Mencari Siska Part 2

...--------------------------------...

******

Steven melayang-layang mengikuti ayahnya Siska, hingga ayahnya Siska masuk kedalam sebuah kamar di sana.

Steven yang tidak paham akan apa-apa tentu saja dengan santainya ikut masuk kedalam, saat sampai di dalam betapa kagetnya dia melihat ayahnya Siska sedang bertindihan dan melakukan hal tak senonoh dengan seorang wanita muda.

"Astaga dosa, dosa, dosa, Steven dosa, tutup mata sekarang."

Steven berucap pada dirinya sendiri dan buru-buru menutup matanya.

"Haiiiz dasar laki-laki songong, istri nggak disayang, sekarang malah kek gini. Anaknya malah ditinggal entah di mana, awas kamu ya. Nanti Steven kerjain aja sekalian."

Tiba-tiba ide konyol muncul di kepalanya, ia ingin mengerjai ayahnya Siska dengan perempuan itu.

Ia mendekati kedua insan yang sedang melakukan adegan panas itu, dengan satu tangan menutup matanya, satu tangannya lagi ia menarik tangan si perempuan dan melayangkan tamparan tepat di pipi ayahnya Siska.

Plak..

"Auuwhh, sayang apa-apaan ini, kenapa kamu nampar aku?"

"Mas, bukan aku, aku nggak mungkin nampar kamu."

"Bukan kamu kamu bilang, lalu siapa?"

"Nggak tau Mas."

"Jelas-jelas tangan kamu yang nampar pipi aku."

"Nggak sayang, nggak."

Kedua insan yang awalnya beradu kasih malah berbalik saling menyalahkannya.

Steven dengan isengnya, kali ini ia mengangkat tangan ayahnya Siska dan menampar pipi perempuan itu.

Plak...

"Aduuhhh, hiks hiks hiks hiks kamu berani nampar aku Mas, padahal bukan aku yang nampar kamu."

"Aku, aku nggak nampar kamu sayang, nggak."

"Jelas-jelas kamu nampar aku Mas, apa kamu balas dendam, padahal bukan aku yang awalnya nampar kamu."

"Berhentilah, aku tidak menampar mu. Aku sendiri bingung bagaimana bisa tanganku menampar pipi mulus mu sayangku, maafkan aku ya sayang."

"Hiks hiks hiks hiks, nggak. Aku nggak mau, aku marah sama Mas. Pergi dari sini sekarang, pergi."

"Sayang tapi."

"Pergi Mas, pergi. Lilis benci sama Mas."

Ternyata nama perempuan yang ditiduri ayahnya Siska adalah Lilis, ayahnya Siska tak bisa berbuat apa-apa lagi, ia terpaksa meninggalkan perempuan itu di sana.

Laki-laki itu mengenakan kembali pakaiannya dan keluar dari dalam kamar dengan wajah masam. Jangan ditanya Steven sedang apa sekarang, ia sedang tertawa terbahak-bahak melihat pertengkaran kedua manusia yang tadi di depannya..

Karena ayahnya Siska sudah keluar dari kamar itu, Steven pun kembali menemui Angella dan sosok Kety.

"Gimana Dek, apa kamu menemukan petunjuk?"

"Yang ada Steven apes banget Kak, malah ngeliat hal begituan."

"Hal begituan, maksud kamu apa?"

"Ya di dalam sana, tadi Steven liat ayahnya Siska ***-*** sama perempuan lain Kak."

"Ya ampun, tentu saja dia akan melakukan hal itu, tempat seperti ini memang tempat dimana perbuatan maksiat dilakukan."

Rindu mengepalkan tangannya, ia kesal sekali.

"Terus gimana lagi?"

"Hahahaha, ya terus Steven kerjain mereka Kak, hahahhaha ya ampun Steven sampai sakit perut ngetawain mereka."

"Emang apa yang kamu lakukan?"

Sosok Ketty bertanya pada Steven.

"Bu, tadi di dalam Steven ngerjain mereka berdua, Steven buat mereka berdua saling tampar-tamparan. Hahahaha dan akhirnya mereka malah berkelahi satu sama lain, jadilah ayahnya Siska keluar dari kamar itu. Mungkin sebentar lagi ia akan keluar dari gedung itu Bu, hahahahhaha."

Steven kembali terbahak-bahak mengingat kelakuannya tadi...

"Hahahahhahaha."

Kali ini Rindu dan sosok Ketty yang tertawa. Namun apes bagi Rindu, tawa Ketty malah terdengar mengerikan.

"Diam."

Rindu menyuruh Ketty diam.

"Ket, suara tawa kamu itu malah terdengar sangat menakutkan tau," Rindu cemberut.

"Hahahaha."

Kali ini Steven yang kembali tertawa melihat muka Rindu yang cemberut, sedangkan Ketty sudah memilih untuk diam di samping Rindu.

"Maaf ya Rindu."

"Hehehehe, nggak apa-apa kok Ket, santai aja."

******

Tiba-tiba suaminya Ketty keluar dari dalam, Rindu dan kedua sosok yang bersamanya terus mengamati dari jauh. Saat laki-laki itu masuk kedalam mobilnya, Rindu cepat-cepat mencari ojek untuk mengikuti suaminya Ketty..

"Pak ikutin mobil itu, tapi jangan sampai ketahuan ok."

"Siap Non."

Rindu dengan mengendarai ojek terus membuntuti mobil suaminya Ketty, sedangkan Ketty dan Steven masih setia melayang mengikuti Rindu..

Mobil itu melaju entah ke mana.

"Hati-hati ya Pak, jangan sampai kita Ketahun."

"Siap Non."

Setelah mengikuti mobil ayahnya Siska beberapa waktu, ayahnya Siska berhenti di sebuah rumah yang lumayan besar. Entah itu rumah siapa, atau gedung apa, Rindu masih belum paham.

"Makasih ya Pak, sampai sini saja deh."

"Sama-sama Non."

Rindu membayar ojek, lalu kemudian diam-diam mendekat ke arah rumah itu. Rindu kaget bukan kepalang, ternyata rumah itu sama dengan rumah yang awalnya mereka datangi.

Tempat maksiat itu, lalu untuk apa lagi ayahnya Siska ke sini, apa dia mau mencari mangsa di sini lagi.

Rindu bersembunyi di balik tembok agar tak ketahuan oleh dua penjaga yang ternyata menjaga pintu masuk.

"Duh, gimana ini Steven, Ket."

"Untuk apa lagi suami saya ke sini ya Rindu."

"Ya kalau saya tau, saya nggak akan pusing Ket."

"Hehhehehe," Steven malah cekikikan.

"Udah diam, sekarang ayo bantu aku pikirkan apa yang harus kita lakukan."

Rindu mulai berpikir tentang langkah selanjutnya, sedangkan ia tak bisa masuk ke dalam rumah itu.

"Gimana kalau Steven masuk lagi Kak, siapa tau bisa nemuin petunjuk, ia kan?"

"Emang kamu nggak takut malah nanti ngeliat yang kayak tadi lagi, hahah."

Rindu tertawa mengingat kejadian yang diceritakan Steven tadi.

"Ya mau gimana lagi Kak."

Steven pasrah dengan nasibnya.

"Baiklah kamu masuk dan ikuti suaminya Ketty."

"Siap."

Steven masuk kedalam rumah, sedangkan sosok Ketty tetap di luar menemani Rindu.

"Ket, emang udah berapa lama kamu meninggal?"

Rindu baru sempat menanyakan soal itu.

"Udah 10 tahun Rindu," jawab Ketty enteng.

Rindu yang mendengar jawaban Ketty rasanya seperti orang linglung, ingin ia tabok sosok yang ada di depannya. Bagaimana bisa, setelah 10 tahun dan sekarang ia baru mencari anaknya. Kalau ia meninggal 10 tahun lalu dan saat itu Siska masih berusia 7 tahun, maka sekarang usia Siska adalah 17 tahun..

"Ya ampun Ket, bener-bener loh ya. Bagaimana bisa baru nyari sekarang?"

"Hehehehe maaf Rindu, selama ini juga saya udah cari anak saya kemana-mana, tapi tidak menemukan Siska di manapun, akhirnya saya meminta bantuan kamu deh."

Rindu menepuk keningnya, pusing, Ketty sungguh membuat isi kepalanya ingin meledak keluar.

"Huuufff, kau ini benar-benar menyusahkan ku Ket."

"Maaf Rindu," Ketty terlihat sedih.

Pantas saja ketika ia melihat suaminya Ketty, ia merasa usia mereka sangat berbeda jauh. Ternyata karena Ketty sudah meninggal 10 tahun yang lalu, Rindu kemudian memikirkan suatu hal.

"Ket."

"Ia Rindu."

"Jangan-jangan."

"Jangan-jangan apa Rindu?"

"Jangan-jangan suami kamu jual anak kamu ke tempat seperti ini Ket. Gawat.!"

Rindu terkejut dengan asumsinya sendiri.

"Hiks hiks hiks hiks, gimana keadaan Siska kalau sampai itu benar-benar terjadi Rindu, dia pasti ketakutan sekarang."

"Tenanglah Ket, kita akan menemukan Siska, kamu tenang ya."

Rindu berusaha membuat sosok Ketty tenang, sedangkan ia sendiri sedang berkutat dengan pikirannya.

"Jika apa yang aku katakan benar, maka kasian sekali nasib Siska, ibunya meninggal dan ayahnya menjualnya ke tempat seperti ini. Apa dia bisa disebut ayah? Kurang ajar sekali."

Rindu menjadi sangat kesal sendiri dengan pikirannya.

...----------------...

...See you next episode kesayangan Author....

...Jaga kesehatan ya kalian. Borahae....

...----------------...

Episodes
1 Sadar Dari Koma
2 Senjata Makan Tuan
3 Kekonyolan Rindu
4 Hantu Steven
5 Kunti dan Poci
6 Cuap-Cuap Bersama Author.
7 Om Besar
8 Potong Kuku Om Besar
9 Cincin Warisan Buyut
10 Sosok di Mini Market
11 Perkara Spaghetti Bolognese
12 Sosok Ketty
13 Mencari Siska Part 1
14 Mencari Siska Part 2
15 Mencari Siska Part 3
16 Mencari Siska Part 4
17 Membebaskan Siska
18 Memberi Pelajaran Ayahnya Siska
19 Kepergian Sosok Ketty
20 Sosok Kepala Tanpa Tubuh
21 Di Rumah Rindu
22 Lenyapnya Sosok Kepala Tanpa Tubuh
23 Kerasukan di Mall.
24 Mama dan Papanya Dewi
25 Di guna-guna
26 Mahasiswa Baru
27 Melawan Genderuwo
28 Makan Pizza Bareng
29 Rencana Liburan
30 Sepupu Andra dan Andre
31 Bos dan Anak Buah
32 Liburan
33 Pose Ala Steven dan Om Besar
34 Bunyi Kentongan di Malam Hari
35 Mencaritahu
36 Mencari Didi
37 Menemukan Didi
38 Bertarung
39 Akhir Pertarungan
40 Kembali ke Rumah
41 Cerita Steven dan Om Besar
42 Rumah Kosong
43 Suara Buyut
44 Penelusuran
45 Penulusuran Part 2
46 Pertarungan
47 Sang Raja
48 Kemenangan
49 Bakar-bakar
50 Rendi Namanya
51 Penguntit
52 Willy & Siska
53 Gibah
54 Ketukan
55 Bagi-bagi Sembako
56 Di Jadikan Bola
57 Mimpi Willy
58 Memberitahu Rindu
59 Bertarung
60 Sosok Lila
61 Menyusun Rencana
62 Rindu Birthday
63 Surprise
64 Sosok di Kamar Hotel
65 Astri
66 Menyelesaikan Masalah Astri
67 Pulang ke Rumah
68 Memberitahu Yang Lain
69 Lunch Romantis
70 See you soon Willy
71 Persiapan ke Kampung Sukawati
72 Tiba di Kampung Sukawati
73 Awal Mula Kejadian di Kampung Sukawati
74 Pulang ke Jakarta
75 Balik Lagi
76 Menanti Sosok Itu
77 Gua
78 Bertarung
79 Makhluk Gel Tamat
80 Menyelesaikan Semuanya
81 Tiba di Jakarta
82 Mengunjungi Rumah Siska
83 Siska Pindahan
84 PENGUMUMAN
85 Steven Versi Wanita
86 Satu Minggu Kemudian
87 Lamaran Siska & Willy
88 Ternyata Raisa Namanya
89 Tentang Saudara Kembar Raisa
90 Sosok di Kamar Siska
91 Menemui Raisa di Kafe
92 Steven Galau
93 Pertemuan Steven dan Raisa
94 Masih Tentang Steven dan Raisa
95 Kepergian Steven
96 Merindukan Steven
97 Nginap di Rumah Siska
98 Sosok Ayahnya Siska
99 Dewi dan Andre Ujian
100 Ujian Skripsi
101 Surat Dari Steven dan Sosok Aldi
102 Menyelesaikan Kisah Aldi
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Sadar Dari Koma
2
Senjata Makan Tuan
3
Kekonyolan Rindu
4
Hantu Steven
5
Kunti dan Poci
6
Cuap-Cuap Bersama Author.
7
Om Besar
8
Potong Kuku Om Besar
9
Cincin Warisan Buyut
10
Sosok di Mini Market
11
Perkara Spaghetti Bolognese
12
Sosok Ketty
13
Mencari Siska Part 1
14
Mencari Siska Part 2
15
Mencari Siska Part 3
16
Mencari Siska Part 4
17
Membebaskan Siska
18
Memberi Pelajaran Ayahnya Siska
19
Kepergian Sosok Ketty
20
Sosok Kepala Tanpa Tubuh
21
Di Rumah Rindu
22
Lenyapnya Sosok Kepala Tanpa Tubuh
23
Kerasukan di Mall.
24
Mama dan Papanya Dewi
25
Di guna-guna
26
Mahasiswa Baru
27
Melawan Genderuwo
28
Makan Pizza Bareng
29
Rencana Liburan
30
Sepupu Andra dan Andre
31
Bos dan Anak Buah
32
Liburan
33
Pose Ala Steven dan Om Besar
34
Bunyi Kentongan di Malam Hari
35
Mencaritahu
36
Mencari Didi
37
Menemukan Didi
38
Bertarung
39
Akhir Pertarungan
40
Kembali ke Rumah
41
Cerita Steven dan Om Besar
42
Rumah Kosong
43
Suara Buyut
44
Penelusuran
45
Penulusuran Part 2
46
Pertarungan
47
Sang Raja
48
Kemenangan
49
Bakar-bakar
50
Rendi Namanya
51
Penguntit
52
Willy & Siska
53
Gibah
54
Ketukan
55
Bagi-bagi Sembako
56
Di Jadikan Bola
57
Mimpi Willy
58
Memberitahu Rindu
59
Bertarung
60
Sosok Lila
61
Menyusun Rencana
62
Rindu Birthday
63
Surprise
64
Sosok di Kamar Hotel
65
Astri
66
Menyelesaikan Masalah Astri
67
Pulang ke Rumah
68
Memberitahu Yang Lain
69
Lunch Romantis
70
See you soon Willy
71
Persiapan ke Kampung Sukawati
72
Tiba di Kampung Sukawati
73
Awal Mula Kejadian di Kampung Sukawati
74
Pulang ke Jakarta
75
Balik Lagi
76
Menanti Sosok Itu
77
Gua
78
Bertarung
79
Makhluk Gel Tamat
80
Menyelesaikan Semuanya
81
Tiba di Jakarta
82
Mengunjungi Rumah Siska
83
Siska Pindahan
84
PENGUMUMAN
85
Steven Versi Wanita
86
Satu Minggu Kemudian
87
Lamaran Siska & Willy
88
Ternyata Raisa Namanya
89
Tentang Saudara Kembar Raisa
90
Sosok di Kamar Siska
91
Menemui Raisa di Kafe
92
Steven Galau
93
Pertemuan Steven dan Raisa
94
Masih Tentang Steven dan Raisa
95
Kepergian Steven
96
Merindukan Steven
97
Nginap di Rumah Siska
98
Sosok Ayahnya Siska
99
Dewi dan Andre Ujian
100
Ujian Skripsi
101
Surat Dari Steven dan Sosok Aldi
102
Menyelesaikan Kisah Aldi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!