Mencari Siska Part 3

...--------------------------------...

*****

Steven sedang berada di dalam rumah yang dimasuki ayahnya Siska.

Ia mengikuti ayahnya Siska masuk ke dalam sebuah kamar yang ada di sana.

"Ayah, akhirnya Ayah datang. Bawa Siska pulang ayah, Siska mohon."

"Tidak, kau akan tetap di sini, tetap menghasilkan uang yang banyak. Jika kau berani macam-macam, aku akan menyuruh orang untuk membunuh mu saja. Dari pada kau kembali ke rumah, camkan itu."

"Ayah tolong Ayah, Siska nggak mau di sini, Siska mau pulang Ayah. Siska mohon."

Plak.

"Diam kau, kau akan tetap menjadi mesin penghasil uang untuk ku, jika kau kembali ke rumah, kau hanya akan menjadi anak tidak berguna."

"Siska janji Ayah, Siska tidak akan mengusahakan Ayah, tapi Siska mohon, keluarkan Siska dari sini."

"Tidak, tidak akan. Kamu itu sudah saya jual, bagaimana mungkin kamu bisa kembali ke rumah. Tinggal dan bekerjalah dengan baik di sini, layani semua pelanggan mu dengan baik."

"Tidak Ayah, jangan tinggalin Siska, hiks hiks hiks hiks."

Ayahnya meninggalkan Siska yang menangis pilu di dalam kamar itu, Steven yang melihat semua itu buru-buru kembali menemui Ketty dan Rindu yang menunggunya di luar.

"Gimana Steven, apa yang kamu temukan di sana?"

"Siska Kak, dia ada di dalam."

"Apa yang kau katakan benar?"

Ketty bertanya pada Steven.

"Benar Bu, dia ada di sana. Suami ibu sudah menjualnya dan katanya lagi Siska harus bekerja dan menghasilkan uang yang banyak. Karen jika Siska berusaha keluar dan pulang ke rumah, maka sebaiknya suami ibu menyuruh orang saja untuk membunuh Siska. Kasian sekali dia Bu, dia menangis di dalam."

Steven bercerita dengan sangat serius pada Rindu dan sosok Ketty..

"Rindu ayo, kita harus menolong Siska anakku."

"Tenanglah Ketty, Siska akan baik-baik saja di dalam sana, bukankah ia sudah sangat lama di sana. Kita harus memikirkan cara untuk mengeluarkan dia dari sana, jangan sampai kita ketahuan."

"Kali ini Steven setuju sama kak Rindu."

"Baiklah Rindu, aku percayakan semuanya pada mu."

"Kalau begitu sekarang sebaiknya kita kembali ke rumah terlebih dahulu, liat hari sudah malam. Kalian berdua sih akan aman-aman saja, gimana sama gue."

"Ia baiklah Rindu, sebaiknya kita pulang sesuai keinginan kamu. Kasian ibu mu pasti menunggu mu di rumah."

******

Mereka semua akhirnya pulang ke rumah Rindu, Rindu lagi-lagi harus pulang dengan menggunakan ojek. Karena sudah malam dan di sekitar sana tidak ada taksi, jam sudah menunjukkan pukul 8 malam.

Karena sibuk, Rindu sampai lupa menghubungi mamanya, ketika Rindu mengecek hpnya, ada banyak telpon masuk dari sang mama..

"Duh, pasti Mama khawatir ni."

"Sebaiknya aku hubungi Mama."

Rindu langsung menelpon mamanya.

"Halo Mam, maafin Rindu karena lupa ngabarin Mama ya."

"Kamu di mana sayang, mama khawatir ini."

"Mama tenang ya, ini Rindu udah di jalan pulang ke rumah kok, bentar lagi juga sampai. Nanti Rindu jelasin di rumah ya Ma."

"Baiklah sayang, mama tunggu di rumah, kamu hati-hati di jalan ya."

Rindu mengakhiri teleponnya dengan mamanya, beberapa saat kemudian akhirnya ia sampai di rumah.

"Pak, terimakasih ya. Ini uangnya, kembaliannya ambil saja."

"Terimakasih Neng."

"Sama-sama Pak."

Rindu masuk ke dalam rumahnya, rupanya mamanya sudah menunggu Rindu di sofa.

"Malam Ma, maaf Rindu baru pulang."

"Malam sayang, ia nggak apa-apa, asalkan kamu sudah sampai dengan selamat. Ada apa sini cerita sama mama."

"Jadi gini Mam, ada sosok yang minta bantuan sama Rindu untuk menemukan anaknya, sosok itu namanya Ketty dan anaknya namanya Siska, jadi seharian itu Rindu pergi untuk mencari tahu keberadaan Siska anaknya Ketty Mam.

Nah ternyata Ketty ini sudah meninggal 10 tahun lalu Mam, dan sekarang anaknya sudah 17 tahun."

"Tapi yang buat Rindu kesal dan marah itu adalah ayahnya Siska Mam, bagaimana bisa seorang ayah menjual anaknya ke tempat prostitusi gitu.

Anaknya dipaksa bekerja di sana melayani pria-pria hidung belang.

Rindu belum bisa membebaskan Siska dari sana Mam, karena hari sudah malam. Makanya besok baru Rindu lanjutkan persoalan Siska dan Ketty ini."

Rindu mengakhiri ceritanya, nampak jelas Bu Mita juga kesal mendengar cerita Rindu.

"Ayah macam apa dia, sampai tega melakukan itu pada anaknya sendiri. Benar-benar tak punya hati ayahnya Siska itu."

"Ia Mam, makanya Rindu kesal banget."

"Udah sebaiknya sekarang kamu mandi sayang, terus turun dan temui mama di meja makan ya. Kita makan malam bersama."

"Siap Mam."

Rindu menaiki tangga menuju kamarnya, ia langsung menuju kamar mandi karena badannya sudah gerah seharian di luar rumah.

Setelah mandi, Rindu turun dan langsung menuju meja makan, pasti mamanya sudah menunggu di sana.

"Mam, maaf ya Rindu lama."

"Nggak kok sayang, udah ayo duduk dan kita makan sekarang."

Rindu dan Bu Mita memulai acara makan malam mereka berdua..

"Oyahh sayang, di pohon besar depan rumah beberapa hari ini mama merasakan adanya sosok yang lumayan kuat di sana."

"Oh itu, maaf Mam, itu Om Besar. Hehehe."

"Om Besar?"

"Ia Mam, makhluk yang pernah Rindu temui. Eh malah mau ikut Rindu pulang, ya sudah Rindu suruh aja dia tinggal di sana sekalian jagain rumah kita dari sosok-sosok jahat yang ingin masuk."

"Oh gitu, tapi aman kan sayang?"

"Ia aman Mam, lagian Steven juga sering di sana bersama Om Besar."

"Hmm baiklah kalau begitu sayang. Mama hanya ingin kamu baik-baik saja."

"Mama tenang aja, Rindu akan baik-baik saja kok. Lagian Rindu juga mempunyai cincin warisan buyut kan, pasti Rindu akan aman Mam."

"Ia sayang, kamu jangan lupa selalu pakai cincin itu ya, dan jangan lupa berdoa selalu."

"Siap Mam."

Setelah menyelesaikan makan malam mereka, kedua ibu dan anak itu masih menyempatkan untuk nonton bersama sebelum akhirnya mereka masuk ke kamar masing-masing untuk istirahat karena sudah jam 10 malam.

"Hmmmm, besok setelah kuliah aku akan melanjutkan membebaskan Siska, kasian jika dia di sana terus."

"Sekarang sebaiknya aku tidur, capek banget rasanya hari ini."

Rindu naik ke atas kasur dan merebahkan tubuhnya, beberapa saat kemudian ia sudah terlelap dan menjemput mimpinya.

Sedangkan di pohon besar yang ada di halaman depan rumah Rindu.

"Steven, kemana saja kalian tadi?"

"Oh itu, tadi kita main penyelidikan Om, macam detektif gitu, heehe."

"Apa itu detektif?"

"Detektif itu adalah orang-orang yang mencari tahu sesuatu secara diam-diam, gitu Om."

"Terus, apa yang kalian cari tahu?"

"Tadi kak Rindu cari tahu di mana keberadaan anaknya Bu Ketty, kak Rindu minta Steven ikut, makanya Steven ikut deh."

"Kok nggak ngajak om."

"Ya kan Om tau, Om disuruh jagain rumah sama kak Rindu, ntar mau dihukum lagi?"

"Nggak deh, tu anak kalo ngasih hukuman nggak tanggung-tanggung soalnya."

"Hahahahha ia juga ya Om."

"Siapa Ketty yang kau maksud?"

"Ketty itu sosok seperti kita Om, dia meninggal 10 tahun lalu. Sekarang ia ingin mencari anaknya yang tinggal bersama suaminya dulu, tapi ternyata suaminya malah menjual anaknya. Gitu deh."

"Oooh, di mana dia?"

"Maksud Om, Bu Ketty?"

Om Besar mengangguk.

"Nggak tau di mana, mungkin lagi jalan-jalan atau lagi galau-galau di mana gitu."

"Jomblo kali makanya galau."

"Hahahaha awas ya kalau Om deketin Bu Ketty, nanti Steven adukan ke Tante Kunti, hahahah."

"Ya jangan gitu dong, nanti ayang bebh ninggalin om gimana tuh."

"Hahahaha ya Om jomblo deh."

Steven tertawa ditengah malam buta, beruntung semua orang sudah terlelap.

...----------------...

...See you next episode kesayangan Author....

...Jaga kesehatan ya kalian. Borahae....

...----------------...

Episodes
1 Sadar Dari Koma
2 Senjata Makan Tuan
3 Kekonyolan Rindu
4 Hantu Steven
5 Kunti dan Poci
6 Cuap-Cuap Bersama Author.
7 Om Besar
8 Potong Kuku Om Besar
9 Cincin Warisan Buyut
10 Sosok di Mini Market
11 Perkara Spaghetti Bolognese
12 Sosok Ketty
13 Mencari Siska Part 1
14 Mencari Siska Part 2
15 Mencari Siska Part 3
16 Mencari Siska Part 4
17 Membebaskan Siska
18 Memberi Pelajaran Ayahnya Siska
19 Kepergian Sosok Ketty
20 Sosok Kepala Tanpa Tubuh
21 Di Rumah Rindu
22 Lenyapnya Sosok Kepala Tanpa Tubuh
23 Kerasukan di Mall.
24 Mama dan Papanya Dewi
25 Di guna-guna
26 Mahasiswa Baru
27 Melawan Genderuwo
28 Makan Pizza Bareng
29 Rencana Liburan
30 Sepupu Andra dan Andre
31 Bos dan Anak Buah
32 Liburan
33 Pose Ala Steven dan Om Besar
34 Bunyi Kentongan di Malam Hari
35 Mencaritahu
36 Mencari Didi
37 Menemukan Didi
38 Bertarung
39 Akhir Pertarungan
40 Kembali ke Rumah
41 Cerita Steven dan Om Besar
42 Rumah Kosong
43 Suara Buyut
44 Penelusuran
45 Penulusuran Part 2
46 Pertarungan
47 Sang Raja
48 Kemenangan
49 Bakar-bakar
50 Rendi Namanya
51 Penguntit
52 Willy & Siska
53 Gibah
54 Ketukan
55 Bagi-bagi Sembako
56 Di Jadikan Bola
57 Mimpi Willy
58 Memberitahu Rindu
59 Bertarung
60 Sosok Lila
61 Menyusun Rencana
62 Rindu Birthday
63 Surprise
64 Sosok di Kamar Hotel
65 Astri
66 Menyelesaikan Masalah Astri
67 Pulang ke Rumah
68 Memberitahu Yang Lain
69 Lunch Romantis
70 See you soon Willy
71 Persiapan ke Kampung Sukawati
72 Tiba di Kampung Sukawati
73 Awal Mula Kejadian di Kampung Sukawati
74 Pulang ke Jakarta
75 Balik Lagi
76 Menanti Sosok Itu
77 Gua
78 Bertarung
79 Makhluk Gel Tamat
80 Menyelesaikan Semuanya
81 Tiba di Jakarta
82 Mengunjungi Rumah Siska
83 Siska Pindahan
84 PENGUMUMAN
85 Steven Versi Wanita
86 Satu Minggu Kemudian
87 Lamaran Siska & Willy
88 Ternyata Raisa Namanya
89 Tentang Saudara Kembar Raisa
90 Sosok di Kamar Siska
91 Menemui Raisa di Kafe
92 Steven Galau
93 Pertemuan Steven dan Raisa
94 Masih Tentang Steven dan Raisa
95 Kepergian Steven
96 Merindukan Steven
97 Nginap di Rumah Siska
98 Sosok Ayahnya Siska
99 Dewi dan Andre Ujian
100 Ujian Skripsi
101 Surat Dari Steven dan Sosok Aldi
102 Menyelesaikan Kisah Aldi
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Sadar Dari Koma
2
Senjata Makan Tuan
3
Kekonyolan Rindu
4
Hantu Steven
5
Kunti dan Poci
6
Cuap-Cuap Bersama Author.
7
Om Besar
8
Potong Kuku Om Besar
9
Cincin Warisan Buyut
10
Sosok di Mini Market
11
Perkara Spaghetti Bolognese
12
Sosok Ketty
13
Mencari Siska Part 1
14
Mencari Siska Part 2
15
Mencari Siska Part 3
16
Mencari Siska Part 4
17
Membebaskan Siska
18
Memberi Pelajaran Ayahnya Siska
19
Kepergian Sosok Ketty
20
Sosok Kepala Tanpa Tubuh
21
Di Rumah Rindu
22
Lenyapnya Sosok Kepala Tanpa Tubuh
23
Kerasukan di Mall.
24
Mama dan Papanya Dewi
25
Di guna-guna
26
Mahasiswa Baru
27
Melawan Genderuwo
28
Makan Pizza Bareng
29
Rencana Liburan
30
Sepupu Andra dan Andre
31
Bos dan Anak Buah
32
Liburan
33
Pose Ala Steven dan Om Besar
34
Bunyi Kentongan di Malam Hari
35
Mencaritahu
36
Mencari Didi
37
Menemukan Didi
38
Bertarung
39
Akhir Pertarungan
40
Kembali ke Rumah
41
Cerita Steven dan Om Besar
42
Rumah Kosong
43
Suara Buyut
44
Penelusuran
45
Penulusuran Part 2
46
Pertarungan
47
Sang Raja
48
Kemenangan
49
Bakar-bakar
50
Rendi Namanya
51
Penguntit
52
Willy & Siska
53
Gibah
54
Ketukan
55
Bagi-bagi Sembako
56
Di Jadikan Bola
57
Mimpi Willy
58
Memberitahu Rindu
59
Bertarung
60
Sosok Lila
61
Menyusun Rencana
62
Rindu Birthday
63
Surprise
64
Sosok di Kamar Hotel
65
Astri
66
Menyelesaikan Masalah Astri
67
Pulang ke Rumah
68
Memberitahu Yang Lain
69
Lunch Romantis
70
See you soon Willy
71
Persiapan ke Kampung Sukawati
72
Tiba di Kampung Sukawati
73
Awal Mula Kejadian di Kampung Sukawati
74
Pulang ke Jakarta
75
Balik Lagi
76
Menanti Sosok Itu
77
Gua
78
Bertarung
79
Makhluk Gel Tamat
80
Menyelesaikan Semuanya
81
Tiba di Jakarta
82
Mengunjungi Rumah Siska
83
Siska Pindahan
84
PENGUMUMAN
85
Steven Versi Wanita
86
Satu Minggu Kemudian
87
Lamaran Siska & Willy
88
Ternyata Raisa Namanya
89
Tentang Saudara Kembar Raisa
90
Sosok di Kamar Siska
91
Menemui Raisa di Kafe
92
Steven Galau
93
Pertemuan Steven dan Raisa
94
Masih Tentang Steven dan Raisa
95
Kepergian Steven
96
Merindukan Steven
97
Nginap di Rumah Siska
98
Sosok Ayahnya Siska
99
Dewi dan Andre Ujian
100
Ujian Skripsi
101
Surat Dari Steven dan Sosok Aldi
102
Menyelesaikan Kisah Aldi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!