan panduan buku tua yang sampai membawanya ke tempat fantasi ini. Tidak hanya itu saja, bahkan Rose juga bercerita mengenai dua temannya yang sangat mirip dengan Emily dan John yang ada di dunia fantasi saat ini.
BERSAMBUNG......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Sahna
Gak bisa ngebayangin gimana nyaringnya suara John wkwkwk!! 🤣🤣
2022-01-21
1