Mencari Siska Part 4

...--------------------------------...

******

"Mam, Mama nggak ngantor?"

"Nggak sayang, kenapa?"

"Nggak sih Mam, nggak ada apa-apa. Rindu ada kuliah jam 10 Mam, habis kuliah Rindu mungkin akan melanjutkan misi membebaskan Siska ya Mam. Jadi misalnya Rindu pulang telat, Mama nggak usah khawatir ya. Rindu pasti akan baik-baik saja, lagian ada Steven dan Rindu juga pakai cincin yang Mama kasih kan."

"Baiklah sayang, tapi ingat pesan mama, jangan lupa berdoa dan berhati-hatilah. Jika terjadi sesuatu hubungi mama ok."

"Siap Mam, Rindu ke kamar dulu ya Ma, mau siap-siap ke kampus."

"Ia sayang."

Rindu meninggalkan mamanya di ruang keluarga dan melangkah menaiki tangga ke lantai dua menuju kamarnya. Rindu langsung bersiap-siap untuk ke kampus.

"Mam, Rindu pamit ya."

"Ia sayang, kamu hati-hati di jalan ya."

"Ia Mam."

Rindu keluar dari dalam rumah dan langsung menemui Pak Agung.

"Pak, antar Rindu ke kampus ya."

"Baik Non, ayo."

Rindu dengar diantar Pak Agung, kini sedang melaju ke kampusnya.

Beberapa saat kemudian akhirnya sampai di kampus.

"Pak makasih ya, nanti nggak usah jemput Rindu ya Pak, soalnya Rindu masih ada urusan. Tadi Rindu juga udah ijin sama Mama."

"Baik Non."

Rindu berjalan masuk ke dalam kampusnya, ia terus melangkah hingga akhirnya sampai di kelas.

"Hai Wi, udah sampai aja kamu."

"Hai Rin, ia nih."

Dosen masuk dan kuliah pun dimulai, mereka semua mengikuti kelas hingga selesai.

"Rin ke kantin yuk."

"Ayo Wi."

Rindu dan Dewi melangkah ke kantin, mereka memesan makanan dan duduk menunggu pesanan mereka di meja kosong yang masih tersedia di sana.

Pesanan mereka akhirnya datang.

"Ayo, selamat makan Wi."

"Selamat makan juga Rin."

Keduanya menyantap makanan mereka dengan sambil bercerita hingga tak terasa makanan di piring mereka habis.

Setelah membayar, keduanya keluar dari kantin.

"Udah nggak ada kelas lagi kan?"

"Ia Rin, udah nggak ada lagi."

"Hmmmm, kalau gitu sebaiknya aku pulang sekarang deh," Rindu bergumam namun masih didengar Dewi.

"Kamu udah mau balik aja Rin, kan masih siang."

"Ia Wi, ada yang harus gue lakukan soalnya. Gue mau nolongin seseorang Wi."

"Nolongin orang? Siapa Rin?"

"Siska, namanya Siska Wi."

"Emangnya dia kenapa, dia siapanya kamu Rin?"

"Panjang ceritanya Wi, aku pamit ya, nggak apa-apa kan."

"Gimana kalau aku ikut kamu Rin, hehehehe. Hitung-hitung petualangan bareng kamu kan."

"Tapi Wi, gue nggak mau sampai loh kenapa-napa nanti."

"Emang misinya berbahaya?"

"Nggak juga sih, tapi."

"Kalau nggak berbahaya ma santai Rin, udah ayo aku ikut."

Dewi menarik tangan Rindu keluar dari gedung kampus mereka, keduanya kini menunggu taksi pesanan mereka.

"Dengan non Rindu?"

"Ia Pak, saya Rindu."

"Wi, ayo masuk."

Dewi dan Rindu masuk dan mobil pun melaju ke alamat yang dituju Rindu dan Dewi.

Rindu memutuskan untuk menceritakan pada Dewi, agar Dewi tidak kebingungan.

"Wi, aku mau ceritain semuanya sama kamu. Biar nanti kamu nggak kebingungan, jika setelah mendengar ceritanya dan kamu mau pulang, boleh kok."

"Apaan sih Rin santai aja, ayo cerita."

Dewi terlihat excited menunggu Rindu bercerita..

"Wi, Siska yang akan kita tolongin ini adalah anak dari sosok yang minta bantuan aku. Siska ini dijual ayahnya sejak usia 7 tahun ke tempat PSK gitu, nama ibunya Siska adalah Ketty.

Ketty datang dan meminta bantuan aku, makanya aku bantuin dia, awalnya aku nggak tau di mana Siska. Setelah mencari tahu dengan cara mengintai ayahnya, akhirnya aku tau dia dijual ayahnya sejak usia 7 tahun.

Sejak ibunya meninggal 10 tahun lalu."

Rindu mengakhiri ceritanya dan melihat raut wajah Dewi yang kebingungan.

"Wi, kok malah diam?"

"Gue, gue bingung. Kamu bilang ibunya sudah meninggal 10 tahun lalu kan, lalu kenapa sekarang dia minta bantuan kamu? Nggak mungkin dia hidup lagi kan Rin."

"Hahahaha oh soal itu, hhmmmm gimana ya Wi. Sebenarnya aku itu punya kelebihan Wi, aku bisa melihat makhluk tak kasat mata. Sejenis hantu gitulah."

"What?"

"Yang benar Rin?"

"Ya benar lah Wi, masa gue bohong. Sosok Ketty ibunya Siska nemuin aku beberapa hari yang lalu, dia minta bantuan aku untuk menemukan di mana anaknya, makanya sekarang kita ke sini. Ayo turun."

****************

Rupanya mereka sudah sampai di rumah prostitusi itu, Rindu dan Dewi keluar dari dalam taksi.

Rindu kemudian memanggil Ketty dan Steven dalam hatinya.

"Steven, Ketty, kemarilah."

Sedangkan Steven, Om Besar, dan Ketty sedang ngerumpi di pohon besar yang ada di halaman depan rumah Rindu.

Tiba-tiba Steven dan Ketty mendengar Rindu memanggil nama mereka berdua.

"Om Besar, maaf ya Steven harus pergi sekarang. Ada urusan mendadak."

"Aku juga ya, bye."

Ketty dan Steven sama-sama menghilang membuat sosok yang di panggil Om Besar itu kebingungan..

"Lagaknya mereka berdua udah kayak orang penting aja," ucap Om Besar.

Wuuuusshhhh...

Steven dan Ketty muncul di samping Rindu.

"Kak ini siapa?"

"Dia teman kakak, namanya Dewi. Katanya sih mau bantuin kakak."

"Ooohh, terus gimana ini Kak?"

"Ia Rindu, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Ketty.

"Tentu kita akan mengeluarkan anak kamu dari sana, tapi masalahnya aku nggak tau wajah anak kamu kan."

"Tapi Steven tau Kak."

"Oh ia ya, ya udah kita masuk aja ke dalam, tapi gimana caranya ya biar nggak ketahuan."

"Kak gimana kalau kita lewat pintu samping aja."

"Hmmmm ya udah ok."

Sedangkan Dewi berpikir Rindu sedang memikirkan sesuatu, ia hanya diam di samping Rindu. Karena Rindu berbicara dengan Ketty dan Steven melalui pikirannya saja.

"Wi ayo."

"Kita kemana ini Rin, mana tempatnya kek gitu lagi, ini suami-suami yang ke sini apa nggak kasian ya sama isterinya di rumah sana."

"Ya namanya juga manusia kalau sudah dikuasai nafsu, apapun akan dilakukan dan tidak akan memikirkan perasaan istri dan anak-anaknya."

"Ya sudah ayo Rin, katanya mau bebasin Siska."

"Ayo."

Kedua gadis itu mengendap-endap menuju pintu samping, ini masih siang tentu mereka akan mudah ketahuan, beruntung Steven dan Ketty ada di sana.

Jadi mereka selalu berusaha mengalihkan perhatian orang-orang jika ada yang menuju ke samping rumah tempat di mana Rindu dan Dewi sedang mengendap-endap.

Akhirnya mereka bisa masuk ke dalam rumah dengan aman.

"Steven, di mana kemarin kau melihat Siska?"

"Ayo ikuti Steven Kak."

Steven dan Rindu masih berbicara lewat pikiran.

"Wi ayo ikut aku, ingat jangan sampai kita ketahuan."

"Ok Rin, ayo."

Saat mereka sedang mengendap-endap, tiba-tiba ada seseorang yang datang ke arah mereka, cepat-cepat Rindu dan Dewi bersembunyi.

"Sembunyi Wi sembunyi, ada yang mendekat."

Keduanya langsung bersembunyi dibalik lemari kecil yang ada di sana. Orang itu melangkah melewati mereka berdua, sedangkan Steven dan Ketty hanya diam menunggu.

"Akhirnya, ayo keluar Wi."

"Ayo Rin."

Rindu dan Dewi kembali mengikuti Steven, tentu saja hanya Rindu yang bisa melihat Steven, sedangkan Dewi tangannya digandeng terus oleh Rindu.

"Kok belum sampai sih Steven?"

"Bentar lagi Kak, di depan sana kamarnya."

"Huh, baiklah."

Mereka terus melangkah sembari menghindari siapapun yang mungkin bisa melihat mereka, dan akhirnya mereka tiba di kamar Siska.

Rindu dalam hatinya berharap agar Siska ada di dalam, sehingga ia tak akan kesusahan jika sampai Siska sedang tak berada di kamarnya.

"Kak, ini kamarnya."

"Baguslah, tapi sebaiknya Ketty, kamu masuk dan cek lebih dulu apa Siska ada di dalam atau tidak."

"Baiklah Rindu, aku akan masuk ke dalam."

Ketty menembus pintu dan masuk ke dalam kamar, sedangkan Rindu, Dewi dan Steven yang tak terlihat menunggu di luar.

.

.

...--------------------------------...

Hai hai hai. 🥀😘

Terimakasih ya udah baca Novel Nunna sampai episode ini, semoga kalian suka ya. Jangan lupa kalau ada saran apapun, langsung di komentar ya.

Thanks semuanya.

Sehat-sehat ya kalian semua, jaga kesehatan apalagi pandemi kek gini kan.

나는 당신 모두를 사랑합니다 ♥️

Tuhan Yesus Memberkati kalian semua. †

...--------------------------------...

Episodes
1 Sadar Dari Koma
2 Senjata Makan Tuan
3 Kekonyolan Rindu
4 Hantu Steven
5 Kunti dan Poci
6 Cuap-Cuap Bersama Author.
7 Om Besar
8 Potong Kuku Om Besar
9 Cincin Warisan Buyut
10 Sosok di Mini Market
11 Perkara Spaghetti Bolognese
12 Sosok Ketty
13 Mencari Siska Part 1
14 Mencari Siska Part 2
15 Mencari Siska Part 3
16 Mencari Siska Part 4
17 Membebaskan Siska
18 Memberi Pelajaran Ayahnya Siska
19 Kepergian Sosok Ketty
20 Sosok Kepala Tanpa Tubuh
21 Di Rumah Rindu
22 Lenyapnya Sosok Kepala Tanpa Tubuh
23 Kerasukan di Mall.
24 Mama dan Papanya Dewi
25 Di guna-guna
26 Mahasiswa Baru
27 Melawan Genderuwo
28 Makan Pizza Bareng
29 Rencana Liburan
30 Sepupu Andra dan Andre
31 Bos dan Anak Buah
32 Liburan
33 Pose Ala Steven dan Om Besar
34 Bunyi Kentongan di Malam Hari
35 Mencaritahu
36 Mencari Didi
37 Menemukan Didi
38 Bertarung
39 Akhir Pertarungan
40 Kembali ke Rumah
41 Cerita Steven dan Om Besar
42 Rumah Kosong
43 Suara Buyut
44 Penelusuran
45 Penulusuran Part 2
46 Pertarungan
47 Sang Raja
48 Kemenangan
49 Bakar-bakar
50 Rendi Namanya
51 Penguntit
52 Willy & Siska
53 Gibah
54 Ketukan
55 Bagi-bagi Sembako
56 Di Jadikan Bola
57 Mimpi Willy
58 Memberitahu Rindu
59 Bertarung
60 Sosok Lila
61 Menyusun Rencana
62 Rindu Birthday
63 Surprise
64 Sosok di Kamar Hotel
65 Astri
66 Menyelesaikan Masalah Astri
67 Pulang ke Rumah
68 Memberitahu Yang Lain
69 Lunch Romantis
70 See you soon Willy
71 Persiapan ke Kampung Sukawati
72 Tiba di Kampung Sukawati
73 Awal Mula Kejadian di Kampung Sukawati
74 Pulang ke Jakarta
75 Balik Lagi
76 Menanti Sosok Itu
77 Gua
78 Bertarung
79 Makhluk Gel Tamat
80 Menyelesaikan Semuanya
81 Tiba di Jakarta
82 Mengunjungi Rumah Siska
83 Siska Pindahan
84 PENGUMUMAN
85 Steven Versi Wanita
86 Satu Minggu Kemudian
87 Lamaran Siska & Willy
88 Ternyata Raisa Namanya
89 Tentang Saudara Kembar Raisa
90 Sosok di Kamar Siska
91 Menemui Raisa di Kafe
92 Steven Galau
93 Pertemuan Steven dan Raisa
94 Masih Tentang Steven dan Raisa
95 Kepergian Steven
96 Merindukan Steven
97 Nginap di Rumah Siska
98 Sosok Ayahnya Siska
99 Dewi dan Andre Ujian
100 Ujian Skripsi
101 Surat Dari Steven dan Sosok Aldi
102 Menyelesaikan Kisah Aldi
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Sadar Dari Koma
2
Senjata Makan Tuan
3
Kekonyolan Rindu
4
Hantu Steven
5
Kunti dan Poci
6
Cuap-Cuap Bersama Author.
7
Om Besar
8
Potong Kuku Om Besar
9
Cincin Warisan Buyut
10
Sosok di Mini Market
11
Perkara Spaghetti Bolognese
12
Sosok Ketty
13
Mencari Siska Part 1
14
Mencari Siska Part 2
15
Mencari Siska Part 3
16
Mencari Siska Part 4
17
Membebaskan Siska
18
Memberi Pelajaran Ayahnya Siska
19
Kepergian Sosok Ketty
20
Sosok Kepala Tanpa Tubuh
21
Di Rumah Rindu
22
Lenyapnya Sosok Kepala Tanpa Tubuh
23
Kerasukan di Mall.
24
Mama dan Papanya Dewi
25
Di guna-guna
26
Mahasiswa Baru
27
Melawan Genderuwo
28
Makan Pizza Bareng
29
Rencana Liburan
30
Sepupu Andra dan Andre
31
Bos dan Anak Buah
32
Liburan
33
Pose Ala Steven dan Om Besar
34
Bunyi Kentongan di Malam Hari
35
Mencaritahu
36
Mencari Didi
37
Menemukan Didi
38
Bertarung
39
Akhir Pertarungan
40
Kembali ke Rumah
41
Cerita Steven dan Om Besar
42
Rumah Kosong
43
Suara Buyut
44
Penelusuran
45
Penulusuran Part 2
46
Pertarungan
47
Sang Raja
48
Kemenangan
49
Bakar-bakar
50
Rendi Namanya
51
Penguntit
52
Willy & Siska
53
Gibah
54
Ketukan
55
Bagi-bagi Sembako
56
Di Jadikan Bola
57
Mimpi Willy
58
Memberitahu Rindu
59
Bertarung
60
Sosok Lila
61
Menyusun Rencana
62
Rindu Birthday
63
Surprise
64
Sosok di Kamar Hotel
65
Astri
66
Menyelesaikan Masalah Astri
67
Pulang ke Rumah
68
Memberitahu Yang Lain
69
Lunch Romantis
70
See you soon Willy
71
Persiapan ke Kampung Sukawati
72
Tiba di Kampung Sukawati
73
Awal Mula Kejadian di Kampung Sukawati
74
Pulang ke Jakarta
75
Balik Lagi
76
Menanti Sosok Itu
77
Gua
78
Bertarung
79
Makhluk Gel Tamat
80
Menyelesaikan Semuanya
81
Tiba di Jakarta
82
Mengunjungi Rumah Siska
83
Siska Pindahan
84
PENGUMUMAN
85
Steven Versi Wanita
86
Satu Minggu Kemudian
87
Lamaran Siska & Willy
88
Ternyata Raisa Namanya
89
Tentang Saudara Kembar Raisa
90
Sosok di Kamar Siska
91
Menemui Raisa di Kafe
92
Steven Galau
93
Pertemuan Steven dan Raisa
94
Masih Tentang Steven dan Raisa
95
Kepergian Steven
96
Merindukan Steven
97
Nginap di Rumah Siska
98
Sosok Ayahnya Siska
99
Dewi dan Andre Ujian
100
Ujian Skripsi
101
Surat Dari Steven dan Sosok Aldi
102
Menyelesaikan Kisah Aldi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!