18. Tak sengaja.

"Dengan ini, purna sudah tugas saja .enjabat di Kompi ini. Saya pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya tidak bisa menjadi komandan panutan untuk rekan semua. Terus terang saya malu karena tidak bisa menjadi komandan yang menjalankan amanah" Bang Yudha berpamitan pada seluruh rekan anggota di wilayah timur.

"Tak lupa saya ucapkan terima kasih banyak atas dukungan dan segala bantuan selama saya menjabat sebagai Danki di Kompi ini"

Bang Yudha menunduk mengendalikan perasaan yang berkecamuk dalam dada.

"Atas nama istri saya Arnetta Nuli Sabadilla.. saya juga memohon maaf" kini air mata itu benar-benar turun dari pelupuk mata. Bang Ubed memeluk Bang Yudha.. seorang anggota senior juga ikut memeluk Bang Yudha kemudian di ikuti anggota lain dan mereka saling memeluk.

"Ijin Danki.. jika ada yang memandang rendah Danki.. semua itu salah besar. Bagi kami.. Danki Yudha adalah yang terhebat.. meninggikan harkat dan martabat wanita setinggi-tingginya.. menyayangi pasangan hidup setulus hati. Hati kami terketuk.. kini kami paham arti sebuah keluarga...terutama arti hadirnya seorang istri" kata seorang anggota.

Bang Yudha tak sanggup berkata apapun. Hanya pedih terasa dalam hati.

***

Bang Yudha bersandar memandangi arah luar jendela pesawat. Hatinya terasa begitu sepi, tak ada gairah hidup dalam dirinya. Perjalanan menuju Rusia begitu menjenuhkan baginya. Disaat para anggota lain bersuka cita.. hanya dia saja yang terlihat jauh dari kata bahagia.

"Sudah Yud.. Nikmati perjalanan ini. Mungkin pikiranmu akan sedikit teralihkan dari Netta." saran Bang Winata.

"Bagaimana aku bisa menikmati, entah istriku di luar sana sehat atau tidak, bagaimana dengan anak ku. Dua bulan lagi akan melahirkan, Netta pasti sudah sulit beraktivitas dan ruang geraknya terbatas. Apakah dalam masyarakat dia mampu menghadapi semuanya" ucap Bang Yudha terus memikirkan Netta.

"Banyak berdo'a pot"

"Tidak pernah putus, demi anak istri disana" jawab Bang Yudha begitu menekan perasaan Bang Winata, yang Bang Winata tau.. adiknya telah mendua dan membuang anak dari Yudha. Entah bagaimana dirinya harus menjelaskan pada Yudha.

***

Hari yang panjang telah berlalu. Kehidupan Bang Yudha sudah sedikit lebih terarah karena dirinya di wajibkan fokus pada pendidikan tapi tidak dengan hatinya yang semakin kacau.

"Bang Yudha nggak makan?" seorang gadis bernama Zahra yang ikut dalam pendidikan itu menyapa Bang Yudha yang sedang merokok dan memegang botol minuman.

Luar negeri tak sulit mendapatkan minuman haram seperti itu, tapi dalam pendidikan.. di larang keras untuk meminumnya.

"Sudah kenyang" jawab Bang Yudha sekenanya.

"Kapan Abang makan? Sampai kapan Abang akan terus begini?" tanya Zahra kemudian.

"Bukan urusanmu.. Kembalilah ke tempatku dan jangan terlalu dekat dengan pria mabuk" jawab Bang Yudha.

"Apakah wanita bisa sampai membuatmu seperti ini Bang?? Apa tidak ada lagi wanita di dunia ini selain istri Abang?" ucap Zahra berusaha membangun kepercayaan diri Bang Yudha tapi ia salah.. Bang Yudha yang begitu menyayangi Netta membuatnya naik pitam seketika.

Tangan Bang Yudha menyambar leher Zahra dan mencekiknya, beruntung saat itu Bang Winata lewat dan mencegah hal tak di inginkan terjadi.

"Yudha.. sadar kamu..!! Itu perempuan.. bukan lawanmu" Bang Winata mengingatkan.

"Katakan padanya untuk tidak menghina ibu dari anak ku. Netta wanita terhormat, aku lah yang sudah membuat semua masalah ini terjadi" kata Bang Yudha yang akhirnya mau melonggarkan jemarinya dari leher Zahra.

"Oke.. nanti aku yang akan bicara. Kembali ke kamarmu.. sholat dan cepat tidur pot, jangan mabuk aja yang kamu urus..!!" nasihat Bang Winata yang semakin tak menentu melihat Bang Yudha kian hari.. kian kehilangan akal sehat.

Semoga masalah ini cepat selesai hampir dua tahun sejak Netta pergi. Yudha bukannya waras, stress nya malah semakin menjadi. Kepalanya memang encer, taat tetap ia jalani, tapi hatinya mati. Biarlah Allah dan malaikat yang menghitung segala amalnya.

Bang Yudha melangkah gontai menuju kamarnya. Bang Winata sampai mengusap wajahnya melihat Bang Yudha sudah hancur-hancuran. Tak tau apa reaksinya saat melihat Netta bersama pria lain dan sudah 'menghilangkan' buah hati mereka.

***

"Mana anak Papa??" Bang Rico berjongkok menyambut 'putra kecilnya' yang baru pandai berjalan tapi sudah banyak bicara dengan gigi yang baru saja tumbuh dua.

"Papaa.." Si kecil Lingga menyambut Bang Rico yang sudah mendapat IB di minggu ini.

"Mama dimana?" tanya Bang Rico.

"Mandi" jawab Lingga kecil.

"Oya.. wangi donk..!!" jawab Bang Rico yang akhirnya sedikit mengkhayal tentang Netta. Entah mengapa sejak semalam ia sangat merindukan ibu satu anak itu.

"Lingga main dulu sama bibi di taman ya. Papa mau bicara sama Mama"

Bibi segera membawa Lingga ke taman kota.

:

tok..tok..tok..

"Boleh Abang masuk?"

"Masuk saja Bang, Netta sudah selesai ganti pakaian" jawab Netta sembari memakai lipstik di bibirnya.

"Mau kemana?" tanya Bang Rico.

"Ke supermarket. Popok Lingga juga sudah habis"

"Pas nih, mumpung malam minggu kita jalan yuk..!!" ajak Bang Rico.

Tak tau ada dorongan darimana, Bang Rico memeluk Netta dari belakang. Wangi aroma wangi manis bercampur dengan bunga membuat nalurinya tergugah.

"Apa bayang Bang Yudha masih ada di hatimu?"

"Kenapa Abang tanya itu?" Netta melepas pelukan itu tapi Bang Rico semakin erat mendekapnya.

"Abang ingin melamar mu dek. Abang sudah nggak tahan di siksa rindu"

"Netta sudah bilang, tidak akan berurusan lagi dengan makhluk yang namanya pria. Netta trauma Bang" jawab Netta.

"Tapi Abang nggak begitu,. Abang sayang kamu.. sayang sama lingga juga. Kita nikah ya.. bukankah kamu dan Bang Yudha sudah selesai" kata Bang Rico kemudian mengarahkan Netta agar berhadapan dengannya.

Bang Rico terhanyut, ia mendekatkan wajahnya menginginkan bibir manis Netta, dekat.. dan semakin dekat.

Untuk beberapa saat Netta terpengaruh, bibir keduanya saling bertaut bertukar rasa namun sesaat kemudian terbayang wajah tampan Bang Yudha. Tubuhnya yang tegap dan gagah mengusik batinnya. Netta pun tersentak..

"Astagfirullah hal adzim.. jangan Bang..!! Abang keluarlah" ucap Netta terus beristighfar dalam hati.

"Kenapa dek?? Sudah hampir dua tahun lebih kita bersama, total empat tahun kebersamaan kita.. Apa Bang Yudha begitu mengena di hati mu???" tanya Bang Rico.

Gemuruh di dadanya tertahan berat, sungguh sakit rasa hatinya saat ini.

"Netta dan Bang Yudha memang hanya sekelebat kisah, tapi Bang Yudha tetap ayahnya Lingga. Netta ingin melupakannya karena sangat membencinya.. tapi Netta tak sanggup menghilangkan bayangnya karena Bang Yudha sudah menghadirkan Lingga ke dunia bahkan wajah Lingga yang begitu mirip ayahnya sangat menyiksa Netta Bang. Sifat dan sikap Lingga pun terlalu mirip ayahnya" Isak tangis Netta akhirnya tumpah juga.

"Untuk kesekian kalinya Abang bertanya. Bolehkah Abang merebut hatimu kembali? Abang terima apapun yang sudah terjadi sama kamu. Abang akan menutup mata dan hanya akan menjalani masa depan bersamamu"

...

buugghh..

Bang Yudha menolong seorang anak kecil yang terjatuh di taman kota.

"Are you okay friend???" tanya Bang Yudha.

Anak itu mendongak dan menatap mata Bang Yudha.

"Yes.. aku kuat" jawab anak kecil itu.

Jantung Bang Yudha berdegup kencang. Rasa-rasanya ia tidak pernah jauh dari pria kecil itu tapi tak tau.. dimana pernah menemui pria kecil ini.

"Hai jagoan.. siapa namamu?"

"Ingga" jawabnya.

Kening Bang Yudha berkerut.

"Lingga??"

Pria kecil itu mengangguk. Rasanya tak sulit menerka kata-kata bocah di hadapannya itu.

"It's oke. Panggil saya.. Orion"

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

timbuljaya

timbuljaya

bertwmu dgn sang anak tidak sengaja n ada ikatan batin yg blm terpecahkan. dekatkan lingga dgn papa nya thor.

2022-09-12

1

🍀 chichi illa 🍒

🍀 chichi illa 🍒

jadi inget kisah bang Rama Dinda sama bang Ardi ..akan kah terulang kembali ? pertalian darah akhir nya ketemu juga walaupun sudah besar ... semangat kak Nara 💕💕 gak sabar tunggu besok mau tau lanjutan nya ...

2022-01-14

1

Yane Kemal

Yane Kemal

Keren akhirnya ketemu

2022-01-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!