Membebaskan Siska

...--------------------------------...

********

"Rindu, benar Siska anak saya ada di dalam, tapi dia tidak bisa melihat saya, hiks hiks hiks hiks."

"Haikz nggak usah lebay Ketty, tentu Siska nggak akan liat kamu, karena kamu itu sudah almarhumah."

"Oh ia ya, heheheh kok saya lupa sih."

"Ciih menyebalkan kau."

Hahahahaha

Steven terbahak-bahak mendengar Rindu mengatai Ketty.

"Sekarang ayo kita masuk Wi."

"Tapi gimana caranya Rindu?"

"Ya kita ketuk saja pintunya, pasti dia bukain pintu untuk kita."

"Ia juga ya, ya udah ayo coba kamu ketuk pintunya."

Tok tok tok tok...

Tok tok tok tok...

Terdengar langkah kaki yang mendekat ke arah pintu, Rindu dan Dewi menunggu pintu dibukakan.

Ceklek...

"Kalian siapa?"

"Apa kamu Siska?"

"Ya saya Siska."

"Baiklah, kalau kamu Siska, tolong ijinkan kami masuk. Ada yang ingin kami berdua bicarakan sama kamu, ayo keburu ada yang liat kami berdua nanti," ucap Rindu cepat.

"Baiklah silahkan masuk."

Rindu dan Dewi masuk kedalam kamar Siska, tentu saja Ketty dan Steven pun ikut, hanya saja tak ada yang melihat mereka selain Rindu.

"Ada apa, dan siapa kalian ini. Apa kalian anak baru di sini?"

"Tidak, tidak, kita berdua bukan anak baru. Kita kesini mau mengeluarkan kamu dari tempat ini," jawab Dewi cepat.

"Tapi aku tidak mengenal kalian, dan dari mana kalian tau kalau aku Siska dan aku berada di tempat ini?"

"Baik dengarkan baik-baik penjelasan aku ok, ibu kamu bernama Ketty bukan?" Siska mengangguk.

"Ibu kamu Ketty menemui aku beberapa hari yang lalu, maksud aku sosok, sosok ibu kamu. Bukankah ibu kamu sudah meninggal 10 tahun lalu?" lagi-lagi Siska mengangguk.

"Nah aku itu mempunyai kelebihan, aku bisa melihat makhluk tak kasat mata yang tidak bisa kalian berdua lihat. Maka dari itu ibu kamu Ketty menemui aku dan meminta bantuan aku untuk menemukan kamu."

"Lalu?"

"Lalu aku ke rumah kamu, aku bertanya pada ayah mu, namun ayah mu berkata bahwa kau tidak ada di rumah Siska, makanya aku terus mengikuti ayah mu kesana kemari dan akhirnya aku sampai ke tempat ini."

"Terus?"

"Karena aku dibantu Steven dan ibu kamu, makanya aku tau kamu ada di sini."

"Ibu, apa Ibu di sini?"

"Ya dia di sini, namun sayang kamu tak bisa melihatnya kan?" Siska mengangguk.

"Selama ini dia mencari kamu kesana kemari, namun tidak menemukan kamu. Akhirnya dia meminta bantuan pada ku, seperti itu ceritanya Sis."

"Bu, hiks hiks hiks hiks, Siska kangen sama Ibu. Ayah jahat Bu, Ayah menjual Siska saat Ibu meninggalkan Siska sendiri. Siska terpaksa harus tinggal di tempat seperti ini Bu, bawa Siska bersama Ibu saja. Siska nggak mau di sini lagi Bu, hiks hiks hiks hiks."

"Siska kamu nggak boleh ngomong kek gitu, nggak baik," ucap Dewi.

"Ia benar kata Dewi, kamu nggak boleh ngomong kek gitu Sis, kamu tau kan bahwa ibu kamu sayang sama kamu? Makanya beliau mencari kamu kesana-kemari, kamu harus bisa bangkit dari keterpurukan ini, kamu harus jalani hidup kamu. Aku percaya itu yang ibu kamu inginkan."

********

Rindu melihat ke arah sosok Ketty berada, Ketty menganggukkan kepalanya, air matanya menetes melihat keadaan sang anak yang dulu sangat disayanginya kini menjadi seperti ini.

Dan semua ini terjadi karena ulah sang ayah sendiri, Ketty merasa sangat marah terhadap suaminya.

Aura dalam kamar tiba-tiba berubah menjadi dingin yang membuat bulu kuduk ketiga anak manusia itu meremang.

Rindu melihat ke arah Ketty.

"Ket, aku tau kamu marah, tapi jangan di sini ya. Nanti saja kamu marah langsung ke suami kamu, di sini ada Dewi dan Siska, kamu nggak mau mereka kenapa-napa kan?"

Rindu berbicara pada sosok Ketty yang tiba-tiba berubah menyeramkan saat ia marah, Rindu bahakan sampai merinding takut melihatnya.

"Benar kata kak Rindu, sebaiknya nanti baru Steven temani Bu Ketty beri pelajaran suami Ibu, gimana?"

Ketty akhirnya kembali tenang, suasana dalam kamar pun kembali seperti biasa.

"Rin kenapa aku tadi tiba-tiba merinding ya."

"Ia Rindu, ada apa?" tanya Siska.

"Oh itu, ibu kamu marah Sis, makanya suasananya tiba-tiba kek tadi. Ibu kamu marah karena melihat keadaan kamu, dan itu semua akibat perbuatan suaminya, ayah kamu sendiri."

"Hiks hiks hiks hiks hiks Siska sayang sama Ibu."

"Ibu juga sayang sama kamu Nak."

Bu Ketty membalas ucapan anaknya, namun tentu Siska tak mendengarnya.

"Sis, kata ibu kamu, dia juga sangat menyayangi kamu."

"Ya sudah, sebaiknya kita bawa Siska keluar dari sini Rin. Jangan sampai kita ketahuan nanti."

"Oh ia juga ya, aku sampai lupa kalau kita ke sini untuk mengeluarkan Siska dari tempat ini, ayo Siska."

"Tapi nama kalian siapa?" tanya Siska.

Rindu menepuk keningnya, ia sampai lupa berkenalan dengan Siska, Steven yang melihat itu hanya tertawa pelan.

"Aku Rindu, yang ini teman aku Dewi."

"Hai aku Dewi, salam kenal ya."

"Salam kenal juga Dewi, Rindu."

"Sudah-sudah sebaiknya kita keluar sekarang."

"Tapi Rindu, bagaimana kalau Ayah tau, nanti Ayah akan sangat marah."

"Udah tenang aja, soal itu nanti kita pikirkan lagi, ia kan Rin?"

"Ia Wi, kamu benar, yang sekarang harus kita lakukan adalah keluar dari tempat menyesatkan ini. Kamu nggak mau kan di sini terus?"

"Ia Rindu, aku, aku ingin hidup normal dan bahagia di luar sana, hiks hiks hiks."

"Makanya ayo."

Rindu dan Dewi menarik tangan Siska, mereka kemudian membuka pintu pelan-pelan. Bu Ketty yang melihat itu tersenyum, ia yakin anaknya akan baik-baik saja asalkan keluar dari tempat terkutuk ini.

"Rindu, sebaiknya saya dan Steven periksa lebih dulu keadaan di luar."

"Ok itu lebih baik, kamu sama Steven cek sekarang."

Steven dan Ketty menembus pintu untuk mengecek keadaan di luar kamar.

"Semuanya aman Kak, ayo."

"Ketty di mana?"

"Dia berjaga di luar Kak."

Rindu, Dewi dan Siska perlahan keluar dari kamar. Bu Ketty menjadi pemandu mereka untuk keluar dari tempat itu.

Saat mereka akan sampai di pintu samping, tiba-tiba dua penjaga masuk dari sana.

Cepat-cepat ketiga gadis itu berjalan biasa saja, agar tidak ketahuan, apalagi ada Siska bersama Dewi dan Rindu, mungkin kedua penjaga itu tak akan curiga.

"Hei mau kemana kalian?" tanya salah seorang penjaga.

"Mau duduk aja di bangku samping Bang, jenuh di dalam terus," jawab Siska.

"Oh ya sudah, tapi ingat jangan kabur."

"Tenang Bang, kita nggak mungkin kabur kok, lagian ini kan tempat kita cari uang," Rindu berucap dengan gaya centil.

Steven tak dapat menahan tawanya, ia tertawa melihat kelakuan Rindu, sedangkan Dewi sedang menahan tawa, ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ya sudah, silahkan."

"Baik Bang," jawab Siska.

Mereka berjalan santai ke arah pintu samping dan akhirnya mereka keluar dengan selamat dari sana, walau sempat dag dig dug ser... Hehhehehe

...--------------------------------...

...Hai hai hai. 🥀...

...Terimakasih ya udah baca Novel Nunna sampai episode ini, semoga kalian suka ya. Jangan lupa kalau ada saran apapun, langsung di komentar ya....

...Thanks semuanya....

...Sehat-sehat ya kalian semua, jaga kesehatan apalagi pandemi kek gini kan....

...나는 당신 모두를 사랑합니다...

...Tuhan Yesus Memberkati kalian semua. †...

...--------------------------------...

Episodes
1 Sadar Dari Koma
2 Senjata Makan Tuan
3 Kekonyolan Rindu
4 Hantu Steven
5 Kunti dan Poci
6 Cuap-Cuap Bersama Author.
7 Om Besar
8 Potong Kuku Om Besar
9 Cincin Warisan Buyut
10 Sosok di Mini Market
11 Perkara Spaghetti Bolognese
12 Sosok Ketty
13 Mencari Siska Part 1
14 Mencari Siska Part 2
15 Mencari Siska Part 3
16 Mencari Siska Part 4
17 Membebaskan Siska
18 Memberi Pelajaran Ayahnya Siska
19 Kepergian Sosok Ketty
20 Sosok Kepala Tanpa Tubuh
21 Di Rumah Rindu
22 Lenyapnya Sosok Kepala Tanpa Tubuh
23 Kerasukan di Mall.
24 Mama dan Papanya Dewi
25 Di guna-guna
26 Mahasiswa Baru
27 Melawan Genderuwo
28 Makan Pizza Bareng
29 Rencana Liburan
30 Sepupu Andra dan Andre
31 Bos dan Anak Buah
32 Liburan
33 Pose Ala Steven dan Om Besar
34 Bunyi Kentongan di Malam Hari
35 Mencaritahu
36 Mencari Didi
37 Menemukan Didi
38 Bertarung
39 Akhir Pertarungan
40 Kembali ke Rumah
41 Cerita Steven dan Om Besar
42 Rumah Kosong
43 Suara Buyut
44 Penelusuran
45 Penulusuran Part 2
46 Pertarungan
47 Sang Raja
48 Kemenangan
49 Bakar-bakar
50 Rendi Namanya
51 Penguntit
52 Willy & Siska
53 Gibah
54 Ketukan
55 Bagi-bagi Sembako
56 Di Jadikan Bola
57 Mimpi Willy
58 Memberitahu Rindu
59 Bertarung
60 Sosok Lila
61 Menyusun Rencana
62 Rindu Birthday
63 Surprise
64 Sosok di Kamar Hotel
65 Astri
66 Menyelesaikan Masalah Astri
67 Pulang ke Rumah
68 Memberitahu Yang Lain
69 Lunch Romantis
70 See you soon Willy
71 Persiapan ke Kampung Sukawati
72 Tiba di Kampung Sukawati
73 Awal Mula Kejadian di Kampung Sukawati
74 Pulang ke Jakarta
75 Balik Lagi
76 Menanti Sosok Itu
77 Gua
78 Bertarung
79 Makhluk Gel Tamat
80 Menyelesaikan Semuanya
81 Tiba di Jakarta
82 Mengunjungi Rumah Siska
83 Siska Pindahan
84 PENGUMUMAN
85 Steven Versi Wanita
86 Satu Minggu Kemudian
87 Lamaran Siska & Willy
88 Ternyata Raisa Namanya
89 Tentang Saudara Kembar Raisa
90 Sosok di Kamar Siska
91 Menemui Raisa di Kafe
92 Steven Galau
93 Pertemuan Steven dan Raisa
94 Masih Tentang Steven dan Raisa
95 Kepergian Steven
96 Merindukan Steven
97 Nginap di Rumah Siska
98 Sosok Ayahnya Siska
99 Dewi dan Andre Ujian
100 Ujian Skripsi
101 Surat Dari Steven dan Sosok Aldi
102 Menyelesaikan Kisah Aldi
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Sadar Dari Koma
2
Senjata Makan Tuan
3
Kekonyolan Rindu
4
Hantu Steven
5
Kunti dan Poci
6
Cuap-Cuap Bersama Author.
7
Om Besar
8
Potong Kuku Om Besar
9
Cincin Warisan Buyut
10
Sosok di Mini Market
11
Perkara Spaghetti Bolognese
12
Sosok Ketty
13
Mencari Siska Part 1
14
Mencari Siska Part 2
15
Mencari Siska Part 3
16
Mencari Siska Part 4
17
Membebaskan Siska
18
Memberi Pelajaran Ayahnya Siska
19
Kepergian Sosok Ketty
20
Sosok Kepala Tanpa Tubuh
21
Di Rumah Rindu
22
Lenyapnya Sosok Kepala Tanpa Tubuh
23
Kerasukan di Mall.
24
Mama dan Papanya Dewi
25
Di guna-guna
26
Mahasiswa Baru
27
Melawan Genderuwo
28
Makan Pizza Bareng
29
Rencana Liburan
30
Sepupu Andra dan Andre
31
Bos dan Anak Buah
32
Liburan
33
Pose Ala Steven dan Om Besar
34
Bunyi Kentongan di Malam Hari
35
Mencaritahu
36
Mencari Didi
37
Menemukan Didi
38
Bertarung
39
Akhir Pertarungan
40
Kembali ke Rumah
41
Cerita Steven dan Om Besar
42
Rumah Kosong
43
Suara Buyut
44
Penelusuran
45
Penulusuran Part 2
46
Pertarungan
47
Sang Raja
48
Kemenangan
49
Bakar-bakar
50
Rendi Namanya
51
Penguntit
52
Willy & Siska
53
Gibah
54
Ketukan
55
Bagi-bagi Sembako
56
Di Jadikan Bola
57
Mimpi Willy
58
Memberitahu Rindu
59
Bertarung
60
Sosok Lila
61
Menyusun Rencana
62
Rindu Birthday
63
Surprise
64
Sosok di Kamar Hotel
65
Astri
66
Menyelesaikan Masalah Astri
67
Pulang ke Rumah
68
Memberitahu Yang Lain
69
Lunch Romantis
70
See you soon Willy
71
Persiapan ke Kampung Sukawati
72
Tiba di Kampung Sukawati
73
Awal Mula Kejadian di Kampung Sukawati
74
Pulang ke Jakarta
75
Balik Lagi
76
Menanti Sosok Itu
77
Gua
78
Bertarung
79
Makhluk Gel Tamat
80
Menyelesaikan Semuanya
81
Tiba di Jakarta
82
Mengunjungi Rumah Siska
83
Siska Pindahan
84
PENGUMUMAN
85
Steven Versi Wanita
86
Satu Minggu Kemudian
87
Lamaran Siska & Willy
88
Ternyata Raisa Namanya
89
Tentang Saudara Kembar Raisa
90
Sosok di Kamar Siska
91
Menemui Raisa di Kafe
92
Steven Galau
93
Pertemuan Steven dan Raisa
94
Masih Tentang Steven dan Raisa
95
Kepergian Steven
96
Merindukan Steven
97
Nginap di Rumah Siska
98
Sosok Ayahnya Siska
99
Dewi dan Andre Ujian
100
Ujian Skripsi
101
Surat Dari Steven dan Sosok Aldi
102
Menyelesaikan Kisah Aldi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!