BAB13: Rumah Bryan

Hayo siapa nih yang nunggu cerita ini up? hhe, mohon dukungannya jangan lupa ya!

HAPPY READING GUYS❤

↪↪↪

Setelah memberikan makanan Elena dan Bryan pun segera kembali kedalam mobil untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah Bryan.

Mereka memutuskan untuk diam tidak bersuara didalam mobil sampai beberapa menit kemudian mobil Bryan masuk kedalam sebuah rumah yang cukup besar.

Bip.

Bryan menghentikan mobilnya setelah diparkirkan dihalaman rumah ini.

Mata Elena terkagum-kagum menatap rumah mewah dihadapannya, ia tak menyangka bisa melihat rumah mewah sedekat ini.

Bryan mengalihkan pandangannya pada wanita disampingnya yang sedari tadi diam tak bersuara, sepertinya Elena terpukau dengan rumah milik keluarganya.

"Ekhem." Bryan berdekhem untuk menyadarkan Elena namun sayangnya wanita itu tetap tidak bergeming.

"Ekhem." kedua kalinya Bryan berdekhem tapi Elena masih diam dengan pandangan terarah pada rumah dihadapannya mereka ini.

"Ehkem!"

"Eh." Elena terkejut bukan main mendengar suara itu, suaranya terdengar nyaring ditelinganya.

"Ck! kau ini kenapa diam saja?" kesal Bryan.

Elena menatap Bryan dengan menunduk. "Ma-af." pelannya.

Terdengar helaan nafas dari pria dihadapannya ini. "Turun, kita sudah sampai," setelah mengatakan itu Bryan melepaskan pengaman tubuhnya lalu membuka pintu mobilnya untuk turun.

Elena yang melihat itu ikut membuka pengaman mobilnya dan turun mengikuti Bryan.

Bryan berjalan masuk kedalam rumah besar dihadapannya namun Elena masih diam disamping mobil pria itu. Elena binggung akan ikut masuk atau tidak. Tubuhnya bergetar takut sekarang, ia takut jika keluarga Bryan tidak menerima kehadirannya karna Elena bukanlah gadis yang setara dengan mereka.

Bryan yang baru menginjakkan kakinya didepan pintu langsung berbalik ketika merasa jika tidak ada orang disampingnya. Ia berbalik untuk melihat wanitanya.

Ketika sudah berbalik Bryan menghela nafasnya kasar, ia menatap Elena yang berdiri jauh dari dirinya. Wanita itu masih diam disamping mobilnya, entah apa yang akan diperbuat wanita itu.

Karna melihat tatapan binggung dari wanita disana, Bryan pun segera melangkah kembali menuju tempat dimana Elena berdiri.

Sampai dihadapan Elena, Bryan pun menatap tajam wanita itu. "Kau mengapa masih disini?!"

Elena menunduk, ia memang selalu begitu jika Dokter ini menatapnya tajam karna ketika tatapan itu bertatapan dengan matanya jantung miliknya serasa akan copot jadi Elena memilih menunduk untuk menghindari tatapan tajam pria ini.

"Ak-aku takut Dok." pelannya yang masih bisa didengar Bryan.

"Takut? tidak ada yang perlu kau takut-kan disini! Keluarga ku tidak akan mungkin menggigitmu." ujar Bryan.

Elena meneggukkan salivanya kasar. "Bukan itu Dok."

"Lalu apa?"

"Anu-" Elena masih menunduk dengan wajah binggungnya, ia harus menjelaskan bagaimana pada Dokter ini? apa dirinya harus bilang jika dirinya tidak pantas berada disini? apa dirinya harus bilang jika dirinya tidak pantas menikah dengan Dokter pemilik rumah sakit ini?

"Anu apa?!" lama-lama Bryan akan kehabisan kesabarannya jika Elena tetap seperti ini. Selalu saja membuatnya kesal.

"Anu-" mendadak Elena gugup, apa ia membatalkan saja untuk meng-iyakan ajakan nikah pria ini? Elena menjadi labil sekarang.

"Huh! kelamaan sekali kau ini!" Bryan segera menarik lengan Elena untuk mengikutinya.

Elena yang merasakan itu langsung terkejut namun ia pasrah. Ia pun mengikuti setiap langkah pria dihadapannya karna tangannya ditarik pelan oleh pria ini.

Ketika sudah memasuki rumah megah ini mata Elena langsung teralihkan menatap setiap ukiran dan pernak-pernik dirumah ini. Bibirnya sedikit mengulas senyum mendapati ukiran rumah yang membuatnya terkagum-kagum.

Besar sekali

Elena tak habis-habis memuji rumah ini, mungkin Elena akan betah jika tinggal disini.

Tiba-tiba pria dihadapannya berhenti membuat dirinya pun ikut menghentikan langkahnya. Mata Elena menatap sesosok pria tampan yang berdiri dihadapan keduanya.

"Wih Kakak bawa siapa tuh? liat dong." ucap seseorang itu.

Mendengar itu Elena langsung bersembunyi dibalik tubuh tegap Bryan, ia masih sedikit takut.

Bryan yang merasakan Elena bersembunyi dibelakangnya langsung menatap tajam pria dihadapannya.

"Bukan urusan mu!" tegas Bryan membuat Elena dibelakangnya sedikit bergeming.

Pria dihadapan Bryan itu sedikit terkekeh memperlihatkan lesung pipinya. "Ayolah Kak, kenalin sama Aiden dong."

Ya, dia adalah Aiden Atmaja. Adik kandung dari Bryan sekaligus pewaris kedua dikeluarga Atmaja.

"Eh ada apa ini," tiba-tiba dari arah hadapan Elena datang kembali sesosok wanita berusia lanjut namun masih terlihat cantik dimata Elena.

Elena makin merapatkan tubuhnya dipunggung Bryan, ia tidak tau siapa lagi itu.

"Kakak bawa perempuan kerumah ini Mah, masa Aiden gak boleh kenalan." ucap Aiden dengan mengkerutkan wajahnya.

Wanita berusia itu menatap Bryan dan juga wanita yang tak terlalu jelas dibelakang pria itu karna tubuhnya tertutupi oleh punggung Bryan.

"Kamu bawa siapa Yan?" sahut wanita itu.

"Tuh Kak, Kakak bawa siapa? atau jangan-jangan?" Aiden tersenyum manis menatap sang Kakak dengan menaikkan kedua alisnya pertanda menggoda.

Bryan masih diam, ia binggung akan menjelaskan darimana-nya. Tiba-tiba ia merasakan tangannya digenggam erat oleh wanita dibelakangnya, ia merasakan tangan yang menggenggamnya mulai terasa dingin.

"Dia calon istri Bryan." tegas Bryan yang langsung ditatap melotot oleh kedua orang dihadapannya, nampak jika mereka terkejut dengan tuturan darinya.

__

Sekarang mereka berada diruang tamu, ketika Bryan mengatakan soal tadi, wanita berusia itu menyuruh Bryan dan calon istrinya 'katanya' untuk duduk disofa ruangan tersebut.

Wanita berusia itu nampak menatap serius Bryan. "Kamu beneran Yan? itu calon istri kamu?" tanyanya.

Elena hanya diam dengan duduk disamping Bryan, ia tidak tau harus berbicara atau berbuat apa jadi dirinya hanya diam dengan pandangan takut.

Bryan sekilas menatap Elena lalu kembali menatap wanita berusia itu. "Iya Mah."

Wanita berusia itu adalah Mamah dari Bryan, yang tak lain Nyonya dari rumah ini.

Meldi menatap wanita yang sedari tadi diam disamping anaknya. "Kamu beneran calon istri dari Bryan?"

Elena mendongakkan kepalanya menatap wanita berusia itu lalu mengalihkan pandangannya pada Bryan yang juga menatapnya dengan pandangan tajam seperti meng-isyaratkan sesuatu.

Mendapatkan tatapan tajam dari pria itu dengan segera Elena mengangguk menatap wanita berusia itu. "Iya Nyonya."

"Nama kamu siapa?" tanya Meldi.

"Elena Alyandra." gugup Elena. Ia takut tidak diterima disini. Apa dia batalkan saja perjanjiannya dengan dokter ini?

Meldi mengangguk singkat mendengar itu, ia masih menatap Elena dengan pandangan yang sulit diartikan. "Kamu beneran mau sama Bryan? gak karna dipaksa pria itu-kan?"

Elena membulatkan matanya lalu menatap Bryan kembali.

Bryan menatap tajam Elena dengan mengangguk pelan agar wanita disampingnya ini meng-iyakan saja.

"Elena?" tanya sekali lagi Meldi untuk memastikan gadis itu.

"Eh Iyah." Elena kembali menatap Meldi dengan tersenyum manis namun didalam hatinya ia hanya terpaksa tersenyum.

Maafkan aku tuhan, aku jadi berbohong pada Ibu ini tapi itu karna terpaksa jadi dosanya tolong dilimpahkan saja pada Dokter disampingku ini karna dia yang menyuruhku berbohong

Elena merasa berdosa karna telah berbohong, ia memang terpaksa menikah dengan Bryan tapi dirinya tidak memiliki pilihan lain.

"Tangannya dilepas kali, digenggam mulu tuh tangan. Gak kesemutan emangnya?" sahut cowok yang duduk disamping Meldi.

Mendengar fakta itu membuat Elena menatap tangannya, ia lupa jika dirinya masih bergenggaman dengan pria disamping ini, dengan cepat Elena melepaskan tangannya dan lebih memilih merapalkan kedua tangannya.

Bryan hanya diam, entah kenapa ketika Elena melepaskan genggamannya dirinya merasakan ada yang sedikit berbeda.

Aiden dan Meldi hanya terkekeh pelan menatap kedua orang dihadapannya.

"Kamu beneran mau nikah sama Bryan?" ucap sekali lagi Meldi. Ia hanya tidak ingin anak pertamanya malah memaksa gadis itu untuk mau dinikahinya.

"Iya Nyonya, saya mau menikah dengan Dokter Bryan." ucap Elena tersenyum tipis.

Senyum mengembang tercetak diwajah Meldi. "Akhirnya ada juga yang mau menikah sama kamu Yan, Mamah kira kamu gak suka sama perempuan. Mamah udah was-was, takut kalo kamu suka sama sejenis."

Bryan membulatkan matanya, ia terkejut mendengar ucapan sang Mamah. Apa Mamahnya ini berpikiran jika dirinya seorang gay? Walau Bryan cuek tapi ia masih normal, ia masih menyukai seorang perempuan.

↔↔↔

Terimkasih sudah membaca❤

Tetap stay menunggu cerita ini okey?

Autor akan usahakan untuk up agar certa ini tidak menggantung🌈

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

semoga kel Brayn baik y Thour, ada rasa dekdekan juga bacanya 🤫🤫🤫

2023-04-17

1

Yani

Yani

Aduh mmh tega banget sama anak" di kira punya kelainnan 😁😁🤭

2023-01-17

0

Siti Nur Dianti

Siti Nur Dianti

🤣🤣🤣🤣

2022-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 ELENA ALYANDRA
2 BRYAN ATMAJA
3 BAB1: Bekerja
4 BAB2: Dipecat
5 BAB3: Rumah sakit (1)
6 BAB4: Rumah Putri
7 BAB5: Bertemu
8 BAB6: Kesal Bryan
9 BAB7: Iya atau tidak?
10 BAB8: Keputusan Elena
11 BAB9: Rumah Elena
12 BAB10: Kesedihan Elena
13 BAB11: Di Restaurant
14 BAB12: Kebaikan Elena
15 BAB13: Rumah Bryan
16 BAB14: Surat perjanjian
17 BAB15: Isi perjanjian
18 BAB16: Bertemu Abraham
19 BAB17: Donor Darah
20 BAB18: Curiga Putri
21 BAB19: Operasi kembali
22 BAB20: Amarah Abraham
23 BAB21: Sadar
24 BAB22: Di Kantin
25 BAB23: Kedatangan Abraham
26 BAB24: Menikah
27 BAB25: Kesal Elena (1)
28 BAB26: Sampai
29 BAB27: Gengsi
30 BAB28: Pesta
31 BAB29: Bertemu Wilson
32 BAB30: Wilson kecewa
33 BAB31: Insiden di kamar mandi
34 BAB32: Sarapan pagi
35 BAB33: Genggaman tangan
36 BAB34: Menemui Dimas
37 BAB35: Karna Pijatan
38 BAB 36: Rencana Meldi
39 BAB37: Tertarik?
40 BAB38: Paman Arlan
41 BAB39: Sosok Pria Di Figura
42 BAB40: Cemburu?
43 BAB41: Apa Aku Mencintainya?
44 BAB42: Perhatian Bryan
45 BAB43: Hamil?
46 BAB44: Kekesalan Chaca
47 BAB45: Salah Paham
48 BAB46: Rumah Sakit (2)
49 BAB47: Maaf
50 Bab48: Selamat Jalan Bapak
51 BAB49: Bertemu Putri
52 BAB50: Pemakaman
53 BAB51: Ke-Khawatiran Bryan
54 BAB52: Keputusan
55 BAB53: Bunga
56 BAB54: Cerai?
57 BAB55: Perdebatan Chaca dan Aiden
58 BAB56: Nasehat Abraham
59 BAB57: Rencana bekerja
60 BAB58: Sarapan Pagi
61 BAB59: Kesal Elena (2)
62 BAB60: Permintaan Chaca
63 BAB61: Berangkat
64 BAB62: Kecelakaan
65 BAB63: Tuduhan
66 BAB64: Elena tersadar
67 BAB65: Buta
68 BAB66: Kedatangan Putri
69 BAB67: Donor Mata
70 BAB68: Sarah Widiya
71 BAB69: Rencana Pertemuan
72 BAB70: Pertemuan
73 BAB71: Kekesalan
74 BAB72: Pernyataan Putri
75 BAB73: Kegembiraan
76 BAB74: Berdetak kencang
77 BAB75: Pulang bareng Putri
78 BAB76: Ungkapan Wilson
79 BAB77: Festival Pasar Malam
80 BAB78: Bertemu Putri
81 BAB79: Pulang
82 BAB80: Taman Belakang
83 BAB81: Sindiran Chaca
84 BAB82: Kode anak?
85 BAB83: Aiden
86 BAB84: CCTV Rumah
87 BAB85: Rencana Aiden & Chaca
88 BAB86: Aksi Chaca
89 BAB87: Pesta (2)
90 BAB88: Fakta
91 BAB89: Fakta (2)
92 BAB90: Pelukan
93 BAB91: Menyendiri
94 BAB92: Kehebohan Rumah Sakit
95 BAB93: Kunjungan Elena
96 BAB94: Artikel tentang Elena
97 BAB95: Malu!
98 BAB96: Kesal Chaca
99 BAB97: Perubahan Bryan
100 BAB98: Godaan Abraham
101 BAB99: Bulan madu?
102 BAB100: Sampai
103 BAB101: Di Kamar Hotel
104 BAB102: Teman Lama Bryan?
105 BAB103: Sakit Hati Elena
106 BAB104: Elena Cemburu?
107 BAB105: Bersiap Diri
108 BAB106: Pernyataan Cinta Bryan
109 BAB107: Jadi Mia itu?
110 BAB108: Aku mencintaimu [ End ]
111 Ekstra Part 1
112 Ekstra part 2
113 Ekstra part 3
114 Esktra part 4
115 Ekstra part 5
116 Ekstra part 6
117 Ekstra part 7
118 Ekstra part 8
119 Ekstra part 9
120 Ekstra part 10
121 Ekstra part 11
122 Ekstra part 12
123 Ekstra part 13
124 Ekstra part 14 [End]
Episodes

Updated 124 Episodes

1
ELENA ALYANDRA
2
BRYAN ATMAJA
3
BAB1: Bekerja
4
BAB2: Dipecat
5
BAB3: Rumah sakit (1)
6
BAB4: Rumah Putri
7
BAB5: Bertemu
8
BAB6: Kesal Bryan
9
BAB7: Iya atau tidak?
10
BAB8: Keputusan Elena
11
BAB9: Rumah Elena
12
BAB10: Kesedihan Elena
13
BAB11: Di Restaurant
14
BAB12: Kebaikan Elena
15
BAB13: Rumah Bryan
16
BAB14: Surat perjanjian
17
BAB15: Isi perjanjian
18
BAB16: Bertemu Abraham
19
BAB17: Donor Darah
20
BAB18: Curiga Putri
21
BAB19: Operasi kembali
22
BAB20: Amarah Abraham
23
BAB21: Sadar
24
BAB22: Di Kantin
25
BAB23: Kedatangan Abraham
26
BAB24: Menikah
27
BAB25: Kesal Elena (1)
28
BAB26: Sampai
29
BAB27: Gengsi
30
BAB28: Pesta
31
BAB29: Bertemu Wilson
32
BAB30: Wilson kecewa
33
BAB31: Insiden di kamar mandi
34
BAB32: Sarapan pagi
35
BAB33: Genggaman tangan
36
BAB34: Menemui Dimas
37
BAB35: Karna Pijatan
38
BAB 36: Rencana Meldi
39
BAB37: Tertarik?
40
BAB38: Paman Arlan
41
BAB39: Sosok Pria Di Figura
42
BAB40: Cemburu?
43
BAB41: Apa Aku Mencintainya?
44
BAB42: Perhatian Bryan
45
BAB43: Hamil?
46
BAB44: Kekesalan Chaca
47
BAB45: Salah Paham
48
BAB46: Rumah Sakit (2)
49
BAB47: Maaf
50
Bab48: Selamat Jalan Bapak
51
BAB49: Bertemu Putri
52
BAB50: Pemakaman
53
BAB51: Ke-Khawatiran Bryan
54
BAB52: Keputusan
55
BAB53: Bunga
56
BAB54: Cerai?
57
BAB55: Perdebatan Chaca dan Aiden
58
BAB56: Nasehat Abraham
59
BAB57: Rencana bekerja
60
BAB58: Sarapan Pagi
61
BAB59: Kesal Elena (2)
62
BAB60: Permintaan Chaca
63
BAB61: Berangkat
64
BAB62: Kecelakaan
65
BAB63: Tuduhan
66
BAB64: Elena tersadar
67
BAB65: Buta
68
BAB66: Kedatangan Putri
69
BAB67: Donor Mata
70
BAB68: Sarah Widiya
71
BAB69: Rencana Pertemuan
72
BAB70: Pertemuan
73
BAB71: Kekesalan
74
BAB72: Pernyataan Putri
75
BAB73: Kegembiraan
76
BAB74: Berdetak kencang
77
BAB75: Pulang bareng Putri
78
BAB76: Ungkapan Wilson
79
BAB77: Festival Pasar Malam
80
BAB78: Bertemu Putri
81
BAB79: Pulang
82
BAB80: Taman Belakang
83
BAB81: Sindiran Chaca
84
BAB82: Kode anak?
85
BAB83: Aiden
86
BAB84: CCTV Rumah
87
BAB85: Rencana Aiden & Chaca
88
BAB86: Aksi Chaca
89
BAB87: Pesta (2)
90
BAB88: Fakta
91
BAB89: Fakta (2)
92
BAB90: Pelukan
93
BAB91: Menyendiri
94
BAB92: Kehebohan Rumah Sakit
95
BAB93: Kunjungan Elena
96
BAB94: Artikel tentang Elena
97
BAB95: Malu!
98
BAB96: Kesal Chaca
99
BAB97: Perubahan Bryan
100
BAB98: Godaan Abraham
101
BAB99: Bulan madu?
102
BAB100: Sampai
103
BAB101: Di Kamar Hotel
104
BAB102: Teman Lama Bryan?
105
BAB103: Sakit Hati Elena
106
BAB104: Elena Cemburu?
107
BAB105: Bersiap Diri
108
BAB106: Pernyataan Cinta Bryan
109
BAB107: Jadi Mia itu?
110
BAB108: Aku mencintaimu [ End ]
111
Ekstra Part 1
112
Ekstra part 2
113
Ekstra part 3
114
Esktra part 4
115
Ekstra part 5
116
Ekstra part 6
117
Ekstra part 7
118
Ekstra part 8
119
Ekstra part 9
120
Ekstra part 10
121
Ekstra part 11
122
Ekstra part 12
123
Ekstra part 13
124
Ekstra part 14 [End]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!