Hampir satu tahun Ye Chen berada di bukit dan dimensi Batu Jajar, berlatih mematangkan jurus-jurusnya dan membuat pil kultivasi untuk para kultivator.
Sudah lama Ia berencana meninggalkan desa ini, berpetualang seorang diri menambah wawasan dan pengalaman di dunia yang luas.
Rasanya percuma saja selama ini berlatih jika harus terus berada di tempat ini.
Sebelumnya saat berada di dimensi Batu Jajar, Ia kerapkali keluar untuk bertarung dengan hewan buas di luar aray dimensi. Di sebelah dalam adalah hutan liar yang belum pernah di masuki siapapun, Ia berniat masuk kesana.
Rencana awalnya adalah saat Ia berhasil menyerap buah elemen, Ia akan langsung meninggalkan desa tapi masalah sekte di desa membuatnya mengurungkan niatnya.
Tidak mungkin Ia meninggalkan desa sebelum masalah ini diselesaikan terlebih dahulu.
Mau tidak mau Ia harus memikirkan kedamaian desa. Desa Ye, namanya saja diabadikan menjadi nama desa dan tempatnya tinggal diberi nama bukit Ye.
Suatu hari saat ketua Song naik ke bukit, terkejut melihat Ye Chen, auranya sedikit berbeda, lebih dalam dan seperti ada rasa tertekan bila berada didekatnya.
"Pemimpin Ye, anda... latihan apa yang sebenarnya anda lakukan?" Ketua Song berkata dengan sedikit gugup, aura yang Ye Chen keluarkan sangat mendominasi, bahkan tingkat langitpun tidak bisa tidak tunduk di depannya, padahal Ye Chen masih berada di tingkat Bumi Tengah.
"Eh kakek Song, sejak kapan anda di sini..?" Ye Chen yang baru keluar dari pondoknya memandang ketua Song yang diam berdiri dengan keringat kecil membasahi dahinya.
"Tolong kakek Song jangan panggil aku pemimpin, bersikaplah biasa saat kita sedang berdua saja, jujur aku kurang suka."
"Tarik dulu auramu itu, membuatku tidak nyaman." Ucap ketua Song.
Menyadari ini, Ye Chen langsung menarik auranya. Dia memang sengaja melakukan ini, tak ada alasan apa-apa, Ia hanya terlalu malas dan tidak mau repot segala menekan aura.
"Huff.. Baiklah tapi biarkan orang tua ini memanggilmu tuan muda.. Aku sudah menetapkan hatiku untuk mengabdi di sini, dan tuan muda adalah pemilik tempat ini." Kata ketua Song.
"Baiklah kalau itu maumu kakek Song, tapi jangan menyesal, aku ini tidak sebaik yang ada kira.
Dan tentang latihan yang aku lalukan... Hm, tidak ada yang spesial, aku hanya sering berburu hewan-hewan buas dan sumber daya, mungkin karena selalu waspada dan berada dalam keadaan hidup mati membuatku begini." Ye Chen menjelaskan metode latihan yang Ia gunakan, tak menceritakan perihal pil elemen dan gurunya.
Ye Chen sendiri memang merasa auranya sedikit berbeda sejak pecahan jiwa gurunya menyatu dengan dirinya.
Aura ini menurutnya lebih hitam, lebih kelam. Entah siapa gurunya ini dulu, jurus-jurus yang diwariskan melalui ingatan jiwanya juga sangat hebat dan sedikit sadis menurutnya Ye Chen.
"Oh ya kakek Song, karena anda di sini, aku tak perlu repot-repot turun ke bawah. Ini pil kultivasi yang khusus aku buat untuk tingkat Langit, Semoga dengan ini anda bisa segera naik ke tahap puncak.
Dan tolong untuk memberitahu nona Ong naik mengambil inti hewan untuk bahan pembuat pil." Ye Chen berkata sembari menyerahkan dua botol pil kepada ketua Song
"Yang ini untuk tahap menengah dan yang ini untuk tahap di atasnya, kakek Song harus ingat jangan sampai tertukar." Lanjut Ye Chen lagi menjelaskan dua botol pil yang ternyata tidak sama cara menyerapnya.
Dengan tangan gemetar, ketua Song menerima pemberian Ye Chen. Bahkan Ia tak pernah bermimpi bisa naik ke tingkat Langit puncak secepat ini.
Di masa sekarang, takutnya tak ada lagi yang bisa dengan mudah meracik pil tingkat Langit.
Diluar sana Ia yakin masih ada alkemis yang bisa membuat pil kultivasi untuk tingkat Langit tapi apakah dengan gampangnya bisa diperoleh, tentu saja tidak dan kalaupun bisa, pasti harganya sangat mahal.
Sedangkan di tangannya kini terdapat dua botol pil yang akan membawanya ke tahap puncak.
Bagi seorang kultivator di dunia yang kejam ini, kenaikan tingkat adalah hal yang paling utama.
"Tidak usah sungkan, terima saja dan maaf merepotkan untuk memanggil nona Ong.
Kakek Song, aku bukan tidak mau membawa semua sumber daya ke gedung alkemis desa, aku hanya tidak mau ada sesuatu hal tidak di inginkan terjadi." Lanjut Ye Chen.
"Aku mengerti.." Kata ketua Song
"Oh ya apa ada perkembangan mengenai kristal jiwa ungu?" Tanya Ye Chen.
"Oh itu, bulan lalu ada sekelompok pedagang yang keluar desa dan telah kembali, mereka membawa beberapa kristal jiwa. Sayangnya orang kita yang mencari di sekitar hutan desa tak mendapatkan hasil yang memuaskan."
Ketua Song lalu bercerita mengenai kelompok pedagang yang keluar desa, mereka memang membawa pulang beberapa kristal jiwa ungu tapi menurut mereka ada kelompok pedagang lain yang memiliki kristal dalam jumlah banyak.
"Mereka tidak menjual kristal ini, mereka menginginkan suaka di desa.. Masalahnya, mereka meminta wilayah mereka sendiri untuk kalangan mereka sendiri." Lanjut ketua Song.
Ye Chen mendengar ini diam..
"Kalau memang seperti itu, baiklah aku akan turun, kita berunding." Ye Chen berdiri melangkah turun ke desa.
...
Balairung desa, rumah ketua Song.
Ye Chen yang duduk di kursi pemimpin, berkata kepada perwakilan dagang yang ingin menukar kristal jiwa dengan suaka dan wilayah sendiri di desa.
"Aku tidak perduli dengan kristal yang anda tawarkan, jika ingin tinggal dan menetap di sini, anda harus ikut aturan di sini.
Apa anda tau? di desa ini melarang siapapun memiliki wilayah sendiri untuk kelompoknya." Kata Ye Chen tegas.
Sejak duduk memimpin rapat pertemuan, Ye Chen telah mengeluarkan auranya, hanya sekitar empat puluh persen.
Tentu saja semua yang hadir merasakan ini, tak terkecuali para perwakilan dagang.
Tapi dengan penuh keyakinan, perwakilan dagang mengeluarkan suaranya meskipun dengan suara yang bergetar akibat aura yang Ye Chen keluarkan.
"Tapi aku dengar ada sekte yang anda berikan wilayah sendiri, apakah tidak pengecualian lagi? Lihatlah jumlah kami cukup banyak, takutnya nanti akan mengganggu kenyamanan penduduk lain jika kami membaur." Perwakilan dagang ini sudah tau masalah sekte ini.
Perwakilan dagang secara garis besar tau, pemimpin desa enggan berurusan dengan sekte karena takut, di sekte ini ada dua tingkat langit, salah satunya berada di tahap menengah dan patriarknya sendiri di tahap awal.
Perwakilan dagang sendiri ada satu kultivator tingkat Langit awal dan beberapa di tingkat Bumi ditambah kristal yang Ia juga tau sangat di butuhkan di desa.
Dengan komposisi ini, daya tawarnya pasti lebih tinggi, begitu pikirnya.
"Oh jadi anda telah menyelidiki desa ini? hebat... anda sungguh hebat, sungguh hal yang tidak mengecewakan dari perwakilan dagang." Sahut Ye Chen sambil memandang dengan senyum.
Lalu melanjutkan lagi.
"Berapa banyak kristal yang anda miliki?"
Merasa mendapat angin, perwakilan dagang tanpa curiga sediktpun menyebutkan semua kristal yang mereka miliki.
"Ini yang ada pada kami sekarang, selanjutnya akan kami berikan lagi sisanya setelah rombongan kedua sampai di desa." Kata perwakilan dagang menyerahkan sebuah cincin yang berisi ratusan kristal jiwa Ungu.
Ketua Song mengambil cincin dari perwakilan dagang dan menyerahkannya pada Ye Chen.
"Buatlah wilayah anda sendiri di dekat wilayah sekte itu, dan ingat jangan pernah membuat masalah dengan penduduk desa." Setelah mendengar ini perwakilan dagang pamit pergi dengan tersenyum lebar, Ye Chen yang masih duduk di tempatnya juga tersenyum kecil.
"Pemimpin, apa tidak masalah membiarkan mereka membangun wilayah sendiri? Sekte itu saja akhir2 ini kadang membuat ulah, ditambah lagi perwakilan dagang ini, aku yakin cepat atau lambat mereka juga akan membuat masalah." Ketua Song terlihat agak menyayangkan keputusan Ye Chen.
"Tenanglah ketua Song aku mempunyai rencana sendiri, aku tak bisa mengatakannya sekarang karena belum ada bukti apa-apa.
Nanti suatu saat anda akan mengerti. Oh ya Qin Gang panggil sepuluh rekanmu itu dan nona Ong kemari."
Sembari menunggu yang lain datang, Ye Chen berbincang-bincang dengan ketua Song.
"Kakek Song kita sangat membutuhkan kristal ini, seperti yang anda tau, aku bisa membuat formasi dan bahan utama formasi ini adalah kristal ini. Kristal ini fungsinya sebagai penguat saja."
Tidak lama muncullah Qin Gang dan sepuluh rekannya berikut nona Ong.
"Tuan muda.. " Sapa mereka serempak.
"Oh kalian sudah tiba, baiklah begini... " Ye Chen turun dari kursi pemimpin dan duduk berbaur sama rata di kursi. Ia memang tak suka melihat ada jarak di antara mereka. Suka merendah dan tidak pernah sombong, sifat inilah yang membuat mereka sangat menghormatinya.
Berwawasan luas, ahli alkemis, ahli formasi dan pemahaman jurusnya sangat dalam, belum lagi usia yang masih sangat muda dan tampan.
Bahkan sombongpun masih wajar dengan segala kelebihan ini. Tapi Ye Chen tidak pernah mengenal kata sombong ini, tapi narsis iya, malah kadang kelewatan.
Saat semua orang dengan tenang menunggunya berbicara.
"Bagaimana..? Ucapnya Ye Chen sambil berdiri merentangkan tangannya.
" Bagaimana apanya tuan muda..? salah satu rekan Qin Gang tampak bertanya bingung.
"Hais lihatlah aku, bagaimana..? kali ini Ye Chen berkata sambil mengangkat-angkat alisnya.
Ketua Song yang segera menyadari sesuatu hanya tersenyum dan menggelenglan kepalanya. Yeah, memang itulah tuan muda, pikirnya.
" Aduuh... kenapa kalian ini? di tanya malah bingung.... " Ye Chen tampak sedikit kesal.
"Tuan muda terlihat sangat tampan." Nona Ong yang mulai sadar saat melihat reaksi ketua Song berkata sambil terkikik kecil.
"Ah sudahlah... aku tau kau tidak ikhlas, padahal aku baru mau memberikan arak khusus ciptaanku tapi sudahlah lebih baik kita lanjutkan pertemuan kita." Sahut Ye Chen seolah-seolah sedih, tapi lirikan dan senyum tipis Ye Chen tak bisa luput dari penglihatan nona Ong, bahkan ketua Song teralihkan mendengar kata arak khusus.
"Benarkah itu tuan muda...?" Ketua Song yang sejak tadi hanya diam tiba-tiba bertanya, tak sabar rasanya mendengar kata arak.
Apalagi Ia tau Ye Chen adalah alkemis, sudah pasti arak khusus buatannya pasti enak.
Melihat tatapan tidak sabar dari semua orang, Ye Chen dengan bangga berkata.
"Hahaha tentu saja, sejak kapan aku berbohong..? ambil gelas."
Salah satu rekan Qin Gang berlari ke dalam, tak butuh waktu lama Ia segera kembali.
Ye Chen membuka tutup kendi yang cukup besar yang Ia keluarkan dari cincinnya dan aroma harum seketika tercium memenuhi ruangan rapat memberi efek menenangkan.
Aroma arak ini bahkan membuat dantian mereka yang menghirupnya bereaksi.
"Hebaaat... tuan muda memang tetap yang terbaik!"
Salah satu dari mereka memuji arak khusus buatan Ye Chen di ikuti oleh yang lain.
Kata inilah yang Ye Chen tunggu dari tadi, Ia hanya senyum-senyum sendiri di tempatnya.
"Nona Ong, arak ini tidak memabukkan, cobalah kau pasti akan suka." Pinta Ye Chen pada nona Ong yang tampak ragu untuk minum arak.
"Habiskan arak kalian, aku akan keluar sebentar.. aku lapar, ingin ke rumah bibi Xiao. Oh ya cukup tiga gelas, tidak lebih."
Tapi belum Ye Chen berdiri, nona Xiao datang..
"Tuan muda.. sudah lama tidak muncul, anda sepertinya melupakanku." Ucapnya dengan mimik yang sedih.
"Eh nona Xiao, aku tadinya aku berniat ke rumahmu sekalian mengunjungi bibi, aku rindu masakannya. Nah karena kau sudah di sini, panggil yang lain dan minumlah arak itu tapi ingat hanya tiga gelas, tidak lebih." Ye Chen langsung keluar menuju rumah makan.
"Sepertinya aku akan menerobos." Ucap salah satu rekan Qin Gang, Ia lalu duduk tenang merasakan meridiannya bergetar.
Kecuali ketua Song, Ia hanya merasakan sedikit gejolak di dantiannya. Sepertinya ini hanya untuk tingkat Emas ke bawah saja pikirnya.
Di saat inilah nona Xiao dan kelompok alkemis yang dipanggilnya datang. Tanpa basa-basi mereka langsung menenggak tiga gelas arak lalu duduk, bersiap menerobos.
Aula pertemuan kini tampak sunyi, semua orang tampak serius berkultivasi.
Boom.. Boom..
Suara ledakan ledakan kecil terdengar dari dantian semua orang yang berkultivasi, tampak senyum bahagia menghiasi wajah mereka.
"Tuan muda memang sangat berbakat.. Pilihanku untuk menetap dan mengabdi di sini adalah keputusan yang paling tepat dari semua keputusanku selama hidup." Ucap salah satu dari mereka yang telah selesai menstabilkan auranya.
Berturu-turut mereka semua bangun dan menunggu Ye Chen kembali.
Nona Xiao yang juga telah selesai, berjalan ke dalam lalu kembali lagi dengan seperangkat alat minum teh.
"Tadi sebelum tuan muda pergi, Ia memberiku sesuatu yang katanya herbal teh. Entah apa maksudnya, Ia juga meminta langsung merebus semua menjadi satu dan menunggunya kembali." Nona Xiao menjelaskan apa yang Ia kerjakan karena tak ingin membuat mereka penasaran.
"Sudah selesai rupanya, bagaimana.. hebat bukan? kini kalian tau aku ini memang sangat berbakat.. haha..." Kata Ye Chen yang baru tiba.
"Mulai lagi... " Ucap ketua Song dalam hati, tak mungkin Ia menegur atau mencoba mengingatkan Ye Chen.
Memang arak khususnya ini sangat hebat, naik tahap hanya dengan meminum tiga gelas arak saja.
"Tuan muda... Terima kasih, arak anda luar biasa." Serempak mereka semua berkata dengan hormat. kultivator mana yang tidak senang jika bisa menerobos.
"Tak usah sungkan... " Sahut Ye Chen melambaikan tangannya. Lalu bertanya pada nona Xiao.
"Nona Xiao apakah semua sudah siap..?"
"Sudah tuan muda, semua seperi instruksi anda."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 413 Episodes
Comments
Arie Chaniago70
good good,,
2025-02-21
0
Aldi Karwur
nama gurunya saja ye chen gak tau apalagi nama"jurusnya....
2024-07-23
2
Driyanto Kriswan
Cihuy... Uhuy...
2024-04-05
0