BAB3: Rumah sakit (1)

Elena bergegas masuk kedalam rumahnya ketika sudah sampai. Ia mencari keberadaan sang ayah didalam namun rumah ini nampak kosong tak berpenghuni.

"Bapakk!" panggil Elena mencoba mencari keberadaan sang ayah tapi tak kunjung dapat jawaban.

"Mbak Melin!" Elena masih mencari-cari keberadaan sang ayah dengan membuka setiap ruangan dan penjuru rumah sederhana ini.

Elena segera mengambil ponselnya ditas untuk menelpon seseorang.

"Hallo mbak? bapak dimana ko rumah sepi." sahut Elena ketika sambungan ditelponnya sudah menyambung.

"Dirumah sakit Na, maaf mba bawa kesini soalnya tadi tiba-tiba bapak kamu kejang-kejang jadi mbak bawa kerumah sakit." jawab seseorang dari ujung telpon sana.

Elena membulatkan matanya mendengar ayahnya dimasukkan ke-rumah sakit. "Rumah sakitnya dimana mbak?! Elena kesana sekarang." raut wajah Elena sudah semakin ketakutan karna ia tidak mau sang ayah sampai kenapa-napa.

"Mbak sharelook ya Na?"

"Iyah mba."

Setelah mengucapkan itu sambungan telpon pun terputus sepihak, tak lama ada pesan yang dikirimkan Merlin padanya. Setelah mengetahui dimana lokasi rumah sakit tersebut, Elena pun bergegas menuju ke-rumah sakit tersebut.

"Angkotnya lama banget sih!" Elena menunggu angkot dipinggir jalan dekat rumahnya, entah kenapa tak ada satupun angkot yang melintas dihadapannya padahal biasanya suka banyak yang melintas.

Elena merapalkan doa didalam hatinya untuk kesembuhan sang ayah, jujur ia tak mau jika ayahnya sampai kenapa-napa.

Tak lama angkot itu pun datang, ia menaiki angkot tersebut untuk menuju kearah rumah sakit. Disepanjang jalan ia tetap berdoa, Elena sungguh khawatir sekarang.

Setibanya dirumah sakit Elena pun langsung melangkah berjalan masuk kedalamnya untuk melihat kondisi sang ayah.

"Mbak pasien atas nama pak Dimas ada diruangan berapa ya?" tanya Elena kepada resepsyonis rumah sakit ini.

Kedua wanita yang sedang bekerja itu mengalihkan pandangannya pada seseorang yang berbicara tadi. "Pasien yang baru masuk ya kak?" tanya salah satu perempuan ber-tag Sevi.

Elena mengangguk cepat. "Iya mbak itu bapak saya." ucap Elena tak sabaran.

Resepsyonis itu nampak melihat-lihat layar yang tersedia dimejanya. "Di ruangan 105A blok Anggrek kak."

Dengan cepat Elena berjalan mencari ruangan tersebut, ia mencari-cari sampai menanyakan kepada staf pekerja disini dimana ruangan itu alhasil sekarang ia pun berada sudah sampai diruang rawat sang ayah.

Ceklek!

Elena membuka pintu tersebut dan masuk ketika melihat ada Merlin juga disana. Diranjang rumah sakit itu terlihat Dimas yang terbujur kaku disana dengan mata yang terpejam.

"Bapakk." panggil Elena. Ia berjalan mendekat kearah kasur ruangan ini dan menatap lekat sang ayah.

Hatinya sakit melihat bapak yang nampak lemah disana, ia gagal menjaga Dimas dengan baik. "Bapak hiks bapak bangunn."

Merlin yang melihat itu mencoba menenangkan Elena. "Na, bapak kamu harus dioperasi secepatnya." sahut Melin menatap Elena serius.

Mendengar itu Elena menatap teman sekaligus tetangganya. "Operasi?" tanyanya karna ia memang belum tau sakit sang ayah apa.

Merlin mengangguk. "Bapak kamu kena tumor di otak-nya jadi harus cepet di-operasi, aku udah bilang lakuin yang terbaik aja tapi kata dokternya kita harus lunasi biaya operasi dulu baru bapak kamu bisa ditindak lanjuti." ucap pajang lebar Merlin.

Elena menutup mulutnya tak percaya. selama ini bapaknya terkena tumor yang cukup bahaya. Apalagi sekarang harus dioperasi, uang darimana coba ia? dirinya saja sudah dipecat oleh atasannya direstaurant.

Tiba-tiba saja ada nama yang terlintas dipikirannya. Dengan segara Elena menghapus airmatanya dan pergi keluar dari ruangan ini.

"Elena! kamu mau kemana?"

↔↔↔

Terimakasih sudah membaca❤

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

nasip y jadi org ngk punya, tapi jgn takut Elena Tuhan pasti liat air mata mu

2023-04-17

0

Yani

Yani

Kaya Elena nelpon kakaknya

2023-01-16

0

Galaxy Piyak🐣

Galaxy Piyak🐣

like like like

2020-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 ELENA ALYANDRA
2 BRYAN ATMAJA
3 BAB1: Bekerja
4 BAB2: Dipecat
5 BAB3: Rumah sakit (1)
6 BAB4: Rumah Putri
7 BAB5: Bertemu
8 BAB6: Kesal Bryan
9 BAB7: Iya atau tidak?
10 BAB8: Keputusan Elena
11 BAB9: Rumah Elena
12 BAB10: Kesedihan Elena
13 BAB11: Di Restaurant
14 BAB12: Kebaikan Elena
15 BAB13: Rumah Bryan
16 BAB14: Surat perjanjian
17 BAB15: Isi perjanjian
18 BAB16: Bertemu Abraham
19 BAB17: Donor Darah
20 BAB18: Curiga Putri
21 BAB19: Operasi kembali
22 BAB20: Amarah Abraham
23 BAB21: Sadar
24 BAB22: Di Kantin
25 BAB23: Kedatangan Abraham
26 BAB24: Menikah
27 BAB25: Kesal Elena (1)
28 BAB26: Sampai
29 BAB27: Gengsi
30 BAB28: Pesta
31 BAB29: Bertemu Wilson
32 BAB30: Wilson kecewa
33 BAB31: Insiden di kamar mandi
34 BAB32: Sarapan pagi
35 BAB33: Genggaman tangan
36 BAB34: Menemui Dimas
37 BAB35: Karna Pijatan
38 BAB 36: Rencana Meldi
39 BAB37: Tertarik?
40 BAB38: Paman Arlan
41 BAB39: Sosok Pria Di Figura
42 BAB40: Cemburu?
43 BAB41: Apa Aku Mencintainya?
44 BAB42: Perhatian Bryan
45 BAB43: Hamil?
46 BAB44: Kekesalan Chaca
47 BAB45: Salah Paham
48 BAB46: Rumah Sakit (2)
49 BAB47: Maaf
50 Bab48: Selamat Jalan Bapak
51 BAB49: Bertemu Putri
52 BAB50: Pemakaman
53 BAB51: Ke-Khawatiran Bryan
54 BAB52: Keputusan
55 BAB53: Bunga
56 BAB54: Cerai?
57 BAB55: Perdebatan Chaca dan Aiden
58 BAB56: Nasehat Abraham
59 BAB57: Rencana bekerja
60 BAB58: Sarapan Pagi
61 BAB59: Kesal Elena (2)
62 BAB60: Permintaan Chaca
63 BAB61: Berangkat
64 BAB62: Kecelakaan
65 BAB63: Tuduhan
66 BAB64: Elena tersadar
67 BAB65: Buta
68 BAB66: Kedatangan Putri
69 BAB67: Donor Mata
70 BAB68: Sarah Widiya
71 BAB69: Rencana Pertemuan
72 BAB70: Pertemuan
73 BAB71: Kekesalan
74 BAB72: Pernyataan Putri
75 BAB73: Kegembiraan
76 BAB74: Berdetak kencang
77 BAB75: Pulang bareng Putri
78 BAB76: Ungkapan Wilson
79 BAB77: Festival Pasar Malam
80 BAB78: Bertemu Putri
81 BAB79: Pulang
82 BAB80: Taman Belakang
83 BAB81: Sindiran Chaca
84 BAB82: Kode anak?
85 BAB83: Aiden
86 BAB84: CCTV Rumah
87 BAB85: Rencana Aiden & Chaca
88 BAB86: Aksi Chaca
89 BAB87: Pesta (2)
90 BAB88: Fakta
91 BAB89: Fakta (2)
92 BAB90: Pelukan
93 BAB91: Menyendiri
94 BAB92: Kehebohan Rumah Sakit
95 BAB93: Kunjungan Elena
96 BAB94: Artikel tentang Elena
97 BAB95: Malu!
98 BAB96: Kesal Chaca
99 BAB97: Perubahan Bryan
100 BAB98: Godaan Abraham
101 BAB99: Bulan madu?
102 BAB100: Sampai
103 BAB101: Di Kamar Hotel
104 BAB102: Teman Lama Bryan?
105 BAB103: Sakit Hati Elena
106 BAB104: Elena Cemburu?
107 BAB105: Bersiap Diri
108 BAB106: Pernyataan Cinta Bryan
109 BAB107: Jadi Mia itu?
110 BAB108: Aku mencintaimu [ End ]
111 Ekstra Part 1
112 Ekstra part 2
113 Ekstra part 3
114 Esktra part 4
115 Ekstra part 5
116 Ekstra part 6
117 Ekstra part 7
118 Ekstra part 8
119 Ekstra part 9
120 Ekstra part 10
121 Ekstra part 11
122 Ekstra part 12
123 Ekstra part 13
124 Ekstra part 14 [End]
Episodes

Updated 124 Episodes

1
ELENA ALYANDRA
2
BRYAN ATMAJA
3
BAB1: Bekerja
4
BAB2: Dipecat
5
BAB3: Rumah sakit (1)
6
BAB4: Rumah Putri
7
BAB5: Bertemu
8
BAB6: Kesal Bryan
9
BAB7: Iya atau tidak?
10
BAB8: Keputusan Elena
11
BAB9: Rumah Elena
12
BAB10: Kesedihan Elena
13
BAB11: Di Restaurant
14
BAB12: Kebaikan Elena
15
BAB13: Rumah Bryan
16
BAB14: Surat perjanjian
17
BAB15: Isi perjanjian
18
BAB16: Bertemu Abraham
19
BAB17: Donor Darah
20
BAB18: Curiga Putri
21
BAB19: Operasi kembali
22
BAB20: Amarah Abraham
23
BAB21: Sadar
24
BAB22: Di Kantin
25
BAB23: Kedatangan Abraham
26
BAB24: Menikah
27
BAB25: Kesal Elena (1)
28
BAB26: Sampai
29
BAB27: Gengsi
30
BAB28: Pesta
31
BAB29: Bertemu Wilson
32
BAB30: Wilson kecewa
33
BAB31: Insiden di kamar mandi
34
BAB32: Sarapan pagi
35
BAB33: Genggaman tangan
36
BAB34: Menemui Dimas
37
BAB35: Karna Pijatan
38
BAB 36: Rencana Meldi
39
BAB37: Tertarik?
40
BAB38: Paman Arlan
41
BAB39: Sosok Pria Di Figura
42
BAB40: Cemburu?
43
BAB41: Apa Aku Mencintainya?
44
BAB42: Perhatian Bryan
45
BAB43: Hamil?
46
BAB44: Kekesalan Chaca
47
BAB45: Salah Paham
48
BAB46: Rumah Sakit (2)
49
BAB47: Maaf
50
Bab48: Selamat Jalan Bapak
51
BAB49: Bertemu Putri
52
BAB50: Pemakaman
53
BAB51: Ke-Khawatiran Bryan
54
BAB52: Keputusan
55
BAB53: Bunga
56
BAB54: Cerai?
57
BAB55: Perdebatan Chaca dan Aiden
58
BAB56: Nasehat Abraham
59
BAB57: Rencana bekerja
60
BAB58: Sarapan Pagi
61
BAB59: Kesal Elena (2)
62
BAB60: Permintaan Chaca
63
BAB61: Berangkat
64
BAB62: Kecelakaan
65
BAB63: Tuduhan
66
BAB64: Elena tersadar
67
BAB65: Buta
68
BAB66: Kedatangan Putri
69
BAB67: Donor Mata
70
BAB68: Sarah Widiya
71
BAB69: Rencana Pertemuan
72
BAB70: Pertemuan
73
BAB71: Kekesalan
74
BAB72: Pernyataan Putri
75
BAB73: Kegembiraan
76
BAB74: Berdetak kencang
77
BAB75: Pulang bareng Putri
78
BAB76: Ungkapan Wilson
79
BAB77: Festival Pasar Malam
80
BAB78: Bertemu Putri
81
BAB79: Pulang
82
BAB80: Taman Belakang
83
BAB81: Sindiran Chaca
84
BAB82: Kode anak?
85
BAB83: Aiden
86
BAB84: CCTV Rumah
87
BAB85: Rencana Aiden & Chaca
88
BAB86: Aksi Chaca
89
BAB87: Pesta (2)
90
BAB88: Fakta
91
BAB89: Fakta (2)
92
BAB90: Pelukan
93
BAB91: Menyendiri
94
BAB92: Kehebohan Rumah Sakit
95
BAB93: Kunjungan Elena
96
BAB94: Artikel tentang Elena
97
BAB95: Malu!
98
BAB96: Kesal Chaca
99
BAB97: Perubahan Bryan
100
BAB98: Godaan Abraham
101
BAB99: Bulan madu?
102
BAB100: Sampai
103
BAB101: Di Kamar Hotel
104
BAB102: Teman Lama Bryan?
105
BAB103: Sakit Hati Elena
106
BAB104: Elena Cemburu?
107
BAB105: Bersiap Diri
108
BAB106: Pernyataan Cinta Bryan
109
BAB107: Jadi Mia itu?
110
BAB108: Aku mencintaimu [ End ]
111
Ekstra Part 1
112
Ekstra part 2
113
Ekstra part 3
114
Esktra part 4
115
Ekstra part 5
116
Ekstra part 6
117
Ekstra part 7
118
Ekstra part 8
119
Ekstra part 9
120
Ekstra part 10
121
Ekstra part 11
122
Ekstra part 12
123
Ekstra part 13
124
Ekstra part 14 [End]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!