BAB5: Bertemu

Dengan lesu Elena kembali kerumah sakit, ia mencoba menghapus jejak air-matanya karna tak mau ada yang tau jika dirinya baru saja menangis.

Hiks kemana lagi aku harus cari pinjaman buat rumah sakit bapak?

Elena berjalan menuju kearah ruangan dimana Bapaknya dirawat, ia menarik nafasnya kasar dan membuka pintu ruangan itu dengan pelan.

Ceklek!

Ia masuk kedalam ruangan dan menutup pintunya kembali, Elena melihat Bapaknya yang masih tertidur dengan seorang perempuan yang masih berdiri disamping ranjang sang ayah.

"Kamu kemana aja Na?" tanya Merlin menatap gadis itu dengan penuh tanya.

Elena mendekat kearah wanita itu dan memeluk Merlin untuk mencurahkan kesedihannya, air matanya sudah tidak dapat dibendung lagi sekarang.

"Hiks Kak Putri Mbak, Hiks Kak Putri gak mau bantu biaya rumah sakit Bapak." seguk Rara dengan memeluk wanita dihadapannya.

Dengan segera Merlin mengelus punggung gadis dipelukannya dengan pelan. "Kamu yang sabar ya Na, sebenernya Mbak mau banget bantu kamu tapi Mbak gak punya uang sebanyak itu untuk biaya operasi Bapak kamu." Ya, Merlin hanyalah pembantu rumah tangga disalah satu rumah besar dikawasan komplek dekat rumahnya jadi dirinya tidak memiliki uang untuk membantu tetangga-nya ini. Tabungannya pun bulan lalu sudah diambil untuk biaya sekolah adiknya yang masih SD jadi dirinya tidak memiliki uang lagi.

Mendengar itu Elena melepaskan pelukannya dari Merlin dan menatap wanita itu. "Iya gapapa Mbak, Elena tau kalo Mbak juga pasti punya keperluan sendiri. Gausah repot-repot bantuin Elena hiks Elena bakal cari pinjaman lagi nanti siapa tau ada yang mau minjemin." jawab Elena dengan tersenyum walau air-matanya masih menetes dikelopak matanya.

Merlin ikut tersenyum, Ia salut dengan sikap dan sifat gadis didepannya. "Em maaf ya Na, Mbak masih ada urusan lagi diluar jadi gak bisa lama-lama disini. Kamu gapapa kalo Mbak tinggal?"

Elena mengeleng pelan. "Gapapa Mbak, makasih ya udah bawa Bapak kerumah sakit tadi," Ia langsung segera menjauhkan tubuhnya dari Merlin dan menyalami tangan wanita itu. "Hati-hati ya Mbak." lanjutnya setelah menyalami Merlin.

Merlin mengangguk tulus. "Kamu juga hati-hati, semoga Bapak kamu cepet sembuh juga ya kalo tiba-tiba terjadi sesuatu kamu kabarin Mbak aja." sambungnya dengan mengelus kepala gadis dihadapannya.

Elena hanya tersenyum dan ikut mengangguk singkat. "Maaf ya Mbak gak bisa nganter sampe depan."

"Gapapa Na Mbak paham." Merlin tau jika Elena masih harus menjaga Bapaknya disini jadi tidak mungkin gadis ini mengantarkan-nya sampai depan rumah sakit lagian juga dirinya masih bisa berjalan keluar sendiri.

Setelah berpamitan Merlin langsung keluar dari ruangan rawat ini meninggalkan Elena yang masih diam mematung ditempat berdirinya tadi.

Sekarang tersisa Elena dan sang Bapak yang terkulai lemas ditempat tidur dengan memejamkan matanya. Elena lantas mengalihkan pandangannya pada ranjang dihadapannya.

"Hiks Bapak," Elena berjalan mendekati Dimas dengan air-mata yang mulai turun deras dimatanya.

"Bapak gak akan ninggalin Elena sendirian disini-kan? hiks." ucap Elena menatap Bapaknya dengan sedih.

"Makannya Bapak bangun ya? hiks Elena gak mau Bapak kayak gini hiks maafin Elena Pak, Elena belum bisa jaga Bapak selama ini dengan baik," dengan air mata yang masih menetes Elena mengelus kepala Dimas lembut.

"Hiks maafin Kak Putri ya Pak, Kak Putri gak bisa dateng kesini buat jenguk Bapak tapi Bapak tenang aja Elena akan selalu ada disamping Bapak sekarang." gumam Elena dengan pelan, jika Bapaknya tau kalo anak pertamanya itu tidak mau datang kesini walau untuk menjenguk pasti Dimas akan sedih.

"Bapak tolong bangun Pak hiks Elena takut kalo Bapak kayak gini." Elena menunduk dengan menggenggam tangan Dimas yang terasa dingin. Ia memejamkan matanya takut. Elena tidak mau sampai sang Bapak meninggalkannya sama seperti Ibunya.

Tiba-tiba saja Elena mendengar suara nyaring dari monitor disamping Bapaknya, nampak garis yang terlihat disana mulai menurun dikit demi dikit.

Elena menggelengkan kepalanya dengan air-mata yang mulai berkucuran kembali.

"Hiks Bapak!!! Bapakk jangan tinggalin Elena Pak!"

Elena menatap sang Bapak yang terlihat kejang-kejang. Elena memejamkan matanya dengan kuat.

"DOKTER!!! TOLONG BAPAK SAYA DOK HIKS."

"Dokter!! tolongin Bapak saya." Elena berteriak sekencang mungkin dengan mencoba menenangkan sang Bapak.

"Hiks Bapak jangan tinggalin Elena Pak! Bapak harus kuat demi Elena hiks."

"DOKTER!!!!"

Elena masih mencoba berteriak memanggil dokter rumah sakit ini dan tak lama kemudian dokter itu masuk dengan beberapa suster yang masuk kedalam ruangan ini.

"Dokk tolong Bapak saya hiks." Elena menatap Dimas yang masih kejang-kejang membuatnya tambah takut.

"Mbak tenang saja saya akan memeriksa Bapak nya dulu, silakan Mbak keluar dari ruangan ini." ucap snag Dokter menyuruh Elena untuk keluar.

Dengan cepat Elena menggelengkan kepalanya. "Gak! saya gak mau ninggalin Bapak saya dok hiks saya mau disini aja." Elena mencoba untuk tetap berada disini menemani sang Ayah.

"Mbak-nya tenang saja saya akan melakukan yang terbaik, silakan Mbak-nya keluar sebentar karna saya akan memeriksa pasien." ucap sekali lagi Dokter itu.

Elena tetap diam mematung dengan menggelengkan kepalanya. Dokter yang melihat itu melirik suster disebelahnya untuk mengeluarkan Elena dari kamar ini agar Dokter itu bisa melakukan tindakan secepatnya.

"Mbak mari keluar dulu." suster itu mengajak pelan Elena untuk mengikutinya keluar dari ruangan rawat ini.

"Hikss Bapakk yang kuat Pak, Elena gak mau Bapak ninggalin Elena hiks," ucap Elena dengan berjalan keluar dari ruang rawat ini mengikuti Suster yang menarik pelan tangannya.

Sampai diluar pun Suster itu melepaskan genggamannya dari gadis yang nampak menangis. "Mbak tenang saja. Dokter akan melakukan yang terbaik untuk pasien," Setelah mengucapkan itu suster tadi kembali masuk kedalam ruangan dengan menutup pintu ruang rawat Dimas.

"Hiks Bapak," Elena menangis se-segukan dengan menundukkan dirinya dikursi sebelah ruang rawat Bapaknya.

"Elena mohon Bapak yang kuat." gumam Elena sedih.

Sembari menunggu Dokter yang memeriksa Bapaknya itu keluar Elena merapalkan doanya dalam hati meminta agar Bapaknya disembuhkan. Agar tidak terjadi apa-apa pada orangtua satu-satunya itu.

Saat ia sedang memejamkan matanya untuk berdoa tiba-tiba saja Elena merasakan ada seseorang yang duduk dikursi sampingnya, dengan cepat Elena mengalihkan pandangannya kearah sampingnya itu.

____

Bryan masuk kedalam rumah sakit setelah pertemuannya tadi dengan sang Ayah di kantor milik keluarganya. Ayahnya itu selalu membicarakan prihal kapan dirinya menikah, padahal Bryan tidak ingin menikah karna ia masih ingin hidup sendiri karna menurutnya menikah itu ribet. Dirinya pasti harus menuruti keinginan wanitanya nanti, belum lagi jika dirinya mempunyai anak pasti Bryan akan sangat repot.

Banyak yang menunduk dan menyapa dirinya ketika Bryan melintas dihadapan mereka tapi Bryan hanya acuh tak peduli dengan sapaan itu karna Bryan tau kalo mereka hanya ingin cari muka dengannya.

Siapa sih yang tak kenal Bryan? dokter muda berparas tampan namun terkesan dingin itu adalah pewaris pertama dari keluarga ATMAJA. Keluarga Atmaja bisa dibilang pemegang saham terbesar di negara ini. Banyaknya rumah sakit, perusahaan, hotel maupun Mall membuat keluarga itu selalu diburu para wartawan untuk mengetahui seluk-beluk keluarganya.

Bryan hanya cuek dengan sekitarnya, ia pun malas jika harus berurusan dengan para wartawan yang berada dimana-mana karna menurut Bryan itu hanya membuang-buang waktunya saja jika harus meladeni para wartawan itu.

Ketika ia sedang berjalan menuju kearah ruangannya tiba-tiba saja dirinya melihat seorang wanita cantik sedang menunduk dengan memejamkan matanya sambil berkomat-kamit dibibirnya. Bryan menatapnya lama dengan mata yang tajam dan tiba-tiba saja hatinya merasakan ada yang aneh ketika melihat wanita itu.

Bryan yang terkenal cuek dan tak peduli akan sekitarnya itu berjalan mendekati wanita yang terduduk di pinggir sebuah ruangan rawat, entahlah hatinya sepertinya menyuruh untuk mendatangi wanita yang sedang memejamkan matanya.

Dengan segera Bryan mendekat dan duduk disebelah wanita itu membuat wanita disampingnya ini mengalihkan pandangannya pada dirinya.

Deg!

↔↔↔

Terimakasih sudah membaca❤

Gimana? lanjut?

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

semoga Brayan jodoh nya Elena y thour, biar putri ngiri

2023-04-17

0

Yani

Yani

Yang sabar Elena semangat 💪💪💪 mau ngapain tuh dr Bryan ?

2023-01-16

0

Nitha April

Nitha April

makin seru nih ceritax

2022-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 ELENA ALYANDRA
2 BRYAN ATMAJA
3 BAB1: Bekerja
4 BAB2: Dipecat
5 BAB3: Rumah sakit (1)
6 BAB4: Rumah Putri
7 BAB5: Bertemu
8 BAB6: Kesal Bryan
9 BAB7: Iya atau tidak?
10 BAB8: Keputusan Elena
11 BAB9: Rumah Elena
12 BAB10: Kesedihan Elena
13 BAB11: Di Restaurant
14 BAB12: Kebaikan Elena
15 BAB13: Rumah Bryan
16 BAB14: Surat perjanjian
17 BAB15: Isi perjanjian
18 BAB16: Bertemu Abraham
19 BAB17: Donor Darah
20 BAB18: Curiga Putri
21 BAB19: Operasi kembali
22 BAB20: Amarah Abraham
23 BAB21: Sadar
24 BAB22: Di Kantin
25 BAB23: Kedatangan Abraham
26 BAB24: Menikah
27 BAB25: Kesal Elena (1)
28 BAB26: Sampai
29 BAB27: Gengsi
30 BAB28: Pesta
31 BAB29: Bertemu Wilson
32 BAB30: Wilson kecewa
33 BAB31: Insiden di kamar mandi
34 BAB32: Sarapan pagi
35 BAB33: Genggaman tangan
36 BAB34: Menemui Dimas
37 BAB35: Karna Pijatan
38 BAB 36: Rencana Meldi
39 BAB37: Tertarik?
40 BAB38: Paman Arlan
41 BAB39: Sosok Pria Di Figura
42 BAB40: Cemburu?
43 BAB41: Apa Aku Mencintainya?
44 BAB42: Perhatian Bryan
45 BAB43: Hamil?
46 BAB44: Kekesalan Chaca
47 BAB45: Salah Paham
48 BAB46: Rumah Sakit (2)
49 BAB47: Maaf
50 Bab48: Selamat Jalan Bapak
51 BAB49: Bertemu Putri
52 BAB50: Pemakaman
53 BAB51: Ke-Khawatiran Bryan
54 BAB52: Keputusan
55 BAB53: Bunga
56 BAB54: Cerai?
57 BAB55: Perdebatan Chaca dan Aiden
58 BAB56: Nasehat Abraham
59 BAB57: Rencana bekerja
60 BAB58: Sarapan Pagi
61 BAB59: Kesal Elena (2)
62 BAB60: Permintaan Chaca
63 BAB61: Berangkat
64 BAB62: Kecelakaan
65 BAB63: Tuduhan
66 BAB64: Elena tersadar
67 BAB65: Buta
68 BAB66: Kedatangan Putri
69 BAB67: Donor Mata
70 BAB68: Sarah Widiya
71 BAB69: Rencana Pertemuan
72 BAB70: Pertemuan
73 BAB71: Kekesalan
74 BAB72: Pernyataan Putri
75 BAB73: Kegembiraan
76 BAB74: Berdetak kencang
77 BAB75: Pulang bareng Putri
78 BAB76: Ungkapan Wilson
79 BAB77: Festival Pasar Malam
80 BAB78: Bertemu Putri
81 BAB79: Pulang
82 BAB80: Taman Belakang
83 BAB81: Sindiran Chaca
84 BAB82: Kode anak?
85 BAB83: Aiden
86 BAB84: CCTV Rumah
87 BAB85: Rencana Aiden & Chaca
88 BAB86: Aksi Chaca
89 BAB87: Pesta (2)
90 BAB88: Fakta
91 BAB89: Fakta (2)
92 BAB90: Pelukan
93 BAB91: Menyendiri
94 BAB92: Kehebohan Rumah Sakit
95 BAB93: Kunjungan Elena
96 BAB94: Artikel tentang Elena
97 BAB95: Malu!
98 BAB96: Kesal Chaca
99 BAB97: Perubahan Bryan
100 BAB98: Godaan Abraham
101 BAB99: Bulan madu?
102 BAB100: Sampai
103 BAB101: Di Kamar Hotel
104 BAB102: Teman Lama Bryan?
105 BAB103: Sakit Hati Elena
106 BAB104: Elena Cemburu?
107 BAB105: Bersiap Diri
108 BAB106: Pernyataan Cinta Bryan
109 BAB107: Jadi Mia itu?
110 BAB108: Aku mencintaimu [ End ]
111 Ekstra Part 1
112 Ekstra part 2
113 Ekstra part 3
114 Esktra part 4
115 Ekstra part 5
116 Ekstra part 6
117 Ekstra part 7
118 Ekstra part 8
119 Ekstra part 9
120 Ekstra part 10
121 Ekstra part 11
122 Ekstra part 12
123 Ekstra part 13
124 Ekstra part 14 [End]
Episodes

Updated 124 Episodes

1
ELENA ALYANDRA
2
BRYAN ATMAJA
3
BAB1: Bekerja
4
BAB2: Dipecat
5
BAB3: Rumah sakit (1)
6
BAB4: Rumah Putri
7
BAB5: Bertemu
8
BAB6: Kesal Bryan
9
BAB7: Iya atau tidak?
10
BAB8: Keputusan Elena
11
BAB9: Rumah Elena
12
BAB10: Kesedihan Elena
13
BAB11: Di Restaurant
14
BAB12: Kebaikan Elena
15
BAB13: Rumah Bryan
16
BAB14: Surat perjanjian
17
BAB15: Isi perjanjian
18
BAB16: Bertemu Abraham
19
BAB17: Donor Darah
20
BAB18: Curiga Putri
21
BAB19: Operasi kembali
22
BAB20: Amarah Abraham
23
BAB21: Sadar
24
BAB22: Di Kantin
25
BAB23: Kedatangan Abraham
26
BAB24: Menikah
27
BAB25: Kesal Elena (1)
28
BAB26: Sampai
29
BAB27: Gengsi
30
BAB28: Pesta
31
BAB29: Bertemu Wilson
32
BAB30: Wilson kecewa
33
BAB31: Insiden di kamar mandi
34
BAB32: Sarapan pagi
35
BAB33: Genggaman tangan
36
BAB34: Menemui Dimas
37
BAB35: Karna Pijatan
38
BAB 36: Rencana Meldi
39
BAB37: Tertarik?
40
BAB38: Paman Arlan
41
BAB39: Sosok Pria Di Figura
42
BAB40: Cemburu?
43
BAB41: Apa Aku Mencintainya?
44
BAB42: Perhatian Bryan
45
BAB43: Hamil?
46
BAB44: Kekesalan Chaca
47
BAB45: Salah Paham
48
BAB46: Rumah Sakit (2)
49
BAB47: Maaf
50
Bab48: Selamat Jalan Bapak
51
BAB49: Bertemu Putri
52
BAB50: Pemakaman
53
BAB51: Ke-Khawatiran Bryan
54
BAB52: Keputusan
55
BAB53: Bunga
56
BAB54: Cerai?
57
BAB55: Perdebatan Chaca dan Aiden
58
BAB56: Nasehat Abraham
59
BAB57: Rencana bekerja
60
BAB58: Sarapan Pagi
61
BAB59: Kesal Elena (2)
62
BAB60: Permintaan Chaca
63
BAB61: Berangkat
64
BAB62: Kecelakaan
65
BAB63: Tuduhan
66
BAB64: Elena tersadar
67
BAB65: Buta
68
BAB66: Kedatangan Putri
69
BAB67: Donor Mata
70
BAB68: Sarah Widiya
71
BAB69: Rencana Pertemuan
72
BAB70: Pertemuan
73
BAB71: Kekesalan
74
BAB72: Pernyataan Putri
75
BAB73: Kegembiraan
76
BAB74: Berdetak kencang
77
BAB75: Pulang bareng Putri
78
BAB76: Ungkapan Wilson
79
BAB77: Festival Pasar Malam
80
BAB78: Bertemu Putri
81
BAB79: Pulang
82
BAB80: Taman Belakang
83
BAB81: Sindiran Chaca
84
BAB82: Kode anak?
85
BAB83: Aiden
86
BAB84: CCTV Rumah
87
BAB85: Rencana Aiden & Chaca
88
BAB86: Aksi Chaca
89
BAB87: Pesta (2)
90
BAB88: Fakta
91
BAB89: Fakta (2)
92
BAB90: Pelukan
93
BAB91: Menyendiri
94
BAB92: Kehebohan Rumah Sakit
95
BAB93: Kunjungan Elena
96
BAB94: Artikel tentang Elena
97
BAB95: Malu!
98
BAB96: Kesal Chaca
99
BAB97: Perubahan Bryan
100
BAB98: Godaan Abraham
101
BAB99: Bulan madu?
102
BAB100: Sampai
103
BAB101: Di Kamar Hotel
104
BAB102: Teman Lama Bryan?
105
BAB103: Sakit Hati Elena
106
BAB104: Elena Cemburu?
107
BAB105: Bersiap Diri
108
BAB106: Pernyataan Cinta Bryan
109
BAB107: Jadi Mia itu?
110
BAB108: Aku mencintaimu [ End ]
111
Ekstra Part 1
112
Ekstra part 2
113
Ekstra part 3
114
Esktra part 4
115
Ekstra part 5
116
Ekstra part 6
117
Ekstra part 7
118
Ekstra part 8
119
Ekstra part 9
120
Ekstra part 10
121
Ekstra part 11
122
Ekstra part 12
123
Ekstra part 13
124
Ekstra part 14 [End]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!