Memberi Pelajaran Ayahnya Siska

...--------------------------------...

*******

"Bang, tunggu."

"Ada apa sih."

"Bang, bukannya dua gadis yang bersama Siska tadi terasa asing ya, apalagi pakian mereka sangat berbeda jauh dengan Siska."

"Masa sih?"

"Ia, coba Abang ingat-ingat."

"Ia juga ya. Wah gawat, jangan-jangan mereka mau kabur lagi. Ayo kita kejar."

Kedua penjaga itu baru sadar setelah Rindu, Dewi dan Siska keluar dari sana..

"Sial, kemana mereka?"

"Gawat Bang, kita harus lapor ke Mami sekarang."

Kedua penjaga itu buru-buru masuk kembali, sedangkan Rindu dan yang lainnya sedang ngos-ngosan karena lari dari sana sebelum kedua penjaga itu sadar.

Hosh hossh hossh.

Ketiganya menghembuskan nafas.

"Capek juga larinya, hahahah."

"Ia Wi, capek banget."

"Aku juga," sahut Siska.

"Nah sekarang kamu sudah bebaskan, kamu mau ke mana sekarang Sis?"

"Aku juga nggak tau Rin, Wi, aku bingung mau ke mana. Nggak mungkin pulang rumah kan, yang ada aku dibunuh sama Ayah."

"Ia juga ya Rin, yang ada habis dia sama ayahnya yang biadab itu."

"Ia Wi, kamu benar. Bentar ya, coba aku tanyakan ibu kamu."

Siska dan Dewi hanya mengangguk setuju.

"Ket, ini Siska gimana selanjutnya?"

"Aku, aku juga nggak tau Rindu, aku hanya ingin dia hidup bahagia, menjalani hidup dengan baik-baik saja. Dengan begitu aku bisa pergi dengan tenang nanti, setelah memberi sedikit pelajaran untuk suami ku."

"Hhmmmm gimana ya, apa aku bawa saja Siska ke rumah ku?"

"Baiklah, aku akan membawa anak mu Siska ke rumah ku, kau bisa pergi dengan tenang nantinya. Aku janji dia akan baik-baik saja bersama ku."

"Terimakasih Rindu, terimakasih, hiks hiks hiks."

"Ia sama-sama, sudah jangan cengeng, bukankah kamu bilang mau memberi suami mu sedikit pelajaran?"

"Ia Rindu, Steven akan menemani ku."

"Ia kak Rindu, boleh ya."

"Ia boleh, kalian pergilah. Kami akan kembali ke rumah."

"Terimakasih Rindu, Steven ayo," Bu Ketty tersenyum ke arah Rindu.

"Ayo Bu Ketty, let's go."

Ketty dan Steven menghilang, Rindu pun mengajak Dewi dan Siska pulang. Mereka memesan taksi, tak lama taksi akhirnya sampai dan mereka pun meninggalkan tempat itu.

"Wi, thanks ya udah nemenin bebasin Siska."

"Ia Rin, sama-sama. Lain kali kalo ada misi kek gini lagi, kamu kasih tau aku ya. Hahahahhah, nanti aku ikut lagi."

"Hahahaha, emang kamu nggak takut Wi?"

"Takut sih, tapi tantangan lebih menantang kan Rin."

"Ya elahh, bisa aja kamu mah."

"Hahahahaha," Dewi tertawa.

"Rindu, Dewi, sekali lagi terimakasih ya. Kalian udah bela-belain nolongin aku, bebasin aku dari sana."

"Ia Sis, sama-sama," jawab Rindu dan Dewi.

Di rumah prostitusi.

"Mami, kami mau laporan."

"Laporan apa, kenapa kalian terlihat cemas dan khawatir?"

"Itu Mami, itu Siska kabur dibawa oleh dua orang gadis."

"Apa? Siska kabur, lalu kenapa kalian di sini, kenapa nggak kejar mereka, dasar bodoh."

"Kami, kami sudah berusaha mengejarnya mereka Mami, tapi mereka semua keburu pergi."

"Ah sialan, nggak berguna kalian berdua. Pergi dari sini, cepat."

Kedua penjaga itu tergesa-gesa meninggalkan ruangan orang yang mereka panggil mami itu, sebelum mereka dihajar, sebaiknya pergi menjauh bukan. Hahahhaha.

Mami mengambil handphonenya dan menghubungi seseorang.

"Halo, anak kamu kabur."

"Apa? Siska kabur, bagaimana bisa?"

"Ya bisa lah, dia di keluarkan oleh dua orang gadis. Saya juga tidak melihat gadis itu, hanya penjaga saja yang memberitahu saya."

"Sial, anak sialan itu, kemana dia."

"Sebaiknya kamu cari dia, jika sudah ketemu, antar kembali ke sini."

"Baik Mami, saya akan mencari Siska."

Obrolan via telepon itu berakhir, ternyata wanita yang dipanggil mami itu menghubungi ayahnya Siska.

Ayahnya Siska yang mendengar kabar itu marah besar.

"Arrghh, anak sialan. Setelah sekian lama di sana, sekarang kamu berani kabur ya. Saya akan liat ke mana kamu akan pergi nanti."

********

Ayahnya Siska buru-buru keluar untuk mencari Siska, hari masih sore ia berpikir akan lebih mudah menemukan Siska anaknya.

Saat ayahnya Siska keluar dari dalam rumah, saat itu juga Ketty dan Steven sampai di sana.

"Bu Ketty lihat, sepertinya dia ingin keluar."

"Baguslah kalau begitu Steven, karena jika ia di dalam rumah itu, aku akan kesusahan memberinya pelajaran."

"Hmmm, ayo kita ikuti dia Bu, kita kasih dia pelajaran saat di tengah jalan."

"Ayo Steven."

Sosok Ketty dan Steven melayang mengikuti mobil ayahnya Siska yang sedang mencari Siska.

"Pergi ke mana lagi anak itu, benar-benar merepotkan. Lagian siapa sih gadis yang membebaskannya, awas saja kalau aku menemukan mereka, akan aku habisi sekalian."

Ayahnya Siska mengepalkan tangannya, tanpa ia sadari Ketty dan Steven sedang berada di dekatnya..

Steven mulai duduk di samping ayahnya Siska, sedangkan Ketty merubah wujudnya menjadi sangat menyeramkan. Mereka berdua akan mengejutkan ayahnya Siska dengan tiba-tiba memperlihatkan diri mereka dengan versi seram.

"Bu Ketty sudah siap?"

"Siap Steven, ayo kita kasih dia pelajaran."

"Hahahaha ayo, Steven suka nih."

Ayahnya Siska tiba-tiba merasa merinding, bulu kuduknya meremang. Steven dengan jahilnya meniup-niup tengkuk suaminya Ketty.

"Duh, ini kenapa lagi, kok jadi gerah kek gini."

"Padahal AC nyala kok, duh kan malah merinding."

Ayahnya Siska berdialog sendiri. Steven tiba-tiba memperlihatkan wujudnya.

Aaaakkkkkhhhhhhhhh....

"Siapa kamu, pergi, pergi, pergi, saya tidak ada urusan sama kamu."

"Hihihihihi," Steven malah cekikikan.

Ayahnya Siska menambah laju mobilnya, Steven semakin jahil setelah ia memperlihatkan wujudnya, ia menghilang lagi dan mulai meniup-niup tengkuk ayahnya Siska, mencolok hidungnga, menarik kedua kuping, bahkan sampai menjambak rambutnya membuat ayahnya Siska kesusahan untuk menyetir.

Setelah puas bermain-main dengan ayahnya Siska, Steven keluar dari dalam mobil, kini ia dan Ketty tepat berada di depan mobil suaminya Ketty dengan melayang-layang.

Saat laju mobil ayahnya Siska mendekati sebuah jembatan, tiba-tiba Ketty dan Steven memperlihatkan wujud mereka di depannya. Hal itu membuat ayahnya Siska berteriak dan membanting stir mobilnya dan melaju keluar pembatas jembatan.

"Aaaaaaaaa."

Bruuuk.

Mobilnya jatuh ke dalam sungai di bawah jembatan tersebut.

"Aduh, gimana tu Bu, kecebur suami mu ke dalam sungai."

"Biarkan saja Steven, itu sedikit pelajaran untuknya, kalau dia mati ya itu sialnya dia sendiri, kebanyakan dosa."

"Hahahaha jahat bener jadi isteri," Steven tertawa.

"Sudah, ayo kita kembali ke rumah Rindu. Aku ingin berpamitan pada Rindu dan Siska anak ku."

"Baiklah, ayo."

Steven dan Ketty meninggalkan tempat dimana ayahnya Siska terjun bebas ke dalam sungai, entah dia selamat atau tidak author juga tidak tau. hehehhehe.

"Jadi ini rumah kamu Wi?"

"Ia Rindu, ini rumah aku. Mau masuk dulu?"

"Nggak usah deh Wi, udah sore juga kan, bentar lagi malam. Sebaiknya aku dan Siska lanjut saja."

"Ok deh, kalian hati-hati di jalan ya. Bye Rindu, Siska."

"Bye Wi."

"Bye Dewi, sekali lagi makasih ya."

Dewi masuk ke dalam rumahnya, sedangkan Rindu dan Siska melanjutkan perjalanan ke rumah dengan taksi.

"Kamu nggak apa-apa kan tinggal di rumah aku?"

"Harusnya aku yang ngomong kek gitu Rindu, nggak apa-apa kan kalau aku tinggal di rumah kamu, maaf ya aku jadi merepotkan kamu. Padahal kalian udah susah-susah ngeluarin aku dari sana," Siska menitikkan air matanya.

"Nggak kok Sis, aku malah senang kalau kamu tinggal sama aku. Lagian aku udah janji sama ibu kamu untuk jagain kamu."

"Makasih ya Rindu."

Siska memeluk Rindu dan dibalas pelukan juga oleh Rindu.

...--------------------------------...

...Hai hai hai. ...

...Terimakasih ya udah baca Novel Nunna sampai episode ini, semoga kalian suka ya. Jangan lupa kalau ada saran apapun, langsung di komentar ya....

...Thanks semuanya....

...Sehat-sehat ya kalian semua, jaga kesehatan apalagi pandemi kek gini kan....

...나는 당신 모두를 사랑합니다...

...Tuhan Yesus Memberkati kalian semua. †...

...--------------------------------...

Episodes
1 Sadar Dari Koma
2 Senjata Makan Tuan
3 Kekonyolan Rindu
4 Hantu Steven
5 Kunti dan Poci
6 Cuap-Cuap Bersama Author.
7 Om Besar
8 Potong Kuku Om Besar
9 Cincin Warisan Buyut
10 Sosok di Mini Market
11 Perkara Spaghetti Bolognese
12 Sosok Ketty
13 Mencari Siska Part 1
14 Mencari Siska Part 2
15 Mencari Siska Part 3
16 Mencari Siska Part 4
17 Membebaskan Siska
18 Memberi Pelajaran Ayahnya Siska
19 Kepergian Sosok Ketty
20 Sosok Kepala Tanpa Tubuh
21 Di Rumah Rindu
22 Lenyapnya Sosok Kepala Tanpa Tubuh
23 Kerasukan di Mall.
24 Mama dan Papanya Dewi
25 Di guna-guna
26 Mahasiswa Baru
27 Melawan Genderuwo
28 Makan Pizza Bareng
29 Rencana Liburan
30 Sepupu Andra dan Andre
31 Bos dan Anak Buah
32 Liburan
33 Pose Ala Steven dan Om Besar
34 Bunyi Kentongan di Malam Hari
35 Mencaritahu
36 Mencari Didi
37 Menemukan Didi
38 Bertarung
39 Akhir Pertarungan
40 Kembali ke Rumah
41 Cerita Steven dan Om Besar
42 Rumah Kosong
43 Suara Buyut
44 Penelusuran
45 Penulusuran Part 2
46 Pertarungan
47 Sang Raja
48 Kemenangan
49 Bakar-bakar
50 Rendi Namanya
51 Penguntit
52 Willy & Siska
53 Gibah
54 Ketukan
55 Bagi-bagi Sembako
56 Di Jadikan Bola
57 Mimpi Willy
58 Memberitahu Rindu
59 Bertarung
60 Sosok Lila
61 Menyusun Rencana
62 Rindu Birthday
63 Surprise
64 Sosok di Kamar Hotel
65 Astri
66 Menyelesaikan Masalah Astri
67 Pulang ke Rumah
68 Memberitahu Yang Lain
69 Lunch Romantis
70 See you soon Willy
71 Persiapan ke Kampung Sukawati
72 Tiba di Kampung Sukawati
73 Awal Mula Kejadian di Kampung Sukawati
74 Pulang ke Jakarta
75 Balik Lagi
76 Menanti Sosok Itu
77 Gua
78 Bertarung
79 Makhluk Gel Tamat
80 Menyelesaikan Semuanya
81 Tiba di Jakarta
82 Mengunjungi Rumah Siska
83 Siska Pindahan
84 PENGUMUMAN
85 Steven Versi Wanita
86 Satu Minggu Kemudian
87 Lamaran Siska & Willy
88 Ternyata Raisa Namanya
89 Tentang Saudara Kembar Raisa
90 Sosok di Kamar Siska
91 Menemui Raisa di Kafe
92 Steven Galau
93 Pertemuan Steven dan Raisa
94 Masih Tentang Steven dan Raisa
95 Kepergian Steven
96 Merindukan Steven
97 Nginap di Rumah Siska
98 Sosok Ayahnya Siska
99 Dewi dan Andre Ujian
100 Ujian Skripsi
101 Surat Dari Steven dan Sosok Aldi
102 Menyelesaikan Kisah Aldi
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Sadar Dari Koma
2
Senjata Makan Tuan
3
Kekonyolan Rindu
4
Hantu Steven
5
Kunti dan Poci
6
Cuap-Cuap Bersama Author.
7
Om Besar
8
Potong Kuku Om Besar
9
Cincin Warisan Buyut
10
Sosok di Mini Market
11
Perkara Spaghetti Bolognese
12
Sosok Ketty
13
Mencari Siska Part 1
14
Mencari Siska Part 2
15
Mencari Siska Part 3
16
Mencari Siska Part 4
17
Membebaskan Siska
18
Memberi Pelajaran Ayahnya Siska
19
Kepergian Sosok Ketty
20
Sosok Kepala Tanpa Tubuh
21
Di Rumah Rindu
22
Lenyapnya Sosok Kepala Tanpa Tubuh
23
Kerasukan di Mall.
24
Mama dan Papanya Dewi
25
Di guna-guna
26
Mahasiswa Baru
27
Melawan Genderuwo
28
Makan Pizza Bareng
29
Rencana Liburan
30
Sepupu Andra dan Andre
31
Bos dan Anak Buah
32
Liburan
33
Pose Ala Steven dan Om Besar
34
Bunyi Kentongan di Malam Hari
35
Mencaritahu
36
Mencari Didi
37
Menemukan Didi
38
Bertarung
39
Akhir Pertarungan
40
Kembali ke Rumah
41
Cerita Steven dan Om Besar
42
Rumah Kosong
43
Suara Buyut
44
Penelusuran
45
Penulusuran Part 2
46
Pertarungan
47
Sang Raja
48
Kemenangan
49
Bakar-bakar
50
Rendi Namanya
51
Penguntit
52
Willy & Siska
53
Gibah
54
Ketukan
55
Bagi-bagi Sembako
56
Di Jadikan Bola
57
Mimpi Willy
58
Memberitahu Rindu
59
Bertarung
60
Sosok Lila
61
Menyusun Rencana
62
Rindu Birthday
63
Surprise
64
Sosok di Kamar Hotel
65
Astri
66
Menyelesaikan Masalah Astri
67
Pulang ke Rumah
68
Memberitahu Yang Lain
69
Lunch Romantis
70
See you soon Willy
71
Persiapan ke Kampung Sukawati
72
Tiba di Kampung Sukawati
73
Awal Mula Kejadian di Kampung Sukawati
74
Pulang ke Jakarta
75
Balik Lagi
76
Menanti Sosok Itu
77
Gua
78
Bertarung
79
Makhluk Gel Tamat
80
Menyelesaikan Semuanya
81
Tiba di Jakarta
82
Mengunjungi Rumah Siska
83
Siska Pindahan
84
PENGUMUMAN
85
Steven Versi Wanita
86
Satu Minggu Kemudian
87
Lamaran Siska & Willy
88
Ternyata Raisa Namanya
89
Tentang Saudara Kembar Raisa
90
Sosok di Kamar Siska
91
Menemui Raisa di Kafe
92
Steven Galau
93
Pertemuan Steven dan Raisa
94
Masih Tentang Steven dan Raisa
95
Kepergian Steven
96
Merindukan Steven
97
Nginap di Rumah Siska
98
Sosok Ayahnya Siska
99
Dewi dan Andre Ujian
100
Ujian Skripsi
101
Surat Dari Steven dan Sosok Aldi
102
Menyelesaikan Kisah Aldi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!