BAB2: Dipecat

Elena kembali lagi bekerja karna retaurant sudah mulai ramai kembali.

"Itu suara handpone siapa?" Tiba-tiba dari arah belakang tempat Elena dan temannya berdiri untuk menunggu pesanan itu didatangi oleh Surti, pengawas sekaligus orang yang bertanggung jawab masalah pelayanan.

Drtt..drtt..

Suara handpone itu lumayan berdering nyaring disana. Elena yang menyadari bahwa nada dering suara itu seperti milik hanpone-nya langsung menjawab.

"Itu su..ara handpone saya mbak." jawab Elena dengan menunduk.

Sebenarnya ketika sudah sampai di restaurant ini para pegawai diwajibkan untuk mematikan ponselnya agar tidak menganggu saat bekerja.

"Kenapa ga dimatiin sih? udah sana matiin dulu ponsel kamu itu, berisik tau." titah atasannya itu.

Memang Elena sengaja tidak mematikan ponselnya karna ia takut jika bapaknya menelpon karna butuh sesuatu atau ada hal penting lainnya, jadi Elena masih mengaktivkan ponselnya tersebut.

Segera ia pun pergi menuju ke-tas yang diletakkan tak jauh darinya. Siapa yang menelpon di jam segini? semoga saja tidak terjadi sesuatu.

Saat di depan milih tas-nya Elena pun langsung mencari benda yang bergetar di-tas miliknya, saat sudah bertemu ia pun melihat nama yang tertera di-layar tersebut.

Bapak is calling...

Mendapat nama bapaknya yang tertera disana Elena pun segera mengangkatnya.

"Halo pak? bapak gapapa kan dirumah?" tanya langsung Elena.

"Ini mbak Merlin, bapak kamu Na-"

Merlin atau yang kerap dipanggil mbak Merlin oleh Elena itu adalah tetangga disamping rumahnya.

Wajah Elena langsung berubah ketika mendengar nama bapaknya. "Bapak kenapa mbak?" tanya khawatir Elena.

"Bapak kamu pingsan didepan rumah Na, tadi aku ga sengaja lewat makannya ini aku nelpon kamu mau kasih tau." ucap seseorang dari ujung telpon sana.

Kekhawatiran mulai terasa dibenak Elena, ia tidak mau bapaknya sampai kenapa-napa. "Mbak sama bapak sekarang dimana?!"

"Mbak sama bapak kamu masih dirumah Na, kamu bisa kan pulang kan sekarang?"

"Aku titip bapak ya mbak, aku pulang sekarang."

Bip.

Setelah memutuskan sambungan tersebut Elena pun langsung membereskan tasnya tapi sebelum itu, ia mendengar suara dari arah belakangnya.

"Enak ya telponan di-jam kerja." ucap seseorang dari belakang Elena.

Mendengar itu Elena langsung membalikkan tubuhnya menatap siapa yang berbicara tadi.

"Saya nyuruh kamu matiin bukan diangkat!"

Elena menunduk mendengar bentakan itu, apa ia akan diizinkan pulang oleh atasannya ini sekarang?

"Maaf mbak tadi telp-" sebelum Elena menyelesaikan ucapannya, wanita yang bernama Surti itu menyela-nya terlebih dahulu.

"Saya ga butuh alasan kamu, udah sana balik lagi bekerja." titah Surti yang membuat Elena mengangkat wajahnya melihat wanita berusia lanjut didepanya.

"Maaf mbak, apa saya boleh izin pulang?" Elena berharap semoga saja orang didepannya mengizinkannya.

Surti menatap tajam Elena. "Pulang? enak banget mau pulang!" sentak kembali pegawas para pelayan itu.

Elena mencoba menahan air matanya, ia bukan menangis karna dimarahi tapi ia menangis karna kepikiran bapaknya itu, ia tidak mau terjadi sesuatu oleh dengan bapaknya.

"Mbak saya mohon, bapak saya pingsan dirumah, s..aya harus pulang sekarang." ucap memohon Elena agar ia diizinkan pulang sekarang.

"Gak! saya tau itu cuma alasan kamu aja biar kamu bisa pulang iya kan! udah sana kerja lagi."

Elena menggelengkan kepalanya. "Bapak saya pingsan mbak, saya harus pulang." Elena masih mencoba menahan air matanya, wajahnya pasti sudah memerah sekarang.

Wanita usia lanjut itu menatapnya garang, dia menekkukan kedua tangan di pinggangnya. "Kamu ngelawan saya hah?! mau saya pecat?"

Para pegawai yang berada diruang ini menatapnya seketika ketika mendengar suara lantang dari Surti, mereka semua menatap iba kearah Elena tapi mereka tidak bisa membantunya karna bisa-bisa mereka pun bisa kena amuk Surti.

"Tapi mbak, saya harus tetap pulang sekarang." ucapnya Elena dengan tangan yang merapihkan tasnya.

Setelah selesai merapihkan Elena menatap Surti yang juga masih menatapnya tapi ia mengabaikan atasanya itu dan berjalan melewatinya untuk keluar dari pintu ruangan restaurant ini.

"Berani keluar, kamu akan saya pecat!"

Elena yang baru saja sampai pintu ruangan itu langsung berbalik kembali menatap Surti. "Baik, kalo itu mau mbak saya berhenti kerja hari ini juga karna bapak saya lebih penting dari ini semua."

↔↔↔

Lanjut?

Jangan lupa like, vote dan komen dibawah ini.

Dukung terus ya😙

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

ngk punya hati Surti, luat2 dulu donk, ini masalah nya nyawa, apa lg org tua, semoga besik2 org tuanya kalau kenapa2 ada yg mau tolong in plng aja Elena ngk usah di tanggapin, itu bos sengke

2023-04-17

0

Nabilla

Nabilla

saya suka tindakan alena

2023-04-14

0

Yani

Yani

Kejam amat di telpon bpaknya pisangan masa di bilang alasan atasan ga punya hati nurani

2023-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 ELENA ALYANDRA
2 BRYAN ATMAJA
3 BAB1: Bekerja
4 BAB2: Dipecat
5 BAB3: Rumah sakit (1)
6 BAB4: Rumah Putri
7 BAB5: Bertemu
8 BAB6: Kesal Bryan
9 BAB7: Iya atau tidak?
10 BAB8: Keputusan Elena
11 BAB9: Rumah Elena
12 BAB10: Kesedihan Elena
13 BAB11: Di Restaurant
14 BAB12: Kebaikan Elena
15 BAB13: Rumah Bryan
16 BAB14: Surat perjanjian
17 BAB15: Isi perjanjian
18 BAB16: Bertemu Abraham
19 BAB17: Donor Darah
20 BAB18: Curiga Putri
21 BAB19: Operasi kembali
22 BAB20: Amarah Abraham
23 BAB21: Sadar
24 BAB22: Di Kantin
25 BAB23: Kedatangan Abraham
26 BAB24: Menikah
27 BAB25: Kesal Elena (1)
28 BAB26: Sampai
29 BAB27: Gengsi
30 BAB28: Pesta
31 BAB29: Bertemu Wilson
32 BAB30: Wilson kecewa
33 BAB31: Insiden di kamar mandi
34 BAB32: Sarapan pagi
35 BAB33: Genggaman tangan
36 BAB34: Menemui Dimas
37 BAB35: Karna Pijatan
38 BAB 36: Rencana Meldi
39 BAB37: Tertarik?
40 BAB38: Paman Arlan
41 BAB39: Sosok Pria Di Figura
42 BAB40: Cemburu?
43 BAB41: Apa Aku Mencintainya?
44 BAB42: Perhatian Bryan
45 BAB43: Hamil?
46 BAB44: Kekesalan Chaca
47 BAB45: Salah Paham
48 BAB46: Rumah Sakit (2)
49 BAB47: Maaf
50 Bab48: Selamat Jalan Bapak
51 BAB49: Bertemu Putri
52 BAB50: Pemakaman
53 BAB51: Ke-Khawatiran Bryan
54 BAB52: Keputusan
55 BAB53: Bunga
56 BAB54: Cerai?
57 BAB55: Perdebatan Chaca dan Aiden
58 BAB56: Nasehat Abraham
59 BAB57: Rencana bekerja
60 BAB58: Sarapan Pagi
61 BAB59: Kesal Elena (2)
62 BAB60: Permintaan Chaca
63 BAB61: Berangkat
64 BAB62: Kecelakaan
65 BAB63: Tuduhan
66 BAB64: Elena tersadar
67 BAB65: Buta
68 BAB66: Kedatangan Putri
69 BAB67: Donor Mata
70 BAB68: Sarah Widiya
71 BAB69: Rencana Pertemuan
72 BAB70: Pertemuan
73 BAB71: Kekesalan
74 BAB72: Pernyataan Putri
75 BAB73: Kegembiraan
76 BAB74: Berdetak kencang
77 BAB75: Pulang bareng Putri
78 BAB76: Ungkapan Wilson
79 BAB77: Festival Pasar Malam
80 BAB78: Bertemu Putri
81 BAB79: Pulang
82 BAB80: Taman Belakang
83 BAB81: Sindiran Chaca
84 BAB82: Kode anak?
85 BAB83: Aiden
86 BAB84: CCTV Rumah
87 BAB85: Rencana Aiden & Chaca
88 BAB86: Aksi Chaca
89 BAB87: Pesta (2)
90 BAB88: Fakta
91 BAB89: Fakta (2)
92 BAB90: Pelukan
93 BAB91: Menyendiri
94 BAB92: Kehebohan Rumah Sakit
95 BAB93: Kunjungan Elena
96 BAB94: Artikel tentang Elena
97 BAB95: Malu!
98 BAB96: Kesal Chaca
99 BAB97: Perubahan Bryan
100 BAB98: Godaan Abraham
101 BAB99: Bulan madu?
102 BAB100: Sampai
103 BAB101: Di Kamar Hotel
104 BAB102: Teman Lama Bryan?
105 BAB103: Sakit Hati Elena
106 BAB104: Elena Cemburu?
107 BAB105: Bersiap Diri
108 BAB106: Pernyataan Cinta Bryan
109 BAB107: Jadi Mia itu?
110 BAB108: Aku mencintaimu [ End ]
111 Ekstra Part 1
112 Ekstra part 2
113 Ekstra part 3
114 Esktra part 4
115 Ekstra part 5
116 Ekstra part 6
117 Ekstra part 7
118 Ekstra part 8
119 Ekstra part 9
120 Ekstra part 10
121 Ekstra part 11
122 Ekstra part 12
123 Ekstra part 13
124 Ekstra part 14 [End]
Episodes

Updated 124 Episodes

1
ELENA ALYANDRA
2
BRYAN ATMAJA
3
BAB1: Bekerja
4
BAB2: Dipecat
5
BAB3: Rumah sakit (1)
6
BAB4: Rumah Putri
7
BAB5: Bertemu
8
BAB6: Kesal Bryan
9
BAB7: Iya atau tidak?
10
BAB8: Keputusan Elena
11
BAB9: Rumah Elena
12
BAB10: Kesedihan Elena
13
BAB11: Di Restaurant
14
BAB12: Kebaikan Elena
15
BAB13: Rumah Bryan
16
BAB14: Surat perjanjian
17
BAB15: Isi perjanjian
18
BAB16: Bertemu Abraham
19
BAB17: Donor Darah
20
BAB18: Curiga Putri
21
BAB19: Operasi kembali
22
BAB20: Amarah Abraham
23
BAB21: Sadar
24
BAB22: Di Kantin
25
BAB23: Kedatangan Abraham
26
BAB24: Menikah
27
BAB25: Kesal Elena (1)
28
BAB26: Sampai
29
BAB27: Gengsi
30
BAB28: Pesta
31
BAB29: Bertemu Wilson
32
BAB30: Wilson kecewa
33
BAB31: Insiden di kamar mandi
34
BAB32: Sarapan pagi
35
BAB33: Genggaman tangan
36
BAB34: Menemui Dimas
37
BAB35: Karna Pijatan
38
BAB 36: Rencana Meldi
39
BAB37: Tertarik?
40
BAB38: Paman Arlan
41
BAB39: Sosok Pria Di Figura
42
BAB40: Cemburu?
43
BAB41: Apa Aku Mencintainya?
44
BAB42: Perhatian Bryan
45
BAB43: Hamil?
46
BAB44: Kekesalan Chaca
47
BAB45: Salah Paham
48
BAB46: Rumah Sakit (2)
49
BAB47: Maaf
50
Bab48: Selamat Jalan Bapak
51
BAB49: Bertemu Putri
52
BAB50: Pemakaman
53
BAB51: Ke-Khawatiran Bryan
54
BAB52: Keputusan
55
BAB53: Bunga
56
BAB54: Cerai?
57
BAB55: Perdebatan Chaca dan Aiden
58
BAB56: Nasehat Abraham
59
BAB57: Rencana bekerja
60
BAB58: Sarapan Pagi
61
BAB59: Kesal Elena (2)
62
BAB60: Permintaan Chaca
63
BAB61: Berangkat
64
BAB62: Kecelakaan
65
BAB63: Tuduhan
66
BAB64: Elena tersadar
67
BAB65: Buta
68
BAB66: Kedatangan Putri
69
BAB67: Donor Mata
70
BAB68: Sarah Widiya
71
BAB69: Rencana Pertemuan
72
BAB70: Pertemuan
73
BAB71: Kekesalan
74
BAB72: Pernyataan Putri
75
BAB73: Kegembiraan
76
BAB74: Berdetak kencang
77
BAB75: Pulang bareng Putri
78
BAB76: Ungkapan Wilson
79
BAB77: Festival Pasar Malam
80
BAB78: Bertemu Putri
81
BAB79: Pulang
82
BAB80: Taman Belakang
83
BAB81: Sindiran Chaca
84
BAB82: Kode anak?
85
BAB83: Aiden
86
BAB84: CCTV Rumah
87
BAB85: Rencana Aiden & Chaca
88
BAB86: Aksi Chaca
89
BAB87: Pesta (2)
90
BAB88: Fakta
91
BAB89: Fakta (2)
92
BAB90: Pelukan
93
BAB91: Menyendiri
94
BAB92: Kehebohan Rumah Sakit
95
BAB93: Kunjungan Elena
96
BAB94: Artikel tentang Elena
97
BAB95: Malu!
98
BAB96: Kesal Chaca
99
BAB97: Perubahan Bryan
100
BAB98: Godaan Abraham
101
BAB99: Bulan madu?
102
BAB100: Sampai
103
BAB101: Di Kamar Hotel
104
BAB102: Teman Lama Bryan?
105
BAB103: Sakit Hati Elena
106
BAB104: Elena Cemburu?
107
BAB105: Bersiap Diri
108
BAB106: Pernyataan Cinta Bryan
109
BAB107: Jadi Mia itu?
110
BAB108: Aku mencintaimu [ End ]
111
Ekstra Part 1
112
Ekstra part 2
113
Ekstra part 3
114
Esktra part 4
115
Ekstra part 5
116
Ekstra part 6
117
Ekstra part 7
118
Ekstra part 8
119
Ekstra part 9
120
Ekstra part 10
121
Ekstra part 11
122
Ekstra part 12
123
Ekstra part 13
124
Ekstra part 14 [End]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!