15. Terasa berat.

Netta terbang menaiki helikopter yang di minta Bang Yudha untuk mengantarkan sang istri. Netta meninggalkan Bang Yudha yang terpaku seolah tak bernyawa.

"Sebenarnya ada apa Bang??" tanya Bang Ubed yang prihatin melihat seniornya.

"Abang kehilangan dia.. anak istriku Bed" tubuh Bang Yudha ringan dan tumbang menghantam tanah.

"Abaaaaang..!!!!"

...

Netta menangis kencang, ia memeluk jaket Bang Yudha yang diam-diam ia ambil dari lemari. Ada wangi parfum maskulin khas aroma tubuh Bang Yudha.

"Kenapa Bang?? Kenapa harus seperti ini??????" Netta mengusap perutnya dengan lembut hatinya terbolak balik tapi sesaat kemudian perutnya mengepal kuat.

...

"Danki pergi kemana??" tanya Bang Ubed saat menyadari Bang Yudha tidak di tempat.

"Siap.. tidak tau"

"Bodoh kalian semua. Danki ada di dalam rumah dan keluar dari dua pintu yang ada tapi kalian tidak tau, apa saja kerja kalian???" tegur Bang Ubed.

***

"Abang nggak sengaja Netta.. sungguh..!!" ucapnya terus meracau.

"Jangan pergi sayang..!! Abang nggak bisa jauh sama kamu..!!"

Langkah Bang Ubed terhenti saat melihat kehancuran Bang Yudha. Pria tangguh itu begitu lemah kehilangan sang istri.

"Jangan minum lagi Bang..!! Abang sudah nggak kuat minum..!!" Bang Ubed mencoba membantu Bang Yudha.

"Huuueekk" Bang Yudha terkapar tak sanggup menopang tubuhnya.

"Kalau sudah cinta mau bilang apa? Tapi cinta butuh saling percaya Bang" ucap Bang Ubed.

...

"Apa Bed???? Lalu bagaimana Yudha sekarang???" tanya Bang Winata ikut gusar.

"Belum sadar Bang. Entah apa yang di minum Bang Yudha sampai akhirnya muntah darah seperti ini" jawab Bang Ubed.

"Astagfirullah.. Netta kemana?" gumamnya.

...

"Ijin Dan.. ada yang mencari..!!"

"Siapa?" tanya seorang pria.

"Venus.."

:

Netta melepaskan pelukannya dari Bang Rico.

"Kenapa sayang????"

"Netta kesini karena pasti Bang Winata tidak menyampaikan pesan Netta" ucap Netta.

"Pesan apa???"

"Hubungan kita usai sampai disini Bang..!! Netta minta maaf sudah mengecewakan Abang" jawab Netta.

"Abang yang seharusnya minta maaf karena tidak bisa jujur sama kamu. Tapi sumpah mati, Abang tidak menduakanmu" Bang Rico menatap dalam mata Netta.

"Netta tau Bang. Maaf" Netta menunduk sedih sambil mengusap perutnya.

Mata Bang Rico mengikuti gerak-gerik Netta.

"Ka_mu hamil??" tanya Bang Rico tak yakin.

Netta semakin menangis mengangguk lemah.

"Ya Allah Ya Rabb.. siapa pria b******n yang berani menyentuhmu.. Biar Abang tebas leher nya" tanya Bang Rico mengguncang kedua bahu Netta dengan emosi.

"Kurang apa Abang jaga kamu dek..!! Abang tahan diri demi kamu, demi menghalalkan kamu jika sudah tiba saatnya nanti"

Netta mundur berusaha menghilang, berat rasanya mengendalikan dua rasa yang berkecamuk di dalam hati.

"Netta hanya ingin katakan itu Bang. Netta bukan perempuan baik-baik."

"Jangan kemana-mana lagi..!!" pinta Bang Rico.

"Untuk apa Bang?"

"Abang bilang jangan kemana-mana...!!! Tetap disini..!!!!!!" ucap tegas Bang Rico.

"Kamu lari dari dia berarti ada masalah yang kamu sembunyikan..!!!"

"Nggak Bang..!!"

"Jawab dek..!! Abang mengenalmu tidak untuk satu atau dua hari..!!!"

Nafas Netta terasa sesak, dalam hatinya begitu sakit berkelebat bayang Bang Yudha berputar di kepala. Tak kuat dengan rasa sedihnya.. Netta pingsan tak sadarkan diri.

Bang Rico dengan sigap mendekap tubuh Netta.

...

"Usia kandungan sudah dua bulan, sepertinya istri Pak Rico terlalu stress. Hamil di usia terlalu muda memang terkadang seperti ini Pak" kata seorang bidan di klinik.

"Saya siapkan vitamin untuk ibu ya Pak" Bu bidan pun meninggalkan Netta dan Bang Rico.

Bang Rico melihat Netta yang terpejam dan meneteskan air mata tak ingin melihat gambar calon bayinya, ia meneruskan alat yang tadi di pegang ibu bidan.. tampak di layar USG ada kaki kecil sekali yang menendang dengan lincah. Ada seulas senyum dari bibir Bang Rico lalu meletakan alat USG itu kembali.

"Saya akan menyayangimu seperti saya menyayangi Mama mu" bisik Bang Rico di perut Netta.

:

Netta menolak saat Bang Rico menyuapinya. Pikirannya selalu teringat dan terbayang sosok Bang Yudha.

"Dek.. ijinkan Abang menyayangimu dengan cara Abang..!!" pinta Bang Rico.

"Untuk apa Bang? Netta bukanlah Netta yang dulu" kata Netta.

"Bagi Abang tak ada bedanya kamu yang dulu dan sekarang. Kamu tetaplah kamu.. apa adanya dirimu." jawab Bang Rico.

"Netta ini bekas orang Bang"

Hati Bang Rico terasa sangat sakit. Netta yang begitu polos, yang begitu ia sayangi dan ia jaga kini sudah mengerti tentang 'kehidupan'.

"Nggak masalah. Abang cinta dirimu apa adanya, bukan selang*anganmu yang ada apanya" jawab Bang Rico.

"Boleh Abang tau statusmu saat ini?"

"Dia sudah mengijinkan Netta pergi"

Kening Bang Rico berkerut berpikir keras.

Apa ini artinya pria itu sudah mentalak Netta?.

Bang Rico menarik nafas dalam-dalam.

"Abang ikhlas apapun yang terjadi dengan dirimu. Kita besarkan anak ini sama-sama..!!"

"Tapi Bang....."

"Abang tidak mau dengar apapun lagi dek. Cukup..!! Kasihan bayimu"

***

Bang Yudha duduk termenung di depan barak bujangan. Ia memilih tidak kembali ke rumahnya karena selalu teringat dengan Netta.

"Ijin.. Pakaian Danki sudah saya bawa kesini. Ijin arahan..!!"

"Semua makanan yang ada di gudang.. kamu bagikan untuk anak-anak. Susu untuk ibu hamil kamu kasihkan untuk istri anggota yang sedang hamil."

"Apa ini tidak terlalu cepat Bang?" tanya Bang Ubed.

"Abang tau kemampuan Netta, akses telah di tutup rapat. Kesalahan Abang terlalu besar" jawab Bang Yudha.

"Abang akan tetap mencari cara menemukan Netta. Tak ada gunanya kemarin Abang mencegah Netta pergi, biarkan waktu mengajarkan kami tentang arti sebuah kerinduan dan kesetiaan. Jika jodoh itu masih ada, cepat atau lambat kami pasti akan bertemu lagi. Dan ingatlah.. Abang tidak akan pernah menyerah.. Allah pun tau bagaimana perasaan Abang untuk Netta. Abang melepasnya untuk menyelamatkan keduanya"

***

"Bagaimana.. Bisa kerjakan tugasnya?" tanya Bang Rico saat melihat Netta begitu sibuk dengan pekerjaannya.

"Sedikit lagi selesai Bang, hanya tinggal kirim file lokasi" jawab Netta.

"Jangan terlalu di forsir dek, ingat kandungan mu..!!" kata Bang Rico mengingatkan.

"Seberapa pun kamu kesal sama bapaknya, kamu nggak boleh melimpahkan rasa marahmu sama anakmu, dia nggak salah.. dia juga nggak minta ada.. tapi sebagai orang tua yang bertanggung jawab, kamu harus menjaga titipan dari Tuhan dengan baik"

"Netta nggak tau sama perasaan Netta Bang. Jika saja Netta bisa memilih. Netta tidak inginkan anak ini" jawab jujur Netta.

"Istighfar kamu dek. Nggak baik kamu bicara seperti itu." tegur Bang Rico.

"Dia sudah memintamu pergi dari hidupnya. Apa kamu mengijinkan Abang menggantikan posisi dia sebagai ayah dari anakmu"

"Tolong jangan bicarakan ini sekarang Bang, Netta nggak siap"

~

Bang Yudha begitu frustasi menyadari sulitnya menemukan sang istri, ingin rasanya membanting semua barang di hadapannya karena tak kunjung mendapatkan info tentang Netta.

Dua Minggu sekali sudah ia luangkan untuk mencari keberadaan Netta berharap ada kemungkinan Netta berada di tempat yang ia datangi.

"Nettaaaaaaaaa..!!!!!!!!!!" teriaknya frustasi memikirkan Netta.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Alif Septino

Alif Septino

semangat kak Nara 🥰🥰
lanjut kak Nara

2022-01-13

1

Kamelia Sembiring

Kamelia Sembiring

ditunggu up selanjutnya mbak Nara....
selalau semangat mbak Nara

2022-01-13

1

Endangdaman

Endangdaman

lagi dong kak Nara

2022-01-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!