Pendekar Sadis
Seorang anak memandangi sebuah rumah yang terbakar, asap membumbung tinggi.
Si jago merah yang nampak sombong menampakkan kuasanya melahap setiap jengkal rumah.
Rumah yang terletak di sebuah desa di kaki gunung itu adalah rumah seorang bangsawan kekaisaran Han yang mengundurkan diri dari jabatannya.
Seorang bangsawan yang menjadi menteri yang sangat di cintai rakyat. Terkenal akan kemurahan hatinya, akan kebijaksanaannya. Bahkan sang kaisarpun segan padanya.
Berawal dari kebijakan sang kaisar yang ingin ikut berperang memperluas wilayah demi sumberdaya.
Pada akhirnya rakyat juga yang sengsara, pajak yang tinggi di terapkan guna mendukung perang yang terus berlangsung.
Bertahun-tahun peperangan seolah tiada habisnya, keadaan sungguh kacau.
perampokan, pemerasan dan segala bentuk kejahatan adalah pemandangan sehari-hari di setiap pelosok kekaisaran.
Keadaan ini kemudian menimbulkan perselisihan antara anggota inti kerajaan.
Pihak yang mempertahankan peperangan harus terus di lakukan dan pihak yang ingin perang harus dihentikan.
kedua kelompok ini makin memperparah keadaan.
Lalu muncullah kelompok ketiga, yakni kelompok yang bersikap masa bodoh.
Kelompok ini menyebut dirinya kelompok netral tapi sesungguhnya merupakan kelompok yang paling berbahaya.
Bagaimana tidak, kelompok ini dengan dalih netral, bebas melakukan apa saja terutama menumpuk kekayaan sendiri bahkan tak akan segan untuk menghasut pihak lain.
Parahnya lagi, berani menjual informasi ke pihak lain.
...
Kekaisaran Shao terletak di benua Barat.
Di Timur terdapat kekaisaran Han sedangkan di Utara tidak terdapat kekaisaran, wilayah ini terdiri dari sekte-sekte yang berdiri sendiri.
Satu sekte super, tiga sekte besar dan puluhan sekte-sekte menengah dan kecil.
Benua Tengah, benua ini sangat kaya akan sumberdaya, mulai dari kepadatan energi alam yang dua kali lebih besar, mineral tambang sebagai bahan pembuatan senjata sampai tanaman-tanaman herbal langka ribuan tahun.
Gunung-gunung tinggi, jurang yang dalam, pepohonan yang sangat lebat menjadi ciri khas benua Tengah.
Awalnya ketiga wilayah memang tidak ada konflik karena masing-masing wilayah bisa memasuki benua Tengah tanpa melanggar batas wilayah lain.
Tapi berbeda jika telah berada atau sedang mencari sumberdaya, karena sifat yang tidak pernah merasa puas maka sering terjadi pelanggaran batas wilayah dan tidak sedikit pembunuhan terjadi di benua Tengah.
Di dalam hutan belantara benua Tengah, yang kuat adalah raja sementara yang lemah akan selalu ditindas, di rampas haknya.
Ada satu lagi daratan besar yakni benua Selatan, letaknya berbatasan langsung dengan benua tengah.
Sangat jauh dan dalam, dianggap sebagai daratan liar karena sedikit sekali orang yang pernah menginjakkan kakinya di daratan ini.
...
Benua Utara
Terletak di antara benua Barat dan Timur membuat benua Utara mengalami dampak yang paling parah akibat perang.
Wilayah-wilayah kecil hancur, ribuan penduduk mengungsi ke wilayah besar yang bisa dikatakan wilayah yang aman.
Tak terkecuali para pemimpin sekte-sekte kecil, semua mengungsi.
Keadaan ini memaksa mereka akhirnya bersatu membentuk satu kekaisaran, yaitu kekaisaran Utara yang di pimpin oleh Kaisar Chu.
Kaisar Chu dengan pemerintahan yang baru akhirnya mengambil kebijakan menghentikan dan menarik diri dari peperangan.
Ia kemudian memerintahkan menarik seluruh armada perang.
Memanggil semua kultivator yang masih berada di wilayah musuh, kemudian menutup semua akses keluar benua dan memperkuat pertahanan wilayah kekaisaran yang baru.
Kebijakan lain adalah berusaha merebut kembali wilayah-wilayah kecil yang hancur yang merupakan bagian dari benua Utara.
Sebagian besar wilayah ini di kuasai pihak musuh.
Hanya satu tahun sejak berdirinya, seluruh wilayah-wilayah kecil ini akhirnya bisa dikuasai kembali.
Bukan karena kekaisaran yang baru ini sudah stabil dan kuat, melainkan karena wilayah ini sudah ditinggalkan. Bisa dikatakan sudah kosong.
...
Benua Barat dan Timur
Berbeda dengan benua Utara, benua Barat dan Timur masih terus berperang.
Luasnya wilayah, sumberdaya yang melimpah, dukungan sekte-sekte besar dan banyaknya kultivator-kultivator yang siap tempur dengan berbagai alasan menyebabkan perang seolah tidak akan pernah berakhir.
Jangan melihat luasnya wilayah sebuah benua dan berpikir akan sangat susah untuk menyerang dan menghancurkan suatu wilayah.
Tidak sedikit wilayah yang hancur hanya satu malam saja akibat diserang oleh pihak lain.
Keberadaan para ahli formasilah yang membuat hal ini bisa terjadi.
Daratan yang luas menjadi sempit, perjalanan yang panjang jadi singkat dan membawa pasukan dalam jumlah besar dalam sekejap akan sangat mudah
dengan adanya portal teleportasi.
Ahli formasi yang di anggap sangat berperan dalam kekacauan ini memang sangat di butuhkan bahkan
ratusan artefak terbang hanya akan menjadi sampah, tak mungkin dapat di gunakan tanpa dukungan ahli formasi.
Karena di anggap sangat penting, maka kedudukan ahli formasi sangat tinggi.
Namun, bukan berarti kedudukannya aman, di era peperangan semua hal bisa saja terjadi.
Ahli formasi pada akhirnya di buru, dijadikan target utama oleh masing-masing pihak dengan membentuk tim pemburu ahli.
Tak pandang bulu, asalkan orang tersebut bisa sedikit dasar formasi, pasti akan langsung di bunuh.
Bukan hanya ahli formasi, ahli alkimia yang bertugas meracik obat, menyembuhkan pasukan yang terluka juga akan bernasib sama.
Setiap kekalahan di medan perang pasti akan sangat berdampak pada kekaisaran.
Karena bukan saja wilayahnya direbut, sumberdaya diambil tapi juga semua ahli formasi dan alkimia pasti akan di bunuh.
Membentuk pasukan baru untuk melakukan serangan balik sangat tidak mungkin meskipun di wilayah sendiri.
Hal ini karena tidak adanya portal penghubung, penjaga portal pasti telah mati dan portal di hancurkan.
...
Perang akhirnya hanya menyisakan tangisan, menghasilkan penderitaan yang seolah tak berujung.
Ribuan bahkan jutaan nyawa melayang, entah itu di medan perang ataupun ditempat lain.
Ahli formasi dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi sebagian besar terbunuh, hanya menyisakan sedikit sekali pewaris.
Ahli alkimiapun nasibnya tidak lebih baik. Paviliun alkemis dan rumah pil hancur habis terbakar atau di ledakkan menjadi puing-puing.
Ahli penempa tidak bisa lagi membuat senjata tingkat tinggi, hanya senjata-senjata kelas rendah yang bisa dibuat. Bukan karena tidak adanya bahan pembuat senjata tapi ahli-ahli penempa tingkat tinggi sudah tidak ada lagi.
Kultivator tinggi sudah tidak ada lagi. kota-kota menjadi seperti kota mati.
Sepuluh tahun berperang adalah waktu yang tidak sebentar, melibatkan tiga benua dengan segala bentuk dengan skala pertempuran tingkat tinggi.
Kehancuran masing-masing pihak meliputi segala aspek dan kerugian yang di derita sangatlah besar.
Diperparah lagi dengan konflik internal di negara sendiri, mulai dari perampokan sampai perebutan kekuasaan.
Mengikuti benua Utara, benua Barat dan Timur yang terus bertempur akhirnya mengurangi intensitas serangan dan akhirnya tidak melakukan agresi
Siapa yang keluar sebagai pemenang? jawabannya adalah tidak ada.
Semua hancur, semua rusak, yang menang adalah keserakahan.
...
Anak yang memandangi rumah yang terbakar itu bernama bermarga Ye bernama Chen.
Darah bercampur keringat dan kotoran membuat sosoknya yang berdiri tampak menyeramkan, sesekali Ia mengusap matanya yang memerah.
Memandangi kobaran api seperti akan menelannya, tangan kecilnya terlihat mengepal.
Perlahan Ia tertunduk lama lalu secara perlahan duduk dan sujud menghadap ke arah rumah yang sebentar saja sudah hampir habis terbakar.
"Ayah, Ibu, terimalah sujud dari anakmu. Maafkanlah anakmu yang tidak bisa menjagamu. Tenanglah di sana, tunggu aku membalaskan semua sakit hati ini.. "
Ia kemudian berdiri, senyum tipis terlihat samar di mulutnya, entah apa maksud senyumnya ini.
"Tuan muda..! " seorang lelaki tua tampak berlari menghampiri.
"Tuan muda! Syukurlah anda selamat, maaf aku tak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan tuan dan dan nyonya"
"A kiu..?" dalam pandangannya Ia masih teringat sosok ini, dia adalah warga sekitar yang kerap datang untuk membantu mengurus dirumahnya.
"Tuan muda, ini aku" sahut A Kiu
"Ada apa paman?"
"Jangan disini, ikutlah denganku" sambung A Kiu
"Tuan muda, ambillah ini" A Kiu menyerahkan sebuah cincin penyimpanan kepada Ye Chen.
"Ini...?"
Terdiam sesaat, A Kiu menghela nafas lalu berkata.
"Tuan muda, ini adalah pesan terakhir dari tuan besar. Tuan besar sudah tahu kejadian ini cepat atau lambat pasti akan terjadi. Tuan berpesan, jika sesuatu terjadi, maka cincin ini harus diberikan kepada anda."
"Baiklah saya terima, lalu apakah ayah dan ibuku mengatakan sesuatu? "
"beliau berpesan agar tuan muda meninggalkan desa ini, pergilah ke Selatan dan jangan tinggal di daerah kekaisaran"
Lalu A Kiu menyerahkan sebuah kitab.
"Aku tau tuan muda tidak suka berlatih ilmu tapi untuk membuka cincin penyimpanan ini, tuan muda harus memiliki kekuatan jiwa. Kitab ini mengajarkan cara berlatih membangun kekuatan jiwa, memang ini hanyalah tingkat dasar tapi kitab ini lebih dari cukup untuk sekedar membuka cincin penyimpanan."
Cincin penyimpanan adalah artefak yang biasa dipakai kultivator untuk menyimpan barang bawaan. Dibentuk oleh ahli penempa lalu ahli formasi menggunakan hukum ruang di dalamnya.
Bahan membuat artefak ini adalah mineral khusus dan memiliki tingkatan.
Semakin luas dimensi penyimpanan sebuah cincin maka semakin tinggi juga tingkatan sebuah cincin penyimpanan dan semakin tinggi juga kualitas bahan pembuatannya.
"Tuan muda, maaf aku tak bisa menemani, banyak hal yang harus aku selesaikan. Aku harap tuan bisa menjaga diri.
Pergilah ke Selatan seperti pesan tuan besar, dan ini sekedar untuk menjaga diri."
"Terima kasih atas perhatian paman, kalau begitu aku pamit."
"Tuan tunggu sebentar." Ye Chen menghentikan langkahnya mendengar suara A Kiu.
"Tuan muda, sebaiknya cincin ini anda pakai di leher, saya kuatir akan banyak masalah bila ada yang melihat ini di jari anda."
"Baiklah." Ye Chen kemudian mengalungkan cincinnya di lehernya sambil berkata "Paman, sebaiknya aku berangkat sekarang, Paman tidak mengikutiku, uruslah urusan paman dan berhati-hatilah, oh ya sampaikan salamku kepada yang lain, suatu saat nanti aku ingin mendengar kabar dari kalian."
"eh, apakah tuan muda sudah tau siapa aku?" gumam A Kiu.
Ye Chen hanya tersenyum melihat ekspresi dari wajah A Kiu, lalu melangkah pergi ke Selatan.
"Aku harap tuan muda bisa menjaga diri." ujar A Kiu dalam hatinya.
"Jenderal, apakah tuan muda akan baik-baik saja? atau kalau tidak, biarkanlah saya dan beberapa kawan mengawalnya." kata seorang pria yang muncul dari kegelapan.
"Tidak perlu, aku rasa tuan muda bisa menjaga dirinya, apakah kamu lupa? tuan muda sangat berbeda dari anak-anak seusianya, pandangannya sangat jauh ke depan. Saya sendiri kadang bertanya mungkinkah tuan muda adalah reinkarnasi dewa.. "
"Tapi Jenderal..."
"Baiklah, kawallah dari jauh, hanya pastikan saja tuan muda selamat keluar dari kekaisaran ini. Setelah itu cepatlah kembali masih banyak tugas yang menunggu kita. Selanjutnya, biarlah nasib yang menentukan jalan hidupnya...."
"Baik Jenderal." Pria itupun menghilang di kegelapan, di ikuti beberapa bayangan lain.
"Sayang sekali tuan muda tidak mau menjadi kultivator, padahal bakatnya termasuk langka. Memiliki tulang Surgawi murni dan otak yang cerdas." gumam sang Jenderal itu sambil menghela nafas.
Ye Chen memang terkenal bukan hanya sebagai tuan muda keluarga Ye, tapi juga terkenal sangat suka membaca.
Berbagai macam kitab dilahapnya, sekali baca pasti langsung hafal dan paham.
Namun entah kenapa Ye Chen ini tidak mau menjadi kultivator padahal Ia sangat berbakat, ditambah Ia hafal berbagai jurus.
Sebetulnya bukan Ye Chen tidak tertarik untuk menjadi kultivator, beberapa kali Ia mencoba mengumpulkan energi alam tapi selalu macet, energi alam terkumpul tiba-tiba buyar seolah dantian miliknya menolak energi ini.
Inilah salah satu alasannya kenapa Ye Chen kemudian menjadi lebih gemar membaca.
Kitab-kitab formasi dan alkimia di lahap habis, berbagai formasi dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi Ia hafal di luar kepala.
Namun sayang sekali Ia tidak bisa mempraktekannya karena sebuah formasi membutuhkan sejumlah Qi untuk mengaktifkannya.
Berbeda dengan alkimia, meskipun tidak bisa membuat sebuah pil karena membutuhkan Qi dan kekuatan jiwa namun Ia tetap bisa meracik dalam bentuk serbuk yang bisa di minum ataupun salep untuk luka luar.
Ye Chen yang berjalan tiba-tiba berhenti lalu membalikkan badannya, seolah sedang menunggu sesuatu.
Setelah lama menunggu, Ia akhirnya berkata, "Paman, di depan adalah wilayah terluar kekaisaran, paman sudah tidak perlu mengawalku. pulanglah dan sampaikan salamku untuk paman A Kiu, Terima kasih untuk semua.. "
"Baik, hamba mohon diri, tuan muda harap berhati-hati jangan terlalu percaya pads orang lain." Ucap pria misterius tanpa menampakkan dirinya.
Tersenyum "akan kuingat nasehat paman."
"Senyum tuan muda sangat misterius, aku bahkan sulit mengartikannya. Jenderal sepertinya benar, aku terlalu kuatir." ucapnya dalam hati.
"Kita kembali." Ia kemudian memberi perintah mengajak kawan-kawannya pergi.
Ye Chen melanjutkan perjalanannya. Menjelang malam, Ia memasuki sebuah desa yang nampaknya baru mengalami peperangan atau mungkin lebih tepatnya diserang.
Beberapa rumah masih tampak terbakar, sebagian rumah yang lain sudah menjadi abu. Tak ada lagi tanda-tanda kehidupan di desa ini.
Melihat ke atas langit lalu menghela nafas, hanya ini yang bisa Ia lakukan.
Ye Chen melangkah menyusuri desa, tujuannya hanya satu mencari tempat untuk menghabiskan malam dan kalau bisa mencari sesuatu untuk dimakan.
"hm.. sepertinya ini cukup baik " Ye Chen memasuki salah satu bangunan bekas penginapan.
Beruntung masih ada sedikit bahan makanan yang bisa di olah sekedarnya.
Tak lama, terdengar suara nafas yang teratur di salah satu pojok ruangan.
Jika ada yang melihat ini, mungkin akan terheran-heran.
Bagaimana tidak, seorang anak yang masih berusia sepuluh tahun dengan enaknya tidur tanpa rasa kuatir sedikitpun di wajahnya, seolah ini adalah kamarnya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 413 Episodes
Comments
by shyfa
dari awal aja udah keliatan seru
2024-11-21
0
Ira
keren
2024-11-09
0
Anonymous
ff
2024-10-28
0