“Aaaa.......!” Suara teriakkan dari mulut Rose yang tanpa henti, sampai dirinya terjatuh ke tanah dan menempatkan nya di sebuah tempat yang sudah sama seperti rumah.
Melihat kedatangan Rose, orang-orang yang berada di sana menatap wanita dengan baju modern itu masih duduk kebingungan saat dia melihat orang-orang itu dan tempat rahasia yang luar biasa menurutnya. Tak lama kemudian Emily dan John juga sampai di tempat tersebut dengan senyum dan tawa kecil seolah-olah mereka sangat menikmatinya.
“Siapa kau?” Tanya salah satu pria paruh baya berkumis panjang kepada Rose.
“Emm, aku Rose! Aku berasal dari Las Vegas, Amerika!” Jelas Rose sambil tersenyum.
Namun penjelasan Rose hanyalah sia-sia, karena orang-orang disana tidak mungkin tahu tentang dirinya datang dari mana.
“Las Vegas dan Amerika? Desa mana itu, kami tidak pernah mendengarnya?” Tanya seorang perempuan yang tidak terlalu tua, seorang perempuan dengan sebuah benang jahit ditangannya.
“Bukan, itu bukan Desa, melainkan sebuah Kota! Kota Las Vegas di Negara Amerika! Aku tinggal disana.” Jelas Rose sangat detail kepada orang-orang itu yagmasih saja terlhat kebingungan. dengan ucapan Rose.
“Rose ini datang dari dunia lain, yaa, seperti sebuah mesin waktu membawanya ke sini! Kalian paham kan?” Jelas Emily yang membantu Rose.
Seketika orang-orang itu paham, dan senyuman juga tawa mereka mulai melekat di wajah mereka. Dengan sangat baik, orang-orang disana menyambut kedatangan Rose dengan sangat ramah dan penuh senyuman, anak-anak kecil disana juga suka mendekati Rose, ada juga seorang wanita tua menyuapinya dengan sepotong roti yang sangat lezat. Rose benar-benar merasa layaknya seorang ratu disana.
“Nak Rose! sepertinya bajumu sudah sangat kusut dan kotor. Tapi tidak masalah!” Ucap pria dengan kumis panjang tadi.
“Lalita! Buatkan dia baju yang bagus dan cocok untuknya!” Teriak pria itu kepada wanita yang membawa benang jahit tadi untuk segera menjahit baju baru Rose.
“Tenang saja, disini kau akan aman!” Ujar John dan diikuti yang lainnya. Rose mengeri, tapi yang dia tidak mengerti adalah. Kenapa orang-orang ini tinggal di bawah tanah. Begitu juga dengan Emily dan John.
Saat Rose duduk dan berkumpul bersama orang-orang tadi, di sebuah meja dan kursi yang terbuat dari kayu yang kokoh sekali. Jika disana hanya ada orang lima sampai sepuluh tidak masalah, tapi jumlah mereka lebih dari dua puluh orang.
“Maaf jika ini menyinggung kalian. Tapi kenapa kalian memilih tinggal disini bukannya di Desa bersama yang lainnya?” Tanya Rose kepada orang-orang yang ada disana dan ikut mendengar pertanyaan Rose.
“Sebenarnya kami juga tidak ingin berlama-lama tinggal disini.” Jawab pria kumis panjang itu dengan tatapan sedih.
“Kami diasingkan dan diusir oleh Ratu Revana.” Sambung seorang wanita yang menggendong anak balitanya.
“Ratu Revana? Kenapa, kesalahan apa yang kalian perbuat sehingga seorang ratu mengusir kalian?” Tanya Rose penasaran.
“Dia bukan seorang ratu, melainkan penyihir kejam yang seharusnya sudah dilenyapkan sejak dulu.” Sentak pria kumis panjang yang sangat terlihat marah sekali jika mengingat akan Ratu Revana.
Mendengar penjelasan tadi, membuat Rose semakin penasaran dengan apa yang terjadi sehingga banyak sekali orang-orang disana membenci akan seorang ratu yang harusnya dihormati. Saat berpikir panjang, tiba-tiba Lalita memberikan sebuah baju baru kepada Rose, sebuah baju warna hijau tua yang bagus bak seperti terbuat dari daun namun tidak.
Rose memakai baju tersebut, dan ukurannya sangat pas sekali, kain yang dibuat juga merasa nyaman saat melekat di tubuh Rose. Setelah berbincang dan makan dengan para penghuni di bawah tanah tadi, kini Rose beserta Emily dan John duduk tenang di luar dekat dengan pohon. Disana, hari masih terlihat sangat cerah dan terang.
“Boleh aku bertanya?” Kata Rose meminta izin terlebih dahulu.
“Tentu.” Balas Emily tersenyum.
“Apa Ratu Revana sejahat itu? Sehingga kalian sangat membencinya.” Tanya Rose kepada Emily dan John.
“Iya. Sebelumnya Kerajaan Peaceland dipimpin oleh Ratu Deldelina, seorang ratu yang cantik dan baik hati.” Jelas John.
“Tapi Ratu Revana membunuhnya dengan sihir yang dia punya. Setelah berhasil membunuh ratu kami, tanpa belas kasihan, dia mengusir kami karena kami pengikut setia Ratu Deldelina.” Lanjut John yang kini terlihat sedih dan marah, begitu juga Emily.
“Saat itu kami masih kecil, dan tidak tahu apa-apa?” Sambung Emily.
“Kau tahu, pria dengan kumis panjang tadi dan juga penjahit itu. Mereka dulunya seorang prajurit kepercayaan Ratu Deldelina dan seorang penjahit gaun Ratu Deldelina! Dan semua yang ada di bawah sini, mereka dulunya bekerja di istana.” Jelas John.
Rose sama sekali tidak menyangka, bahwa cerita seperti itu masih saja ada.
“Sebelum kami diusir, Ratu Revana menyihir ingatan kami akan wajah Ratu Deldelina. Karena sihirnya, kami semua lupa dengan wajah Sang Ratu.” Lanjut John yang kini merasa sangat marah.
“Dan maka dari itu, aku dan John selalu mencuri uang kerajaan. Mereka selalu menarik pajak dengan sangat mahal, juga menyiksa orang.” Ucap Emily membuat Rose tersenyum.
“Untung saja kita bisa lolos dari prajurit menyebalkan tadi, jika tidak, si penyihir Revana akan menyihir kita menjadi hewan! Hahaha!!” Ucap Emily tertawa bersama John. Tapi Rose mengingat sesuatu, sesuatu yang membuat dirinya beserta dua temannya bisa lolos dari kejaran tadi.
“Tapi, siapa orang yang menolong kita saat dikejar oleh prajurit tadi?” Tanya Rose.
“Oh, dia adalah Robin, pria yang selalu bermasalah dengan para prajurit Ratu Revana! Robin selalu mencuri koin-koin dari hasil pajak warga Desa dan mengembalikannya kembali kepada para warga!” Jelas Emily tersenyum lebar.
“Robin? Maksudmu Robin Hood?” Balas Rose menatap serius.
“Robin Hood! Siapa dia?” Tanya balik Emily bingung.
“Robin Hood, pria yang sama seperti kelakukan Robin!” Jawab Rose.
“Sepertinya bukan, mereka berbeda.” Ucap Emily yang yakin bahwa kedua orang itu berbeda. Rose mengerti bahwa cerita dongengnya sama sekali tidak ada hubungannya dengan yang ada disini.
Emily yang awalnya duduk di atas ranting pohon yang kokoh, kini dia turun saat melihat Rose diam seperti tengah berfikir sesuatu yang membuatnya kebingungan akan kenyataan ini.
“Hey! Saat disini, kau tidak perlu menjelaskan asalmu dari mana, kepada orang-orang disini! Mereka tidak akan tahu Desa yang kau sebutkan itu.” Ujar Emily memberitahu Rose.
Rose berpikir bahwa ucapan Emily ada benarnya juga, disini berbeda dengan dunianya. Kini Rose merasa bahwa dirinya benar-benar terjebak dalam dunia fantasi yang biasa dia baca dan dengarkan saat kecil dulu.
Dan kini wanita cantik itu tidak tahu harus dengan cara apa supaya Ia bisa kembali ke rumahnya semula, merasakan kasur yang lembut, makanan buatan rumah dan kali pertama kencan dengan Max menjadi tak karuan.
BERSAMBUNG.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Dlchl di
musuhnya tuh
2022-01-21
0