...--------------------------------...
******
"Kak, thanks ya udah bantuin kita tadi."
"Ia sama-sama, gimana teman kalian, udah baikan?"
"Udah Kak."
"Ya udah, aku pamit sekarang ya."
"Silahkan Kak, sekali lagi terimakasih."
Rindu meninggalkan mini market itu dan kembali ke rumahnya.
"Mam, maaf ya, Rindu baru pulang."
"Ia sayang, tapi dari mana saja sayang?"
"Tadi Rindu singgah di mini market Mam, namun di sana ada yang kesurupan, jadilah Rindu bantuin mereka terlebih dahulu."
"Oooh gitu, tapi kamu baik-baik saja kan sayang?"
"Ia Mam, Rindu nggak apa-apa kok. Rindu ke kamar dulu ya Mam, mau mandi dulu."
Rindu meninggalkan mamanya di ruang tengah, dan melangkah ke kamarnya.
"Huh, capek banget ngurusin tu hantu jelek. Untung ada Om Besar dan Steven. Heehhe."
"Ngapain Kak Rindu ngomongin Steven?"
"Astaga Steven, kalo nongol itu, salam kek. Jangan kek hantu, bisa jantungan aku nanti."
"Lah, kan emang aku hantu Kak, makanya bisa nongol secepatnya ini. Ya siapa suruh Kak Rindu ngomongin Steven tadi."
"Ciih, dasar hantu tengik. Udah ah, aku mau mandi dulu, gerah banget ni. Kamu balik deh ke sana sama Om Besar, jagain rumah ya."
"Nggak deh Kak, Steven di sini saja, Om Besar lagi pacaran tu sama si kunti."
"Ckckckckckc dasar Om Besar tukang modus. Hahahaha."
"Kak Rindu ada-ada aja, ngomong terus Kak, nanti nggak mandi-mandi loh."
"Oh ia ya, ini semua gara-gara kamu sih."
"Ye, ko jadi Steven sih."
Rindu mengambil handuk lalu masuk ke dalam kamar mandi, beberapa saat di kamar mandi, ia kembali keluar dengan tubuh yang sudah segar.
"Lapar banget lagi, mendingan aku makan deh sekarang, lagian udah mau jam 7 juga kan.!"
Rindu berbicara pada dirinya sendiri, ia melangkahkan kakinya menuruni tangga menuju meja makan, ternyata Steven malah ikutan ke meja makan.
"Hei bocil, ngapain ikutan ke sini?"
"Kak, Steven juga mau makan, hehhehe udah lama nggak makan sama Kak Rindu."
"Alasan aja loh, dasar hantu, hehehhe."
Tiba-tiba Bi Ina muncul.
"Non, Non Rindu ngomong sama siapa?"
"Biasa Bi, ngomong sama hantu," jawab Rindu santai..
"Hantu?"
"Ia Bi, napa emang Bi?"
"Ya Allah Non, ngomong itu ma sama bibi, jangan sama hantu. Bibi jadi ngeri deh."
"Apa Bi Ina mau kenalan, dia anaknya tampan loh Bi, usianya 10 tahun."
"Nggak deh Non, biar sama non Rindu saja."
Steven yang melihat Bi Ina takut, malah cekikikan sendiri.
"Diam, nggak usah ketawa-ketawa, senang ya dipuji tampan, ayo ngaku,"
Rindu berucap pada Steven, namun rupanya Bi Ina berpikir bahwa Rindu berbicara padanya..
"Non, bibi nggak ada loh ketawa-ketawa, malah bibi ketakutan."
"Hehehe maaf Bi, tadi Rindu ngomong sama Steven, hantu yang tadi Rindu kasih tau Bibi."
"Allahuakbar Non, mending bibi balik ke dapur sajalah, non Rindu makan dah sekarang."
Bi Ina langsung buru-buru balik ke dapur, Rindu malah tertawa melihatnya..
"Kak itu apa?" Steven menunjuk pada spaghetti yang ada di meja.
"Itu namanya spaghetti, kamu mau coba?"
"Emang boleh Kak?"
"Boleh dong, sini mendekat, kakak siapin buat kamu. Nah ini, silahkan dimakan."
Rindu memberikan sepiring spaghetti untuk Steven, Steven langsung mencobanya..
"Wah Kak, sepageti ini enak sekali."
"Spaghetti Steven, spaghetti, bukan sepageti."
"Ya itulah Kak namanya, Steven kagak paham. Hehehe."
Mereka berdua sama-sama melahap spaghetti yang dibuatkan Bi Ina untuk Rindu, Steven bahkan sangat rakus, entah tahun berapa dia meninggal, sampai spaghetti saja dia tidak tau.
Selesai melahap spaghetti akhirnya kedua makhluk beda alam itu merasa kenyang, Rindu berjalan menemui mamanya di ruang kerja.
"Mam, Rindu masuk ya."
"Ia sayang, masuklah."
"Mam, Mama jangan lupa makan ya. Rindu baru habis makan, jadi ntar Rindu nggak makan lagi, nggak apa-apa kan Mam?"
"Ia sayang nggak apa-apa kok, nanti mama makan sendirian juga nggak apa-apa."
"Ya udah, Rindu tinggal mau nonton TV sebentar ya Ma."
"Ia sayang."
Rindu meninggalkan ruang kerja mamanya, sedangkan Steven entah kemana. Ternyata ia pergi menemui Om Besar di pohon besar depan rumah Rindu.
"Hai Om Besar."
"Steven dari mana kamu, kenapa ceria sekali?"
"Ya dari dalam rumah lah Om, terus pacarnya Om kemana?"
"Katanya lagi ada reuni."
"Yaelah si Kunti pake ada reuni segala, hahahahaha."
Steven malah ngeledek pacarnya Om Besar, beruntung Om Besar tidak memarahinya. Hahahah othor jadi ngakak deh.
"Oh ya Om Besar, tadi Steven makan makanan enak sekali di dalam."
"Makanan apa, yang paling enak ma daging binatang-binatang di hutan."
"Haiiz ini itu enak pake banget Om, tapi Steven lupa nama makanannya, hmm apa ya, hmm oh ia namanya sepageti Om.!"
"Sepageti, makanan apa itu?"
"Makanan enaklah Om, gimana kalau Steven temenin Om, nanti Om minta sama kak Rindu."
"Emang boleh?"
"Boleh dong Om, ayo."
Om Besar menyusul Steven masuk ke dalam rumah dan mengagetkan Rindu yang sedang nonton TV.
"Astaga Om, Steven, bisa jantung aku kalau gini terus. Salam kek kalau mau datang, jangan pada nongol kek gini, ngagetin tau," ucap Rindu ketus.
"Maaf Rindu, Steven yang ngajak saya ke sini."
"Emang ada apa sih Om Besar, tumben Om Besar masuk rumah."
"Kata Steven ia habis makan makanan enak sama kamu, makanya dia ngajak saya ke sini. Katanya sih namanya sesepage apalah itu, saya lupa."
Rindu menepuk keningnya.
"Dasar Steven sialan bisa-bisanya dia pergi dan mengajak Om Besar ke dalam rumah, lalu di mana Steven?"
Rupanya setelah mengantarkan Om Besar, Steven malah kabur, takut diamukin Rindu rupanya.
"Awas kamu ya, nanti tak jewer kamu," ucap Rindu dalam hatinya.
"Baiklah, baiklah, karena Rindu anak yang baik. Nama makanan itu spaghetti Om, ayo ikut Rindu ke meja makan, nanti Rindu kasih Om Besar, biar tau rasanya gimana."
"Wah beneran Rindu, terimakasih ya."
"Ya, ya, ya, sama-sama."
Rindu memutar bola matanya, bagaimana bisa ia mempunyai dua sosok yang tingkahnya seperti ini, bisa pusing pala Rindu kalo kek gini terus. Hahahaha ia nggak reader?
Saat Rinda dan sosok itu tiba di meja makan, beruntung spaghetti masih ada, Rindu mengambilnya dan meletakkan dalam piring, ia menyuruh Om Besar peliharaannya untuk mencoba spaghetti.
Om Besar jika masuk ke dalam rumah, ia akan otomatis mengecilkan badannya, jadi ia bisa terlihat tidak terlalu besar dan menyeramkan..
"Rindu, benar kata Steven, ini sepagetinya enak sekali."
Puuk, lagi-lagi Rindu menepuk keningnya, nggak Steven, nggak Om Besar, sama saja.
"Spaghetti Om, spaghetti. Bukan sepageti."
"Oh, sapaugeti.!"
Sungguh Rindu ingin memukul kepala Om Besar yang ada di hadapannya ini, susah benar dibilangin. Hahahahhahaha...
"Ya ya ya, terserah Om Besar dan Steven sajalah. Mau nyebut namanya apa, pusing pala Rindu."
Spaghetti ludes dimakan Om Besar.
"Rindu terimakasih ya, nanti kalau ada lagi, panggil saya ya. Saya kembali ke pohon dulu, bye Rindu."
Makhluk yang dipanggil Om Besar itu meninggalkan Rindu di meja makan.
"Ya Tuhan, ini ujian apa ulangan. Gini amat hidup Rindu, bisa bangkrut Rindu nanti, gara-gara dua makhluk itu.!"
...----------------...
...See you next episode kesayangan Author....
...Jaga kesehatan ya kalian. Borahae....
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments