Cincin Warisan Buyut

...--------------------------------...

*******

Pagi-pagi sekali Rindu sudah bangun, ia sedang berolahraga di sekitar rumahnya. Steven yang setia menemani hanya duduk di bangku taman dan memperhatikan Rindu.

"Ribet banget jadi manusia, harus olahraga segala."

Steven berbicara sendiri..

"Hai anak manis, sedang apa di sini?"

"Tidak usah banyak tanya kau kunti, sebaiknya pergi dari sini. Masih pagi, aku tak ingin berkelahi dengan mu."

"Lah emang siapa yang mau berkelahi? kuntilanak yang cantik ini, hanya bertanya kau sedang apa bukan."

"Kan kau sudah melihatnya, aku sedang duduk, lalu apa lagi? pergi sana."

"Huh anak sombong."

Steven mengusir kuntilanak yang mengganggu paginya, kuntilanak yang diusir Steven langsung saja pergi dari sana.

"Segarnya olahraga pagi-pagi gini, udah ah sebaiknya aku masuk sekarang, ada kuliah jam 8."

Rindu masuk kedalam rumah, di sana mamanya sudah berada di meja makan dan sedang menunggu Rindu sejak tadi.

"Mam."

"Loh sayang, mama pikir kamu di kamar."

"Nggak Mam, Rindu habis olahraga dikit."

"Ya udah ayo temani mama makan."

Rindu duduk di meja makan dan menemani mamanya sarapan, hingga mamanya memulai percakapan diantara mereka.

"Sayang, ada yang mama sampaikan."

"Apa Mam?"

"Mama mau ngasih ini ke kamu."

Bu Mita mengeluarkan sebuah cincin dari sakunya dan memberikannya pada Rindu anaknya.

"Mam, cincin, untuk apa? jangan bilang Mama mau suruh Rindu nikah. Nggak Mam, Rindu nggak mau."

"Ye siapa juga yang nyuruh kamu nikah sayang, ada-ada aja deh kamu."

"Hehehehe, ya abis, kan Mama tiba-tiba ngasih Rindu cincin. Kalau bukan untuk nikah, lalu untuk apa dong?"

"Sayang, dengarkan mama. Cincin yang mama kasih ke kamu adalah cincin warisan dari buyut kamu. Cincin itu bukan cincin biasa, dengan cincin itu, kamu bisa terhindar dari makhluk-makhluk jahat di luar sana. Awalnya cincin itu mama yang pegang, memang mama tidak memakainya dijari mama, tapi mama jadikan sebagai liontin kalung mama."

"Oh ia ya, Rindu kayak kenal cincin ini. Lalu kenapa sekarang Mama berikan pada Rindu?"

"Sayang, mungkin memang sudah saatnya, saatnya kamu memiliki cincin itu, saatnya mama mewariskan cincin itu pada kamu. Mama berpesan pada kamu Nak, jika kedepannya kamu mengalami hal-hal yang menakutkan atau mengerikan, tetaplah tenang dan percayalah bahwa kamu akan baik-baik saja."

"Tapi Ma, bagaimana dengan Mama? Rindu juga nggak mau Mama kenapa-napa."

"Tidak sayang, kamu nggak usah pikirkan itu. Mama akan baik-baik saja, percaya deh sama mama, ya sayang."

"Baiklah Mam, Rindu akan pakai cincin ini. Tapi Mama harus janji sama Rindu, apapun yang terjadi sama Mama, Mama harus selalu ngasih tau Rindu terlebih dahulu."

"Ia sayang, mama janji. Ya sudah ayo lanjutkan makannya."

Setelah selesai sarapan, Bu Mita pamit pada anaknya untuk segera ke kantor.

"Sayang, mama pergi sekarang ya."

"Ia Mam, hati-hati di jalan."

Bu Mita keluar dari dalam rumah dan menemui Pak Agung yang sudah menunggu di depan.

"Pagi Pak, ayo kita berangkat sekarang."

"Pagi Nyonya, silahkan masuk."

Pak Agung mengemudikan mobil keluar dari halaman rumah dan menuju jalan raya, dengan kecepatan sedang mereka melaju ke kantor Bu Mita.

"Pak terimakasih ya, Bapak langsung pulang saja, katanya Rindu ada kelas jam 8."

"Baik Nyonya, saya pulang sekarang."

Bu Mita masuk kedalam gedung kantornya, Pak Agung juga langsung meninggalkan gedung tinggi itu dan kembali ke rumah, sebab ia akan mengantarkan Rindu ke kampus.

Saat Rindu sedang bersiap di kamarnya.

"Cincin apa ini? tapi apapun itu, semoga selalu menjadi penolong saat aku kesusahan melawan makhluk-makhluk jahat nantinya."

Rindu bertanya pada dirinya sendiri.

"Tuhan semoga engkau mengijinkan hal itu terjadi. Amin."

Doa Rindu dalam hatinya. Setelah selesai bersiap, ia meraih tasnya dan turun menuju ruang tengah rumah mereka. Ia akan menunggu Pak Agung kembali dari mengantar mamanya.

"Non Rindu, mari Bapak antar ke kampus."

"Oh, Bapak sudah tiba rupanya, baiklah, ayo kita berangkat sekarang Pak."

Rindu melangkah dan masuk kedalam mobilnya dan Pak Agung pun mulai melajukan mobil menuju kampus Rindu.

Di perjalanan Rindu terus memikirkan cincin itu, cincin cantik yang seakan benar-benar pas di jarinya yang mungil, padahal ketika ia menerima dari mamanya, ia merasa cincin itu sangat besar dan tidak akan pas di jarinya.

Namun saat Rindu memasukan cincin ke jarinya, pas, sangat pas, seakan sudah dirancang untuk ukuran jari Rindu.

*****

Lama Rindu merenung soal cincin itu, dan rupanya mereka sudah tiba di kampus.

"Makasih ya Pak, Rindu masuk dulu."

"Sama-sama Non."

Rindu masuk dan Pak Agung pergi meninggalkan kampus Rindu, ia akan pulang ke rumah, lalu akan datang lagi ketika Rindu menelpon untuk segera dijemput..

Karena jalan sambil ngelamun, Rindu malah menabrak seseorang.

"Auuuwhhh."

"Aduh maaf, maaf, aku nggak sengaja."

Rindu meminta maaf pada orang yang ditabraknya.

"Ia nggak apa-apa, lagian ngapain ngelamun pagi-pagi. Oh ya, kenalin gue Dewi."

"Oh, gue Rindu. Sekali lagi maaf ya, gue benar-benar nggak sengaja."

"Udah santai aja."

"Thanks ya, gue tunggal boleh ya, soalnya bentar lagi kelas gue mulai."

"Ya udah silahkan."

Rindu berlari kecil menuju kelasnya, beruntung Dosen belum masuk, baru saja Rindu mendudukkan pantatnya di bangku, Dosen tiba-tiba masuk.

"Syukurlah aku nggak telat."

Rindu berucap dalam hatinya. Dosen memulai kelas seperti biasanya, dan tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangan mereka..

"Selamat siang Pak, mohon maaf saya mengganggu, saya anak pindahan dari kampus B, dan saya masuk kelas ini."

Rindu membuka matanya lebar-lebar, bukankah itu mahasiswi yang tadi ditabraknya?

"Baiklah, silahkan perkenalkan nama kamu."

"Pagi teman-teman, perkenalkan nama saya Dewi."

"Baik, silahkan kamu duduk di sebelahnya Rindu."

Dewi melangkah menuju tempat dimana Rindu berada, ia tersenyum pada Rindu, Rindu pun hanya bisa membalas dengan senyumannya.

"Hai Rindu."

"Hai Wi, silahkan duduk. Rupanya kamu mahasiswi pindahan to."

"Hehehehe ia Rindu."

Suara Pak Dosen menghentikan obrolan mereka.

"Baik, kita akan melanjutkan pelajaran kita hari ini."

Saat ini, Rindu dan Dewi sedang berada di kantin, mereka berdua menjadi teman sekarang.

"Makan apa ya Wi?"

"Gue bakso aja Rin, kamu?"

"Samain aja deh, ayo kita pesan."

Setelah memesan bakso dan es teh, keduanya mencari tempat duduk dan menunggu pesanan mereka datang.

"Neng ini pesanannya."

Ibu kantin mengantarkan pesanan Rindu dan Dewi.

"Makasih ya Bu," Rindu dan Dewi sama-sama berucap.

"Ia sama-sama Non."

"Yuk Wi, selamat makan."

"Selamat makan juga Rindu."

Dewi dan Rindu menyantap bakso dengan tenang, sesekali mereka juga bercerita, lebih tepatnya Rindu yang bertanya dan Dewi yang menjawab atau menceritakan tentang dirinya pada Rindu, mengapa ia pindah ke kampus ini.

Setelah selesai menyantap bakso dan minum segelas es teh, keduanya menemui Bu kantin dan membayar makanan mereka..

"Wi, kan belum masuk tu, gimana kalau kita duduk di bangku itu saja dulu. Malas juga duduk di kelas, nggak tau mau ngapa-ngapain kan."

"Ia juga Rin, ya udah ayo."

Kedua gadis cantik itu melangkahkan kaki mereka ke arah bangku yang berada di bawah pohon tak jauh dari kelas mereka.

"Adem rupanya di sini Rin."

"Ia Wi, dari pada di kelas, mending di sini kan. Hahaha."

"Bisa aja kamu Rin."

Dewi tertawa mendengar ucapan Rindu yang tadi.

...----------------...

...See you next episode kesayangan Author....

...Jaga kesehatan ya kalian. Borahae....

...----------------...

Terpopuler

Comments

Fania Nia

Fania Nia

q,suka karyamu thooor 👍👍👍👍👍

2022-02-14

1

Minie Bundanya Tegarrevan Adzriel

Minie Bundanya Tegarrevan Adzriel

aku suka ceritanya

2022-02-10

1

lihat semua
Episodes
1 Sadar Dari Koma
2 Senjata Makan Tuan
3 Kekonyolan Rindu
4 Hantu Steven
5 Kunti dan Poci
6 Cuap-Cuap Bersama Author.
7 Om Besar
8 Potong Kuku Om Besar
9 Cincin Warisan Buyut
10 Sosok di Mini Market
11 Perkara Spaghetti Bolognese
12 Sosok Ketty
13 Mencari Siska Part 1
14 Mencari Siska Part 2
15 Mencari Siska Part 3
16 Mencari Siska Part 4
17 Membebaskan Siska
18 Memberi Pelajaran Ayahnya Siska
19 Kepergian Sosok Ketty
20 Sosok Kepala Tanpa Tubuh
21 Di Rumah Rindu
22 Lenyapnya Sosok Kepala Tanpa Tubuh
23 Kerasukan di Mall.
24 Mama dan Papanya Dewi
25 Di guna-guna
26 Mahasiswa Baru
27 Melawan Genderuwo
28 Makan Pizza Bareng
29 Rencana Liburan
30 Sepupu Andra dan Andre
31 Bos dan Anak Buah
32 Liburan
33 Pose Ala Steven dan Om Besar
34 Bunyi Kentongan di Malam Hari
35 Mencaritahu
36 Mencari Didi
37 Menemukan Didi
38 Bertarung
39 Akhir Pertarungan
40 Kembali ke Rumah
41 Cerita Steven dan Om Besar
42 Rumah Kosong
43 Suara Buyut
44 Penelusuran
45 Penulusuran Part 2
46 Pertarungan
47 Sang Raja
48 Kemenangan
49 Bakar-bakar
50 Rendi Namanya
51 Penguntit
52 Willy & Siska
53 Gibah
54 Ketukan
55 Bagi-bagi Sembako
56 Di Jadikan Bola
57 Mimpi Willy
58 Memberitahu Rindu
59 Bertarung
60 Sosok Lila
61 Menyusun Rencana
62 Rindu Birthday
63 Surprise
64 Sosok di Kamar Hotel
65 Astri
66 Menyelesaikan Masalah Astri
67 Pulang ke Rumah
68 Memberitahu Yang Lain
69 Lunch Romantis
70 See you soon Willy
71 Persiapan ke Kampung Sukawati
72 Tiba di Kampung Sukawati
73 Awal Mula Kejadian di Kampung Sukawati
74 Pulang ke Jakarta
75 Balik Lagi
76 Menanti Sosok Itu
77 Gua
78 Bertarung
79 Makhluk Gel Tamat
80 Menyelesaikan Semuanya
81 Tiba di Jakarta
82 Mengunjungi Rumah Siska
83 Siska Pindahan
84 PENGUMUMAN
85 Steven Versi Wanita
86 Satu Minggu Kemudian
87 Lamaran Siska & Willy
88 Ternyata Raisa Namanya
89 Tentang Saudara Kembar Raisa
90 Sosok di Kamar Siska
91 Menemui Raisa di Kafe
92 Steven Galau
93 Pertemuan Steven dan Raisa
94 Masih Tentang Steven dan Raisa
95 Kepergian Steven
96 Merindukan Steven
97 Nginap di Rumah Siska
98 Sosok Ayahnya Siska
99 Dewi dan Andre Ujian
100 Ujian Skripsi
101 Surat Dari Steven dan Sosok Aldi
102 Menyelesaikan Kisah Aldi
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Sadar Dari Koma
2
Senjata Makan Tuan
3
Kekonyolan Rindu
4
Hantu Steven
5
Kunti dan Poci
6
Cuap-Cuap Bersama Author.
7
Om Besar
8
Potong Kuku Om Besar
9
Cincin Warisan Buyut
10
Sosok di Mini Market
11
Perkara Spaghetti Bolognese
12
Sosok Ketty
13
Mencari Siska Part 1
14
Mencari Siska Part 2
15
Mencari Siska Part 3
16
Mencari Siska Part 4
17
Membebaskan Siska
18
Memberi Pelajaran Ayahnya Siska
19
Kepergian Sosok Ketty
20
Sosok Kepala Tanpa Tubuh
21
Di Rumah Rindu
22
Lenyapnya Sosok Kepala Tanpa Tubuh
23
Kerasukan di Mall.
24
Mama dan Papanya Dewi
25
Di guna-guna
26
Mahasiswa Baru
27
Melawan Genderuwo
28
Makan Pizza Bareng
29
Rencana Liburan
30
Sepupu Andra dan Andre
31
Bos dan Anak Buah
32
Liburan
33
Pose Ala Steven dan Om Besar
34
Bunyi Kentongan di Malam Hari
35
Mencaritahu
36
Mencari Didi
37
Menemukan Didi
38
Bertarung
39
Akhir Pertarungan
40
Kembali ke Rumah
41
Cerita Steven dan Om Besar
42
Rumah Kosong
43
Suara Buyut
44
Penelusuran
45
Penulusuran Part 2
46
Pertarungan
47
Sang Raja
48
Kemenangan
49
Bakar-bakar
50
Rendi Namanya
51
Penguntit
52
Willy & Siska
53
Gibah
54
Ketukan
55
Bagi-bagi Sembako
56
Di Jadikan Bola
57
Mimpi Willy
58
Memberitahu Rindu
59
Bertarung
60
Sosok Lila
61
Menyusun Rencana
62
Rindu Birthday
63
Surprise
64
Sosok di Kamar Hotel
65
Astri
66
Menyelesaikan Masalah Astri
67
Pulang ke Rumah
68
Memberitahu Yang Lain
69
Lunch Romantis
70
See you soon Willy
71
Persiapan ke Kampung Sukawati
72
Tiba di Kampung Sukawati
73
Awal Mula Kejadian di Kampung Sukawati
74
Pulang ke Jakarta
75
Balik Lagi
76
Menanti Sosok Itu
77
Gua
78
Bertarung
79
Makhluk Gel Tamat
80
Menyelesaikan Semuanya
81
Tiba di Jakarta
82
Mengunjungi Rumah Siska
83
Siska Pindahan
84
PENGUMUMAN
85
Steven Versi Wanita
86
Satu Minggu Kemudian
87
Lamaran Siska & Willy
88
Ternyata Raisa Namanya
89
Tentang Saudara Kembar Raisa
90
Sosok di Kamar Siska
91
Menemui Raisa di Kafe
92
Steven Galau
93
Pertemuan Steven dan Raisa
94
Masih Tentang Steven dan Raisa
95
Kepergian Steven
96
Merindukan Steven
97
Nginap di Rumah Siska
98
Sosok Ayahnya Siska
99
Dewi dan Andre Ujian
100
Ujian Skripsi
101
Surat Dari Steven dan Sosok Aldi
102
Menyelesaikan Kisah Aldi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!