BAB8: Keputusan Elena

Selamat membaca❤

Jangan lupa tinggalkan jejak ya like, vote dan comentnya terimakasih😍

↪↪

Elena membulatkan matanya menatap dokter dihadapannya yang terlihat santai, dia sama sekali tidak terlihat merasa bersalah setelah mengatakan hal kejam tadi.

"Aku bukan wanita seperti itu Dok." Elena menunduk, ia bukan gadis murahan yang mau menikah dengan orang yang bukan dikenalnya. Ia bukan gadis nakal seperti wanita-wanita didunia malam.

Bryan mengerti apa yang diucapkan wanita itu barusan. "Ck! aku juga mana mungkin menikah dengan perempuan seperti itu."

Elena menunduk. "Ta-tapi pernikahan adalah upacara sakral Dok, a-aku gak mau main-main dalam pernikahan."

"Siapa juga yang ingin bermain-main dalam pernikahan. Aku itu ingin membantu-mu tapi kau juga harus membalas budi dengan kebaikan-ku karna membantumu."

Elena mendonggakkan wajahnya menatap binggung Dokter itu. "Aku tidak mengerti." sahut Elena, ia masih binggung dengan ucapan pria dihadapannya.

Bryan nampak menghela nafasnya pelan. "Intinya aku membantumu dan kau juga harus membantuku. Aku akan melunaskan semua pengobatan Ayahmu dan kau harus menikah denganku agar aku tidak ditanya-tanya lagi tentang pernikahan. Pernikahan ini saling menguntungkan kedua belah pihak bukan?"

Elena mengangguk pelan ketika mendengar penjelasan itu, jadi Dokter ini ingin menikah dengannya karna sering ditanya-tanya oleh keluarganya?

"Ayo cepat jawab, aku tidak mempunyai banyak waktu." lanjut dingin Bryan menatap tajam Elena yang hanya diam sedari tadi.

Elena menatap Bryan bimbang, ia binggung harus menjawab apa sekarang. Apa ia terima saja? tapi Elena tidak ingin menikah diusia se-muda ini apalagi menikah dengan seseorang yang sama sekali ia tidak cintai parahnya pun ia sama sekali belum kenal dengan pria ini.

"Aku-" Elena masih binggung, apa dokter didepannya ini tidak memberikan-nya waktu untuk menjawab ajakan nikahnya?

Bryan nampak malas melihat Elena yang terlihat binggung. Banyak perempuan yang mengantri ingin dinikahinya tapi kenapa perempuan dihadapannya ini seperti tidak ingin menikah dengannya? tapi karna hal ini ia juga semakin tertarik pada wanita bernama Elena didepannya.

"Aku hitung sampai lima dan kau harus memberikan jawabannya."

"Be-berikan aku wa-waktu." pelan Elena menatap takut pria dihadapannya.

Mendengar itu membuat Bryan menaikkan sebelah alisnya, ia tersenyum miring menatap Elena tajam.

"Satu."

Bryan mulai berhitung membuat Elena membulatkan matanya.

"Dua."

Sepertinya Bryan tidak mau mendengar ucapan Elena yang butuh waktu untuk menjawab semua itu.

"Tiga."

Dihitungan ketiga Elena masih diam, ia masih memikirkan semua ini. Dirinya hanya takut mengambil langkah yang salah.

"Empat."

"Li-"

"Iya a-aku mau menikah denganmu." jawab Elena menunduk, ia sudah memutuskan ini semua dan semoga Bapaknya itu bisa sembuh dengan dirawat disini.

Bryan tersenyum miring. Ia tau pasti perempuan didepannya ini mau menikah dengannya, siapa sih yang tak mau menikah dengan Dokter muda dan tampan sepertinya?

"Sudah ku duga kau akan menjawab itu." Bryan tersenyum miring, ia berhasil membuat Elena berada dilingkupannya.

"Jadi Bapak bisa dirawat disini kan Dok?" ucap Elena dengan mengangkat wajahnya menatap pria dihadapannya.

Elena hanya memikirkan Bapaknya, ia harus berkorban demi Dimas. Ia rela melakukan apapun demi kesembuhan orangtua satu-satunya yang dia miliki sekarang.

Bryan mengangguk singkat, ia tau perempuan didepannya ini menerima dirinya untuk Bapaknya. Bryan bertambah yakin jika perempuan dihadapannya ini adalah gadis baik-baik.

"Yasudah kalo begitu aku akan mengantarkan-mu pulang." ucap dingin Bryan membuat wajah Elena binggung.

"Untuk apa?" tanya Elena, kenapa dokter dihadapannya ini ingin mengantarkannya pulang? apa Dokter ini mengusirnya?

Bryan menghela nafasnya kembali pelan, perempuan dihadapannya ini sepertinya sangat polos atau memang bodoh?

"Ck! aku akan mengantarkan mu pulang untuk kau membereskan semua pakaian mu, kau tadi sudah meng-iyakan ajakan nikahku jadi mulai sekarang kau harus tinggal denganku. Aku juga akan memperkenalkan mu pada semua keluarga ku nanti."

Mendengar itu membuat Elena menegguk salivanya kasar, apa semua ini nyata? dirinya masih tak yakin akan menikah dengan Dokter dihadapannya ini.

"Ta-tapi Bapak saya?"

"Huh! Bapak-mu itu akan baik-baik saja disini jadi kau tidak perlu khawatir, cepat aku akan mengantarkan-mu sekarang." sahut Bryan dengan sedikit kesal. Ia sudah tak sabar untuk memperkenalkan wanita dihadapannya ini dengan keluarganya.

"Yasudah ayo." jawab Elena dengan menunduk tak berani menatap pria dihadapannya.

Bryan pun melangkahkan kakinya menuju kearah pintu rumah sakit ini dengan diikuti Elena dibelakangnya.

Sampai didepan rumah sakit Bryan berbalik menatap Elena yang berada dibelakangnya sedari tadi.

"Jangan menunduk seperti itu aku tidak suka."

Mendengar itu membuat Elena langsung mengangkat wajahnya menatap Bryan.

Aku juga tidak suka denganmu huh!

"Kau bisa menyetir mobil?" tanya Bryan membuat Elena mengerutkan dahinya.

"Kenapa memangnya?" pelan Elena. Ada apa pria dihadapannya ini bertanya tentang menyetir mobil? apa dirinya disuruh kerja menjadi supir? kejam sekali pria dihadapannya ini.

"Ck kau tinggal jawab saja iya atau tidak!" sentak Bryan membuat Elena menunduk kembali, ia takut ketika melihat Bryan membentaknya seperti tadi.

"Iya." jawab Elena pasrah. Ia sebenarnya menjawab 'iya' dengan yakin tak yakin.

"Kau yakin?" Bryan menatap curiga perempuan ini, apa benar dia bisa menyetir mobil? bukan apa-apa, dirinya hanya takut jika Elena menjawab iya padahal dirinya saja tidak bisa menyetir.

"Yakin." Elena menjawabnya dengan yakin.

Bryan dengan cepat mengangguk dan melemparkan sebuah kunci yang langsung ditangkap Elena.

Menerima kunci itu membuat Elena menatap benda itu tak lama ia mengalihkan pandangannya pada Bryan.

"Ini kunci apa?" semoga saja apa yang ada dipikiran Elena tadi tidak terjadi.

"Mobil. Sekarang kau harus menyetir mobil-ku. Ayo cepat." titah Bryan dengan berjalan menuju mobil putih yang sudah berada dilobi rumah sakit.

Perintah itu membuat mata Elena membulat. Ternyata apa yang ada dipikirannya sekarang terjadi, ada apa dengan pria ini kenapa ia disuruh membawa mobilnya?

"Hey! ayo cepat."

Elena langsung tersadar dari pikirannya, ia langsung menatap Bryan yang berdiri didepan sebuah mobil. Dengan segera Elena berjalan menuju kearah pria itu.

"Dokter yakin aku yang menyetir?" tanya Elena ketika sampai dihadapannya dokter ini.

Nampak Bryan menaikkan kedua bahunya. "Kau bilang kau bisa menyetir jadi kau saja yang menyetir, aku akan duduk disampingmu."

Setelah mengatakan itu Bryan masuk kedalam mobil. Elena yang melihat itu pun ikut berjalan masuk kedalam mobil.

Ketika mereka sudah berada didalam mobil Elena pum mulai menyalakan mesin mobil ini.

Brum..Brum

"Aku tidak mau mobil-ku sampai lecet, sedikit saja aku melihat ada goresan dimobil ini kau akan kena akibatnya." ucap Bryan dengan menatap kedepannya tanpa melihat Elena.

Elena memegang stir dengan tangan yang mulai dingin, ia gugup sekarang.

"Iy-iya."

"Kau bisa-kan menyetir?" ucap sekali lagi Bryan untuk memastikan, ia melihat wanita disampingnya dengan dingin.

Elena mengangguk yakin. "Bisa dok."

"Bagus, aku ingin memiliki istri yang bisa dalam segala hal agar aku tidak perlu membuang uang-ku hanya untuk membayar supir ataupun yang lainnya."

Elena membulatkan matanya mendengar itu, ia benar bukan? pasti dirinya akan dijadikan supir orang disampingnya ini. Sebenarnya dirinya ini akan menjadi istrinya atau menjadi budaknya sih?

Kalo gini aku lebih baik menabrakan saja mobilnya biar cowok ini tau rasa!

↔↔↔

Tinggalkan jejak ya!

Suka? mohon dukungannya juga❤

Terpopuler

Comments

Fitriyani

Fitriyani

shrznya qm hrs ttp bersyukur elena, wlwpun seandainya qm bnr d jd kn supir,atau bhkn budak,anggap aja itu utk mmbayar apa yg d lkukn Bryan utk bapak mu,jd jgn asal merasa Krn Bryan menikahi mu lgsg qm berharap bnr2 d anggap istri,,

2023-02-16

0

Yani

Yani

Dasar dr ga mau ribet yang jadi istri harus srgala bisa

2023-01-16

0

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

mending disuruh jd supir, halal tau elena

2022-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 ELENA ALYANDRA
2 BRYAN ATMAJA
3 BAB1: Bekerja
4 BAB2: Dipecat
5 BAB3: Rumah sakit (1)
6 BAB4: Rumah Putri
7 BAB5: Bertemu
8 BAB6: Kesal Bryan
9 BAB7: Iya atau tidak?
10 BAB8: Keputusan Elena
11 BAB9: Rumah Elena
12 BAB10: Kesedihan Elena
13 BAB11: Di Restaurant
14 BAB12: Kebaikan Elena
15 BAB13: Rumah Bryan
16 BAB14: Surat perjanjian
17 BAB15: Isi perjanjian
18 BAB16: Bertemu Abraham
19 BAB17: Donor Darah
20 BAB18: Curiga Putri
21 BAB19: Operasi kembali
22 BAB20: Amarah Abraham
23 BAB21: Sadar
24 BAB22: Di Kantin
25 BAB23: Kedatangan Abraham
26 BAB24: Menikah
27 BAB25: Kesal Elena (1)
28 BAB26: Sampai
29 BAB27: Gengsi
30 BAB28: Pesta
31 BAB29: Bertemu Wilson
32 BAB30: Wilson kecewa
33 BAB31: Insiden di kamar mandi
34 BAB32: Sarapan pagi
35 BAB33: Genggaman tangan
36 BAB34: Menemui Dimas
37 BAB35: Karna Pijatan
38 BAB 36: Rencana Meldi
39 BAB37: Tertarik?
40 BAB38: Paman Arlan
41 BAB39: Sosok Pria Di Figura
42 BAB40: Cemburu?
43 BAB41: Apa Aku Mencintainya?
44 BAB42: Perhatian Bryan
45 BAB43: Hamil?
46 BAB44: Kekesalan Chaca
47 BAB45: Salah Paham
48 BAB46: Rumah Sakit (2)
49 BAB47: Maaf
50 Bab48: Selamat Jalan Bapak
51 BAB49: Bertemu Putri
52 BAB50: Pemakaman
53 BAB51: Ke-Khawatiran Bryan
54 BAB52: Keputusan
55 BAB53: Bunga
56 BAB54: Cerai?
57 BAB55: Perdebatan Chaca dan Aiden
58 BAB56: Nasehat Abraham
59 BAB57: Rencana bekerja
60 BAB58: Sarapan Pagi
61 BAB59: Kesal Elena (2)
62 BAB60: Permintaan Chaca
63 BAB61: Berangkat
64 BAB62: Kecelakaan
65 BAB63: Tuduhan
66 BAB64: Elena tersadar
67 BAB65: Buta
68 BAB66: Kedatangan Putri
69 BAB67: Donor Mata
70 BAB68: Sarah Widiya
71 BAB69: Rencana Pertemuan
72 BAB70: Pertemuan
73 BAB71: Kekesalan
74 BAB72: Pernyataan Putri
75 BAB73: Kegembiraan
76 BAB74: Berdetak kencang
77 BAB75: Pulang bareng Putri
78 BAB76: Ungkapan Wilson
79 BAB77: Festival Pasar Malam
80 BAB78: Bertemu Putri
81 BAB79: Pulang
82 BAB80: Taman Belakang
83 BAB81: Sindiran Chaca
84 BAB82: Kode anak?
85 BAB83: Aiden
86 BAB84: CCTV Rumah
87 BAB85: Rencana Aiden & Chaca
88 BAB86: Aksi Chaca
89 BAB87: Pesta (2)
90 BAB88: Fakta
91 BAB89: Fakta (2)
92 BAB90: Pelukan
93 BAB91: Menyendiri
94 BAB92: Kehebohan Rumah Sakit
95 BAB93: Kunjungan Elena
96 BAB94: Artikel tentang Elena
97 BAB95: Malu!
98 BAB96: Kesal Chaca
99 BAB97: Perubahan Bryan
100 BAB98: Godaan Abraham
101 BAB99: Bulan madu?
102 BAB100: Sampai
103 BAB101: Di Kamar Hotel
104 BAB102: Teman Lama Bryan?
105 BAB103: Sakit Hati Elena
106 BAB104: Elena Cemburu?
107 BAB105: Bersiap Diri
108 BAB106: Pernyataan Cinta Bryan
109 BAB107: Jadi Mia itu?
110 BAB108: Aku mencintaimu [ End ]
111 Ekstra Part 1
112 Ekstra part 2
113 Ekstra part 3
114 Esktra part 4
115 Ekstra part 5
116 Ekstra part 6
117 Ekstra part 7
118 Ekstra part 8
119 Ekstra part 9
120 Ekstra part 10
121 Ekstra part 11
122 Ekstra part 12
123 Ekstra part 13
124 Ekstra part 14 [End]
Episodes

Updated 124 Episodes

1
ELENA ALYANDRA
2
BRYAN ATMAJA
3
BAB1: Bekerja
4
BAB2: Dipecat
5
BAB3: Rumah sakit (1)
6
BAB4: Rumah Putri
7
BAB5: Bertemu
8
BAB6: Kesal Bryan
9
BAB7: Iya atau tidak?
10
BAB8: Keputusan Elena
11
BAB9: Rumah Elena
12
BAB10: Kesedihan Elena
13
BAB11: Di Restaurant
14
BAB12: Kebaikan Elena
15
BAB13: Rumah Bryan
16
BAB14: Surat perjanjian
17
BAB15: Isi perjanjian
18
BAB16: Bertemu Abraham
19
BAB17: Donor Darah
20
BAB18: Curiga Putri
21
BAB19: Operasi kembali
22
BAB20: Amarah Abraham
23
BAB21: Sadar
24
BAB22: Di Kantin
25
BAB23: Kedatangan Abraham
26
BAB24: Menikah
27
BAB25: Kesal Elena (1)
28
BAB26: Sampai
29
BAB27: Gengsi
30
BAB28: Pesta
31
BAB29: Bertemu Wilson
32
BAB30: Wilson kecewa
33
BAB31: Insiden di kamar mandi
34
BAB32: Sarapan pagi
35
BAB33: Genggaman tangan
36
BAB34: Menemui Dimas
37
BAB35: Karna Pijatan
38
BAB 36: Rencana Meldi
39
BAB37: Tertarik?
40
BAB38: Paman Arlan
41
BAB39: Sosok Pria Di Figura
42
BAB40: Cemburu?
43
BAB41: Apa Aku Mencintainya?
44
BAB42: Perhatian Bryan
45
BAB43: Hamil?
46
BAB44: Kekesalan Chaca
47
BAB45: Salah Paham
48
BAB46: Rumah Sakit (2)
49
BAB47: Maaf
50
Bab48: Selamat Jalan Bapak
51
BAB49: Bertemu Putri
52
BAB50: Pemakaman
53
BAB51: Ke-Khawatiran Bryan
54
BAB52: Keputusan
55
BAB53: Bunga
56
BAB54: Cerai?
57
BAB55: Perdebatan Chaca dan Aiden
58
BAB56: Nasehat Abraham
59
BAB57: Rencana bekerja
60
BAB58: Sarapan Pagi
61
BAB59: Kesal Elena (2)
62
BAB60: Permintaan Chaca
63
BAB61: Berangkat
64
BAB62: Kecelakaan
65
BAB63: Tuduhan
66
BAB64: Elena tersadar
67
BAB65: Buta
68
BAB66: Kedatangan Putri
69
BAB67: Donor Mata
70
BAB68: Sarah Widiya
71
BAB69: Rencana Pertemuan
72
BAB70: Pertemuan
73
BAB71: Kekesalan
74
BAB72: Pernyataan Putri
75
BAB73: Kegembiraan
76
BAB74: Berdetak kencang
77
BAB75: Pulang bareng Putri
78
BAB76: Ungkapan Wilson
79
BAB77: Festival Pasar Malam
80
BAB78: Bertemu Putri
81
BAB79: Pulang
82
BAB80: Taman Belakang
83
BAB81: Sindiran Chaca
84
BAB82: Kode anak?
85
BAB83: Aiden
86
BAB84: CCTV Rumah
87
BAB85: Rencana Aiden & Chaca
88
BAB86: Aksi Chaca
89
BAB87: Pesta (2)
90
BAB88: Fakta
91
BAB89: Fakta (2)
92
BAB90: Pelukan
93
BAB91: Menyendiri
94
BAB92: Kehebohan Rumah Sakit
95
BAB93: Kunjungan Elena
96
BAB94: Artikel tentang Elena
97
BAB95: Malu!
98
BAB96: Kesal Chaca
99
BAB97: Perubahan Bryan
100
BAB98: Godaan Abraham
101
BAB99: Bulan madu?
102
BAB100: Sampai
103
BAB101: Di Kamar Hotel
104
BAB102: Teman Lama Bryan?
105
BAB103: Sakit Hati Elena
106
BAB104: Elena Cemburu?
107
BAB105: Bersiap Diri
108
BAB106: Pernyataan Cinta Bryan
109
BAB107: Jadi Mia itu?
110
BAB108: Aku mencintaimu [ End ]
111
Ekstra Part 1
112
Ekstra part 2
113
Ekstra part 3
114
Esktra part 4
115
Ekstra part 5
116
Ekstra part 6
117
Ekstra part 7
118
Ekstra part 8
119
Ekstra part 9
120
Ekstra part 10
121
Ekstra part 11
122
Ekstra part 12
123
Ekstra part 13
124
Ekstra part 14 [End]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!