BAB10: Kesedihan Elena

HAPPY READING🍁

"Jangan menatap-ku seperti itu, aku tau aku tampan." ucap Bryan masih dengan memejamkan matanya.

Elena yang mendengar itu langsung membulatkan matanya dan mengalihkan pandangannya dari Dokter disampingnya. Bagaimana Dokter ini tau? padahal jelas-jelas Elena melihat jika pria itu masih memejamkan matanya tapi kenapa dia bisa tau jika Elena menatapnya?

"Si-siapa juga yang menatapmu." jawab Elena pelan namun masih bisa didengar oleh Bryan.

Bryan pun membuka matanya perlahan dan mengalihkan pandangannya pada wanita yang akan ia nikahi nanti. "Ck! jangan mengelak, aku tau jika kau pasti terpesona-kan padaku? ya aku tau itu." pedenya membuat Elena memutar bola matanya malas.

Pede sekali pria ini!

"Kau hanya tinggal bertiga disini?" lanjut Bryan dengan pandangan masih terarah pada Elena.

Pertanyaan itu membuat Elena menggeleng pelan. "Aku hanya tinggal bersama Bapak." ucap Elena dengan tersenyum masam.

Mendengar itu membuat Bryan sedikit binggung. Jelas-jelas tadi dirinya melihat ada foto seorang perempuan yang ia ketahui adalah kakak dari wanita disampingnya ini tapi kenapa dia hanya tinggal bersama Bapaknya?

Elena menatap Bryan yang terlihat kebinggungan, Elena paham apa yang ada dipikiran pria itu sekarang. "Kak Putri punya rumah sendiri dipusat kota jadi aku hanya tinggal bersama Bapak disini." ya, rumah yang tadi siang ia datangi adalah milik kakaknya berbeda dengan rumah yang ia tinggali bersama Bapaknya yang berada dipinggiran kota dan masih ngontrak.

Seakan tau apa yang ada dipikirannya membuat Bryan hanya mengangguk pelan mendengar penjelasan Elena. "Lalu ibu-mu?"

Deg!

Mendengar nama Ibu membuat Elena berkaca-kaca, entahlah dirinya tidak kuasa menahan airmatanya jika sudah ditanya kemana Ibunya.

Melihat mata Elena yang berkaca-kaca membuat Bryan membulatkan katanya. Ada apa dengan wanita ini? "Hey, kenapa kau malah menangis?" ucap Bryan dengan penuh tanya.

"Ib-ibu hiks." Elena menunduk tak kuasa menahan airmatanya, ia mengingat bagaimana perjuangan ibunya dulu. Hatinya masih belum rela ditinggal sang ibunda.

"Iya ibu-mu mana?" tanya sekali lagi Bryan tanpa merasa bersalah, dirinya masih terlihat santai menanyakan itu.

"Hiks Ibu udah meninggal Dok Hiks Ibu udah gaada." tangisan Elena pecah, dirinya menangis tersedu-sedu sekarang. Anggap saja dirinya cengeng ya memang seperti itu sifatnya jika sudah ditanya kemana Ibunya.

Bryan sekarang menjadi gelagapan, dirinya tidak tau jika Ibu dari perempuan disampingnya ini sudah tiada. Tiba-tiba saja hatinya merasakan tak enak pada Elena. "Sudah-sudah jangan menangis, jika suara tangis mu itu sampai terdengar tetangga-mu bagaimana? aku tidak mau dituduh bermacam-macam dengan-mu." sahut Bryan mencoba menenangkan wanita disampingnya namun Elena nampak tak menghentikan tangisannya.

Elena masih menangis, dirinya tidak bisa meredakan tangisannya.

Melihat Elena yang masih menangis membuat Bryan merasa bersalah, bagaimana pun dirinya yang menyebabkan wanita ini menangis jadi dirinya juga harus menghentikan tangisannya bukan? Tiba-tiba saja ia mengingat Ayahnya, dirinya sering melihat Ibunya yang menangis ditaman rumahnya saat dirinya masih kecil dan Ayahnya menenangkan Ibunya dengan cara memeluknya. Apa dirinya melakukan hal itu pada perempuan ini?

Bryan menatap Elena yang masih mengeluarkan airmatanya dengan pandangan menunduk, tidak ada cara lain sekarang karna perempuan ini tidak mau menghentikan tangisannya.

Dengan hati tak enak Bryan mendekat pada Elena dan memeluk wanita itu dari samping, Bryan merasakan jika tubuh Elena menegang karna pelukan tiba-tibanya. "Sudah jangan menangis," Bryan mengelus puncuk Elena dengan pelan, dirinya ingin sekali meminta maaf tapi entah kenapa bibirnya itu susah sekali untuk mengatakan maaf."

Tubuh Elena menegang, jantungnya seakan mau copot ketika mendapatkan pelukan serta elusan dipuncuk kepalanya.

Semoga saja pria ini tidak mendengar suara jantungku

Elena merasakan jantungnya berdetak kencang sekarang, antara takut dan waspada menjadi kesatuan yang membuat jantungnya berdetak hebat.

Beberapa kemudian Bryan melepaskan pelukannya, ia menatap Elena yang sudah sedikit tenang dari sebelumnya.

Elena memicingkan matanya dan menatap Bryan dengan pandangan penuh arti. Mendapat tatapan itu membuat Bryan sedikit gugup.

"Kau jangan terlalu baper, aku hanya memelukmu untuk menenangkan tangisan-mu itu karna yang aku tau pelukan mampu membuat seseorang menjadi tenang." sahut Bryan tanpa menatap Elena. Matanya lebih fokus pada pemandangan didepannya.

Apa? memangnya iya? kenapa aku baru tau jika pelukan bisa membuat seseorang menjadi lebih tenang?

Benar atau tidaknya Elena tidak tau, entah ia harus percaya apa tidak pada Dokter disampingnya ini tentang penjelasannya tadi.

Bryan kembali menatap Elena yang nampak masih terdiam disampingnya. "Kau sudah membereskan pakaian-mu?" tanya Bryan yang langsung diangguki Elena.

"Sudah."

"Yasudah ayo kita pergi sekarang," setelah mengatakan itu Bryan berbalik dan berjalan keluar dari kamar ini meninggalkan Elena yang masih diam dibalkon kamarnya.

Elena masih diam berdiri dengan pikirannya, tapi tak lama ia pun segera berjalan masuk kedalam kamarnya dan menggendong tas miliknya yang berisikan baju, setelah itu Elena mengikuti Bryan yang sudah terlebih dahulu keluar dari kamarnya.

Mereka berdua pun berjalan keluar dari rumah sederhana ini. Sebelum menuju mobil, Elena menyempatkan dirinya untuk menatap sekeliling rumahnya. Apa ini keputusan yang baik? sebenarnya dirinya masih ragu untuk menikah dengan Bryan tapi demi sang Ayah dirinya harus berkorban.

"Ayo cepat! aku tidak punya banyak waktu sekarang." titah Bryan dengan sedikit kencang karna pria itu sudah berada disamping mobilnya.

Mendengar teriakan itu membuat Elena melanjutkan langkahnya menuju mobil yang terparkir dihalaman depan rumahnya, ia berjalan pelan dengan sesekali menatap rumah kontrakannya.

Elena sekarang sudah berada dihadapan Bryan, ia mengangkat tangannya seperti meminta sesuatu pada Bryan.

"Apa?" tanya Bryan menatap tangan Elena.

Nampak helaan nafas terdengar diwajah wanita dihadapannya. "Kunci mobil." pelan Elena.

Elena meminta kuncinya karna kunci mobil ini berada pada pria itu. Tadi dirinya yang menyetir jadi sekarang dirinya juga bukan yang harus menyetir?

Bryan membulatkan mulutnya ber-oh, dirinya menatap mata Elena yang masih terlihat sembab akibat tangisan tadi. "Biar aku saja yang menyetir, aku tidak mungkin membiarkan kau menyetir dengan mata sembab seperti itu."

Dengan memeluk tasnya Elena memegang matanya dan menghapus perlahan airmata yang masih berada dikelopak matanya. "Biar aku saja Dok, lagian juga aku masih bisa melihat jalan." ucap Elena membuat Bryan berdecak.

"Ck! sudah biar aku saja, aku tidak mau mobil-ku sampai lecet jika kau yang menyetir. Memangnya kau mau bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada mobilku?"

Elena menggeleng pelan, Dokter ini sepertinya sayang sekali pada mobilnya.

"Yasudah, cepat masuk. Kau taruh saja tas mu itu dibelakang," setelah mengucapkan itu Bryan masuk kedalam mobilnya.

Dengan segera Elena berjalan kebelakang dan menaruh tasnya dibagasi belakang mobil ini, setelah itu dirinya berjalan dan masuk untuk duduk dibagian kursi penumpang mobil berwarna hitam ini.

"Hey! mengapa kau duduk dibelakang? memangnya aku supir-mu apa! cepat pindah duduk disampingku." titah Bryan dengan kesal.

Elena memajukan bibirnya kedepan dengan raut wajah yang sudah berubah, dengan cepat ia turun dari mobil dan membuka kembali pintu mobil didepannya untuk duduk disamping Bryan.

"Wajah-mu biasakan saja, percuma dicemberutkan seperti itu karna aku tidak mungkin tergoda denganmu," ucap Bryan menatap Elena dengan menyalakan mesin mobilnya.

Elena membulatkan matanya ketika mendengar tuturan dari Dokter disebelahnya. "Siapa juga yang menggodamu!" kesal Elena dengan wajah yang ia tutupi dengan kedua tangannya agar Bryan tidak melihat wajahnya. Ia merasa malu sekarang karna sudah dipastikan wajahnya memerah karna ucapan pria disamping ini.

↔↔↔

Terimaksih sudah membaca❤

Mohon dukungannya ya!

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

Next thour

2023-04-17

0

Yani

Yani

Sekarang aja ngomong ga akan tergoda ntar mah bukan tergoda lagi tapi tergila-gila dokter

2023-01-17

0

Galaxy Piyak🐣

Galaxy Piyak🐣

like kak

2020-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 ELENA ALYANDRA
2 BRYAN ATMAJA
3 BAB1: Bekerja
4 BAB2: Dipecat
5 BAB3: Rumah sakit (1)
6 BAB4: Rumah Putri
7 BAB5: Bertemu
8 BAB6: Kesal Bryan
9 BAB7: Iya atau tidak?
10 BAB8: Keputusan Elena
11 BAB9: Rumah Elena
12 BAB10: Kesedihan Elena
13 BAB11: Di Restaurant
14 BAB12: Kebaikan Elena
15 BAB13: Rumah Bryan
16 BAB14: Surat perjanjian
17 BAB15: Isi perjanjian
18 BAB16: Bertemu Abraham
19 BAB17: Donor Darah
20 BAB18: Curiga Putri
21 BAB19: Operasi kembali
22 BAB20: Amarah Abraham
23 BAB21: Sadar
24 BAB22: Di Kantin
25 BAB23: Kedatangan Abraham
26 BAB24: Menikah
27 BAB25: Kesal Elena (1)
28 BAB26: Sampai
29 BAB27: Gengsi
30 BAB28: Pesta
31 BAB29: Bertemu Wilson
32 BAB30: Wilson kecewa
33 BAB31: Insiden di kamar mandi
34 BAB32: Sarapan pagi
35 BAB33: Genggaman tangan
36 BAB34: Menemui Dimas
37 BAB35: Karna Pijatan
38 BAB 36: Rencana Meldi
39 BAB37: Tertarik?
40 BAB38: Paman Arlan
41 BAB39: Sosok Pria Di Figura
42 BAB40: Cemburu?
43 BAB41: Apa Aku Mencintainya?
44 BAB42: Perhatian Bryan
45 BAB43: Hamil?
46 BAB44: Kekesalan Chaca
47 BAB45: Salah Paham
48 BAB46: Rumah Sakit (2)
49 BAB47: Maaf
50 Bab48: Selamat Jalan Bapak
51 BAB49: Bertemu Putri
52 BAB50: Pemakaman
53 BAB51: Ke-Khawatiran Bryan
54 BAB52: Keputusan
55 BAB53: Bunga
56 BAB54: Cerai?
57 BAB55: Perdebatan Chaca dan Aiden
58 BAB56: Nasehat Abraham
59 BAB57: Rencana bekerja
60 BAB58: Sarapan Pagi
61 BAB59: Kesal Elena (2)
62 BAB60: Permintaan Chaca
63 BAB61: Berangkat
64 BAB62: Kecelakaan
65 BAB63: Tuduhan
66 BAB64: Elena tersadar
67 BAB65: Buta
68 BAB66: Kedatangan Putri
69 BAB67: Donor Mata
70 BAB68: Sarah Widiya
71 BAB69: Rencana Pertemuan
72 BAB70: Pertemuan
73 BAB71: Kekesalan
74 BAB72: Pernyataan Putri
75 BAB73: Kegembiraan
76 BAB74: Berdetak kencang
77 BAB75: Pulang bareng Putri
78 BAB76: Ungkapan Wilson
79 BAB77: Festival Pasar Malam
80 BAB78: Bertemu Putri
81 BAB79: Pulang
82 BAB80: Taman Belakang
83 BAB81: Sindiran Chaca
84 BAB82: Kode anak?
85 BAB83: Aiden
86 BAB84: CCTV Rumah
87 BAB85: Rencana Aiden & Chaca
88 BAB86: Aksi Chaca
89 BAB87: Pesta (2)
90 BAB88: Fakta
91 BAB89: Fakta (2)
92 BAB90: Pelukan
93 BAB91: Menyendiri
94 BAB92: Kehebohan Rumah Sakit
95 BAB93: Kunjungan Elena
96 BAB94: Artikel tentang Elena
97 BAB95: Malu!
98 BAB96: Kesal Chaca
99 BAB97: Perubahan Bryan
100 BAB98: Godaan Abraham
101 BAB99: Bulan madu?
102 BAB100: Sampai
103 BAB101: Di Kamar Hotel
104 BAB102: Teman Lama Bryan?
105 BAB103: Sakit Hati Elena
106 BAB104: Elena Cemburu?
107 BAB105: Bersiap Diri
108 BAB106: Pernyataan Cinta Bryan
109 BAB107: Jadi Mia itu?
110 BAB108: Aku mencintaimu [ End ]
111 Ekstra Part 1
112 Ekstra part 2
113 Ekstra part 3
114 Esktra part 4
115 Ekstra part 5
116 Ekstra part 6
117 Ekstra part 7
118 Ekstra part 8
119 Ekstra part 9
120 Ekstra part 10
121 Ekstra part 11
122 Ekstra part 12
123 Ekstra part 13
124 Ekstra part 14 [End]
Episodes

Updated 124 Episodes

1
ELENA ALYANDRA
2
BRYAN ATMAJA
3
BAB1: Bekerja
4
BAB2: Dipecat
5
BAB3: Rumah sakit (1)
6
BAB4: Rumah Putri
7
BAB5: Bertemu
8
BAB6: Kesal Bryan
9
BAB7: Iya atau tidak?
10
BAB8: Keputusan Elena
11
BAB9: Rumah Elena
12
BAB10: Kesedihan Elena
13
BAB11: Di Restaurant
14
BAB12: Kebaikan Elena
15
BAB13: Rumah Bryan
16
BAB14: Surat perjanjian
17
BAB15: Isi perjanjian
18
BAB16: Bertemu Abraham
19
BAB17: Donor Darah
20
BAB18: Curiga Putri
21
BAB19: Operasi kembali
22
BAB20: Amarah Abraham
23
BAB21: Sadar
24
BAB22: Di Kantin
25
BAB23: Kedatangan Abraham
26
BAB24: Menikah
27
BAB25: Kesal Elena (1)
28
BAB26: Sampai
29
BAB27: Gengsi
30
BAB28: Pesta
31
BAB29: Bertemu Wilson
32
BAB30: Wilson kecewa
33
BAB31: Insiden di kamar mandi
34
BAB32: Sarapan pagi
35
BAB33: Genggaman tangan
36
BAB34: Menemui Dimas
37
BAB35: Karna Pijatan
38
BAB 36: Rencana Meldi
39
BAB37: Tertarik?
40
BAB38: Paman Arlan
41
BAB39: Sosok Pria Di Figura
42
BAB40: Cemburu?
43
BAB41: Apa Aku Mencintainya?
44
BAB42: Perhatian Bryan
45
BAB43: Hamil?
46
BAB44: Kekesalan Chaca
47
BAB45: Salah Paham
48
BAB46: Rumah Sakit (2)
49
BAB47: Maaf
50
Bab48: Selamat Jalan Bapak
51
BAB49: Bertemu Putri
52
BAB50: Pemakaman
53
BAB51: Ke-Khawatiran Bryan
54
BAB52: Keputusan
55
BAB53: Bunga
56
BAB54: Cerai?
57
BAB55: Perdebatan Chaca dan Aiden
58
BAB56: Nasehat Abraham
59
BAB57: Rencana bekerja
60
BAB58: Sarapan Pagi
61
BAB59: Kesal Elena (2)
62
BAB60: Permintaan Chaca
63
BAB61: Berangkat
64
BAB62: Kecelakaan
65
BAB63: Tuduhan
66
BAB64: Elena tersadar
67
BAB65: Buta
68
BAB66: Kedatangan Putri
69
BAB67: Donor Mata
70
BAB68: Sarah Widiya
71
BAB69: Rencana Pertemuan
72
BAB70: Pertemuan
73
BAB71: Kekesalan
74
BAB72: Pernyataan Putri
75
BAB73: Kegembiraan
76
BAB74: Berdetak kencang
77
BAB75: Pulang bareng Putri
78
BAB76: Ungkapan Wilson
79
BAB77: Festival Pasar Malam
80
BAB78: Bertemu Putri
81
BAB79: Pulang
82
BAB80: Taman Belakang
83
BAB81: Sindiran Chaca
84
BAB82: Kode anak?
85
BAB83: Aiden
86
BAB84: CCTV Rumah
87
BAB85: Rencana Aiden & Chaca
88
BAB86: Aksi Chaca
89
BAB87: Pesta (2)
90
BAB88: Fakta
91
BAB89: Fakta (2)
92
BAB90: Pelukan
93
BAB91: Menyendiri
94
BAB92: Kehebohan Rumah Sakit
95
BAB93: Kunjungan Elena
96
BAB94: Artikel tentang Elena
97
BAB95: Malu!
98
BAB96: Kesal Chaca
99
BAB97: Perubahan Bryan
100
BAB98: Godaan Abraham
101
BAB99: Bulan madu?
102
BAB100: Sampai
103
BAB101: Di Kamar Hotel
104
BAB102: Teman Lama Bryan?
105
BAB103: Sakit Hati Elena
106
BAB104: Elena Cemburu?
107
BAB105: Bersiap Diri
108
BAB106: Pernyataan Cinta Bryan
109
BAB107: Jadi Mia itu?
110
BAB108: Aku mencintaimu [ End ]
111
Ekstra Part 1
112
Ekstra part 2
113
Ekstra part 3
114
Esktra part 4
115
Ekstra part 5
116
Ekstra part 6
117
Ekstra part 7
118
Ekstra part 8
119
Ekstra part 9
120
Ekstra part 10
121
Ekstra part 11
122
Ekstra part 12
123
Ekstra part 13
124
Ekstra part 14 [End]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!