Potong Kuku Om Besar

...----------------...

*******

Sedangkan di rumah Rindu, sebelum Rindu pulang. Bu Mita, ibunya Rindu sudah menunggu dari tadi, kecemasan melanda dirinya. Rindu tidak pulang-pulang, dihubungi juga tidak bisa, ia khawatir anaknya kenapa-napa.

"Ya Tuhan, kemana kamu Rindu sayang, kok belum pulang sampai jam segini?"

"Dihubungi tidak bisa, tak ada dimana-mana, lalu di mana kamu sayang? kamu membuat mama khawatir."

Deru mobil memasuki halaman rumah, membuat Bu Mita langsung keluar dari dalam rumah & menemukan bahwa mobil yang dikendarai Rindu dan Pak Agung-lah yang baru saja sampai.

Rindu turun dari dalam mobilnya, dan menemui mamanya yang sudah berdiri di depan pintu.

"Ya ampunn sayang, kamu buat mama khawatir, dari mana saja kamu Nak?"

Bu Mita langsung memeluk anaknya.

"Rindu nggak apa-apa Mam, nanti Rindu ceritain, tapi sekarang Rindu lapar banget Mam. Hehehehe."

"Ya sudah ayo masuk, kamu langsung mandi ya sayang, setelah itu kita akan makan bersama."

"Yes Mam."

Rindu masuk dan langsung ke kamar mandi, membersihkan diri dari keringat dan kotoran di tubuhnya. Setelah selesai mandi, ia langsung pergi menemui mamanya yang sudah menunggu di meja makan.

"Ayo sayang duduk dan kita makan, kamu lapar kan?"

"Ia Ma."

Rindu duduk dan mulai mengambil makanan dan menaruhnya di piring. Setelah menyantap makanan beberapa sendok, ia mulai menceritakan apa yang terjadi pada mamanya.

"Ya ampun sayang, untunglah kamu baik-baik saja Nak."

"Ia Mam, Mama tenang aja, nggak usah terlalu khawatir ya."

"Ia sayang, mama yakin anak mama yang cantik ini sudah bisa menjaga diri sendiri."

"Ingat jika ada apa-apa langsung kabari mama ya."

"Siap Mam."

Setelah makan malam Rindu masuk kedalam kamarnya, ia ingin beristirahat sejenak, rasanya ia sangat lelah, padahal ia tak bertarung sedikitpun dengan Om Besar-nya.

"Steven, di mana Om Besar?"

"Dia di halaman depan Kak, katanya dia akan berada di sana, sekalian menjaga rumah Kakak, asal Kakak tidak lupa sama janji Kakak. Hahahahaha."

Steven tertawa terbahak-bahak mengingat perjanjian Rindu dan makhluk yang dipanggilnya Om Besar itu.

"Bagaimana ini Steven, kamu malah ngetawain aku lagi, awas kamu ya."

"Maaf Kak, maaf, Steven juga bingung harus memotong kukunya pakai apa? tentu tak akan bisa jika pakai gunting kuku Kak."

"Ia juga ya."

Rindu nampak berpikir, hingga beberapa saat tiba-tiba ia berteriak.

"A Ha, aku punya ide."

"Apa tu Kak?"

"Kita gergaji aja kukunya, pasti bisa kan?"

"Benar juga ya Kak, besok saja Kakak melakukannya, kan sekarang udah malam."

"Justru bagusnya tu malam-malam Steven, kamu gimana sih, hantu kan sukanya heboh dimalam hari."

"Oh iya Kak. Hehehehe, suka lupa."

"Ye, dasar kamu. Ya udah sekarang aku mau cari gergaji dulu, mungkin Bi Ina tau."

Rindu keluar dari kamarnya melangkah ke kamar Bi Ina, tapi rupanya Bi Ina masih di dapur.

"Bibi."

"Non, ada apa? apa ada yang bisa bibi bantu?"

"Ia Bi, Rindu mau nanya di mana ada gergaji ya Bi."

"Gergaji untuk apa Non malam-malam begini?"

"Oh, nggak kok Bi, Rindu ingin memotong sesuatu aja di kamar."

"Sebentar ya Non, bibi carikan di gudang."

"Biar Rindu saja Bi."

"Tapi Non."

"Udah nggak apa-apa Bi, tenang aja. Bibi di sini saja, lanjutkan pekerjaan Bibi lalu istirahatlah."

"Baik Non."

*******

Rindu meninggalkan dapur dan melangkah ke dalam gudang, dengan Steven yang selalu ada di sampingnya, Rindu menghidupkan lampu gudang.

"Steven, bantuin kakak cari gergajinya ya."

"Siap Kak."

Rindu dan Steven mencari gergaji diantara banyaknya barang di gudang, setelah beberapa saat akhirnya Rindu menemukan apa yang ia cari.

"Steven, ini sudah ada. Ayo kita keluar."

Mereka berdua keluar dari dalam gudang, dan melangkah ke samping rumah. Rindu memanggil makhluk besar yang mengikutinya tadi.

"Om Besar, cepat ke sini."

Wuuuusshhhh...

"Ada apa Rindu?"

"Rindu mau tepati janji Rindu sama Om Besar, sini Rindu potong kukunya Om."

"Baiklah, silahkan Rindu."

Rindu mengangkat gergaji dan mulai memotong kuku-kuku panjang makhluk itu, kuku yang panjang menyentuh tanah itu dipotong Rindu hingga sampai sebatas pinggang makhluk itu saja.

Tenaga Rindu sampai habis, digantikan Steven yang memotong kuku-kuku itu dengan gergaji, lama mereka melakukan hal itu, hingga akhirnya selesai.

"Huh huh, capek banget."

"Steven juga capek Kak."

Steven dan Rindu duduk selonjoran di tanah.

"Rindu, terimakasih karena kamu menepati janji mu, sekarang apa aku sudah terlihat tampan?"

"Ya ya, Om Besar kau sudah terlihat lebih baik dari sebelumnya."

"Mana ada lebih baik, kau tetap jelek Om, hehehe maafin Rindu."

Rindu melanjutkan ucapannya dalam hati, sedangkan Steven hanya menggelengkan kepalanya mendengar perkataan Rindu.

"Aku akan selalu di sini Rindu, menemani mu, menjaga rumah mu, bolehkan?"

"Tentu saja, tentu boleh Om Besar, tinggallah dan jaga rumah Rindu ya, kalau ada yang jahat-jahat usir saja Om."

"Baik Rindu, aku akan tinggal di pohon besar itu, jika kau membutuhkan bantuan ku, panggil saja nama ku sesuai nama yang kau berikan."

"Baiklah Om, sekarang Rindu mau masuk dan istirahat, ini sudah malam. Om Besar kembalilah ke sana."

Rindu masuk diikuti oleh Steven kedalam rumah, lalu menuju kamarnya. Rindu merebahkan tubuhnya di kasur, lama ia berusaha menutup matanya dan akhirnya ia menjemput mimpi..

Di kamar Bu Mita ia sedang memikirkan anaknya, ia sebenarnya takut jika Rindu kenapa-napa karena makhluk di luar sana..

"Apa ini saatnya?"

"Apa ini saatnya aku memberikannya pada Rindu?"

"Semoga Rindu akan selalu baik-baik saja, apapun yang akan terjadi kedepannya, semoga ia kuat ya Tuhan."

"Baiklah, aku putuskan untuk meyerahkannya besok pada Rindu, aku tak ingin ia kenapa-napa, hanya Rindu yang aku punya sekarang."

"Semoga keputusan ini adalah yang terbaik ya Tuhan."

Bu Mita mengakhiri dialog dengan dirinya sendiri, ia merebahkan tubuhnya di kasur dan berusaha masuk ke alam mimpi..

"Siapa kau? kenapa ada di rumah ku?"

"Aku, aku datang untuk mu."

"Maksud kamu apa, aku bahkan tak mengenal mu."

"Ya kau memang tak mengenal ku, tapi nanti kita akan kenalan lebih lanjut. Aku datang hanya untuk sekedar menyapa mu, semoga nanti kita bisa menjadi partner yang baik."

"Apa maksud mu, aku benar-benar tidak paham."

"Rindu, nanti kamu akan paham."

"Bagaimana kau tau bahwa nama ku Rindu, bahkan wajah mu tak terlihat jelas oleh ku."

"Aku tau semuanya, tenanglah, nanti kita akan bertemu dan menjadi partner, aku akan hadir dan membantu mu dalam segala situasi. Tunggu saja, tak lama lagi Rindu."

"Kau membuat ku penasaran, tapi ya sudah, terserah kau sajalah."

"Sampai jumpa Rindu."

"Ya ya ya, sampai jumpa kamu, entah kamu itu siapa."

Rindu terbangun dari tidurnya.

"Hos hos hos. Mimpi rupanya."

"Tapi apa maksud mimpi itu?"

"Sudahlah, mendingan aku lanjut tidur saja."

Rindu kembali berbaring dan perlahan kembali terlelap dalam tidur malamnya.

...----------------...

...See you next episode kesayangan Author....

...Jaga kesehatan ya kalian. Borahae....

...----------------...

Episodes
1 Sadar Dari Koma
2 Senjata Makan Tuan
3 Kekonyolan Rindu
4 Hantu Steven
5 Kunti dan Poci
6 Cuap-Cuap Bersama Author.
7 Om Besar
8 Potong Kuku Om Besar
9 Cincin Warisan Buyut
10 Sosok di Mini Market
11 Perkara Spaghetti Bolognese
12 Sosok Ketty
13 Mencari Siska Part 1
14 Mencari Siska Part 2
15 Mencari Siska Part 3
16 Mencari Siska Part 4
17 Membebaskan Siska
18 Memberi Pelajaran Ayahnya Siska
19 Kepergian Sosok Ketty
20 Sosok Kepala Tanpa Tubuh
21 Di Rumah Rindu
22 Lenyapnya Sosok Kepala Tanpa Tubuh
23 Kerasukan di Mall.
24 Mama dan Papanya Dewi
25 Di guna-guna
26 Mahasiswa Baru
27 Melawan Genderuwo
28 Makan Pizza Bareng
29 Rencana Liburan
30 Sepupu Andra dan Andre
31 Bos dan Anak Buah
32 Liburan
33 Pose Ala Steven dan Om Besar
34 Bunyi Kentongan di Malam Hari
35 Mencaritahu
36 Mencari Didi
37 Menemukan Didi
38 Bertarung
39 Akhir Pertarungan
40 Kembali ke Rumah
41 Cerita Steven dan Om Besar
42 Rumah Kosong
43 Suara Buyut
44 Penelusuran
45 Penulusuran Part 2
46 Pertarungan
47 Sang Raja
48 Kemenangan
49 Bakar-bakar
50 Rendi Namanya
51 Penguntit
52 Willy & Siska
53 Gibah
54 Ketukan
55 Bagi-bagi Sembako
56 Di Jadikan Bola
57 Mimpi Willy
58 Memberitahu Rindu
59 Bertarung
60 Sosok Lila
61 Menyusun Rencana
62 Rindu Birthday
63 Surprise
64 Sosok di Kamar Hotel
65 Astri
66 Menyelesaikan Masalah Astri
67 Pulang ke Rumah
68 Memberitahu Yang Lain
69 Lunch Romantis
70 See you soon Willy
71 Persiapan ke Kampung Sukawati
72 Tiba di Kampung Sukawati
73 Awal Mula Kejadian di Kampung Sukawati
74 Pulang ke Jakarta
75 Balik Lagi
76 Menanti Sosok Itu
77 Gua
78 Bertarung
79 Makhluk Gel Tamat
80 Menyelesaikan Semuanya
81 Tiba di Jakarta
82 Mengunjungi Rumah Siska
83 Siska Pindahan
84 PENGUMUMAN
85 Steven Versi Wanita
86 Satu Minggu Kemudian
87 Lamaran Siska & Willy
88 Ternyata Raisa Namanya
89 Tentang Saudara Kembar Raisa
90 Sosok di Kamar Siska
91 Menemui Raisa di Kafe
92 Steven Galau
93 Pertemuan Steven dan Raisa
94 Masih Tentang Steven dan Raisa
95 Kepergian Steven
96 Merindukan Steven
97 Nginap di Rumah Siska
98 Sosok Ayahnya Siska
99 Dewi dan Andre Ujian
100 Ujian Skripsi
101 Surat Dari Steven dan Sosok Aldi
102 Menyelesaikan Kisah Aldi
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Sadar Dari Koma
2
Senjata Makan Tuan
3
Kekonyolan Rindu
4
Hantu Steven
5
Kunti dan Poci
6
Cuap-Cuap Bersama Author.
7
Om Besar
8
Potong Kuku Om Besar
9
Cincin Warisan Buyut
10
Sosok di Mini Market
11
Perkara Spaghetti Bolognese
12
Sosok Ketty
13
Mencari Siska Part 1
14
Mencari Siska Part 2
15
Mencari Siska Part 3
16
Mencari Siska Part 4
17
Membebaskan Siska
18
Memberi Pelajaran Ayahnya Siska
19
Kepergian Sosok Ketty
20
Sosok Kepala Tanpa Tubuh
21
Di Rumah Rindu
22
Lenyapnya Sosok Kepala Tanpa Tubuh
23
Kerasukan di Mall.
24
Mama dan Papanya Dewi
25
Di guna-guna
26
Mahasiswa Baru
27
Melawan Genderuwo
28
Makan Pizza Bareng
29
Rencana Liburan
30
Sepupu Andra dan Andre
31
Bos dan Anak Buah
32
Liburan
33
Pose Ala Steven dan Om Besar
34
Bunyi Kentongan di Malam Hari
35
Mencaritahu
36
Mencari Didi
37
Menemukan Didi
38
Bertarung
39
Akhir Pertarungan
40
Kembali ke Rumah
41
Cerita Steven dan Om Besar
42
Rumah Kosong
43
Suara Buyut
44
Penelusuran
45
Penulusuran Part 2
46
Pertarungan
47
Sang Raja
48
Kemenangan
49
Bakar-bakar
50
Rendi Namanya
51
Penguntit
52
Willy & Siska
53
Gibah
54
Ketukan
55
Bagi-bagi Sembako
56
Di Jadikan Bola
57
Mimpi Willy
58
Memberitahu Rindu
59
Bertarung
60
Sosok Lila
61
Menyusun Rencana
62
Rindu Birthday
63
Surprise
64
Sosok di Kamar Hotel
65
Astri
66
Menyelesaikan Masalah Astri
67
Pulang ke Rumah
68
Memberitahu Yang Lain
69
Lunch Romantis
70
See you soon Willy
71
Persiapan ke Kampung Sukawati
72
Tiba di Kampung Sukawati
73
Awal Mula Kejadian di Kampung Sukawati
74
Pulang ke Jakarta
75
Balik Lagi
76
Menanti Sosok Itu
77
Gua
78
Bertarung
79
Makhluk Gel Tamat
80
Menyelesaikan Semuanya
81
Tiba di Jakarta
82
Mengunjungi Rumah Siska
83
Siska Pindahan
84
PENGUMUMAN
85
Steven Versi Wanita
86
Satu Minggu Kemudian
87
Lamaran Siska & Willy
88
Ternyata Raisa Namanya
89
Tentang Saudara Kembar Raisa
90
Sosok di Kamar Siska
91
Menemui Raisa di Kafe
92
Steven Galau
93
Pertemuan Steven dan Raisa
94
Masih Tentang Steven dan Raisa
95
Kepergian Steven
96
Merindukan Steven
97
Nginap di Rumah Siska
98
Sosok Ayahnya Siska
99
Dewi dan Andre Ujian
100
Ujian Skripsi
101
Surat Dari Steven dan Sosok Aldi
102
Menyelesaikan Kisah Aldi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!