BAB11: Di Restaurant

HAPPY READING GUYS🍁

Mobil yang dikendarai Bryan melaju membelah padatnya jalan dikota Jakarta ini. Didalam mobil ini nampak sunyi karna kedua orang didalamnya lebih memilih diam dengan pikiran mereka masing-masing.

Perjalanan jauh membuat Elena sesekali menutup matanya karna mengantuk tapi ia masih mencoba untuk tidak tidur didalam mobil ini. Bagaimana pun dirinya hanya berdua dengan seorang pria jadi Elena harus menjaga dirinya jika tiba-tiba Dokter ini melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan keduanya.

Tapi sepertinya Elena sudah tidak kuat menahan kantuknya dan akhirnya dirinya tertidur dimobil itu dengan merebahkan tubuhnya disenderan kursi.

Tanpa diketahui Elena, sesekali bryan menatap perempuan itu untuk memastikan keadaanya. Ketika melihat Elena yang sudah tertidur membuat Bryan memiringkan senyumannya karna wajah tidur dari Elena yang terlihat menggemaskan.

Setelah beberapa menit kemudian mobil Bryan berhenti didepan sebuah restaurant cepat saji, dengan segera Bryan mencari tempat parkir untuk memarkirkan mobilnya disana. Selesai memarkirkan Bryan mematikan mesin mobilnya dan menatap wanitanya disampingnya yang masih tertidur.

Nampak wajah tenang terlihat di-diri Elena. Hati Bryan merasakan nyaman ketika melihat wajah dari wanita disampingnya.

"Hey bangun." ucap Bryan dengan masih menatap Elena tapi sayangnya perempuan itu tertidur pulas sehingga tidak terbangun ketika Bryan berucap.

Tangan bryan terangkat untuk menoel pipi wanita disampingnya. "Hey," Bryan masih menoelkan tangannya pada pipi Elena untuk membangunkan wanita itu.

Selang beberapa detik kemudian Bryan menghentikan gerakan tangannya pada pipi Elena, ia melihat wanita itu yang masih tertidur pulas.

"Pulas sekali gadis ini." gumam Bryan dengan menggelengkan kepalanya.

Tatapannya tiba-tiba saja teralihkan pada bibir Elena yag sedikit terbuka, tiba-tiba saja Bryan merasakan tubuhnya menegang ketika melihat bibir merah menggoda dari Elena.

Sialan!

Bryan mengumpat dalam hatinya, ia tidak boleh tergoda degan perempuan disampingnya ini tapi entah kenapa hati dan jalan pikirannya berbeda sekarang. Hatinya menginginkan bibir itu lain dengan pikirannya yang menolak keras apa yang ada dihatinya.

Bryan menengguk salivanya kasar masih dengan menatap Elena diam. Dengan segera ia mendekatkan wajahnya dengan wajah Elena entah apa yang akan dilakukannya sekarang.

Ketika Bryan baru saja mendekatkan wajahnya tiba-tiba saja mata dari gadis dihadapannya ini terbuka membuat Bryan menghentikan pergerakannya.

Elena membulatkan matanya melihat wajah Bryan berada dekat didepannya.

"Aaa!!"

Bruk!

Elena mendorong Bryan dengan kencang membuat Pria itu terbentur pintu mobil yang berada dibelakangnya. Tak berselang lama Elena membulatkan matanya ketika sadar dengan kelakuannya.

"Ck! sialan kau!" bentak Bryan dengan memegang kepala belakangnya, benturan itu cukup keras jadi dirinya sedikit merasakan sakit dikepalanya.

"Aduh Dok maaf sa-saya gak sengaja, Beneran Dok, sumpah." Elena mendekatkan tubuhnya pada Bryan untuk melihat Pria itu. "Sakit Dok?"

"Kau masih bertanya apa ini sakit? Ck, dasar!" tegas Bryan membuat Elena gemetar.

"Maaf Dok, abisnya Dokter ngapain deket-deket. Eh apa Dokter mau-?" Elena membulatkan matanya dan segera memundurkan tubuhnya dengan menyilangkan tanganya didepan dada.

Melihat tatapan horor dari gadis depannya membuat Bryan tersenyum miring. "Memangnya aku mau apa? hm?" Bryan mendekat kearah Elena dan melupakan kepalanya yang sakit tadi.

Melihat tubuh Bryan yang semakin mendekat membuat Elena gugup sekaligus takut. "Do-dokter mau ngapain!"

"Sesuka saya dong mau apain kamu, lagian juga sebentar lagi kita akan menikah bukan?" Bryan memiringkan senyumannya membuat Elena semakin bergetar.

Posisi mereka sekarang cukup intim, Bryan masih memiringkan bibirnya menatap Elena lain dengan Elena yang semakin mempererat pelukan ditubuhnya.

"Do-dokter jangan macam-macam ya! atau sa-saya teriak." gugup Elena membuat kekehan muncul dibibir Bryan.

Bryan mendekatnya wajahnya dan menatap wajah Elena intens. "Siapa juga yang mau bermacam-macam denganmu, lagian juga aku tidak tertarik dan tidak akan mungkin tergoda dengan wajah dan tubuh kurusmu itu," setelah mengucapkan itu Bryan menjauhkan tubuhnya dan menatap Elena yang masih membulatkan matanya.

"Cepat turun!" lanjut Bryan dengan membuka pengaman ditubuhnya dan keluar dari mobil ini meninggalkan Elena yang masih terdiam.

Jantung Elena masih berdetak tak karuan sekarang, ia masih tak percaya apa yang dikatakan dan dilakukan pria itu tadi. "Tidak tertarik-tidak tertarik! tapi tadi apa coba? apa pria itu sudah menciumku ketika aku tidur tadi?" gumam Elena dengan membulatkan matanya dan mengarahkan tangannya pada bibir kecilnya.

Semoga aja pria itu tidak menciumku tadi!

"Hey! cepat turun atau kau mau aku kunci dari dalam!" ucap seseorang dari luar mobil.

Mendengar suara itu Elena langsung tersadar dari lamunannya dan segera keluar dari mobil ini sebelum pria yang berbicara tadi mewujudkan ucapannya.

Ketika turun tatapan Elena sedikit berbinar ketika melihat restaurant mewah didepannya. Dirinya memang lapar sekarang tapi kenapa dokter ini mengajaknya kesini? bukannya mereka akan pergi kerumah Dokter itu?

Bryan berjalan mendekati Elena dan berdiri disamping wanita itu. "Temani aku makan." singkat Bryan membuat Elena menatapnya.

Setelah mengatakan itu Bryan berjalan melangkah untuk mendekati restaurant itu, Elena dengan segera mengikutinya dari belakang.

Mereka berdua pun masuk kedalam restaurant cepat saji itu dan duduk disalah satu kursi yang ada disini. Nampak restaurant cukup ramai dengan pembeli.

Hari sudah cukup gelap jadi Bryan memutuskan untuk berhenti disebuah restaurant yang terbilang mewah.

Ketika mereka sudah duduk tiba-tiba saja ada seorang wanita cantik yang berpakaian seragam hijau abu khas pelayan datang kearah meja yang ditempati Bryan dan Elena.

"Selamat sore Tuan, ada yang bisa saya bantu?" tanya ramah wanita itu denga tersenyum manis.

Bryan dan Elena duduk saling berhadapan sekarang, Elena yang melihat pelayan itu tidak menantap atau menanyainya hanya diam tak bergeming. Ia lebih memfokuskan pandangan pada pernak-pernik direstaurant ini yang cukup terkesan indah.

Bryan mengambil menu yang diberikan pelayan itu dan menatap makanan-makanan yang tersedia disana.

"Kita sedang mengadakan promo Tuan, beli satu gratis satu." Pelayan itu tersenyum ketika Bryan melirik sekilas dirinya dengan dingin.

Siapa yang tak kenal dengan Bryan? laki-laki tampan dengan sejuta pesona itu membuat banyak wanita menginginkannya termasuk pelayan ini.

Elena menatap pelayan itu dengan heran, sepertinya wanita itu menyukai Dokter didepannya ini karna terlihat dari tatapan dan glagat tubuh sipelayan yang berusaha menggoda Bryan. Tatapan Elena beralih pada sekelilingnya, entah tatapannya saja atau perasaannya yang melihat jika perempuan-perempuan disini menatap dirinya dan juga pria didepannya.

Mengapa mereka melihat kearah sini?

Namun Elena acuh, mungkin hanya perasaannya saja.

Tak lama Bryan berbicara dan memberikan buku menu itu pada si pelayan. Pelayan itu pun mengangguk dan berbalik untuk menyiapkan makanan yang dipesan Bryan.

Keduanya pun diam dengan pikiran masing-masing. Elena sibuk dengan pikirannya sedangkan Bryan nampak sibuk dengan handponenya.

Selang beberapa menit akhirnya makanan datang, pelayan yang tadi pun tersenyum dan menaruh beberapa makanan ditangannya dimeja. "Silakan dimakan Tuan."

"Hm." dingin Bryan tanpa menatap pelayan itu.

Elena yang melihat itu hanya terdiam, pelayan ini apa tidak menyadari keberadaannya? apa tubuhnya tidak terlihat disini?

Bryan menutup ponselnya dan menatap Elena dengan wajah yang tidak berekspresi. "Makan." singkat Bryan membuat Pelayan itu menatap kearah Elena.

"Aku?"

Bryan mengangguk pelan. "Iya kau, siapa lagi coba."

Elena menatap si pelayan dengan pandangan diam. Ia melihat pelayan itu yang menatapnya dengan pandangan aneh, entahlah Elena tidak tau tatapan apa itu.

Pelayan itu menatap wanita didepannya dengan pandangan binggung sekaligus heran, ia baru saja menyadari jika dihadapan Bryan ada sesosok wanita. Yang ia tau tentang gosip yang beredar adalah Bryan yang jarang sekali menampakan kedekatannya dengan seorang wanita ataupun berdekatan dengan wanita tapi sekarang? dirinya melihat pria pujaannya duduk dan makan denga seorang perempuan yang terlihat rendahan.

Bryan menatap si pelayan yang masih berdiri disampingnya. "Kau ngapain masih disini?" dingin Bryan menatap tajam wanita pelayan itu.

Seakan sadar dari pikirannya pelayan itu pun menatap Bryan dengan pandangan bersalah." Maaf Tuan, kalo begitu saya permisi, setelah mengatakan itu pelayan tersebut berjalan menjauh dari meja Bryan.

Ketika pelayan itu sudah pergi Bryan pun kembali menatap Elena. "Makan, aku tau kau lapar jadi aku pesankan semua ini untukmu."

Elena menatap makanan yang berada didepannya ini, terlihat banyak sekali makanan yang berbeda-beda dan juga terlihat asing dimatanya.

"Kau harus menghabiskan ini semua, jika tidak aku tidak akan membayarnya." Bryan memiringkan bibirnya. "Yang harus kau tau makanan disini harganya cukup mahal jadi aku harap kau harus menghabiskannya jika tidak habis aku tidak akan membayarnya jadi kau saja yang membayar semua ini." lanjutnya.

Elena menganga mendengar itu, makanan yang berada dimeja cukup banyak jadi jika tidak habis bagaimana? lagian juga dirinya tidak akan mampu untuk membayar semua makanan ini.

"Tapi banyak sekali makanannya." ucap pelan Elena.

Bryan menatap Elena dengan malas. "Kau itu kekurangan gizi, liat tubuhmu kurus seperti itu jadi aku harap kau memakan semua ini dan harus habis, tidak ada tawaran ataupun penolakan jadi cepat makan."

Elena menghela nafasnya pelan lalu menatap Bryan dengan wajah yang mencoba untuk tetap sabar.

Memangnya orang kurus itu kekurangan gizi apa?! sok tau sekali pria ini!

↔↔↔

Trmkasii sudah membaca❤

Harap tinggalkan jejaknya!

Terpopuler

Comments

Nabilla

Nabilla

si pelayan tdk tau diri, jgn rendahin org dong

2023-04-14

1

Yani

Yani

Sekali ngehabisin makan bantak bisa langsung gemuk enek mah iya

2023-01-17

0

Ati Nurhayati

Ati Nurhayati

bukan kurus bry. tp langsing...yakaaan

2021-09-17

0

lihat semua
Episodes
1 ELENA ALYANDRA
2 BRYAN ATMAJA
3 BAB1: Bekerja
4 BAB2: Dipecat
5 BAB3: Rumah sakit (1)
6 BAB4: Rumah Putri
7 BAB5: Bertemu
8 BAB6: Kesal Bryan
9 BAB7: Iya atau tidak?
10 BAB8: Keputusan Elena
11 BAB9: Rumah Elena
12 BAB10: Kesedihan Elena
13 BAB11: Di Restaurant
14 BAB12: Kebaikan Elena
15 BAB13: Rumah Bryan
16 BAB14: Surat perjanjian
17 BAB15: Isi perjanjian
18 BAB16: Bertemu Abraham
19 BAB17: Donor Darah
20 BAB18: Curiga Putri
21 BAB19: Operasi kembali
22 BAB20: Amarah Abraham
23 BAB21: Sadar
24 BAB22: Di Kantin
25 BAB23: Kedatangan Abraham
26 BAB24: Menikah
27 BAB25: Kesal Elena (1)
28 BAB26: Sampai
29 BAB27: Gengsi
30 BAB28: Pesta
31 BAB29: Bertemu Wilson
32 BAB30: Wilson kecewa
33 BAB31: Insiden di kamar mandi
34 BAB32: Sarapan pagi
35 BAB33: Genggaman tangan
36 BAB34: Menemui Dimas
37 BAB35: Karna Pijatan
38 BAB 36: Rencana Meldi
39 BAB37: Tertarik?
40 BAB38: Paman Arlan
41 BAB39: Sosok Pria Di Figura
42 BAB40: Cemburu?
43 BAB41: Apa Aku Mencintainya?
44 BAB42: Perhatian Bryan
45 BAB43: Hamil?
46 BAB44: Kekesalan Chaca
47 BAB45: Salah Paham
48 BAB46: Rumah Sakit (2)
49 BAB47: Maaf
50 Bab48: Selamat Jalan Bapak
51 BAB49: Bertemu Putri
52 BAB50: Pemakaman
53 BAB51: Ke-Khawatiran Bryan
54 BAB52: Keputusan
55 BAB53: Bunga
56 BAB54: Cerai?
57 BAB55: Perdebatan Chaca dan Aiden
58 BAB56: Nasehat Abraham
59 BAB57: Rencana bekerja
60 BAB58: Sarapan Pagi
61 BAB59: Kesal Elena (2)
62 BAB60: Permintaan Chaca
63 BAB61: Berangkat
64 BAB62: Kecelakaan
65 BAB63: Tuduhan
66 BAB64: Elena tersadar
67 BAB65: Buta
68 BAB66: Kedatangan Putri
69 BAB67: Donor Mata
70 BAB68: Sarah Widiya
71 BAB69: Rencana Pertemuan
72 BAB70: Pertemuan
73 BAB71: Kekesalan
74 BAB72: Pernyataan Putri
75 BAB73: Kegembiraan
76 BAB74: Berdetak kencang
77 BAB75: Pulang bareng Putri
78 BAB76: Ungkapan Wilson
79 BAB77: Festival Pasar Malam
80 BAB78: Bertemu Putri
81 BAB79: Pulang
82 BAB80: Taman Belakang
83 BAB81: Sindiran Chaca
84 BAB82: Kode anak?
85 BAB83: Aiden
86 BAB84: CCTV Rumah
87 BAB85: Rencana Aiden & Chaca
88 BAB86: Aksi Chaca
89 BAB87: Pesta (2)
90 BAB88: Fakta
91 BAB89: Fakta (2)
92 BAB90: Pelukan
93 BAB91: Menyendiri
94 BAB92: Kehebohan Rumah Sakit
95 BAB93: Kunjungan Elena
96 BAB94: Artikel tentang Elena
97 BAB95: Malu!
98 BAB96: Kesal Chaca
99 BAB97: Perubahan Bryan
100 BAB98: Godaan Abraham
101 BAB99: Bulan madu?
102 BAB100: Sampai
103 BAB101: Di Kamar Hotel
104 BAB102: Teman Lama Bryan?
105 BAB103: Sakit Hati Elena
106 BAB104: Elena Cemburu?
107 BAB105: Bersiap Diri
108 BAB106: Pernyataan Cinta Bryan
109 BAB107: Jadi Mia itu?
110 BAB108: Aku mencintaimu [ End ]
111 Ekstra Part 1
112 Ekstra part 2
113 Ekstra part 3
114 Esktra part 4
115 Ekstra part 5
116 Ekstra part 6
117 Ekstra part 7
118 Ekstra part 8
119 Ekstra part 9
120 Ekstra part 10
121 Ekstra part 11
122 Ekstra part 12
123 Ekstra part 13
124 Ekstra part 14 [End]
Episodes

Updated 124 Episodes

1
ELENA ALYANDRA
2
BRYAN ATMAJA
3
BAB1: Bekerja
4
BAB2: Dipecat
5
BAB3: Rumah sakit (1)
6
BAB4: Rumah Putri
7
BAB5: Bertemu
8
BAB6: Kesal Bryan
9
BAB7: Iya atau tidak?
10
BAB8: Keputusan Elena
11
BAB9: Rumah Elena
12
BAB10: Kesedihan Elena
13
BAB11: Di Restaurant
14
BAB12: Kebaikan Elena
15
BAB13: Rumah Bryan
16
BAB14: Surat perjanjian
17
BAB15: Isi perjanjian
18
BAB16: Bertemu Abraham
19
BAB17: Donor Darah
20
BAB18: Curiga Putri
21
BAB19: Operasi kembali
22
BAB20: Amarah Abraham
23
BAB21: Sadar
24
BAB22: Di Kantin
25
BAB23: Kedatangan Abraham
26
BAB24: Menikah
27
BAB25: Kesal Elena (1)
28
BAB26: Sampai
29
BAB27: Gengsi
30
BAB28: Pesta
31
BAB29: Bertemu Wilson
32
BAB30: Wilson kecewa
33
BAB31: Insiden di kamar mandi
34
BAB32: Sarapan pagi
35
BAB33: Genggaman tangan
36
BAB34: Menemui Dimas
37
BAB35: Karna Pijatan
38
BAB 36: Rencana Meldi
39
BAB37: Tertarik?
40
BAB38: Paman Arlan
41
BAB39: Sosok Pria Di Figura
42
BAB40: Cemburu?
43
BAB41: Apa Aku Mencintainya?
44
BAB42: Perhatian Bryan
45
BAB43: Hamil?
46
BAB44: Kekesalan Chaca
47
BAB45: Salah Paham
48
BAB46: Rumah Sakit (2)
49
BAB47: Maaf
50
Bab48: Selamat Jalan Bapak
51
BAB49: Bertemu Putri
52
BAB50: Pemakaman
53
BAB51: Ke-Khawatiran Bryan
54
BAB52: Keputusan
55
BAB53: Bunga
56
BAB54: Cerai?
57
BAB55: Perdebatan Chaca dan Aiden
58
BAB56: Nasehat Abraham
59
BAB57: Rencana bekerja
60
BAB58: Sarapan Pagi
61
BAB59: Kesal Elena (2)
62
BAB60: Permintaan Chaca
63
BAB61: Berangkat
64
BAB62: Kecelakaan
65
BAB63: Tuduhan
66
BAB64: Elena tersadar
67
BAB65: Buta
68
BAB66: Kedatangan Putri
69
BAB67: Donor Mata
70
BAB68: Sarah Widiya
71
BAB69: Rencana Pertemuan
72
BAB70: Pertemuan
73
BAB71: Kekesalan
74
BAB72: Pernyataan Putri
75
BAB73: Kegembiraan
76
BAB74: Berdetak kencang
77
BAB75: Pulang bareng Putri
78
BAB76: Ungkapan Wilson
79
BAB77: Festival Pasar Malam
80
BAB78: Bertemu Putri
81
BAB79: Pulang
82
BAB80: Taman Belakang
83
BAB81: Sindiran Chaca
84
BAB82: Kode anak?
85
BAB83: Aiden
86
BAB84: CCTV Rumah
87
BAB85: Rencana Aiden & Chaca
88
BAB86: Aksi Chaca
89
BAB87: Pesta (2)
90
BAB88: Fakta
91
BAB89: Fakta (2)
92
BAB90: Pelukan
93
BAB91: Menyendiri
94
BAB92: Kehebohan Rumah Sakit
95
BAB93: Kunjungan Elena
96
BAB94: Artikel tentang Elena
97
BAB95: Malu!
98
BAB96: Kesal Chaca
99
BAB97: Perubahan Bryan
100
BAB98: Godaan Abraham
101
BAB99: Bulan madu?
102
BAB100: Sampai
103
BAB101: Di Kamar Hotel
104
BAB102: Teman Lama Bryan?
105
BAB103: Sakit Hati Elena
106
BAB104: Elena Cemburu?
107
BAB105: Bersiap Diri
108
BAB106: Pernyataan Cinta Bryan
109
BAB107: Jadi Mia itu?
110
BAB108: Aku mencintaimu [ End ]
111
Ekstra Part 1
112
Ekstra part 2
113
Ekstra part 3
114
Esktra part 4
115
Ekstra part 5
116
Ekstra part 6
117
Ekstra part 7
118
Ekstra part 8
119
Ekstra part 9
120
Ekstra part 10
121
Ekstra part 11
122
Ekstra part 12
123
Ekstra part 13
124
Ekstra part 14 [End]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!