BRYAN ATMAJA

"Papah kasih waktu kamu 2 minggu buat cari calon istri." ucap pria tampan yang sudah berumur tapi masih terlihat awet muda.

"Papah kira cari istri gampang? lagian Bryan gak tertarik menikah." jawab dingin pria muda yang tak kalah tampan dari pria berumur tadi.

Dia adalah Bryan Atmaja dan juga sang papah yang bernama Abraham Atmaja mereka berdua sekarang berada di perusahaan milik keluarga Atmaja yang bernama AtmajaGrup.

Abraham menatap tajam anak pertamanya yang sekarang duduk disofa ruangannya. "Umur kamu itu udah 27 tahun sudah waktunya cari pasangan buat bikin keturunan Atmaja Bryan!" tegas pria berumur itu.

Bryan hanya menatap cuek papah kandungnya yang duduk dihadapannya. "Kan masih ada Aiden kalo papah mau punya cucu suruh aja anak itu nikah."

Brak!

Abraham memukul meja yang berada dihadapannya dan menatap kembali Bryan dengan tajam. "Aiden itu masih SMA! lagian kamu yang lebih tua dikeluarga ini jadi kamu yang harus nikah duluan."

Aiden Atmaja adalah adik dari Bryan yang tak lain adalah anak kedua dari pasangan Abraham dan juga istrinya Meldi.

"Bryan gak tertarik menikah Pah. udah ya Aku masih ada jadwal operasi hari ini," sebelum Bryan bangkit dari duduknya Abraham terlebih dahulu menarik anaknya agar tetap diam duduk dihadapannya.

Bryan memang tidak bekerja dikantor ayahnya dia lebih tertarik pada dunia kedokteran jadi ia memilih menjadi dokter disalah satu rumah sakit milik keluarganya sekaligus pemegang rumah sakit tersebut.

"Papah belum selesai bicara jadi papah ga ngizinin kamu pergi kemana-mana!" titah Abraham yang membuat Bryan duduk kembali ke tempatnya.

"Ck! aku ini lagi sibuk Pah! jadi papah nelpon aku suruh kesini cuma mau omongin kayak gini aja?" ucap Bryan tak kalah keras dari sang ayah.

Kedua orang ini mempunyai banyak sifat yang sama salah satunya keras kepala yang membuat keduanya tidak mau mengalah.

"Kayak gini aja kamu bilang? ini juga untuk masa depan kamu Bryan!"

"Aku gak tertarik sama pernikahan jadi Papah gausah repot-repot ngomongin masa depan aku lagian juga aku lebih senang hidup kayak gini." ucapan Bryan membuat sang papah memplototinya.

"Kamu ini susah sekali dibilangin! diumur kamu yang sekarang dulu papah sudah punya kamu didalam kandungan mamah kamu! tapi kamu malah belum menikah sampai saat ini!"

Bryan masih menatap cuek sang papah yang sedari tadi menatapnya tajam. "Itu kan papah, ini kan Bryan jadi beda."

Abraham sudah siap memukul sang anak tapi dari arah belakang tangannya dipegang oleh seseorang.

"Udah yah sayang jangan gitu sama Bryan, kan kasian dia." ucap seorang wanita cantik yang sudah berusia lanjut tapi wajahnya masih sama tetap awet muda seperti Abraham.

Wanita itu bergerak maju kearah tempat duduk Bryan tapi langsung dicegah oleh Abraham. "Kamu mau kemana? jangan dekat-dekat sama anak kurang ajar itu."

Abraham menarik tangan wanita itu dan menyuruhnya duduk disampingnya. Wanita itu nampak nurut dengan Abraham.

"Kamu dari mana aja sayang? aku sudah bilang kamu jangan pergi jauh-jauh dari aku ketika kita berada dikantor," ucap Abraham memegang tangan wanita disampingnya dan mengecup punggung tangan tersebut.

"Tadi aku dari kamar mandi, maafkan aku jadi meninggalkan mu." jawab wanita tersebut dengan tersenyum.

Lain dengan Bryan yang nampak menatap cuek dihadapannya karna pemandangan seperti ini sering dilihatnya dirumah ataupun dikantor ini.

"Gapapa lain kali jangan pergi tanpa seiizinku," Abraham nampak melirik sekilas anaknya yang masih diam duduk didepannya setelah itu ia menatap wanitanya dan mencium bibir wanita itu tanpa pedulikan Bryan yang melihat itu.

"Sudah-sudah kalo kalian ingin bermesraan jangan dihadapan ku," ucap Bryan dengan bangkit dari duduknya, ketika ia melihat itu dirinya melotot tak percaya papahnya berani berciuman dihadapannya.

Abraham mengalihkan pandangannya pada Bryan. "Sirik ya? dasar jomblo, makannya cari pasangan sana."

"Kamu ini jangan begitu sama anak sendiri." wanita itu bangkit dari duduknya dan bergerak menuju Bryan yang masih berdiri. "Kamu kapan mau cariin Mamah mantu Yan?"

"Papah sama Mamah sama aja." ucap Bryan dingin menatap kedua orang tuanya ini.

Ya! wanita itu adalah Meldi Atmaja istri dari Abraham Atmaja sekaligus ibu kandung dari Bryan, ya memang Meldi juga menjadi sekertaris dari Abraham-suaminya entahlah pria itu ingin jika istrinya-Meldi yang menjadi sekertarisnya.

"Mamah kan cuma mau kamu punya pendamping." ketika tangan Meldi yang ingin mengusap kepala sang anak dari arah depan Abraham menarik tangan sang istri terlebih dahulu menjauh dari anak pertamanya itu.

Bryan menatap malas papahnya. "Dasar posesif, sudah ya aku mau pergi ke rumah sakit dulu kalian lanjutkan saja bermesra-mesranya."

↔↔↔

Jangan lupa dukung terus autor yang masih amatir ini!

Jika ada yang salah mohon koreksi dan kritikannya ya❤

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

crita ttg dktr & dosen aq plng zuka 😘😍😍

2023-05-19

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

lucu juga, PP sm mmnya dokter muda

2023-04-17

0

Yani

Yani

Seru kayanya udah lama juga ni nivel

2023-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 ELENA ALYANDRA
2 BRYAN ATMAJA
3 BAB1: Bekerja
4 BAB2: Dipecat
5 BAB3: Rumah sakit (1)
6 BAB4: Rumah Putri
7 BAB5: Bertemu
8 BAB6: Kesal Bryan
9 BAB7: Iya atau tidak?
10 BAB8: Keputusan Elena
11 BAB9: Rumah Elena
12 BAB10: Kesedihan Elena
13 BAB11: Di Restaurant
14 BAB12: Kebaikan Elena
15 BAB13: Rumah Bryan
16 BAB14: Surat perjanjian
17 BAB15: Isi perjanjian
18 BAB16: Bertemu Abraham
19 BAB17: Donor Darah
20 BAB18: Curiga Putri
21 BAB19: Operasi kembali
22 BAB20: Amarah Abraham
23 BAB21: Sadar
24 BAB22: Di Kantin
25 BAB23: Kedatangan Abraham
26 BAB24: Menikah
27 BAB25: Kesal Elena (1)
28 BAB26: Sampai
29 BAB27: Gengsi
30 BAB28: Pesta
31 BAB29: Bertemu Wilson
32 BAB30: Wilson kecewa
33 BAB31: Insiden di kamar mandi
34 BAB32: Sarapan pagi
35 BAB33: Genggaman tangan
36 BAB34: Menemui Dimas
37 BAB35: Karna Pijatan
38 BAB 36: Rencana Meldi
39 BAB37: Tertarik?
40 BAB38: Paman Arlan
41 BAB39: Sosok Pria Di Figura
42 BAB40: Cemburu?
43 BAB41: Apa Aku Mencintainya?
44 BAB42: Perhatian Bryan
45 BAB43: Hamil?
46 BAB44: Kekesalan Chaca
47 BAB45: Salah Paham
48 BAB46: Rumah Sakit (2)
49 BAB47: Maaf
50 Bab48: Selamat Jalan Bapak
51 BAB49: Bertemu Putri
52 BAB50: Pemakaman
53 BAB51: Ke-Khawatiran Bryan
54 BAB52: Keputusan
55 BAB53: Bunga
56 BAB54: Cerai?
57 BAB55: Perdebatan Chaca dan Aiden
58 BAB56: Nasehat Abraham
59 BAB57: Rencana bekerja
60 BAB58: Sarapan Pagi
61 BAB59: Kesal Elena (2)
62 BAB60: Permintaan Chaca
63 BAB61: Berangkat
64 BAB62: Kecelakaan
65 BAB63: Tuduhan
66 BAB64: Elena tersadar
67 BAB65: Buta
68 BAB66: Kedatangan Putri
69 BAB67: Donor Mata
70 BAB68: Sarah Widiya
71 BAB69: Rencana Pertemuan
72 BAB70: Pertemuan
73 BAB71: Kekesalan
74 BAB72: Pernyataan Putri
75 BAB73: Kegembiraan
76 BAB74: Berdetak kencang
77 BAB75: Pulang bareng Putri
78 BAB76: Ungkapan Wilson
79 BAB77: Festival Pasar Malam
80 BAB78: Bertemu Putri
81 BAB79: Pulang
82 BAB80: Taman Belakang
83 BAB81: Sindiran Chaca
84 BAB82: Kode anak?
85 BAB83: Aiden
86 BAB84: CCTV Rumah
87 BAB85: Rencana Aiden & Chaca
88 BAB86: Aksi Chaca
89 BAB87: Pesta (2)
90 BAB88: Fakta
91 BAB89: Fakta (2)
92 BAB90: Pelukan
93 BAB91: Menyendiri
94 BAB92: Kehebohan Rumah Sakit
95 BAB93: Kunjungan Elena
96 BAB94: Artikel tentang Elena
97 BAB95: Malu!
98 BAB96: Kesal Chaca
99 BAB97: Perubahan Bryan
100 BAB98: Godaan Abraham
101 BAB99: Bulan madu?
102 BAB100: Sampai
103 BAB101: Di Kamar Hotel
104 BAB102: Teman Lama Bryan?
105 BAB103: Sakit Hati Elena
106 BAB104: Elena Cemburu?
107 BAB105: Bersiap Diri
108 BAB106: Pernyataan Cinta Bryan
109 BAB107: Jadi Mia itu?
110 BAB108: Aku mencintaimu [ End ]
111 Ekstra Part 1
112 Ekstra part 2
113 Ekstra part 3
114 Esktra part 4
115 Ekstra part 5
116 Ekstra part 6
117 Ekstra part 7
118 Ekstra part 8
119 Ekstra part 9
120 Ekstra part 10
121 Ekstra part 11
122 Ekstra part 12
123 Ekstra part 13
124 Ekstra part 14 [End]
Episodes

Updated 124 Episodes

1
ELENA ALYANDRA
2
BRYAN ATMAJA
3
BAB1: Bekerja
4
BAB2: Dipecat
5
BAB3: Rumah sakit (1)
6
BAB4: Rumah Putri
7
BAB5: Bertemu
8
BAB6: Kesal Bryan
9
BAB7: Iya atau tidak?
10
BAB8: Keputusan Elena
11
BAB9: Rumah Elena
12
BAB10: Kesedihan Elena
13
BAB11: Di Restaurant
14
BAB12: Kebaikan Elena
15
BAB13: Rumah Bryan
16
BAB14: Surat perjanjian
17
BAB15: Isi perjanjian
18
BAB16: Bertemu Abraham
19
BAB17: Donor Darah
20
BAB18: Curiga Putri
21
BAB19: Operasi kembali
22
BAB20: Amarah Abraham
23
BAB21: Sadar
24
BAB22: Di Kantin
25
BAB23: Kedatangan Abraham
26
BAB24: Menikah
27
BAB25: Kesal Elena (1)
28
BAB26: Sampai
29
BAB27: Gengsi
30
BAB28: Pesta
31
BAB29: Bertemu Wilson
32
BAB30: Wilson kecewa
33
BAB31: Insiden di kamar mandi
34
BAB32: Sarapan pagi
35
BAB33: Genggaman tangan
36
BAB34: Menemui Dimas
37
BAB35: Karna Pijatan
38
BAB 36: Rencana Meldi
39
BAB37: Tertarik?
40
BAB38: Paman Arlan
41
BAB39: Sosok Pria Di Figura
42
BAB40: Cemburu?
43
BAB41: Apa Aku Mencintainya?
44
BAB42: Perhatian Bryan
45
BAB43: Hamil?
46
BAB44: Kekesalan Chaca
47
BAB45: Salah Paham
48
BAB46: Rumah Sakit (2)
49
BAB47: Maaf
50
Bab48: Selamat Jalan Bapak
51
BAB49: Bertemu Putri
52
BAB50: Pemakaman
53
BAB51: Ke-Khawatiran Bryan
54
BAB52: Keputusan
55
BAB53: Bunga
56
BAB54: Cerai?
57
BAB55: Perdebatan Chaca dan Aiden
58
BAB56: Nasehat Abraham
59
BAB57: Rencana bekerja
60
BAB58: Sarapan Pagi
61
BAB59: Kesal Elena (2)
62
BAB60: Permintaan Chaca
63
BAB61: Berangkat
64
BAB62: Kecelakaan
65
BAB63: Tuduhan
66
BAB64: Elena tersadar
67
BAB65: Buta
68
BAB66: Kedatangan Putri
69
BAB67: Donor Mata
70
BAB68: Sarah Widiya
71
BAB69: Rencana Pertemuan
72
BAB70: Pertemuan
73
BAB71: Kekesalan
74
BAB72: Pernyataan Putri
75
BAB73: Kegembiraan
76
BAB74: Berdetak kencang
77
BAB75: Pulang bareng Putri
78
BAB76: Ungkapan Wilson
79
BAB77: Festival Pasar Malam
80
BAB78: Bertemu Putri
81
BAB79: Pulang
82
BAB80: Taman Belakang
83
BAB81: Sindiran Chaca
84
BAB82: Kode anak?
85
BAB83: Aiden
86
BAB84: CCTV Rumah
87
BAB85: Rencana Aiden & Chaca
88
BAB86: Aksi Chaca
89
BAB87: Pesta (2)
90
BAB88: Fakta
91
BAB89: Fakta (2)
92
BAB90: Pelukan
93
BAB91: Menyendiri
94
BAB92: Kehebohan Rumah Sakit
95
BAB93: Kunjungan Elena
96
BAB94: Artikel tentang Elena
97
BAB95: Malu!
98
BAB96: Kesal Chaca
99
BAB97: Perubahan Bryan
100
BAB98: Godaan Abraham
101
BAB99: Bulan madu?
102
BAB100: Sampai
103
BAB101: Di Kamar Hotel
104
BAB102: Teman Lama Bryan?
105
BAB103: Sakit Hati Elena
106
BAB104: Elena Cemburu?
107
BAB105: Bersiap Diri
108
BAB106: Pernyataan Cinta Bryan
109
BAB107: Jadi Mia itu?
110
BAB108: Aku mencintaimu [ End ]
111
Ekstra Part 1
112
Ekstra part 2
113
Ekstra part 3
114
Esktra part 4
115
Ekstra part 5
116
Ekstra part 6
117
Ekstra part 7
118
Ekstra part 8
119
Ekstra part 9
120
Ekstra part 10
121
Ekstra part 11
122
Ekstra part 12
123
Ekstra part 13
124
Ekstra part 14 [End]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!