...--------------------------------...
*****
Sebaliknya dari kampus, Rindu meminta Pak Agung untuk mengantarkannya ke mini market alat tulis, ia ingin mencari sesuatu di sana."
"Pak kita berhenti di mini market yang ada di depan ya."
"Baik Non."
Rindu turun dari mobil dan langsung masuk mencari keperluannya di dalam mini market tersebut..
Saat Rindu sedang asik berkeliling, tiba-tiba salah satu karyawati di situ berteriak keras..
"Aaarrghhhh."
Rindu tentu saja kaget dan langsung berlari ke arah karyawan itu.
"Mba, Mba kenapa, ada apa?"
Bukannya menjawab pertanyaan Rindu, karyawati itu tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menatap Rindu.
"Astaga Tuhan, ada apa ini?"
Rindu dibuat kaget oleh mata karyawati itu, matanya terlihat menyeramkan dengan pupil mata membesar.
"Hahahahahaha."
Tiba-tiba ia tertawa keras, pelanggan dan karyawan/karyawati di situ mulai mendekat untuk melihat apa yang terjadi.
"Mba teman saya kenapa ini?"
Salah satu dari mereka bertanya pada Rindu.
"Saya nggak tau Mba, tadi saya sedang memilih barang di sini, tiba-tiba Mba yang ini berteriak, dan saat saya mendekatinya untuk menanyakan apa yang terjadi, dia sudah seperti ini."
Rindu menjelaskan sesuai apa yang ia ketahui..
"Aduh gawat ini, jangan-jangan dia kerasukan lagi?"
Seorang karyawan lainnya berucap, pelanggan yang masih di sana dan mendengar ucapan itu, mereka langsung buru-buru keluar dari dalam mini market, mereka takut.
Tinggallah Rindu dan 3 orang karyawan yang ada di sana.
"Maksud kamu apa?" Rindu bertanya.
"Ia Mba, memang akhir-akhir ini sering ada yang kerasukan di sini. Lalu bagaimana ini?"
Karyawati itu terlihat takut dan kebingungan sekaligus...
"Hahahahaha, aku suka, aku suka berada dalam diri anak ini. Sebaiknya kalian semua pergi dari sini, tinggalkan anak ini di sini, dia akan menjadi milik saya."
Makhluk itu tiba-tiba berucap pada mereka semua. Rindu tentu saja tak akan tinggal diam melihat apa yang ada di depannya.
"Apa maksud kamu, kamu pikir kamu bisa membawanya dari kami? heh, percaya diri sekali anda makhluk jelek."
"Kak, hati-hati, Kaka nggak takut?"
Salah satu dari mereka bertanya pada Rindu, sebab mereka sendiri tidak tau harus berbuat apa, mereka juga tidak bisa melihat makhluk seperti apa yang sedang merasuki teman mereka, yang jelas makhluk itu berjenis kelamin perempuan, karena terdengar jelas dari suaranya. Walau berbeda dengan suara asli teman mereka, tapi mereka tau pasti, itu bukan suara teman mereka yang sedang dirasuki.
"Tenang aja, sebisa mungkin aku akan membantu di sini. Kalian berdoa saja, semoga kita berhasil membantu teman kalian."
"Baik."
Ketiga orang itu berdoa, memohon agar Tuhan membantu Rindu dalam menyelamatkan teman mereka dari gangguan sosok tak kasat mata itu..
"Keluar dari tubuhnya, aku tak ingin bermain-main dengan mu. Banyak yang harus ku kerjakan."
"Tidak, aku tidak mau, aku suka di sini, lagian ini sudah menjadi tugas ku. Aku akan membuat kekacauan di sini, hingga akhirnya tempat ini tidak akan ada lagi yang menempatinya. Hahahaha."
"Bodoh, Dunia mu dan Dunia kami sudah berbeda, jadilah makhluk yang baik, jangan sampai kau dibumihanguskan oleh Tuhan di api Neraka nanti."
"Hahahahaha jangan mengajari ku anak kecil, aku tidak takut apapun, sebaiknya kaulah yang pergi dari sini, ini bukan urusan mu. Pergi.!!"
"No, aku nggak akan pergi sebelum kau keluar dari tubuhnya."
"Dan aku tidak akan pernah keluar, kau harus tau itu anak kecil."
"Baiklah, jika kau tidak mau keluar, aku sendiri yang akan mengeluarkan mu dari tubuhnya. Setelah itu, aku pastikan kau akan lenyap bagaikan debu."
"Jangan mengancam ku anak kecil."
Makhluk itu marah dan langsung menyerang Rindu.
"Kalian menjauhlah."
"Baik Kak, tapi Kakak juga hati-hati ya."
******
Tiga orang karyawan itu menjauh dari Rindu, mereka berdiri dan melihat apa yang hendak Rindu lakukan.
Rindu terpaksa harus bertarung dengan makhluk itu, mana Steven tidak ada lagi. Steven sedang berada di rumah Rindu sekarang..
Makhluk yang masih berada dalam tubuh manusia itu mulai menyerang Rindu, Rindu pun tak mau kalah, Rindu menyerang balik. Beruntung ia berada dalam tubuh anak itu, jadi Rindu bisa dengan mudah melawannya.
Perkelahian terjadi antara Rindu dan makhluk itu, makhluk itu menyerang Rindu dengan membabi-buta, ia menendang bahkan ingin meraih leher Rindu, Rindu dengan susah payah berkilah dan menyerang dengan tendangannya yang mengenai pinggang anak itu.
"Akkkhh."
Makhluk dalam diri anak itu meringis saat terkena tendangan Rindu, ia menyerang Rindu dan rupanya Rindu telat menghindar, cakaran mengenai lengannya, beruntung bajunya tidak robek, tapi rasanya kulitnya yang robek..
"Auuuwwhhh."
"Kurang ajar kau, akan aku balas kau makhluk jelek."
Rindu mengambil tongkat besi yang ada di sekitar situ, dengan ayunan dan tenaganya, Rindu mendaratkan pukulan tepat di tengkuk anak itu, dan..
"Bruukk."
Anak itu jatuh dan pingsan, makhluk itu keluar dari dalam tubuhnya.
"Sialan kau anak manusia, beraninya kau memaksa ku untuk keluar."
"Memangnya kenapa? apa kau takut? hm tunggu Rindu tebak, apa karena muka mu yang jelek itu. Hahahaha."
Rindu malah mengejek makhluk itu dan membuatnya makin murka terhadap Rindu, sedangkan anak yang pingsan itu buru-buru ditarik teman-temannya dari sana.
Barang-barang dalam mini market pun sudah berantakan karena Rindu dan sosok itu berkelahi.
"Akan ku bunuh kau, selain mengganggu kerjaan ku, kau juga mengganggu kesenangan ku gadis kecil."
"Hahahaha maaf, maafkan aku Nenek jelek. Aku memang suka mengganggu makhluk jelek seperti kalian, hm tapi aku punya teman yang seperti kau, namanya Om Besar, apa kau mau kenalan?"
"Aku tidak butuh omong kosong mu gadis kecil, aku akan menghabisi mu sekarang."
Wuuuusshhhh...
Makhluk itu menyerang ke arah Rindu, Rindu terlihat kesusahan, apalagi sekarang pergerakan mereka benar-benar tak seimbang, dengan susah payah Rindu berusaha menendang sosok itu, sosok juga kembali menyerang Rindu, membuat Rindu terpelanting ke belakang...
"Aduuhh, awas kau makhluk jelek. Berani sekali kau membuat pantat ku yang seksi ini merasakan sakit."
Rindu bangun dan langsung mengayunkan tongkat besi itu dan tepat mengenai sosok yang dilawannya hingga darah hitam berbau busuk keluar dari tubuhnya.
"Hahahaha rasakan itu makhluk jelek, siapa suruh kau membuat ku sakit tadi. Mana bau banget lagi."
Saat makhluk itu akan kembali menyerang Rindu, Rindu menghentikannya....
"Berhenti, tunggu sebentar, karena aku sudah capek. Aku akan memanggil Om Besar saja untuk menemani mu bertarung."
"Om Besar, Om Besar, Steven, hei kalian berdua datanglah."
Wuuuusshhhh angin kencang menerpa ruangan mini market itu, dan hadirlah Om Besar serta Steven di sana.
"Ada apa Rindu?"
"Om Besar, Rindu sudah capek, sebaiknya sekarang giliran Om Besar yang melayaninya. Serang dia Om Besar."
Rindu menyuruh makhluk besar temannya untuk menyerang sosok yang sejak tadi dilawannya.
"Jadi kau, kau yang berani menyakiti Rindu kami?"
Steven berteriak pada sosok itu, sosok yang melihat bahwa Rindu mempunyai dua makhluk seperti dirinya, mulai merasa takut.
"Om Besar, serang dia."
Steven malah menyuruh sosok besar itu menyerang.
"Hahahah hei Steven, aku pikir kau yang akan menyerang, kenapa kau malah menyuruh Om Besar?"
Rindu tertawa..
"Hahahaha, Kak Rindu, Steven ini masih kecil. Yang seperti itu, bagusnya Om Besar yang bertindak."
Makhluk besar teman Rindu mulai menyerang sosok itu, dengan kuku-kukunya yang walau tak sepanjang dulu, namun ia masih sangat bisa menghabisi sosok itu.
Tubuh tinggi besarnya seakan memenuhi ruangan mini market itu, ia mengulurkan kuku-kukunya ke depan akan meraih sosok itu.
Sosok itu berusaha melawan dan menghindar sebisa mungkin, ia tau mungkin sebentar lagi ia akan lenyap ditangan makhluk yang sedang menyerangnya.
Hingga Om Besar mengapit leher makhluk itu dengan kukunya, kuku yang tajam bak pedang itu membuat kepala sosok itu langsung terpisah dengan tubuhnya...
Bau anyir memenuhi ruang mini market itu, bahkan keempat orang yang melihat Rindu pun mencium bau menyengat yang diakibatkan oleh sosok yang kini perlahan-lahan mulai meleleh dan berubah jadi asap hitam itu, lalu menghilang.
...----------------...
...See you next episode kesayangan Author....
...Jaga kesehatan ya kalian. Borahae....
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Oktafianto Gendut
kereeeeennnn
2024-12-21
0